Tomat
Kimi No Iru Machi Kouji Seo
Haruto Kirishima x Yuzuki Eba
.
.
.
Haruto masih mengingatnya, raut wajah cemberut Yuzuki ketika mencoba memisahkan potongan tomat dalam telur gulungnya, memisahkannya terlampau serius menggunakan sumpit kayu satu per satu. Juga--bagaimana perempuan itu mengungkapkan ketidaksukaannya akan rasa asamnya, bagaimana dia akan memaksanya membuat menu baru tanpa satu pun penampakan buah berwarna merah cerah itu--tomat.
Sungguh, wanita itu selalu membenci tomat.
Telinga Haruto sudah terbiasa mendengarnya--dulu.
Delapan tahun lalu, ketika mereka masih menginjak kelas satu SMA. Gadis kota yang menumpang tinggal bersama untuk mengenyam pendidikan, meninggalkan hiruk pikuk perkotaan dengan segala keangkuhannya--juga semua rotasi permasalahannya.
Dia, Yuzuki Eba. Gadis yang jatuh terjerembap ke dalam kolam ikan koi depan rumahnya--delapan tahun silam. Gadis yang sama dengan seseorang yang diboncenginya ketika mengayuh sepeda, yang selalu menarik-narik ujung seragamnya kala itu. Dia yang mencuri ciuman pertamanya, yang memaksa hatinya untuk mengejarnya hingga ke kota. Yang--yang pada akhirnya menyadarkannya jika ia mencintainya.
Gadis yang paling sering menyuarakan kekesalannya dengan tomat.
Setidaknya, sekarang Haruto diberi kesempatan untuk menyaksikan bagaimana wanita itu mengunyah tomat terlampau bersemangat. Yang pada malam sebelumnya tertangkap basah mengoyak isi kulkas--mencari buah yang seharusnya menjadi musuh bebuyutannya itu.
Dia, wanita yang kini duduk di bangku seberang, dia yang lima menit lalu mencoba mengusirnya dengan pipi merah muda, dia yang tigapuluh menit sebelumnya merengek kekanakan tentang keinginan anehnya. Dia; wanita yang saat ini sedang melahap sup merahnya agak malu-malu. Sup tomat perdananya. Alisnya agak mengkerut, mungkin--mencoba menyesuaikan sensasi baru di lidah. Asin dan hangat, tapi asamnya adalah yang paling dominan. Kepala biru gelapnya tertunduk, pipinya bersemu, tapi dia tidak berhenti melahapnya.
Haruto terkekeh ringan, ia menopang dagunya. Merasa terhibur dengan pemandangan langka di depannya.
"Ja--jangan mengejekku, ini keinginan mahluk kecil ini."
Dia, Yuzuki--istrinya. Menggerutu merutuki bayi yang bahkan belum lahir, menyalahkan masa ngidam dan keinginan menjengkelkan calon anaknya itu... calon anak pertama mereka.
Dan Haruto tertawa--juga mendapat hadiah lemparan sendok untuk yang kesekian kalinya.
.
.
.
.
End
A/N:
Jujur, aku gak liat animenya.. cuman baca manganya dan itu sudah lama sekali, plus gak sampai tamat, hanya beberapa volume saja :') tapi aku suka pair ini, walaupun mungkin banyak yg benci :')
Hallo, buat yg baca hahaa.. (kalo ada yg baca) just drable pendek yg pendeknya kebangetan XD
Semoga ada lg yg ngisi archive fandom ini XD
