Chapter 1
The Chronicles Master of Taijutsu
Naruto : Masashi Kishimoto
Author: Nine.666
Summary: Di kecilkan karna ia mempunyai Chakra yang sedikit sekali dan tidak berbakat dalam Ninjutsu, membuat ia muak dan berlatih dengan keras untuk membuktikan kepada mereka.
Warning : StrongNaru, TaijutsuNaru, OC, OOC, Typo,..Dll
Pair : Naru x ( nanti pasti datang sendiri)
A/N : Banyak Fic-Fic Naruto atau pun di Cover lain..Nine, baca rata-rata mempunyai jurus dasyat. Yang sekali serang berdampak besar.
Dan sekarang Nine, mempersembahkan Fic Naruto yang menggunakan anggota Tubuhnya sebagai senjata mematikan bagi lawan atau bisa di sebut di Dunia Shinobi aliran Taijutsu. Oke silah kan, semoga memuaskan dan tidak membosankan untuk para pembaca!
Sore hari di Konohagakure. Salah satu dari Lima Negara Shinobi di Elemental. Yang sekarang di pimpin Oleh Hokage Ke Tiga Sarutobi Hiruzen, murid dari Hokage Ke dua yang mati dalam Perang Shinobi Kedua.
•
Pohon-pohon yang menjulang tinggi dan lebat...sepanjang mata memandang, sesekali terdengar suara gemerisik daun yang di terpa oleh angin. Itu lah yang di tangkap pendengarannya.
Damai
Ya itu yang di lihat dan di rasakan Jiraya. Saat ini ia dengan pakaian khasnya duduk di atas Batu di pinggir gubug yang ada di dalam Hutan dekat Konoha. Dengan di temani sebuah buku di atas paha dan sebuah pulpen di tangan kanannya, ya saat ini dia sedang singgah di dekat Konoha..Desa tempat kelahirannya.
Melanjutkan menulis nya di sebuah buku kecil nya, saat ide di otaknya muncul.
Ke adaan Hutan yang Damai membuat ide-ide yang di Otaknya bermunculan dengan itu di iringi menyalurkan idenya di tulis ke sebuah buku yang saat ini ia kerjakan.
Terlihat ujung pulpen nya bergerak dengan lincah menulis kanji-kanji Jepang di permukaan lembaran kertas di buku, sesuai pemikirannya. Sesekali senyum tercipta di wajah tua nya. Tiba-tiba gerakan ujung pulpennya berhenti dan seraya mengadahkan kepala yang di penuhi rambut putih itu ke kanan saat mendengar tangisan Anak kecil.
Berdiri dari duduknya dan loncat, mendarat di depan Batu itu. Dengan raut mengkerut bingung Jiraya melangkah ke suara tangisan itu, tapi setelah memberaskan Buku dan pulpennya.
Setelah memakan sedikit waktu, ia melihat seorang anak berpakaian kaos hitam polos dengan celana pendek silver, sekitar berumur sebelas Tahun berambut jabrik hitam sedang menangis. Yang membuat heran dirinya, adalah bocah kecil itu menangis dengan kedua tangan meninju batang pohon di depannya dengan penuh emosi. Terlihat jelas emosional dalam tinjuan itu di mata Jiraya.
•
Dengan emosi meninju batang pohon di depannya, Naruto. Sesekali mulut kecilnya mengeluarkan umpat kepada teman(mungkin bukan) se Akademi nya yang selalu mengejek dan menjauhinya karna alasan, hanya dirinya yang mempunyai chakra yang sedikit pada normal pada UMUMnya.
Mengangkat dan menghantamkan kaki kanan berukuran kecilnya ke arah batang pohon di hadapannya.
Brak..Bugh..Brak..Bugh
Meninju dan menendang pohon tidak berdosa itu dengan keras dan penuh emosi.
"Hei, kenapa kau menangis sambil memukul pohon itu!"
Jiraya mencoba menghentikan kelakuan bocah kecil itu dengan menangkap lengan kecil itu yang berlumuran darah akibat meninju batang pohon di hadapannya yang keras, untuk memberhentikan tinjuan itu ke batang pohon yang tak berdosa itu. Karna pelanpiasannya. Terlihat juga oleh mata Jiraya kaki kanan bocah itu berdarah dan membiru. Membuat bingung adalah kenapa bocah kecil ini menangis...apa tidak di beri Uang oleh kedua Orang tuanya, atau di marahi kedua Orang tuanya. Atau mungkin di tolak oleh gadis yang di cintainya.
Menggelengkan kan kepalanya, saat pikirannya sudah terlalu kemana-mana. Mana mungkin bocah kecil berumur sekitar sebelas tahunan ini sudah main Cinta pikir Jiraya.
Menghela nafas,"Apa yang kau lakukan, bocah kecil. Meninju batang pohon yang tidak bersalah..sebagai laki-laki itu memalukan sekali!" Tanya Jiraya sedikit menyindir ke bocah di depannya. Matanya membulat kaget saat melirik melihat seberapa parah luka di tangan bocah kecil ini, dan apa yang di lihatnya luka di kepalan tinju bocah ini mengeluarkan asap di iringi lukanya perlahan menutup dan luka di kaki nya pun sama perlahan menutup ke sedia kala.
Menatap dengan intes bocah kecil di depannya yang terlihat raut bocah itu kaget dan ketakutan melihat tatapan intes Jiraya.
'Mati aku, pasti kake tua ini pemilik pohon yang ku pukul!'Batin Naruto polos dengan wajah ketakutan dan pucat.
'Apa dia dari Senju!?'Batin Jiraya penasaran, masih menatap intes bocah di depannya.
"T-tidak, aku tidak melakukan apa-apa. Kake!"Dengan ketakutan Naruto menjawab perkataan Jiraya.
Jiraya yang mendengar kata 'Kake' dari bocah kecil itu berkeringat sebiji kacang.'Apa aku setua itu?'
Menghela nafas lagi mungkin menatap dengan intes bocah kecil itu, berlebihan.
Jiraya hanya mengangguk kan kepalanya, mengerti. Kenapa bocah kecil ini meninju batang pohon yang tak bersalah itu. Saat bocah kecil yang bernama Naruto yang saat ini duduk di depannya ini menceritakan atau seperti mengadu di pendengaran nya. Dari awal sampai alasannya karna dia di ejek dan di jauhi karan mempunyai chakra yang sedikit dari Shinobi Normalnya. Tapi yang mengganjal di pikirannya dari mana kemampuan reginerasi nya, karna saat menanyakan itu Jiraya hanya mendapatkan gelengan kepala'tidak tau' dari Naruto.
Setelah tau kehidupan Naruto yang ternyata tidak mempunyai kedua orang Tua dan selalu di ijek dan di jauhi oleh teman(mungkin menurut Jiraya bukan). Saat setelah mendengar cerita Naruto. Jiraya tiba-tiba ia mengingat anak murid nya yang di titipkan kepadanya yang sudah tiada...Apa anak muridnya sama kehidupannya seperti bocah ini.
"Ano..Sepertinya Kake tua Ninja yang kuat. Apa mau melatihku."
Mendengar itu lamunan Jiraya buyar, dan menatap Naruto dengan dalam. Ada se cuil rasa bangga dari dalam dirinya saat mendengar kata 'Kuat' dari bocah kecil di hadapannya ke padanya.
Melihat Jiraya yang diam, tidak mau ya! Pikir Naruto murung.
Melihat Naruto yang murung Jiraya tidak tega.
Mengesampingkan itu Jiraya berpikir. Mungkin ku latih dirinya Satu minggu tidak masalah, kelihatannya dia menarik. Dan juga ia mempunyai chakra yang sedikit dari Shinobi Normal. Mungkin akan ku ajari menggunakan teknik Hachimon kalau dia giat berlatih. Apalagi reginerasi nya yang memungkinkan me Masteri Hachimon dan bahakan melampui si Hijau itu dalam Taijutsu dan memungkinkan menjadi Master Taijutsu. Pikir Jiraya sambil menatap Naruto serius dengan mengelus-elus dagunya yang sudah di tumbuhi bulu janggut.
"Baiklah, pulanglah..besok pagi sekali datang ke tempat ini. Dan aku ku latih kau, bocah!"
Naruto hanya mengangguk senang berdiri berbalik sebelum membungkuk hormat pada Jiraya dan berlari ke arah Desa Konoha dengan Matahari yang sudah hampir tenggelam dalam balik pepohonan. Yang menandakan Malam akan datang.
Pagi hari di dalam Apartemen Naruto
Tepat apa yang Kake tua itu katakan. Naruto bangun jam Lima pagi dan membereskan tempat tidurnya, dengan tergesah-gesah setelah membereskan tempat tidurnya yang kecil. Naruto masuk ke kamar mandi untuk menyegarkan badannya, tapi sebelum menyeduh Ramen Instan dengan air panas .
Setelah mandi Naruto memakai baju Orange polos dengan garis hitam yang di ujung jaitannya. Dan memakai celana pendek berwarna silver bersaku. Setelah itu Naruto mengambil Ramen instannya yang sudah matang lalu mencampurkannya dengan bumbu-bumbu dan memakannya.
•
Tidak lama Naruto keluar dari apartemen nya dan berlari ke tempat Kake tua kemarin katakan.
Memakan waktu yang cukup Naruto tiba di tempat kemarin. Menengok kemana-mana ia tidak menemukan Kake tua itu, menundukan kepalanya. Tapi tidak lama saat ia mendengar suara familiar dan mendongakan kepalanya ke atas.
"Kau telat bocah!" Naruto melihat Jiraya yang di atas dahan pohon yang tinggi tidak jauh dari nya.
Entah apa yang merasuki Jiraya, datang awal ke sini seharusnya muridnya dulu yang datang dari awal baru gurunya yang datang. Biasanya ia malas-malasan kalau soal latihan semenjak Muridnya mati saat insiden Kyuubi menyerang Desa Dua belas Tahun lalu. Alasannya Insting pengalamannya mengatakan kalau Naruto suatu saat akan menonjol dan sejajar dengan Ninja-Ninja kuat lainnya, termasuk dirinya.
Tidak ada tanggapan dari Naruto, Jiraya melanjutkan bicaranya setelah meloncat turun dan tepat mendarat di depan Naruto Satu meter.
"Aku akan melatihmu satu Minggu full dari pagi sampai sore dan tentang Akademi kau bisa meminta ijin tidak masuk selama satu Minggu. Baiklah kita mulai latihanmu, pertama. Dalam Dunia Shinobi kau harus dapat mengendalikan emosimu, contoh. Saat kau di ejek oleh seseorang kau harus mengendalikan emosimu jangan marah, apalagi dalam pertempuran itu membuat mu lengah, mengerti!"Tegas Jiraya panjang lebar kepada Naruto. Naruto hanya mengangguk mengerti.
Melihat anggukan mengerti Naruto Jiraya berinisiatip melanjutkan,"Selanjutnya, inti latihan mu. Karna kau memiliki chakra yang sedikit, dan bahkan kalau kau menggunakan jutsu tingkat rendah pun chakra mu akan habis terkuras. Jadi akan ku ajari teknik 'Hachimon Tonko no Jin' Delapan Gerbang titik chakra dalam tubuh Shinobi!"
Naruto yang mendengar nama teknik itu, tersenyum dan membatin,'Keren'.
"Hachimon tonko no jin atau Delapan Gerbang titik Chakra. Yaitu delapan titik-titik tertentu pada Sistem aliran Chakra pada tubuh kita, teknik ini membatasi aliran chakra ke seluruh tubuh. Dan itu membuat tubuh kita lemah jadi kau harus melatih tubuhmu dengan keras mulai hari ini! Seseorang yang dapat membuka gerbang Hachimon ini dapat membuat tubuh pengguna untuk melampui batas fisik Normal. Bahkan kalau si pengguna dapat membuka gerbang terakhir yaitu Gerbang ke Delapan. Ia dapat melampui kekuatan Kage sekalipun!"Jiraya panjang lebar. Dan melihat raut Naruto yang tertarik.
"Tapi-" dan seketika raut Naruto yang tadi tertarik berubah menjadi penasaran.
"Tapi itu semua mempunyai harga yang setimpal, setiap kau membuka Gerbang Hachimon, bocah!"
"Harga setimpal jadi-"
"Ya..! Kesimpulannya di Dunia ini tidak ada jurus yang sempurna, semua pasti ada bayarannya, contoh. Saat seseorang menggunakan Jutsu tingkat tinggi dan harganya harus rela chakranya terkuras sebanding denga Jutsu yang di keluarkannya."Ujar Jiraya memotong perkataan Naruto.
"Jadi apa resikonya, sensei!" Tanya Naruto yang tidak lagi memanggil'Kake tua'.
"Dengar baik-baik Karna aku tidak mau mengulangi perkataanku lagi, oke!" Naruto mengangguk.
"Satu. Gerbang pembuka 'Kaimon' ini terletak di otak. Gerbang ini menghilangkan pembatas dari otak ke seluruh otot tubuh, sehingga 100% kekuatan pengguna dapat di gunakan.
Ke Dua. Gerbang penyembuhan 'Kyumon' sama ini terletak di otak. Gerbang ini dapat meningkatkan kekuatan Fisik setelah membuka Gerbang Pembuka Kaimon.
Ke Tiga. Gerbang Kehidupan 'Seimon' terletak di sumsum tulang belakang. Di gerbang ini aliran darah meningkat dan pengguna dapat menggunakan Ura Renge teknik..kau cari saja di Perpustakaan Konoha tentang Taijutsu. Ke Empat. Gerbang Penderitaan, 'Shomon' sama dengan Seimon terletak di sumsum tulang belakang, meningkatkan kecepatan dan kekuatan pengguna. Jangan heran nanti kalau kau membuka gerbang ini akan mengeluarkan air mata.
Ke Lima. Gerbang Batasan, 'Tomon' terletak di perut. Sama seperti Shomon, meningkatkan lagi kecepatan dan kekuatan pengguna. Ke Enam. Gerbang Penglihatan, 'Keimon' ini terletak di lambung. Dapat menggunakan teknik...sama cari di Perpustakaan Konoha. Ke Tujuh. Gerbang Keajaiban, 'Kyomon' terletak di bawah perut. Ke Delapan. Gerbang Kematian, 'Shimon' terletak di jantung. Memaksimalkan daya pompa jantung pengguna, sehingga melebihi ke kuatan Gerbang lainnya..! Tapi aku percaya suatu saat pasti kau bisa menguasai Gerbang itu semua. Karna reginerasi mu yang menyamai Jinchuriki dapat mengatasi kerusakan dalam tubuhmu saat menggunakan Gerbang-Gerbang itu, kau mengerti!".
•
Beberapa menit setelah penjelasan Resiko dan nama-nama gerbang Hachimon, sekarang Naruto tau resiko, kelebihan Pengguna Hachimon dan cara syarat menggunakannya. Dan ia sangat beruntung mempunyai reginerasi yang kata sensei dapat menyamai Jinchuriki, entalah ia tidak tau apa itu Jinchuriki. Tapi ia tidak ambil pusing hal itu.
Dan saat ini ia sedang melakukan Push Up targetnya 100×, di bawah pohon yang lebat dedaunannya. Setelah Push Up 100× Naruto melakukan Back Up 100×.
Jiraya hanya diam duduk di atas batu dekat gubug, saat Murid nya yang tepar karna setelah melakukan Push Up dan Back Up 100×.
Tapi tiba-tiba senyum tercipta di wajah tuanya, saat melihat Naruto bangkit dari teparnya dan melakukan Sit Up 100×.
•
Tanpa henti Naruto berlatih dengan Jiraya di sekitar gubug di dalam Hutan dekat Konoha, pagi sampai sore. Pagi lagi dan sore lagi..terus berlatih tanpa henti, hanya malam lah Naruto mengiatirahatkan tubuhnya setelah Latihan dengan Jiraya. Bahkan setiap berganti hari Jiraya menambahkan porsi latihannya. Dan saat itu semua otot-ototnya terasa robek dan seluruh tubuhnya terasa mau copot dari badannya.
Hari terakhir pelatihan
Naruto berdiri tegak di dalam Hutan dengan pakaian Orange nya. Memakai celana panjang hitam(Anbu). Selama Satu Minggu ini terlihat perbedaan fisik Naruto yang saat ini terlihat kekar dan kokoh. Iris hitamnya memandang tajam Sensei nya yang selama Satu Minggu ini melatihnya.
Jiraya dengan pakaian khasnya hanya tersenyum dan membalas tatapan tajam dari Naruto, mengingat peningkatan Naruto yang bisa di bilang memuaskan dalam Satu Minggu ini dalam bimbingannya. Pasti ini akan menarik, mengingat bocah itu sudah bisa membuka Hachimon sampai Gerbang ke Enam. Pikir Jiraya bangga dan sedikit senang. Memang Naruto selama Satu Minggu dalam pelatihannya ia sudah dapat membuka Gerbang Hachimon sampai ke Enam dan menguasai jurus yang berdiri di atas air dan pohon. Terimakasihlah kepada reginerasi nya yang menyamai Jinchuriki walau begitu tetap efek pembukaan Hachimon masih berat dan butuh pelatihan lagi lebih Keras.
Saat ini mereka berdua berdiri saling berhadapan di tengah Hutan dekat Konoha, bertujuan Jiraya untuk mengetes kemampuan Naruto setelah pelatihannya. Bisa di bilang ini pelatihan terakhir yang di berikan Jiraya kepada Naruto, sebuah 'Pengalaman' bertarung melawan orang yang bergelar Sannin.
Jangan lupa terlihat samar-samar sebuah Kekai Fuinjutsu yang di buat Jiraya untuk mengurung, membatasi arena bertarung ia dan Naruto.
•
•
•
To Be Continue
•
•
A/N : Maaf kalau banyak Typo.
Ini baru permulaan sang Master Taijutsu, belum turun ke Dunia Shinobi yang kejam itu.
Saran dan Kritiknya di kolom Riview.
Nine.666™
