Ini dimaksudkan sebagai sekuel dari A Bitter Consequences by Mrs Severus Snape. Tetapi FF ini sama sekali TANPA SEPENGETAHUAN dan TANPA SEIJIN-nya. Jo, please don't kill me ..

THE LETTER

by: ambudaff

Nanneta dan Serenity,

Dua orang terkasih dalam hidupku,

Aku sangat menyayangi kalian berdua,

Aku sangat mencintai kalian berdua,

Aku tak pernah bermaksud ingin menyakiti kalian, sedikitpun,

Aku selalu memikirkan kalian berdua, tiap menit, tiap detik dalam kehidupanku

Serenity,

Selama ini aku tak bisa bersamamu,

Tapi percayalah, aku selalu memikirkanmu,

Siapa yang akan memelukmu jika kau takut petir?

Siapa yang akan mengajakmu berjalan-jalan?

Mengenalkan beda tumbuhan wolfsbane, monkshood, maupun aconite?

Siapa yang akan mengantarkanmu ke taman kanak-kanak sihir?

Mengajarimu mantra pertama?

Mengajarimu cara menempatkan kuali di atas tungku?

Apakah aku bisa menantimu di gerbang Hogwarts?

Berdebar-debar menanti Sorting Hat meneriakkan 'Slytherin!' saat kau duduk di kursi itu?

Melihatmu meramu Draught of Living Death atau Dreamless Sleep Potion?

Melihatmu bertanding Quidditch?

Nanetta,

Maafkan aku tak mendampingimu,

Maafkan aku tak pernah bisa mencicipi masakanmu,

Maafkan aku tak bisa membelai rambutmu, mencium aroma sandalwood itu lagi,

Membicarakan rumah di kaki bukit di tepi hutan impian kita bersama,

Membicarakan adik-adik Serenity, yang kuingin lima! Kau ingin satu saja lagi ..

Tapi bahkan satu Serenity pun tak bisa kudampingi,

Maafkan aku,

Aku mencintai kalian,

Tapi aku tak bisa melakukan itu semua,

Mungkin tak akan pernah bisa lagi,

Selamat tinggal,

Maafkan aku,

SS


Perkamen itu sudah basah. Basah oleh airmata sehingga tulisannya nyaris tak terbaca. Tetapi Nanetta sudah hapal isinya, ia sudah berulang kali membacanya, walau baru saja diterimanya kemarin malam, bersamaan dengan diterimanya kabar itu.

Disekanya cairan yang meluncur lagi dari sudut-sudut matanya dengan selendang hitam yang tersampir melengkapi gaun dan jubah hitam yang dikenakannya.

Rintik hujan membasahi gundukan tanah belum ber-nisan di hadapannya.

Dan gadis kecilnya menarik-narik ujung gaunnya.

"Mum, siapakah dia? Mengapa Mum berbaju hitam? Dan mengapa Mum menangis terus?"

FIN