KEBOHONGAN CINTA

pair: Ichigo x Rukia

disclaimer: pengennya sih memiliki tapi karna takut digeplak ma om tite kubo nan jauh disana ga berani dah

rate: T

summary: Ichigo dan Rukia yang sudah berpisah selama 15 tahun akhirnya bertemu kembali. walaupun mereka sudah menyayangi dan dijodohkan dari kecil, perpisahan yang lama itu tidak menutup kemungkinan berubahnya perasaan cinta mereka. lalu Rukia harus bisa menerima kenyataan bahwa Ichigo yang akan dinikahinya sudah mencintai gadis lain. apa yang harus dilakukannya? berpura-pura bahagia dengan pernikahan ini?

Chapter 1: perjodohan

Di sebuah rumah yang sarat akan hal-hal yang bersifat Jepang, kediaman keluarga bangsawan Kuchiki, saat ini sedang dihadiri oleh keluarga terhormat yang sudah menjadi rekannya sejak lama, keluarga bangsawan Kurosaki. Baik itu rekan kerja maupun rekan dalam urusan keluarga. Entah janji apa yang diikrakan oleh moyang kedua keluarga ini, sehingga sampai sekarang hubungan kedua keluarga ini tetap terjaga.

Saat ini keluarga Kurosaki yang terdiri dari Aizen kurosaki sang kakek, Issin Kurosaki sang ayah yang telah lama kehilangan istri tercinta Masaki Kurosaki, Yuzu dan Karin Kurosaki si adik kembar, serta sang aktor utama yang akan dielu-elukan oleh keluarganya ini yaitu Ichigo kurosaki datang untuk melamar Rukia Kuchiki, gadis cantik dan jadi kebangaan keluarga Kuchiki. Gadis yang diimpikan oleh setiap pria. Walau tampang dan penampilannya standar, tidak mengurungkan niat pria-pria diluar sana untuk memilkinya, khususnya harta keluarga Kuchiki. Akan tetapi, semua pria tersebut hanya bisa gigit jari, karena sang putri seakan-akan sudah dipesan oleh keluarga Kurosaki jauh sebelum dia lahir didunia ini.

"Akhirnya hari penyatuan dua keluarga ini akan segera terjadi, haha.. ya kan yama-ji?" aizen, sikakek yang walau sudah berumur 74 tahun tapi masih terlihat segar dan muda ini mulai memecah keheningan yang tercipta di ruangan besar seperti tempat pertemuan milik keluarga Kuchki ini.

"Yah, tak kusangka harus menunggu selama 15 tahun setelah kepergian Isshin dan anak-anaknya ke Amerika.. baru sekarang kita bisa mewujudkan keinginan untuk menjodohkan Rukia cucuku dengan Ichigo" jawab Yamamoto Kuchiki menanggapi pertanyaan Aizen. Ia melirik Ichigo dengan penuh senyum, pria yang dilirik pun hanya bisa tersenyum kembali pada kakek kedua nya ini

Yah, dari kecil ichigo tidak hanya bergelut di keluarganya sendiri, tapi dia selalu disambut baik di keluarga Kuchiki. Akan tetapi senyum tadi tiba-tiba tercekat setelah Ichigo secara tidak sengaja melirik Byakuya, kakak Rukia satu-satunya ini yang selalu saja memasang tampang datar dan kesal padanya sejak kecil, sampai sekarang.

oh.. ayolah kalau dulu Byakuya sering bermusuhan dengan Ichigo jika mendapati Ichigo dan Rukia yang tertidur bersama di kamar adiknya itu, masih bisa diterima. Tapi masa sampai setua ini dia belum juga bisa menghapus sifat sister complex nya sih?

Cepat-cepat Ichigo mengalihkan pandangannya ke pintu geser yang berada di samping kanannya. Di sana terlihat seorang perempuan yang sangat mirip dengan Rukia, ya siapa lagi kalau bukan Hisana Kuchiki sedang menggeser pintu tersebut. Benar-benar ya sifat sister complex nya Byakuya ini. Sampai-sampai dia mencari istri yang bisa dikatakan seperti kembar yang berasal dari dua keluarga yang berbeda dengan Rukia. Yah, Tuhan itu Maha Adil. Dia mempertemukan Byakuya yang sangat cinta mati terhadap adiknya Rukia dengan Hisana dari keluarga bangsawan Shiba. Walaupun mereka mirip, tapi sifat keduanya jauh berbeda. Hisana adalah pribadi yang akan selalu membuat Byakuya menghela nafas atas kecerobohannya dan akan selalu membuat Byakuya rindu dengan senyuman dan sifat cerianya, dan matanya yang berwarna coklat itu selau terlihat terang setiap Byakuya menatapnya. Sedangkan Rukia? Dia adalah gadis yang lebih suka memendam apa yang dirasakannya daripada membaginya dengan orang lain. Dia lebih suka menyendiri memikirkan segala masalahnya, entah dia benar-benar tegar atau dia Cuma berpura-pura tegar untuk menutupi kegundahan hatinya. Tapi. Dia tidak pernah mengeluhkan masalahnya. Mata violetnya itu seperti lautan yang tak berdasar, penuh teka-teki.

Semua mata tertuju pada rukia yang duduk bersimpuh di belakang Hisana untuk diizinkan masuk. Disebelahnya juga terlihat sang ibu, Unohana Kuchiki. Akhirnya mereka duduk di barisan keluarga Kuchiki, berhadapan dengan keluarga Kurosaki. Unohana duduk di sebelah suaminya Ukitake Kuchiki. Lalu Hisana duduk disebelah Byakuya diikuti oleh Rukia.

"Yah, rukia cantik sekali.." seru Isshin tiba-tiba. Tidak ada yang marah dengan ucapan Isshin yang terkesan santai itu, karena kedua keluarga bangsawan ini adalah keluarga yang santai, tidak memaksakan tata krama yang berlebihan pada anggota keluarganya, asal masih bermoral.

"Iya, imut sekali.. hehe, benar kan nii-san?" tanya Yuzu yang ditanggap anggukan oleh Karin.

Ichigo yang dari tadi tidak lepas memandang Rukia menjadi terkejut dengan pertanyaan adiknya itu. Semburat merah terpancar dari pipinya lalu dia menjawabnya dengan anggukan sambil menutupi wajahnya yang terasa memanas.

"Wah.. wah.. sepertinya ichigo jadi malu-malu melihat Rukia yang sudah tumbuh dewasa. Maklum juga sih, karena sudah 15 tahun mereka tidak bertemu.." Aizen yang terlihat sangat senang ini tidak bisa menutupi senyumnya yang tak terbendung lagi. Ya, ini lah impiannya. Menyatukan Ichigo dan Rukia, karena dia sangat sayang dengan Rukia.

Kalau boleh dikata sewaktu kecil, dia lebih suka mengabulkan semua permintaan Rukia daripada Ichigo. Mungkin karena sebelum karin dan yuzu lahir, di dalam keluarganya hanya ada anak lelaki yaitu Isshin, tidak ada putri kedua karena setelah melahirkan Isshin, istrinya hanamori meninggal. Sosok rukia yang teduh ketika dipandang, selalu mengingatkannya pada cinta pertama dan terakhirnya itu. Sosok wanita yang sangat dicintainya, bahkan setelah dia meninggal tidak ada yang mampu menggantikannya.

"Kalau begitu, kapan kita akan menjalankan pernikahannya?"

"Yang jelas tidak perlu menunggu terlalu lama, karena aku sudah tidak tahan lagi ingin menggendong bayi kecil. Sudah terlalu lama aku tidak mendengar tangisan bayi kecil di rumah ini lagi, hahaha"

"Dasar kau ini Yama jii. Bukannya baru tiga tahun yang lalu anak Byakuya dan Hisana lahir. Sudah mengeluh begitu. Hahaha.. kalau begitu bagaimana kita adakan lusa saja? Besok persiapan pernikahan termasuk menyebarkan undangan. Lusanya kita langsung melaksanakan pernikahan.." pernyataan Aizen yang santai itu sukses membuat setiap orang yang di ruangan itu menjatuhkan rahangnya, kecuali Yamamoto.

"Wah, aku setuju sekali dengan pendapatmu.. semakin cepat semakin baik" balasnya sambil mengedip nakal pada Aizen.

"Tapi ayah, apakah tidak terlalu cepat? Lagian Ichigo dan Rukia baru bertemu setelah 15 tahun berpisah kan?" Ukitake selaku ayah kandung Byakuya dan Rukia mulai angkat bicara.

"Tidak apa-apa kan? Lagian mereka sudah bersama sejak dari bayi sampai umur 10 tahun, itu sudah lebih dari cukup untuk mereka saling mengerti satu sama lain" jawab Yamamoto tidak mau kalah dalam mempertahankan keputusannya.

"Jangan bilang kau belum juga bisa melepas putri tercintamu itu Ukitake?" sela Isshin mengedip Ukitake. Alhasil orang yang dikedip pun jadi kelabakan dan tak sanggup menutupi wajahnya yang memerah. Hal itu sontak membuat semua orang di dalam ruangan jadi tertawa.

Santai, suasana di ruangan itu sangat santai. Tidak ada yang menyadari betapa galaunya perasaan Ichigo dan Rukia. Yang mereka tahu hanyalah penyatuan dua insan ini yang tidak bisa diundur lagi. Hari pernikahan telah ditentukan, yaitu lusa. Tidak ada yang mengeluh lagi dengan keputusan tetua dua keluarga ini. Keinginan mereka yang menggebu-gebu sudah menandakan tidak akan ada yang dapat menghentikannya. Jadi siapa yang sebenarnya mau menikah? Kenapa malah mereka yang menggebu-gebu? Ckckck, dasar tua-tua keladi.

"O iya, Hisana san, Yuki dimana?" tanya Karin yang ditanggapi dengan antusias oleh Yuzu. Sejak mereka kembali dari Amerika, hasrat ingin bertemu dengan Yuki kecil tidak terbendung lagi. Walau selama ini mereka hanya bisa berkomunikasi lewat Skype dengan Hisana dan Yuki, pastinya tidak akan masuk Byakuya disana, hahaha.

"Dia sedang main di halaman belakang dengan pengasuhnya.." jawab Hisana penuh senyuman.

"Bolehkah kami pergi sebentar menemui Yuki kakek?"

Aizen yang ditanya menjawab dengan antusias, "Pergilah"

"Hm.. kalau begitu aku juga mau lihat Yuki.. ayo Rukia, kita pergi juga" ajak Ichigo yang berdiri dari duduknya mengikuti jejak Yuzu dan Karin.

Rukia yang diajak hanya bisa menjawab dengan anggukan lalu beranjak juga dari duduknya. Dia merasa bersyukur juga Ichigo mau mengajaknya keluar dari ruangan ini. Jujur saja dia merasa risih jadi pemain utama yang dibicarakan dalam pertemuan ini. Orang-orang yang ada dalam ruangan tersenyum bahagia melihat dua insan yang sudah berumur 25 tahun ini keluar dari ruangan. Mereka pun kembali melanjutkan cerita, melepas kerinduan pada Isshin yang sudah lama di Amerika sambil bercanda.

"Apa kau tidak bosan memandangku seperti itu? Terlena akan kecantikanku ya?" dengan kerlingan nakal Rukia mengejutkan Ichigo yang memperhatikannya disepanjang lorong rumah menuju halaman belakang.

"Kau tidak berubah ya.. tetap manis seperti dulu dan tidak bertambah tinggi, dasar midget" jawab Ichigo tertawa sambil mengusap-usap lembut kepala Rukia.

"Kau mau cari lawan tuan jeruk?" Rukia yang sangat sensitif dengan urusan tinggi badan ini dengan ganas melemparkan deathglare nya pada Ichigo. Akan tetapi hanya ditanggapi Ichigo dengan senyuman.

Senyuman itu berubah jadi tatapan yang dalam. Rukia tidak bisa mengartikan tatapan Ichigo saat ini, tapi dia yakin Ichigo sedang dalam masalah.

"Ada apa? Kau ada masalah Ichigo?" tanya Rukia yang lembut sambil membelai lembut pipi Ichigo.

"Rukia.. kamu memang wanita yang sangat baik, selalu mengerti aku walau sudah 15 tahun kita tidak bertemu"

Rindu, itu lah yang sangat dirasakan Ichigo. Dia mendekap Rukia dengan lembut.

"Apa yang kau lakukan Ichigo? Nanti ada yang melihat" Rukia mulai panik mendapati sikap Ichigo yang selalu mendadak ini. Tidak pernah berubah. Sedangkan Ichigo menambah kekuatan dekapannya, menghisap dalam-dalam kelembutan wangi yang dipancarkan tubuh Rukia, wangi lavender, sangat menentramkan.

"Aku.." ucapan Ichigo seakan tercekat di tenggorokannya, dia menghela nafas "Aku mencintai gadis lain Rukia, aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini, aku tidak bisa.." terdengar ucapan Ichigo yang bergetar ketika melafalkannya.

Dada Ichigo yang tertempel erat di kepala Rukia menjalarkan dentuman keras. Menyadarkan Rukia kalau yang diucapkannya bukan hanya gurauan belaka. Tapi itu benar. Oh, Tuhan. Ada apa sebenarnya ini? Darahnya berdesir keras membuat dentuman jantungnya tidak kalah sekeras Ichigo. Akan tetapi, secepat kilat Rukia melepaskan pelukan Ichigo yang terasa melonggar sebelum Ichigo merasakan dentuman keras itu.

Rukia menghela nafas sambil menunduk membuat Ichigo berpikir sejenak, bodohnya dia telah melukai hati gadis yang sangat disayanginya ini. Rukia tahu dia harus mengambil keputusan, dia menatap mata Ichigo dengan mantap lalu berkata

"Kita tolak saja pernikahan ini"

TBC

huwaaa.. finally, it's my first fic, gomme kalau banyak yang ga suka ya :'(

maaf kalau ceritanya romance banget, mellow malah..

tapi aku suka cerita kaya' gitu. bikin cinta itu lebih hidup ahahaha..

please review minna, onegai *membungkuk sedalam-dalamnya

tolonglah author baru ini untuk mendapatkan semangat buat trus berkarya di sini *puppy eyes bermunculan
hehe jaa ne ;D