Author : momo_kawaii

Judul : DON'T LEAVE

Kategori : romance, nc 17, yadong, oneshoot

Cast :

- sandara park

- kwon ji young aka GD

- park sang hyun (thunder mblaq)

momo kawaii kembali dengan FF NC selanjutnyaaa hehe
makacii bgt buat readers yg kasih masukan ke FF-ku sebelumnya,seneng deh di kritik dan puji gitu :D
dan maaf yaa...aku belum bisa menggambarkan NC yang kalian inginkan dgn baik #pundung
bisa kontak saya di twitter #tenang aja ane polbek deh^^
pesbuk juga ^^
skali lagi maaf klo critanya bnyk kekurangan (typo,alur,dsb)
dan tolong bayangkan wajah Jiyoung yg kumaksud saat MV BABY GOOD NIGHT .
happy reading~~

Sandara pov

"noona...tolong aku...tolong...aku sendirian...aku takut noona...sungguh"

Mataku terbuka paksa,dan kurasakan syaraf di otakku sedikit ngilu. Sungguh keterlaluan,aku bermimpi yang sama dalam 5 hari ini. Sebuah suara namja yang tak kuketahui siapa pemiliknya, jujur aku sedikit takut meski ku suggestikan diriku bahwa itu hanya bunga tidur,tak lebih!

Gyutt! Mwo? Kurasakan dadaku di tekan oleh sesuatu. Ah, aku baru sadar...ini bukan kamarku

"ji young~shii, ireona..." kepala jiyoung terbenam di dadaku yang hanya memakai bra saja. Dia kwon ji young...mahasiswa kedokteran yang tampan dan jenius. Apa yang kulakukan disini? Entahlah,tanya saja pada jiyoung.

"...masih ngantuk tau..." jiyoung bergumam tanpa menggerakan sedikit pun posisinya yang sangat enak ini,apa dia tidak tau berat kepalanya bisa membuat dadaku mengempis? :D

Kuputar otakku untuk membuat si calon dokter ini bangkit dari kematian eh tidurnya. Kupandangi wajah polosnya yang sedang tidur ini,kutelusuri dengan telunjukku mengitari dahinya dan turun ke hidung. Sangat lembut seperti kapas,sangat hangat udara yang ia hembuskan dari hidungnya,segera telunjukku turun ke bibirnya yang tipis seperti pisau,aku ingat betapa mempesonya saat bibir ini melengkung membuat sebuah senyuman padaku. Kwon ji young pemilik tubuhku...kwon ji young yang menyewaku untuk riset anatomi fisiologi manusia...kwon ji young yang membuatku sadar bahwa masih ada namja titisan malaikat di dunia ini...

"dara~aa..." lamunanku buyar saat bibirnya bergerak memanggilku-tanpa membuka matanya-

"wae?katanya masih ngantuk..." aku tersenyum kecil melihat dia merenggangkan tangannya yang kaku

"jam berapa ini?hari apa sekarang?" tanyanya sambil menggaruk lehernya. Ckckck...

Kulirik jam dinding bergambar tengkorak menunjukkan pukul 06.45 am

"06.45 pagi,hari Rabu" kataku singkat. Sejurus kemudian dia bangun dengan sangat panik, mengucek matanya paksa dan berlari tergopoh gopoh ke kamar mandi. Ha...dia terlambat

Dan satu lagi,dia adalah pelupa ulung...

"DARA! TOLONG AMBILKAN MOUTHWASH DI LACI!ah,GEL RAMBUT JUGA..."

Aku selalu tau 2 benda itu yang selalu dia rindukan di kamar mandi.

"ini dr. Kwon.." kubuka saja pintu kamar mandi dan melihat belakang tubuh jiyoung yang naked dan basah oleh air sabun

"ya! Kenapa dibuka selebar itu?!" dia menjerit malu melihatku di ambang pintu dengan senyuman evil. Lihatlah,dia menutup 'adiknya' dengan rapat :D

"wae?tadi malam aku juga sudah lihat semua,kenapa kau malu begitu dokter?" aku terkikik melihat wajahnya yang memerah. Aku masuk dan mendekati jiyoung yang mundur terus hingga punggungnya terdesak di dinding. Gotcha!

"sandara park! Kuperingatkan kau...mmhh" bibirnya yang basah itu kukulum lembut, menghisap tiap inci bagian bibirnya dan ada sedikit rasa sabun disela kecupan panasku. Aku tak peduli dengan shower yang masih menyala membasahi tubuhku yang baru saja menggantinya dengan kaos baru. Jiyoung masih diam tanpa membalas ciumanku,mungkin dia kaget. Kulingkarkan tanganku dilehernya yang licin karena sabun. Perlahan kurasakan gerakan tangan jiyoung menuju pinggangku dan melingkar disana. Wajah jiyoung mendorongku dan dia mulai mengambil alih ciumanku,menjilat bibirku dan menggigit kecil bibir atasku,ini bukan french kiss...ini lebih lembut dan membuat dadaku berdebar dengan sentuhan permukaan bibir jiyoung yang seakan menyengatku

"nnhh...mmhh...ahh..." desahan bodoh itu keluar dari bibirku,aneh...ini bukanlah ciuman panas yang biasanya membuatku bernafsu. Tapi sungguh,bibir ji young sangat memabukkan... (mau donk dicium GD waaa)

"mianhae..." jiyoung tiba-tiba berhenti. Hei! Kenapa dia?kupikir akan ada bath sex L #tobat unn,ckck

"jangan diteruskan yaa...nanti aku tak bisa masuk kuliah karena menginginkamu!"

Astaga...kukira kenapa! "ne,cepatlah mandi dan kumasakkan pasta untukmu" ku cubit hidungnya gemas

"Hn," dia mengangguk. Kuletakkan jimatnya di westafel dan keluar untuk menyiapkan breakfast untuk namja yang kusayangi...atau mungkin kucintai...intinya,dia sangat berharga di banding nyawaku sekalipun.

Author pov

Disebuah bangsal rumah sakit.

"jinjja?! Kau yakin dia yeoja itu?!" seorang pria paruh baya sedang menerima telefon dari seseorang dan dia bergumam bahagia,bersyukur pada tuhan.

"ne, aku yakin itu yeoja yang anda cari. Aku tak yakin dia benar-benar pelacur,jadi anda tak perlu cemas jung~shii"

Gurat lega terpancar di wajahnya yang matang. Dia bahagia,yeoja yang ia harapkan masih hidup dan sehat.

"kanshamnida detektif kim,akan kukirim bayaranmu segera" tutt! Dia memasukkan kembali ponselnya di saku jas. Matanya beralih memandang seorang pasien yang duduk bersandar di tembok dan mata crimson'nya menatap kosong ke vas bunga yang tak ada bunga indah disana.

"kau akan bahagia...segera...ada noona-mu yang akan menjagamu, satu satunya keluargamu masih hidup, ahjussi mohon...jangan berfikir kau adalah manusia paling menderita di dunia ini... semua orang di dunia ini tak pernah dilahirkan untuk sendirian..." Tuan jung menatap sedih pada namja remaja di depannya,bocah yang selamat dari kecelakaan pesawat yang merenggut semua keluarga besarnya. Tuan jung tau,ini adalah tekanan terbesar yang di dapat seorang namja remaja dari Tuhan.

Sebuah cairan bening meluncur di pipi porselin namja itu,dia tak tau harus bahagia atau marah...

Sandara melangkahkan kakinya di halaman kampus Jiyoung yang besar dan sangat bersih,yah maklum karena kawasan fakultas kedokteran.

Niga sarang haneun naneun sorry i'm bad boy

Ringtone ponsel bad boy membuat sandara merogoh tas selempangnya dan mencari ponsel LG lollipopnya.

Tertera nama Jiyoung, Sandara tersenyum dan menekan tombol hijau

"yeobseo?"

"eodiya? Kau tersesat lagi?"

"aniyo~aku masih dirumah" ucap sandara bohong

"mwo? Tsk,kojimal..."

Brukk! Seseorang memeluk Sandara dari belakang,dengan cepat Sandara mengenali aroma tubuh namja yang lancang memeluknya.

" hei,berani sekali kau berbohong pada dokter?" mulut Jiyoung sudah mengerucut #duhh,gemes bgt klo GD lagi manyun-reader:ish,author ganggu aja(_ _") jlebb

"terserah padaku kan?wee" Sandara mencubit pinggang Jiyoung dan kabur sebelum namja itu membalasnya,dan akhirnya terjadilah kejar-kejaran ala film india #ditabokGD

(di skip aja yah kejar-kejarannya)

Di kantin, dua sejoli ini sedang menikmati bekal buatan Sandara yang paling enak di dunia #lebay

"mashitta!" jiyoung melahap telur gulung hingga mulutnya penuh dan membuat pipinya menggembung. Sandara menggeleng-gelengkan kepalanya prihatin

"kau seperti tak pernah makan bekal saja..." cela sandara

Jiyoung tersenyum "aku memang tak pernah dibuatkan bekal,ibuku selalu sibuk dengan pekerjaannya,yah..aku cukup mengerti dia sibuk"

Sandara melihat wajah sendu muncul pada Jiyoung, meski dia tak pernah kekurangan kasih sayang dan harta tapi tetap saja dia kesepian. Setidaknya Jiyoung lebih beruntung di banding dirinya,ah ralat –jiyoung jauh lebih beruntung-

"ah,kau tak pernah bercerita tentang dirimu!" ucap jiyoung dan membuat Sandara kelabakan

"a-aku...aku..." mendadak lidahnya kelu,dia terpaksa menemukan potongan kisah hidupnya, hidup yang penuh dengan kegelapan jiwa,tak indah sama sekali.

Jiyoung mendadak memukul sendiri kepalanya,

"bodoh sekali aku menanyakan hal ini!aish..bagaimana kalau dia sedih! Jiyoung paboya!"

"gumawo Jiyoung~aa..." Jiyoung menoleh ke sandara dan mendapati bidadari itu tersenyum manis padanya,Jiyoung ikut tersenyum dan mengacak rambut sandara dengan sayang seolah dia barang antik yang berharga.

"u're welcome my lady..." Jiyoung mendaratkan kecupan di puncak kepala Sandara. Sebuah kehangatan Sandara terima dari Jiyoung,namja yang membuatnya berhenti melacur dan membawanya bangkit dari jurang penderitaannya. Tentu saja,mana mungkin lulusan SMP bisa mendapatkan pekerjaan layak bukan?sedangkan dirinya sendirian...itu karena ia di depak oleh keluarganya sendiri,keluarga Park yang membuatnya menjadi manusia paling hina hanya karena...dia lahir sebagai yeoja... sehingga dia muak,muak di kucilkan oleh keluarga besarnya yang mayoritas namja,namja terhormat yang menginjak harga dirinya sejak kecil.

"mmm...aku ingin meneruskan yang tadi malam" Sandara menatap jiyoung dengan puppy eyes'nya

"m-mwo?w-wae?" Jiyoung gelagapan

"kau tidur cepat tau!aku hanya sempat blowjob saja dan kau tidur dengan damainya!bahkan dadaku saja tak kau sentuh!mmmhh" Jiyoung membungkam mulut Sandara dengan panik,berharap dirinya ditelan bumi saja saking malunya,ga tau sikon banget Sandara J

"sssttt!kau membuat jantungku loncat tau!" Jiyoung berbisik gelisah

Sandara menautkan alisnya sebal. Jiyoung kembali duduk setelah Sandara terlihat tak akan teriak lagi. Dia duduk menopang dagunya menatap Sandara.

"maaf ya sebelumnya,dulu kau –ehem- penghiburkan? Apa kau tak pernah hamil?" wajah jiyoung berubah serius seperti polisi yang sedang menilang

Sandara mendekatkan wajahnya ke Jiyoung "kau ini dokter kan?masa tidak tau!"

"aniyo~apa kau sama sekali tak berniat menjadi ibu?"

Sandara tertawa garing da membuat Jiyoung merasa pertanyaannya sangatlah bodoh.

"aku hanya akan hamil dengan namja yang kucintai saja,itulah prinsipku"

Jiyoung terdiam,entah kenapa pernyataan Sandara begitu luar biasa membuatnya speechless.

"kau mau tau siapa namja itu?" tanya Sandara penuh selidik dan cukup membuat jantung Jiyoung berdebar kencang menunggu ucapan Sandara berikutnya. Dia memang belum begitu tau bagaimana perasaan Sandara padanya. Yang jelas Jiyoung jatuh cinta pada pandangan pertama,dan dengan memanfaatkan uangnya yang berlimpah,dia akan melakukan apapun agar bisa dekat dengan Sandara saat itu. Hingga dia meminta Sandara untuk melepas pekerjaannya 1 minggu lalu,tentu saja dia menjamin hidup sandara sepenuhnya. Ajaibnya, sandara dengan senang hati ikut dengannya.

"...siapa...?" Jiyoung tak sabar menunggu lagi.

Tangan sandara menautkan jarinya dengan tangan Jiyoung yang lembut lalu menyandarkan kepalanya ke pundak Jiyoung. Jiyoung menarik nafas dalam,ini sangat membuatnya sesak nafas.

"kurasa kau tau siapa dia...jadi untuk apa kau bertanya?" sandara mendongak mencari manik mata Jiyoung yang juga sedang menatapnya.

"sandara park~shii"

Sandara merasa nama lengkapnya di sebut-sebut, mereka berdua menoleh bersamaan. Seorang pria

paruh baya sedang berdiri di depannya. Menatap dengan penuh harap.

TBC