Disclaimer :

Naruto © Masashi Kishimoto

Story © Nurhychan

Happy reading!

Sakura memandang bosan orang-orang yang ada di pesta salah satu kolega bisnis mamanya. Orang-orang nampak dengan stelan jas dan gaun yang nampak elegan. Suara tawa dan obrolan tentang hal-hal yang tidak jauh dari bisnis memenuhi pendengaran Sakura. Sakura merasa bosan, dan memikirkan cara untuk dapat segera keluar dari acara yang membosankan ini. Dia kemudian melihat isi tasnya, keningnya mengerut saat tidak menemukan barang yang dicarinya. Sakura menghela nafas panjang, merutuki sifatnya yang pelupa. Kalau begini, dia tidak akan bisa kabur dengan cepat seperti rencananya. Sakura menyapukan pandangannya ke seluruh tamu yang ada, mencoba mencari-cari orang yang mungkin dia kenal. Namun, hasilnya nihil, tak satupun orang yang dia kenal tertangkap oleh matanya.

"Maaf, apa kau bisa membantuku?" tanya sakura dengan wajah gugup, setelah setengah jam melakukan pencariannya, Sakura akhirnya menemukan seseorang yang mungkin bisa membantunya. Seorang cowok tinggi dengan stelan jas hitam, dengan model rambut emo yang nampak mencuat ke belakang namun tidak mampu menutupi ketampanannya. wajah yang nampak dingin, dengan bola mata berwarna hitam pekat, hidung yang mancung. Tubuh dengan tinggi sekitar 175 menjadi perhatian dari banyak gadis yang menghadiri pesta.

"Mau apa kau?" cowok itu menatap gadis yang mengganggunya dengan tatapan mengejek. Dia mengamati Sakura yang nampak semakin gugup. Sakura yang mengenakan gaun selutut berwarna merah, begitupun dengan gelang bewarna perak dengan batu-batuan merah kecil yang menghiasinya. Begitupun dengan gelang, highheels dan bando kecil dengan warna perak mengkilap dengan batu-batu kecil yang menghiasnya. Sepertinya itu merupakan pasangan dari gelang yang dipakai gadis itu. cowok itu kemudian memperhatikan wajah cewek di hadapannya yang masih menatapnya dengan tatapan pokaus, wajah putih bersih, bola mata berwarna hijau emerald serta hidung mancung dan bibir tipis dengan warna natural itu cukup untuk menjauhkan cewek itu dari kategori jelek. Ditambah dengan rambutnya yang berwarna pink semakin membuatnya terlihat sempurna.

"Apa aku bisa meminjam hpmu?" tanya Sakura setelah mampu mengatasi sedikit kegugupannya.

"maaf, aku tidak biasa memberi nomorku pada cewek sembarangan." Jawab cowok itu angkuh. Dia kemudian berbalik hendak pergi.

Sakura yang panik, kemudian menarik lengan cowok itu. "a..aku cuma ingin menelfon temanku untuk menjemputku." Ujar Sakura kemudian segera menunduk.

"Temanmu?" cowok itu menaikkan alis kirinya mendengar kalimat Sakura. Dia mendengus menahan kesal, karena dia benci menjadi pusat perhatian. Dia tidak bodoh untuk menyadari beberapa tamu yang sejak tadi memperhatikan mereka.

"Ini, jika kau sampai membohongiku, kau akan tau akibatnya." Cowok itu kemudian melangkah pergi dengan wajah kesal setelah memberi handphonenya pada cewek yang sukses membuat moodnya semakin buruk.

"Terima kasih." Ucap Sakura tulus.

"Kenapa kau?" tanya Naruto yang merupakan bintang utama dalam pesta. Dia memiringkan kepalanya ke kanan mengamati salah satu tamu ah atau lebih tepatnya sahabatnya yang nampak kesal. Terbukti dari caranya yang mengepulkan asap rokok dengan bentuk lingkaran, salah satu kebiasaannya saat merasa kesal. Lelah menunggu, Naruto hanya bisa menghela nafas melihat lawan bicaranya yang tak mengubris pertanyaannya. Dia kemudian tertarik memperhatikan arah pandang sahabatnya tersebut. Sedetik kemudian dia tersenyum geli melihat cewek yang memegang benda kesayangan sahabatnya tersebut. Sesuatu yang langka atau mungkin pertama kalinya Naruto saksikan selama hidupnya. Dan yang membuatnya semakin geli adalah cewek itu nampak begitu polos dengan sesekali menggaruk kepalanya. Seperti sedang mencoba mengingat sesuatu yang amat sulit.

Mereka yang hanya terpisahkan kolam renang, membuat cowok itu mampu mengawasi pergerakan cewek yang sedang memegang benda kesayangannya. Dengan kesal dia melirik jam tangannya. Ini sudah setengah jam, dan cewek itu masih terlihat kebingungan. Dia kemudian menekan puntung rokoknya ke ubin, cukup sudah, batas kesabarannya sudah mencapai batas.

"Aduh, berapa ya nomornya?" Sakura menggigit bibir bawahnya pelan, kemudian kembali menekan nomor yang dia harap adalah nomor sahabatnya. Karena terlalu fokus pada hp yang ada di tangan kanannya, Sakura tidak menyadari bahwa seseorang menyenggol bahu kirinya. Karena kehilangan fokus, Sakura berusaha tetap menjaga keseimbangan tubuhnya, namun hal yang lebih buruk terjadi di luar dugaannya. Hp yang tadinya masih tergenggam di tangan kirinya melayang dan sukses tercebur ke kolam renang. "Handphonenya." Ucap Sakura dengan ekspresi horor.

BYUUUUURRRR

Beberapa detik setelah handphone itu tercebur, Sakura menahan nafas saat mendengar suara air yang tertangkap oleh telinga Sakura membuat jantungnya serasa berhenti berdetak. Dia kemudian memberanikan diri untuk menatap seseorang yang muncul ke permukaan air. Seketika itu juga aliran darahnya serasa berhenti, Sakura menahan nafas saat bertatapan dengan mata hitam pekat yang menatapnya dengan ekspresi marah dan tatapan yang begitu mengintimidasi. Sakura kemudian melangkah mundur, 4 langkah. Satu-satunya yang terpikirkan saat ini olehnya adalah kabur dari hadapan cowok itu dengan cepat.

"BERHENTI." Teriak cowok itu lantang, dan cukup untuk membuat Sakura membatalkan niatnya sejenak untuk pergi. "Kemari!" perintah cowok itu pelan, membuat Sakura memberanikan diri mendekat kemudian berjongkok di hadapan cowok itu dengan tatapan takut. Entah kenapa Sakura merasa sesuatu yang buruk akan terjadi padanya setelah ini.

" kau akan menyesal telah berurusan denganku." Bisiknya pelan disertai seringai puas melihat mata Sakura yang membulat disertai keringat di pelipisnya. "Sasuke Uchiha, nama yang tidak akan pernah kau lupakan setelah ini." Bisiknya lagi dan membuat Sakura semakin ketakutan, dia kemudian berdiri dan segera lari dengan perasaan kacau balau.

TBC

Gomen, kalo ceritanya gak menarik. Soalnya saya masih newbie. Arigatou udah bersedia ngeluangin baca. Review, please!