Disclimer : kalau punya saya, yang jadi tokoh utamanya pasti sasuke , tapi sayang ini punya om Masashi Kishimoto ^_^
Genre : Romance, Drama
Pair : sasuhina
rated: T
WARNING : ABAL, GAJE, TYPOS , NISTA, DAN BANYAK LAGI YANG MERUSAK
Summary: dengan mata yang indah itu kau akan melihatku, dengan senyuman yang terukir dalam mimpimu itu kau akan menjalankan peranmu sebagai istriku, tapi dengan hatimu yang suci, kau membuat ku ingin terjebak selamanya di hatimu dan ingin memilikimu.
maap summary nya jelek ^_^
Stuck In You Heart
Ch 1
"APA?" teriakan seorang laki-laki terdengar sampai menyebar keruangan yang tengah mereka tempati. Ruangan keluarga yang sangat luas, di kelilingi dengan warna dinding berwarna kriem yang hanya di tempati delapan orang manusia, empat angota keluarga utama yang tengah membicarakan masalah yang sangat penting. sedangkan empat orang lagi merupakan pengawal yang di tempati di setiap ujung ruangan hanya diam seperti patung.
"Pelankan suaramu,sasuke" seorang wanita yang tidak dapat dikatakan tua dan tidak pula dikatakan muda lagi. Ia tengah berusaha menenangkan putra bungsunya yang sedari tadi tak dapat menahan emosinya. Sedangkan laki-laki yang telah di ketahui bernama sasuke hanya memandang tajam kearah laki-laki yang berada di samping ibunya fugaku uchiha, yaitu ayahnya.
"Sudahlah ayah, aku tau ayah Cuma bercanda kan?"ujarnya sambil tertawa, walau tawanya terasa sangat memaksa di wajah tampannya.
Untuk mungurangi kekakuan di seluruh tubuhnya ia meraih gelas yang berada di meja untuk merilekskan sedikit syaraf otaknya yang tak dapat dikatakan rilex atau lebih tepatnya ia sedang stres. Sebelum tangan kanannya mencapai gangang gelas yang telah berisi teh, ayahnya langsung membuka pembicaraan dan hal ini membuatnya menunda acara minum tehnya.
"Ini yang ke duapuluh tujuh kali sasuke, aku tak pernah bercanda"kata sang ayah sambil melipat tangannya didada dan menatap lurus kearah anak bungsunya.
"Tapi, ayah. Ayah tau sendirikan kalau aku ini masih sekolah. Tidak mungkin aku dapat melakukan 'itu', jalanku masih panjang ayah", kata sasuke sedikit memelankan suaranya. Ia berharap ini hanya mimpi belaka, tidak nyata. Hanya mimpi.
"Mau tak mau, kau memang harus melakukannya" kata sang ayah . sasuke dan ayahnya memang keras kepala untuk perdebatan ini saja memakan waktu 3 kepala.
"Kenapa bukan itachi-baka yang berada di posisi 'itu'" kata sasuke sambil menunjuk laki-laki yang berada disamping kanan nya. Itachi yang sedari tadi menguap lebar karna menonton pertunjukan perdebatan ayah dan adikknya yang tak kelar-kelar, merasa namanya disebut dalam perdebatan ini tentu saja ia sadar.
"Hei, ayah yang menyuruhmu, kenapa kau libatkan aku sih?" kata itachi tidak terima lebih tepatnya menolak.
"Karna aku masih sekolah dan kau sudah kuliah" mencoba membela dirinya sendiri "bukankah dia yang paling cocok untuk itu?" lanjut sasuke sambil menatap ayahnya dalam kekakuan yang membelengu dirinya. Sedangkan tangan kanannya masih setia menunjuk kakaknya.
"Sasuke, berhenti menunjuk-nunjuk itu tidak sopan" kata sang ibu dengan suara lembut. Mendengar kata ibunya, sasuke menurunkan jarinya dengan malas yang tadi digunakannya untuk menunjuk kakaknya.
" Sudah lah 'pernikahan' ini karna paksaan pengacara kakek kalian karna telah tercantum di surat wasiatnya, aku dan ibu mu saja hampir kewalahan untuk menangganinya. Calon istrimu telah di tentukan sewaktu kau masih kecil" kata ayahnya yang sekarang tak melipat tangannya didada. Sepertinya ia sudah bosan memakai kata 'itu' pada setiap pembicaraannya.
Yang hanya tertangkap di otak sasuke yaitu hanya satu, bahwa tunangannya atau lebih tepatnya calon istrinya telah dituntukan sewaktu ia masih kecil, berarti sudah direncanakan 'cih menyebalkan' batin sasuke yang sudah pasrah oleh masa depan yang telah di pilih keluarganya.
"Dan pernikahan mu tinggal satu minggu lagi" lanjut ayahnya.
"S-satu ming-ggu la-lagi" kata sasuke yang bermuka pucat seperti melihat hantu. Itachi sudah tetawa sampai air matanya jatuh saat melihat ekspresi adiknya yang sangat jarang bahkan tidak pernah ia lihat sebelumnya. Mungkin tentang rencana pernikahan ini dapat diterima sasuke dengan 'begitu' saja . tapi, kenapa pelaksanaan pernikahannya tinggal satu minggu lagi. Ini tak adil bukan? Mengetahui ini saja sasuke baru tau dan membuatnya sudah kalang kabut tapi iniā¦.. tinggal satu minggu.
"Pernikahan ini dilakukan sangat sederhana sekali, terlebih lagi jangan ada yang tau termasuk sahabatmu bahkan sepupumu, masalah ini sudah aku beritahu oleh kepala sekolah. Pernikahan resmi mu di lakukan setelah kau lulus kuliah..."fungaku memberi sedikit jeda untuk melanjutkan perkataannya.
"Dan ini mungkin harus kau tau, bahwa calon istrimu berada satu kelas dengan mu" lanjutnya
kepala keluarga yang tadi hanya duduk kini berdiri meningalkan 3 manusia yang berada diruangan itu dan jangan lupa para pengawal .
Keheningan kembali terjadi diantara mereka. Sasuke tau pasti pendengarannya yang rusak atau ini hanya mimpi buruknya. Ia coba lagi merileks kan sedikit tubuh dan fikirannya yang tadi sudah lelah untuk melawan keinginan ayahnya. mata yang tertutup rapat seakan tidak ingin terbuka, sedangkan Yang keluar dari mulutnya hanya ada helaan nafas lelah, sangat lelah.
"Kau pasti belum siap untuk melakukannya?" ada nada sedikit mengoda dalam pertanyaan itachi untuk sasuke. Tapi yang ditanya hanya diam tak memberikan respon yang penting.
"Melakukan apa, sayang?" tanya ibu mereka sembari memberikan senyum kepada kedua anaknya yang berada di sebrangnya, walau sasuke tidak melihat senyuman itu.
"Melakukan malam pertama? Mungkin" kata itachi sambil memasang wajah polos sedemikian rupa. Mendengar kata itachi tentu saja sasuke membuka matanya.
"Baka.. dasar otak mesum" kata sasuke dengan bantal sofa yang ada di tangannya ia akan melemparkannya pada itachi yang membuat ini semakin rumit saja.
Bruk
Tepat sasaran persis di muka itachi. Tentu saja itachi akan membalas perlakuan adiknya yang tak menghormatinya sebagai kakak. Kelakuaan mereka persis seperti anak-anak pada umumnya. Sedangkan ibu mereka hanya diam sambil tersenyum melihat tingkah anak-anak mereka yang sangat lucu.
" Sudah malam, kalian pasti sangat lelah" kata lembut dari sang ibu menghentikan kelakuan mengelikan mereka.
Yah, bagaimanapun mereka semua pasti sangat lelah melakukan rapat keluarga yang memakan waktu hampir empat jam. Pesti sangat lelah, terlebih lagi sasuke yang mukanya sejak lahir sudah pucat makin tampak begitu pucat seperti mayat hidup.
"Baiklah" ujar mereka kompak.
"Selamat malam, bu" kata itachi, sementara sasuke memberi angukan. Sedangkan ibu mereka hanya tersenyum pada mereka. Sasuke dan itachi keluar dari ruang keluarga melalui pintu yang 'wah' besarnya.
Setelah memastikan bahwa anak nya sudah keluar dari ruangan, mikoto uchiha , ibu mereka memulai kembali aktivitas awalnya melihat-lihat majalah baju pengantin yang terletak di bawah kursi sofa, agar anak-anak nya tidak curiga. Sambil membolak balik kertas majalah ia tersenyum membayang kan sasuke mengenakan baju pengantin, pasti sangat cocok. Ia tak peduli, walaupun jam dinding menunjukkan jam 10 malam.
Kamar sasuke
Kamar yang didominasi dengan warna krem yang menyatu dengan dinding . kamar seperti ini jauh dari kata kamar tidur dan lebih cocok dengan sebutan apartemen mewah bergaya eroupa. Didalam sebuah kamar terdapat kamar lagi yang berisikan kasur, lemari pakaian, tv, sofa, meja dan ini baru dapat disebut kamar tidur. Yah sama dengan apertemen lainnya kan?
Sasuke tengah duduk di atas kasur yang empuknya, ia masih memikirkan hal tadi terniang di kepalanya kata-kata ayahnya ' Berada satu kelas dengan mu' sasuke terus mengigat kata itu.
"Satu kelas?" ia berujar pelan. Dan merebahkan badannya di kasur dan memejamkan matanya tanpa menghirau kan lagi baju yang ia kenakan dan sepatu yang masih setia di kakinya.
Esok harinya
Sasuke keluar dari aperte.. oh salah maksudnya kamar tidurnya. Ia berjalan malas menuruni tangga. Ia mengenakan pakaian sekolah layaknya seperti anak sekolah. Mata onix yang sangat tajam merupakan cirri khas keluarganya. Tapi ada yang berbeda dari darinya kali ini, apa ya? Baju yang tak dimaksukkan kedalam, itu biasa. Tangan kanan dimasukkan ke dalam saku celana bagian kanan, itu pun biasa. Rambut yang di gayakan seperti pantat ayam, itu mah paling biasa. Hm, oya! Mata onixnya yang seharusnya dikelilingi oleh warna putih, tapi ini malah di kelilingi oleh warna merah. Ini ia dapat karna efek rumah kaca#plak maksudnya efek kurang tidur, karna masalah perjodohannya. Pria yang malang.
Setelah turun dari tangga, sasuke langsung menuju ruang makan untuk sarapan '?'. Disana telah berada angota keluarganya yang tengah sarapan. Sasuke duduk di samping kakaknya untuk memulai sarapan paginya. Ia hanya diam, tak ada sapaan dan percakapan. Mereka hanya diam. Saat sasuke hendak mengambil roti untuk sarapan paginya. Fungaku selalu saja membuatnya menunda aktivitasnya.
"Nanti kau coba baju pengantinnya" suara fungaku lah yang membuatnya semakin buruk, sangat buruk malah.
Sasuke hanya mengela nafas untuk mengalah, saat ini ia tak mau capek untuk melawan ayahnya. Rasanya di perutnya ada seekor monster yang bersemayam sehinga perutnya berasa tak enak. Hilang sudah selera makannya. Tanpa membalas perkataan ayahnya ia dberdiri sesegera mungkin ia ingin meningal kan ruang makan.
"Kau tak sarapan?" kata itachi ketika melihat sasuke beranjak dari tempat duduknya, seharusnya ia tahu bahwa saat ini adiknya tak ingin diganggu. Kan sudah dapat di lihat dari aura hitam yang mengelilinginya.
"Tidak" suara dingin, datar yang menjawab pertanyaan kakaknya.
To be continued.
Coming soon
Tapi sebelum sasuke berjalan meningalkan tempat duduknya ia teringat sesuatu, gadis yang seharusnya berada di sampingnya. Tempat yang seharusnya terisi oleh gadis yang selalu ia ganggu atau sekedar menyuruh nya , tapi sekarang tak datang. Tapi toh, apa pentingnya gadis itu di hidupnya.
/
"jika kau menolaknya, jangan salahkan kami. jika semua harta warisanmu jatuh pada sai, sepupumu.." Sasuke tau maksud ayahnya. "sewaktu kakek belum meninggal ia juga memberikan jodoh untukmu."
Maaf ya kalaw ceritanya aneh atau terlalu banyak kesalahan dalam pembuatannya,saya butuh tangapan dan kritikkan. ^_^
REPIU?
