Dimana Aku Disini

Kuroko no Basuke (c) Fujimaki Tadatoshi

Di antara bantal, selimut, dan sisa apa yang mereka lakukan semalam.
Kise tahu hal yang sama mereka rasakan perlahan pudar.


Kise harap ia mengerti semua yang ada di hatinya saat ini. Begitu besar keinginannya untuk terus bersama, terus bertahan, satu tanpa celah, hanya ia dengannya. Dia seorang. Tidak kurang tidak lebih.

Namun ia selalu menyadarkan Kise —menyentak, membuyarkan ilusi hingga datang realita asli—

"Bukan engkau."


Harus cepat Kise pergi, karena sedikit saja mata mereka bertemu, dan hal klise seperti "maaf tidak akan kuulangi" atau "tetaplah disini" akan kembali menjadi rantai yang sukses menariknya agar tetap berada di tempat itu.

"Kau harusnya mengerti" juga "cobalah untuk berada dalam posisiku sekarang"

Kise kenyang. Dan rantai itu tampaknya sudah berkarat di sana sini. Kise rasa tak perlu terburu-buru, mungkin memang sudah waktu.


Lelah sekali jika boleh jujur.

Kise sedang makan malam sendirian. Roti tawar untuk makan malam, aneh memang,
"tidak guna aku masak toh dia tidak pulang."

Di antara bola basket, majalah gravure dan ego yang membludak. Masih adakah tempat?


"Kita saling memiliki" pun takkan berarti,
ia tak pernah sadar, tentu tak akan sadar, tak mungkin bisa sadar, Kise selalu tahu.

Jika Kise balik tanya "Memiliki apa?"
lewati seberapa besar probabilitas ia akan menengok dan menjawab,
jawabnya, adakah?

Namun Kise tak pernah balas bertanya. Karena sudah tahu jawabnya tidak ada.
Karena tidak ada jawabnya.


Hingga pada suatu hari,
"Aominecchi, dimana aku disini?"

Fin.