I Dare You

Disclaimer: geojivi. OC terinspirasi berdasarkan karakter Harley Quinn.

Bagaimana kalau satu dari 4 penjahat dunia jatuh cinta pada seorang detektif terobsesi kedisiplinan seperti Namjoon?

Mampukan perempuan cantik, licik, pintar sayangnya tak waras seperti Neon dapat mendapat perhatian san detektif?

Dan apa yang terjadi jikalau ternyata sang detektif memiliki obsesi tersembunyi padanya?

"Hey, tuan detektif ? keberatan melepaskan borgol ini?"

"Untuk apa? agar kau bisa menyerangku dan kabur?"

Neon menggeleng polos dari tempatnya menggantung. Jika saja perempuan itu lebih berat, Namjoon rasa besi besi bar itu sudah berteriak kesakitan memikul beban berat selama berjam-jam.

"Untuk apa kabur? Aku hanya ingin memelukmu."

Secara mengejutkan Namjoon tersenyum dan membuka sel Neon, menguncinya dari dalam tak lupa melempar kuncinya keluar.

"Kelihatannya akan sulit memelukku, aku melempar kunci borgolmu keluar. Kau lihat?" tunjuk Namjoon kepada gantungan dengan berbagai kunci yang cukup jauh dari sel mereka.

Neon tertawa girang, "Kalau tanganku tidak bisa memelukmu. Bagaimana jika bibirku yang membelenggumu?"

"Apa itu sebuah tawaran?"

Neon turun dari tempatnya mengantung dan mengendikkan bahunya acuh, "Seperti yang mereka katakan, semua perjanjian dengan iblis diikat dengan ciuman"

Namjoon terkekeh dan berjalan maju, menempatkan dirinya didepan Neon, "Sejak kapan kau jadi sadar diri begitu, hm?"

Ia menarik pinggang Neon mendekat, membuat bunyi rantai yang membelenggu penjahat wanita itu bergerincing. Ia mempertemukan bibirnya dengan Neon. Awalnya hanya untuk menyenangkan hati wanita didepannya. Tak disangka bahwa situasi terbalik begitu mudah.

Sepersekian sekon kedua bibir tersebut saling menyentuh, Ia merasa estetik. Merasa bahwa ciuman ini sungguh lembut juga disaat yang sama memabukkan. Namun ketika ia ingin jatuh lebih dalam, Neon perlahan mundur dengan seringai diwajahnya.

"Perjanjian dibuat."

Click.

Bunyi rantai terbuka dan alarm adalah hal terakhir yang Namjoon ingat sebelum kegelapan menelannya.

"Kau akan bangun beberapa menit lagi, babe. Dan aku akan berada terlalu jauh untuk kau tangkap. Kau tak perlu khawatir, aku akan datang lagi di pesta berikutnya."

Damn, dia kabur.

Namjoon membuka mata dan tersentak jatuh dari kasurnya. Ia menarik napas lega ketika matanya bertemu dengan ruang kamar yang begitu familiar baginya. Seraya bergerak kembali ke atas kasurnya. Namjoon mengusak rambutnya gusar.

Sial, Bahkan di alam mimpi pun, Ia tak bisa menangkap Neon.

"Dan apa-apaan itu? Mana mungkin aku sudi mencium kriminal aneh itu," gerutuk Namjoon pada dirinya.