It's Not Love
By : Sukikawai-chan
.
Pandora Hearts © Jun Mochizuki
.
Retrace I
Prologue
.
"Aku, Elliot Nightray, sebagai penerus keluarga bangsawan Nightray…."
Tak pernah terbayangkan dalam hidupnya, ketika ia dihadapkan pada sebuah kenyataan yang tak pernah diharapkannya.
"Bersumpah akan selalu melindungimu, Oz Vessalius…."
Ketika ia, berhadapan dengan sebuah janji yang tak pernah bisa diingkarinya. Bersumpah setia bersama orang yang tidak pernah dicintainya.
"Dan mengangkatmu sebagai pasangan hidup,"
Dengan beberapa pasang mata menyaksikannya, menitikan air mata melihat sebuah upacara sakral dengan perasaan yang begitu bahagia.
"Untuk lebih baik, lebih buruk, untuk lebih kaya, untuk lebih miskin, dalam sakit dan sehat, untuk mencintai dan menghargai,"
Namun mereka tidak tahu isi hatinya bagaimana. Begitu terpaksa. Perih. Sakit. Karena ia tidak pernah menginginkannya.
"Sampai kematian memisahkan kita, dan aku menjanjikan padamu, kesetiannku."
Tak pernah terpikirkan dalam benaknya. Ketika ia berhasil membohongi perasaannya. Menghancurkan mimpi serta impiannya. Menerima semua kenyataan yang menyakiti sebuah pertanyaan terakhir yang akan mengakhiri semuanya,
"Apakah kau bersedia, Oz Vessalius?"
Dengan atau tanpa kesadarannya, ia mendongak. Rasanya berat, saat iris emerald-nya bersiborok langsung dengan sepasang iris sapphire yang menatapnya penuh dengan pengharapan. Kemenangan. Dan kepuasaan.
Sangat berkebalikan dengan dirinya saat ini. Pikirannya kosong, mulutnya terasa kelu, bahkan rasanya kedua matanya mulai terasa panas. Menahan kuat air matanya. Dan ironisnya, ketika hidupnya berada di ambang penderitaan, mozaik-mozaik kehidupan lamanya terekam kembali. Mozaik yang menceritakan kehidupan normalnya. Kehidupan tenangnya. Dan kehidupan damainya. Namun sayangnya, semua itu harus direbut oleh laki-laki di hadapannya. Merebutnya tanpa menyisakkan kebebasan sedikit pun untuk dirinya. Membelenggunya dengan rantai ancaman.
Namun di sisi lain, ia tahu harus melakukannya. Karena jika tidak, jika ia hanya memikirkan dirinya sendiri, maka akan lebih banyak jiwa yang menderita.
Ia menghela napas pelan, berusaha mengangkat sesak di dadanya. Menutup kedua matanya sejenak setelah itu membukanya kembali. Tanpa harapan, tanpa mengikuti bagaimana isi hatinya, tanpa melihat rasa sakit di hatinya, dan tanpa rasa cinta yang tak akan pernah lagi dirasakannya, ia berkata….
"Aku bersedia,"
Sekalipun mematikan saraf-saraf di hatinya. Membuat perasaannya mati rasa. Bahkan sampai ia tidak akan pernah bisa menemukan kebahagiannya. Meskipun ia tahu batinnya berteriak,
Ia tidak mencintainya.
What! Suki! what are you doing?!
Bikin Fic baru tapi fic yang lain belum selesai! Mau dikemanain fic-fic yang lain? jadiin folder aja? Multichap lagi... . #plak!
Huee...minnaa! Entah mengapa rasanya tidak tahan pas ada kata-kata ini tapi malah disimpen di kepala. Akhirnya Suki jadiin Fic di fandom Pandora Hearts. memang sih dari awal Suki mau buat fic tentang OzElli, dan yang terpkirkan jadi ini deh.
Jadi, lebih baik Suki end di sini ato lanjut?
Review please... ^_^
