Author : Lee Eun San
Genre : Romantic, Angst
Main Casts :
Kim Ryeowook
Kim Jongwoon
Lee Sungmin
Cho Kyuhyun
Cast yang lain akan mucul sendiri sesuai dengan kebutuha cerita.
Disclaimers.
Semua tokoh yang berperan dalam cerita ini bukan milik saya. Mereka adalah milik tuhan dan mereka sendiri beserta keluarganya. Saya hanya meminjam nama-nama mereka saja.
Summary
Sebuah ujung yang menjadikan pembatas antara sebuah kisah cinta, persahabatan dan penghianatan. Garis tipis yang menghubungkan mereka semua dalam ikatan takdir yang saling berkaitan. Yemin/Yewook/Kyumin
Seorang yeoja berperawakan mungil sedang asik berjalan dengan anjing kesayanganya menyusuri jalanan kompleks mewah tempatnya tinggal. Yeoja yang teridentifikasi bernama Kim Ryeowook itu menebarkan senyum menawanya kesemua orang yang ia jumpai pagi itu.
"kau lelah lucky..?" katanya pada sang anjing yang sedari tadi setia menemaninya jogging.
"guukk…guukk…" sang anjing yang merasa diajak bicara menggonggong sambil mengeleng-gelngkan kepalanya sekan menjawab bahwa ia tak merasa lelah.
"hahhahaa,, kau lucu sekali, lucky! Baiklah kalau kau tak merasa lelah kaja kita lari lagi,eothe..?" tawarnya pada sang anjing.
"guuuk…."
mereka berdua kembali berlari kecil sambil sesekali ryeowook sengaja meninggalkan sang anjing sehingga membuat anjingnya yang berukuran mini itu susah payah mengejarnya. Sampai-sampai ia tak sadar bahwa tingahnya sedang diperhatikan oleh seseorang.
"kau asik sekali wookie-ya.." tegur seorang pria sambil menepuk pelan pundak ryeowook.
Ryeowook sedikit berjenggit kaget kemudian reflex menoleh kebelakang. Ia mendapati seorang namja tampan dengan mata bulan sabit sedang memandangnya ramah sambil memamerkan senyum menawan andalanya.
"yak! Oppa! Membuat kaget saja, kalau aku kena serangan jantung bagaimana,huh!" protes ryeowook kesal.
Sang namja hanya terkekeh kecil lalu mengacak surai hitam legam milik ryeowook gemas.
"hehehe,, mian,, habis kau mengacuhkan pangilanku sih! Kau terlalu asik dengan hewan kecil ini." Katanya sambil menunjuk anjing kecil milik ryeowook.
Si anjing yang merasa jadi kambing hitam melengos tak senang.
"hahahah,, lucky tak terima kau menjadikanya kambing hitam oppa! Lihatlah dia marah padamu. Hahahha…." Ryeowook terkekeh geli melihat tingkah lucu anjingnya.
"hahaha… kelihatanya kau benar,,," sahut sang namja kemudian jongkok dan mengelus bulu lembut lucky sayang.
"mianhe,, aku hanya bercanda denganmu anjing manis,, jangan marah ne,, nanti kau tak aku izinkan untuk bertemu dengan kkoming, lho.." godanya pada si anjing.
Si anjing langsung mengeleng-geleng kencang "guuukk,,,guukk…gukk…"
"hahahah,,,," tawa kedua manusia itu bersamaan.
"kau mau kemana setelah ini, wookie-ya..?" Tanya sang namja
"aku akan kegereja, oppa?" jawab ryeowook cepat.
"jinjja? Aku juga akan kesana. Mau berangkat bersamaku..?" tawar sang namja.
Ryeowook mengernyit ragu. Dia sedikit tak percaya namja ini mengajaknya "Memangnya oppa tak akan berangkat bersama Minnie, eoh?"
Sang namja mengehela nafas berat.
"aniyo,, tadi pagi-pagi sekali dia sudah pergi meninggalkan rumah. Bahkan dia tak sempat membuatkan aku sarapan. " paparnya.
"memangnya dia kemana,oppa? Eum,, mian aku,, er,, tak ber,, aku,, hanya…eum,," dia sedikit salah tingkah karena merasa terlalu mencampuri urusan orang.
"gwenchana ryeowook-ya kau tak perlu salah tingkah begitu, eoh. Dia bilang dia akan pergi ke Ilsan. Ada saudaranya yang sakit katanya, hhah molla aku juga kurang begitu kenal dengan saudara-saudara Minnie. Banyak sekali aku pusing, kkkk…'"kekehnya pelan.
Ryeowook mengangguk kecil.
"so, kau mau berangkat bersamaku..?" tawarnya sekali lagi
Ryeowook menganguk pelan.
"ok! I'll pick you up at 7 o'clock, ok?" ujarnya minta persetujuan.
"okay oppa" katanya sambil mengacungkan jempolnya.
"ttiiiinn,,, tttiinn….. wookie-ya! Palli!" teriaknya dari balik kemudi.
Sang yeoja mendecih kesal melihat kelakuan namja tadi yang terkesan seenaknya. Bukankah masih ada seperempat jam sebelum waktu yang mereka tentukan, kenapa dia sudah ada di depan rumahnya sekarang.
"yak oppa! Kenapa kau sudah datang eoh! Kau menyebalkan!" keluhnya.
Sang namja terkekeh geli melihat yeoja tadi mengerutu pelan sambil memandang kesal kearahnya.
"hehhe.. aku hanya tak ingin ketinggalan misa pagi ryeowook-ya.. " paparnya.
"aiisshh,, terserah kau sajalah…" putusnya masih setengah kesal.
Ryeowook menpoutkan bibirnya tanpa sadar.
"hahahaha,,,,,kau semakin manis saat kau marah wookie-ya…" ujarnya polos sambil mengacak rambut milik ryeowook.
BLUUSSHH…
Pipi putih milik ryeowook sontak berubah merah saat mendengar kelakar polos dari sang namja yang sudah dia kenal bahkan sejak ia masih bayi. Dia dan namja yang bernama Kim Jong Woon ini sudah saling menegnal karena memang kebetulan orang tua mereka adalah sahabat baik dan jarak antara rumah keduanya juga berdekatan.
"hhh.. sudah jangan banyak membual! Katamu kau tak mau ketinggalan misa pagi!" ujarnya ryeowook pura-pura kesal padahal dia sedang mencoba menormalkan detak jantungnya yang berdebar tak karuan setelah mendengar pujian sang namja.
"kkkk.. yes! Miss!"
Tak lama mobil mewah yang mereka tumpangi melesat pergi meningalkan kediaman ryeowook. Saat mereka sampai digereja, sudah banyak jemaat yang datang memenuhi pelataran depan gereja megah yang masih berada didalam kompleks mewah tempat tinggal mereka. Mereka segera bergegas keluar dan ikut berbaur dengan jemaat lainya yang hampir sebagian besar sudah mereka kenal.
"selamat pagi tuan Han.. aaiigoo,,,,anda datang bersama cucumu, ya,, wwaaahh,,, dia lucu sekali…" sapa ryeowook ramah pada seorang kakek yang sedang asik menimang cucu perempuannya
"oh,, ne,,selamat pagi juga wookie-ya,, jongwonnie… perkenalkan dia cucuku. Cantik bukan,,, dia baru saja tiba dari London kemarin, kau ingat putriku Hye jin kan,, ini anaknya…" papar seorang kakek yang dipangil tuan han tadi panjang lebar sambil tak pernah meninggalkan senyum cerah yang menghiasi wajahnya.
"eh,, jeongmal…? Eeuummhh kau cantik sekali… aku jadi gemas padamu…" kata ryeowook sambil menciumi pipi gembil bayi mungil tadi.
"makanya kau segeralah menikah! Aku yakin putrimu nanti akan sangat cantik… kkkkk…" kekeh sang kakek.
"kau benar Ahjussi,, tapi yang jadi masalah adakan namja yang mau dengan gadis pendek dan jelek macam dia,eoh..? goda jong woon ikut-ikutan.
Ryeowook mendelik kesal kearah keduanya.
"hhiisshh! Tidak usah komentar! Diam saja kau, dasar kepala besar jelek!" kesal ryeowook
"jong woon benar ryeowook-ya,, kau tidak iri melihat jong woon yang sudah menikan dengan gadis secantik sungmin,eoh,,,? Masa kau kalah dengan kepala helem ini? Dia saja bisa dapat gadis secantik itu masa kau tidak bisa menggait hati seorang lelaki tampan diluar sana..?" goda tuan han sekali lagi,,
Ryeowook hanya memutar bola matanya kesal mendengara ocehan kedua makhluk beda usia yang sudah sangat akrab denganya ini.
"iisshh kalian berdua sama saja! menyebalkan!" kesalnya kemudian berlalau mendahului keduanya masuk kedalam gereja.
Kedua lelaki beda usia itu tampak puas sekali bisa mengoda ryeowook pagi ini namun tanpa mereka sadari semua kata-kata yang keluar dari mulut mereka membuat sesak dada gadis cantik ini.
Setelah mengikuiti misa pagi, ryeowook menyempatkan diri untuk berdoa dihadapan tuhan, ia bersimpuh di depan tuhan dan memejamkan matanya untuk berdoa sekaligus mengadu pada tuhanNya.
"tuhan yang baik,, kenapa kau masih saja menyisakan perasaan ini dalam hatiku.
Tidakkah kau tahu bahwa ini sangat menyakitkan.
Setiap hari Aku harus terus berpura-pura bahagia meliahatnya dengan yeoja lain.
Melihat rona cerah wajahnya saat sedang bersama yeoja yang jadi pilihanya.
Tuhan,, kumohon padamu, ambilah rasa ini dari dalam hatiku…..
Kumohon tuhan jangan jadikan rasa cintaku menjadi perusak kebahagian orang yang paliang aku cintai..
Tuhan,, aku tahu kau selalu menyayangiku,,
Maka dari itu, kumohon tuhan kuatkan aku,,
Sembuhkan luka hatiku,,,"
Itulah untaian doa yang selalu jadi permoonanya pada sang maha kuasa hampir disetiap harinya. Entah sejak kapan, rasa cinta itu berhasil menelusup jauh kedalam hatinya. Tanpa ia sadari, ia jatuh cinta dengan sahabatnya sendiri. Awalnya ia merasa baik-baik saja dengan semuanya. Karena dia juga merasa mungkin jong woon juga suka padanya melihat dari perhatian Jong woon padanya namun sebuah kejadian mengubah segalanya.
"aku akan menikah, wookie-ya…" itulah seucap kata yang menjadi penghacur semua asanya.
Sahabat sekaligus cinta pertamanya memutuskan untuk menikah dengan yeoja pilihan hatinya. Tanpa pernah menyadari bahwa dirinya mencintai sang namja degan segenap hatinya, seluruh cintanya seakan pergi menghilang bersamaan dengan pupusnya harapan untuk hidup bersama sang namja pujaan. Sejak saat itu, ryeowook tak pernah sekalipun terlihat dekat dengan namja manapun. Ini bukan masalah ia tak laku, namun dialah yang masih belum siap untuk kembali mempercayakan hatinya untuk kembali mencintai seseorang.
"kau terlihat khusyuk sekali wookie-ya,, apa isi doamu,sih..aku jadi penasaran…" ujar jong woon membuyarkankan lamunan reyowook.
"iisshh,, mau tahu saja." Ujarnya ketus
"hehehe,, kau masih kesal pada ku,eoh..? mianhae, ne.. kami hanya bercanda wookie-ya.." rajuknya
"anni…" jawab ryeowook singkat.
"kalau kau tak marah kenapa jawabanmu singkat-singkat begitu,eoh! Ttssskk…" cibir jong woon ikut kesal.
"ckckck,, kenapa kau jadi yang merajuk, eoh! Sudahlah ayo cepat antar aku ke the Edge.. aku sudah terlambat.
"iisshh,,, kau bahkan masih bekerja dihati minggu seperti ini. Ingatlah nona kim,, jika kau terus menerus bekerja kapan kau akan punya pacar,eoh?" keluh jongwoon.
"ne,,ne,,, tuan kim yang super cerewet! Sudahlah cepat antar aku!"
Sekitar dua puluh menit berkendara keduanya akhirnya tiba di The edge. The Edge adalah kafe milik ryeowook. Kafe berkonsep unik ini sedang ramai dibicarakan oleh banyak orang lantaran konsepnya yang unik. Kafe milik ryeowook ini memadukan sebuah keindahan dan adrenalin dalam suatu harmoni yang unik. Kafe ini terletak di atap sebuah pusat perbelanjaan terbesar di kota seoul di distrik gangnam tepatnya. Ryeowook sengaja membuat dua konsep, indoor bagi para penikmat keindahan dan outdoor untuk para penikmat adrenalin. Mengapa demikian? Well,, jika kalian memilih untuk berada di dalam ruangan kafe makan yang tersaji didepan mata kalian adalah pemandangan indahnya kota seoul yang indah dan mempesona namun jika kalian memilih diluar maka yang tersaji adalah sebuah hamparan luas dengan alas kaca transparan super tebal yang menjadikan pemandangan dibawah gedung sebagai hiasanya. Sehingga kita dipastikan dapat melihat segala hiruk pikuk kehebohan di bawah sana dari atas kafe. Hampir keseluruhan tempat ini terbuat dari kaca bahkan sampai pada dining pembatasnya. Hanya kamar mandi dan dapur saja yang tertutup tembok.
"kau jeli melihat peluang wookie-ya.. kulihat akhir-akhir ini kafemu maju pesat." Kata jong wonn saat mengantar ryeowook.
Seulas senyum tersunging diwajah cantiknya. "hehehe,, gomawo oppa. Sebenarnya aku hanya ingin menyalurkan hobbiku saja pada awalnya namun melihat perkembangan yang cukup baik akhir-akhir ini aku rasa aku akan mulai serius mengangani kafeku," ucap ryeowook riang
"tentu,mulai sekarang kau harus mulai melakukan itu, karena kafemu ini sangat menarik wookie-ya, konsepnya sangat unik. Aku yakin pasti kau akan sukses jika kau benar dalam mengolahnya." Jong woon yang notabene adalah seorang pengusaha sukses mencoba menasehati ryeowook yang sudah ia anggap seperti adiknya ini.
"ne,ne,, arasseo oppa cerewet. Oiya kau mau mampir minum kopi dulu atau langsung pulang." Ujar wookie saat keduanya sudah mulai memasuki pelataran the edge.
"euummh,,, aku disini saja dulu sajalah, lagi pula tak ada Minnie dirumah. Aku akan membantumu seharian ini,eothe?" tawar jong woon.
Ryeowook tampak tersenyum sumringah mendengar tawaran dari jong woon barusan karena sudah sangat lama mereka tak pernah lagi menghabisakan waktu bersama selain karena kesibukan jong woon dikantornya juga karena status jong woon yang sudah beristri tentunya.
"siipp,, tapi…?"
"eh,, wae..?" ujar jongwoon bingung
"aku pasti tak akan kuat menggaji kariawan sepertimu oppa. Aku harus menggaji berapa seorang CEO KIM Corp? bisa-bisa aku bangkrut oppa"
Jongwoon terkekeh geli mendengar alasan lucu ryeowook.
"hahahaha,, kau lucu sekali wookie-ya,, kau tak usah membayarku mahal cukup kau memberiku makan dan minum kopi selama aku bekerja hari ini. Aku rindu masakanmu, wookie-ya,"
"eh,, jinjja.? Kau rindu masakanku? " kata ryeowook setengah tak percaya.
"eum,, sudah lama sekali kau tak pernah lagi memasakan bekal seperti waktu kita kecil sampai kuliah dulu. Kau jahat sekali padaku akhir-akhir ini." Keluhnya
"eh,, aku sebenarnya mau saja oppa, tapi kan sekarang oppa sudah tak lagi sendiri. Bukankah Minnie selalu membuatkanmu makana,eoh."
"iya,sih,, tapi tetap saja aku merasa beda. Bayangkan hampir separuh hidupku kuhabiskan untuk mencoba makananmu, tapi tiba-tiba semua itu hilang,, hhhh,, aneh rasanya,,," imbuhnya
"hhh,, aku juga merasakan apa yang kau rasakan oppa, andaikan kau tahu betapa aku ingin untuk melakukanya, namun aku sadar kini kedudukanku dihatimu tak lagi penting, sudah ada sosok lain yang mengisi tempat penting itu di hatimu, oh,, siapakah aku hingga aku berani berharap tempat itu khusus kau sisihkan untukku,eoh?" batin ryeowook miris.
"Yak! Kau melamun,eoh!" sergah jong woon menyadarkan kembali ryeowook dari khayalnya.
"eh,, aniyo. Aku hanya sedang berfikir. Baiklah,, begini saja, kalau kau rindu pada masakanku datanglah kemari, akau janji saat itu juga aku sendiri yang akan turun tangan untuk menyiapkan makanan untukmu,eothe?" usul ryeowook.
Wajar tampan jong woon tersenyum cerah setelah mendengar kata-kata ryeowook barusan.
"jeongmal! Yipppi… kau sudah berjanji wookie-ya! Awas kalau kau tak ada saat aku datang aku akan marah padamu,arraseo!"
"hhh,, ne,, tuan kim jelek! Sudah ayo kita mulai bekerja. "putus ryeowook akhirnya.
Seharian ini ryeowook dan jong woon asik sekali bekerja. Hingga tanpa mereka sadari jam sudah menunjuk angka 11 malam tanda kafe itu sudah harus ditutup segera. Setelah menyuruh beberapa pegawainya untuk mulai menutup kafe keduanya kini sudah bersiap untuk pulang.
"kau capek tidak oppa?" Tanya ryeowook pada jong woon yang sedang berjalan disampingnya.
"aniyo, aku malah senang bisa menghabisakan hari liburku bersamamu,," jawab jongwoon enteng.
"jinjja..? kupikir kau akan mengeluh kecapekan mengingat kau cukup bekerja keras seharian ini, hihihi…" kekeh ryeowook.
"kalau itu tak jadi soal wookie-ya. Justru kau menyelamatkanku dari kebosanan. Kau tahukan Minnie sedang tak ada bisa-bisa aku mati jamuran kalau sendirian dirumah hhehehee…" jawab jongwoo riang.
Tanpa mereka sadari kini mereka sudah ada di pelataran parkiran. Segera mereka masuk dan melesat pulang. Setelah mengantar ryeowook sampai rumah jong won langsung pamit pulang dan tak lupa mengingatkan ryeowook untuk segera istirahat sebelumnya.
Senyuman manis tak perah hilang dari wajah ryeowook malam ini. Dia sungguh sangat menikmati waktu kebersamaannya dengan jongwoon seharian ini. Walaupun badannya sedikit merasa letih akibat bekerja saharian, namun rasa gembiranya sanggup mengalahkan letih yang mendera tubuhnya. Setelah mandi untuk membersihkan tubuhnya dia segera naik ketas tempat tidur besarnya, mengistirahatkan tubuhnya untuk mneyongsong hari esok yang akan datang.
Pagi sudah kembali menjelang. Hari ini hari senin, hari yang paling meyebalkan bagi sebagian umat manusia di jagat ini karena pada hari ini mereka harus kemabali menjalani rutunitas sehati-hari setelah liburan yang menyenenagkan tempo hari. Sama halnya untuk ryeowook yeoja cantik ini bahkan sudah bangun sejak pagi-pagi tadi dan bersiap untuk mulai lari pagi dengan anjing kesanyanganya Lucky.
Sudah hampir satu jam ia berlari saat matanya tertumbuk pada sosok cantik dibalik kemudi. Sang yeoja tadi menepikan mobilnya dan menghampiri ryeowook dan Lucky.
"annyeong ryeowook eoniie,,,," sapanya ramah.
"eh,, annyeong, Minnie-ya,, kau baru pulang eoh,,?" balas ryeowook.
"eh,, eum ne,,,! Aku menginap di Ilsan semalam. Kau tahu pasti dari jongwoon oppa,ne" ujarnya.
"ne,,, kemarin kami tak sengaja bertemu waktu aku sedang lari pagi. Siapa yang sakit Minnie-ya..? "Tanya ryeowook
"eh,, ige,, eum,, imoku,,eonie. Dia sakit dan ingin bertemu denganku,," jawab yeoja yang bernama lengkap Lee Sungmin ini yang kini sudah berganti gelar sebagai Lady Kim Sungmin.
"ooh,, begitu."
"eumm,, baiklah eonnie kurasa aku harus pulang sekarang, kasihan si kepala besar itu. Aku sudah meninggalkanya sejak kemari. Aku pamit dulu ne, pay-pay eonnie." Pamitnya sambil melambaikan tanganya dan bergegeas masuk kemobil mewahnya untuk melanjutkan perjalananya menuju rumahnya yang tinggal beberapa meter lagi.
Ryeowook hanya membalas melambaikan tangan dan tersenyum miris menatap kepergian Lady
Kim tadi.
Seperti yang sudah kita ketahui sungmin adalah istri dari Jong woon namja yang menjadi sahabat sekaligus kekasih tak terhapai ryeowook. Miris memang melihat kesempurnaan yang Minnie miliki. Bagaimana tidak ia adalah istri dari seorang pengusaha muda yang masuk dalam jajaran tinggi di kelasnya. Selain itu dia juga dikaruniai suami yang begitu baik dan memanjakanya. Sudah jadi rahasia umum kalau jongwoon begitu memanjakan istri cantiknya. Segala yang Minnie inginkan semuanya pasti terpenuhi semudah ia membalikkan telapak tangannya.
"hhh,,, seandainya aku yang gerada di posisimu minnie-ya.." batin ryeowook dalam hati.
Tak ingin berlama-lama denga lamunan bodohnya ryeowook kembali menyusuri jalanan untuk kembali kerumah dan bersiap untuk kembali bekerja.
Sejak akhir pekan kemarin ryeowook belum lagi bisa kembali menemui jong woon. Sibuk, itulah yang sudah barang tentu menjadi alasan utama selain sudah kembalinya sang istri disampingnya. Pagi ini seperti biasa ryeowook sudaha akan bersiap untuk berangkat ke the edge sampai ponselnya berdering.
"eh,, jonggie eoniie..? tumben dia menelpon. Yeoboseo, eoniie,,," sapanya riang
"ne,, yeoboseo…. wookie-ya… eodiga?" tanyanya.
"aku masih dirumah,eonnie. Wae?"
"aniyo,, eum bisakah kau datang ke hotelku di Ilsan hari ini, aku tidak bisa kesana. Kau tahu kan aku sedang hamil dan si beruang jelek itu memaksaku untuk istirahat dirumah." Keluh yeoja bernama jaejong ini.
"memangnnya ada apa eonnie? Tumben aku harus kesana? Ada masalah eoh?" ujar ryeowook heran
"aniyo, hanya pemeriksaan rutin saja. Aku sudah memmbuat janji dengan managernya. Tapi pagi ini tiba-tiba saja aku pusnig dan mual makanya beruang itu mengurungku dikamar sekarang. Gantikan aku untuk menemuinya, ne" pinta jaejong pada ryeowook.
"eh,, memangnya tidak apa-apa, itukan hotel milik yunho oppa dan kau eonnie…" ucapnya ragu.
"tskk,,, gwenchana wookie-ya. Kau ini kan adiku sendiri jadi kenapa harus pusing eoh! Sudah aku akan menghungi manager nanti. Aku akan mengatakan bahwa adikku yang akan kesana menggantikanku. Tolong kau periksa semuanya ne, mungkin itu akan memerlukan waktu yang cukup lama, tapi aku yakin kau bisa. Hwaiting!" ujar jaejong semangat
"hahahahah,, ne,ne eonnie kau semanagat sekali,eoh…! Baiklah aku akan bersiap-siap dulu sekarang." Jawabnya
"ssiipp! Kau memang bisa daindalkan wookie-ya,, gomawo ne,,." Ujar jaejong senang.
"baiklah, sampai jumpa dan titip salam untuk kakak iparku yang tampan,ya"
"iisshh,, ne,,,! Hati-hati dijalan wookie-ya" pesan jaejong pada ryeowook
"ssiiip! Kau juga jaga kesehatanmu nyonya Jung! ingat sekarang kau juga sedang membawa satu nyawa lagi didalam tubuhmu! janagn egois dan turuti apa kata suamimu, arraseo!" pesan ryeowook
"ne, nenek bawael sudah! Pay-pay,,," putus jaejong jengah sebelum adiknya mulai ceramah seperti ummanya.
"pay…"
Dan sambungan telepon antara kedua saudara itupun terputus. Ryeowook segera menghubungi salah satu pegawai kepercayaanya untuk menghandle urusan kafe untuk hari ini karena dia tidak akan masuk. Setelah itu dia segera bersiap untuk berangkat ke Ilsan sesuai perintah kakaknya tadi. Mobil Mercedes silver milik ryeowook melaju kencang membelah jalanan kota. Sekitar satu jam kemudian ia sudah sampai disebuah hotel yang cukup mewah milik kakak iparnya.
Kedatanganya segera disambut hangat oleh manager hotel yang sudah menunggunya sejak beberapa menit yang lalu.
"anda nona kim Ryeowook, adik dari Nyonya Jung Jaejong..? kata sang manager memastikan.
"ne, saya." Jawab ryeowook ramah sambil tersenyum cantik.
"oh,, anda terlihat sangat masih muda sekali nona, mari ikut saya. Semua berkas yang akan anda periksa ada di ruangan kantor." Kata sang manager ramah. Nampaknya sang manger ini terpesona oleh kecantikan ryeowook sehingga terlihat beberapa kali ia mencuri pandang kearah ryeowook tanpa ryeowook sadari.
Setelah berjalan mengekor sang manaeger, ryeowook akhirnya sampai disebuah ruangan besar yang berisikan para pegawai di dalamnya. Semua orang tampak mengkerutkan dahinya bingung saat mendapati maneger mereka mengajak sosok asing ryeowook kedalm ruang kantor yang tak biasa dimasuki sembarangan orang.
"ekkmmm… perhatian semuanya" kata sang manager mencoba mencari perhatian seluruh bawahanya.
"seperti yang sudah dijadwalkan sebelumnya, nyonya Jung akan datang untuk memeriksa hotel pagi ini, namun dikarenakan kondisi kesehantanya yang tidak cukup baik, maka nyonya Jung mengirimkan adiknya, nona Kim Ryeowook untuk menggantikan tugasnya." Papar sang manager
Sontak tatapan tak percaya menguar dari hampir seluruh pegawai disana. Sepertinya mereka begitu tak percaya akan sosok ryeowook yang terlihat masih sangat muda bankan cenderung seperti seorang anak SMA yang polos dan tak berpengalaman.
Ryeowook yang merasa jengah mendapatkan tatapan menusuk dari semua mata, menghembuskan nafas kesal sebelum mulai bicara.
"Kalian pasti masih asing denganku, annyeonghaseo, chonen Kim Ryeowook imnida. Hari ini saya betugas menggantikan kakak saya nyonya Jung Jaejong untuk memeriksa keadaaan di hotel ini." Ucap ryeowook tenang dan penuh penegasan disetiap kata-kata yang ia ucapkan.
"saya harap anda sekalian bersikap seperti biasanya karena segala hal yang saya temukan hari ini akan langsung saya sampaikan pada kakak saya. Maka dari itu saya mohon kerjasama anda sekalian, terima kasih." Ucap ryeowook mengakhiri sambutan awalnya.
Semua mata yang awalnya memandang remeh pada Ryeowook sontak mengkerut perlahan melihat segala wibawa dibalik ketenangan bicaranya. Memanag ryeowook tidak terlihat menyeramkan melainkan penuh wibawa sehingga menimbulkan kesan segan bagia siapa saja yang menatapnya.
Seusai acara penyambutan singkat, Ryeowook memulai tugasnya. Dia digiring ke sebuah ruangan yang tak jauh dari tempat awal ia berdiri tadi. Ruangan dengan dominasi warna broken white yang lengkap dengan segala fasilitas ini walaupun tak begitu luas namaun terkesan nyaman dan menyenangkan sehingga menimbulkan kesan betah bagi yang memasukinya. Setelah menempatkan dirinya di sebuah meja, manager tadi segera menyodorkan beberapa buah dokumen berhisi hal-hal yang perlu ryeowook periksa. Mulai dari berkas keunganan sampai beberapa keluhan dari penggunjung hotel. Cukup lama ia bergelut dengan berkas-berkas tadi sampai ia tak menyadri bahwa sekarang jam sudah menunjukan pukul satu siang.
"sillyeimnida, sajangnim. Sekarang sudah waktunya makan siang. Sebaiknya anda istirahat, anda bisa melanjutkanya lagi nanti setelah makan" saran sang manager yang tiba-tiba sudah ada di depan ryeowook.
Ryeowook yang sedari tadi tenggelam dalam berkas sedikit kaget akan keberadan si maneger yang bahkan tanpai ia sadari sudah berdiri tegap didepanya.
"eh,, kapan anda masuk. Kenapa aku tak melihat ya,," kata ryeowook sambil menggaruk tengkuknya
"tadi saya sudah mengetuk pintu sebelumnya namun sepertinya anda kurang begitu memperhatikan saat saya masuk sajangnim." Jelas sang manager
"oh,, begitu." Gumam ryeowook sendiri.
"bagaimana sajangnim, anada ingin turun sendiri atau pesan saja dan pelayana akan membawanya kesini untuk anda." Tawar si manager.
Ryeowook sedikit merasa anah mana kala si manager teru saja memanggilnya dengan sebutan sajangnim.
"Eeumm bisakah kau tidak usah memanggilku dengan sebutan sajangnim. Aku kan bukan pemilik hotel ini aku hanya bertugas hari ini saja, rasanya aneh saat anda memanggilku seperti itu,," kata ryeowook sungkan
"tapi,, walaupun sehari anda juga tetap saja pimpinan saya jadi saya wajib memanggil anda demikian sajangnim,"ucap si mamanegr kekeh.
Ryeowook hanya bisa mendengus pasrah mendapati keteguhan sikap sang manager.
"ne, baiklah, kalau begitu. Eum,, anda tadi mengatakan apa? Aku tak begitu memperhatikan saat anda bicara."
"oh,, saya hanya mengingatkan anda untuk beristirahat sebentar karena sekarang sudah masuk jam istirahat, sebaiknya anda makan terlebih dahulu, sajangnim." Ucapnya lagi.
"baiklah, sebentar lagi aku akan turun untuk makan." Ujarnya sambil tersenyum ramah.
Sang manager tampak sedikit terpesona akan kecantikan ryeowook sehingga dia sedikit terlambat berkedip saat meneatap senyuman manis ryeowook.
Setelah kembali bisa menguasai dirinya sang manager segera undur diri dan meninggalkan kembali ryeowook dengan setumpuk berkas di hadapanya.
"hhahh,, lelahnya… aigoo,, ternyata memeriksa berkas itu melelahkan juga ternyata pantas saja si beruang besar itu melarang eoniieku tadi." Saat dia sudah bersiap untuk beristirahat sebentar, matanya tertuju pada sebuah berkas jumlah pengunjung. Entah dari mana timbul keinginanya untuk melihat berkas itu.
"euum,, kurasa melihat sebentar saja sudah cukup" putusnya kemudian langsung mengklik fle itu. Beberpa saat kemudian muncul ah nama-nama pengunjung hotel ini dalam kurun waktu seminggu ini. Saat sedang iseng menscrooll mouse pada komputernya tiba-tiba mata ryeowook tertuju pada sebuah nama yang tak asing untuknya.
"eh,, sungmin? Tapi kenapa marganya Cho?" katanya sedikit bingung. Dia lalu melihat tanggal kunjungan tamu itu. Dahinya makin mengkerut tak kala melihat tanggal itu tepat di hari sungmin yang ia kenal sebagai istri sahabatnya pergi ke Ilsan untuk menemui sodaranya.
"kenapa bisa sama begini, bahkan tanggalnyapun sama.. aaigoo,, ada apa ini.. jangan-jangan… eh,,aduh apa yang aku fikirkan eoh.. dasar babo yeoja!" keluh ryeowook pada dirinya sendiri yang tampak begitu berfikiran buruk pada sosok sungmin. Kalau boleh ia jujur memang ia tidak menyukai yeoja itu, yah,, cemburu tentuntanya, manusiawi bukan,,?
"hhhh,, molla! Sebaiknya aku turun sekarang sebelum fikiranku makin jauh menyimpang!' putusnya kemudian langsung menutup file tadi dan bergegas keluar untuk makan siang.
Selama makan siang fikirannya masih saja tidak bisa teralihkan dari hal yang ia temukan tadi. Dia masih begitu penasaran akan semua hal yang ia temukan hari ini.
"hhh,, sebenarnya ada apa denganku,eoh!" ujar ryeowook kesal sambil sedikit mengacak rambutnya kesal. Setelah tak juga bisa berkonsetrasi dengan makannnya ryeowook akhirnya memutukan untuk menuntaskan rasa ingin tahunya.
Setelah ia kembali ke ruangannya ia segera memanggil si manager. Tak berapa lama orang yang ryeowook tunggu muncul.
"anda mencari anda sajangnim?" ucap si manager
"eh, ne, ada hal yang ingin aku tahu dari anda. Bisakah anda membantuku?" Tanya ryeowook padanya.
Si manager mengangguk pasti sebelum bicara. "ne, ne,, tentu saja sajangnim. Apa kiranya yang bias saya lakukan untuk anda?" ucapnya
Sebenarnya ryeowook sendiri masih ragu untuk melanjutkan niatnya namun dia berfikir dari pada terus menerus berfikir yang macam-macam lebih baik menuntaskan semua ini dari sekarang agar semuanya jelas.
"eum,, bisakah kau bawakan aku buku tamu kita selama seminggu ini. Aku ingin memeriksanya." Ucapnya sedikit ragu.
Si manager tampaknya sedikit bingung dengan permintaan ajaib pimpinan sementaranya itu. Untuk apa pula dia melihat buku tamu? Apa yang bisa ia periksa disana? Mungkin itulah yang ada di benak si manger tadio sekarang. Namaun dia tetep saja menuruti perintahnya.
"baiklah sajangnim, tunggu sebantar saya akan mengambilkanya untuk anda, mohon tunggu sebentar." Kata sang manager sebelum keluar dari ruangan.
Sepeninggal si manager, ryeowook maish saja terus bergelut dengan fikiranya sendiri. Ia ingin tahu namun jikalau nati semua yang ia fikirkan ternyata salah atau benar apa yang akan ia lakukan. Ia bingun.
"hhhh,, eothoke…!" keluhnya frustasi.
Tak berapa lama si manager tadi dating dengan memebawa sebuah buku besar yang ryeowwok yakin adalah buku yang ia cari. Bahkan ia juga membawa seorang yeoja bersamaanya.
"maaf membuat anda menunggu lama, sajangnim. Ini buku yang anda minta. Selain itu saja juga membawa nona Jang untuk membantu anda bilamana ada hal yang anda kurang faham. Nonka jang ini adalah kepala receptionis di hotel ini.
"Annyeonghaseo, sajangnim, chonen Jang Hae jong imnida." Sapa yeoja tadi ramah dan sopan.
"oh, ne. silahkan duduk haejong-ssi." Ucap ryeowook pada sang yeoja.
"kau boleh pergi manager, aku akan memanggilmu lagi kalau akau memerlukan bantuanmu nanti." Imbuh ryeowook.
"ne, sajangnim." Jawab sang manger samba kemudian berlalau pergi meninggalkankedia yeoja tadi.
"baiklah, nona, sepertinya akiu tak perlu lagi basa-basi. Bisakah kau membantuku untuk menemukan daftar pengunjung pada tanggal 10 bulan ini." Ucap ryeowook
Yeoja tadi walaupun tidak begitu faham naum ia turuti juga mau sang atasan. Tak perlu menunggu waktu yang lama, tangan terampilnya sudah berhasil menemukan apa yang ryeowook inginkan.
"ige, sajangnim. Anda bias melihat daftar tamu yang masuk sekaligus yang keluar lengkap dengan siapa pemesan dan tanda terimanya." Jelas sang yeoja panjang lebar.
Ryeowook meneliti dengan seksama apa yang tertulis disana. Dan dia kembali tersentak terkejut mana kala ia menemukan kemabali nama itu disana.
"astaga, demi tuhan kuharap hanya mimpi! Ini benar-banar tulisan Minnie. Aku hafal sekali dengan tanda ini. Ya tuhan!" seru ryeowook tak percaya dalam hati.
Di benar-benar dibuat terkejut dengan penemuannya hari ini. Dia bias pastikan bahwa tanda tangan ini milik sungmin, istri sahabatnya. Bagaimana ia bias tahu karena percaya aatu tidak sungmin adalah temananya semasa bangku sma sampai kuliah jadi dia tentu dan pasti sangat hafal dengan tanda tangan berlogo kelinci dengan kedipan mata ini.
"sajangnim,, sajangnim,," haejong memanggil ryeowook pelan saat ia dapati sang pimpinan sedikit melamun.
Ryowook sedikit tergagap lingliung saat menyadari bawahanya memanggilnya.
"eh,,mianhae, aku melamun tadi. Eumh,, kau tahu siapa tamu ini?" Tanya ryeowook entah kenapa.
Haejong melongokkan kepalanya untuk melihat nama yang ryeowook tunjuk pada buku tamunya.
Setelah sedikit berfikir yeoja tadi berseru ingat.
"ah,, ne, sajangnim. Saya ingat benar denga tamu ini. Kebetulan saya sendiri yang menerima tamu ini. Mereka dating berdua, Tuan dan Nyonya Cho. Yang lelaki sangat tampan dengan postur tinggi dan rambut kecoklatan, sedangkan istrinyasangat cantik dengan mata bulat dan berrambut coklat sebahu. Benar-benar pasangan yang serasi. Emembuat iri saja." Ujar haejong panjang lebar.
"eh,, benarkah,," ucap ryeowook tak percaya.
"ne, sajangnim. Oiya.. bahkan hari ini saya yakin mereka juga sedang menginap disini. Tadi padi saat saya mengecek pegawai seperti biasa saya melikah pasangan ini sedang sarapan di restaurant di bawah. Saya rasa mereka maish akan disini sampai esok hari." Paparnya lagi.
JEDER!
Bagaikan tersambar petir ryeowook mendapati kabar ini. Dia terdiam dan berfikir keras dengan otaknya.
"maaf sajangnim, anda mengenal mereka.?" Tanya haejong penasaran.
"ah,, ne, mereka sahabatku. Hehehe.. mereka kencan tak bilang padaku ternyata" kekeh ryeowook pura-pura.
"oh,, eum,, ada lagi yang isa saya bantu sajangnim." Ujarnya
"tidak, kembalilah bekerja lagi nona haejong. Terimakasih sudah meembantuku." Ryeowook tersenyum ramah pada haejong.
"baiklah, sajangnaim, saya permisi keluar kalau begitu."
Setelah yeoja tadi pergi, kini tinggalah ryeowook sendiri dengan segala fikiran yang menyumpal dia otaknya. Dia syok, kecewa dan prihati dengan hal ini. Syock karena ia mendapati istri sahabatnya, orang yang sangat dicintainya ketahuan sedang berselingkuh, kecewa karena orang yang ia anggap bias membahagiakan sahabatnya ternyata malah menusuk dari belakang dan prihati dengan nasib merejka bertiga yang terlihat sangat mengenaskan.
"ya tuhan bagaimana ini! Apa yang harus kulakukan! Oppa? Apa kau akan percaya padaku saat akau mengatakan semua ini padamu? Dan kau lee sungmmin! Berani sekali kau menghianati suami yang begitu mencintaimu! Dan kau Cho! Siapa kau!" batin ryeowook kalut.
…..TBC...
Setelah lama gak nulis, epep tanganku gatel juga pingin nulis. Kalai ini kisahnya angst ya,,(semoga berhasil) padahal aku juga gak yakin bias dapet feel angstnya apa nggak. Well, tapi yasudahlah, semoga kalian menyukainya readersdeul. Saya mohon kerelaanya untuk menilis segala komen anda di kolom repieu ne, karena itu bias jadi penyemangat saya dalam nulis ini epep.
Akhir kata
Saranghae,,, gamsahae,,,,,, \^_^/
