The Connect Of Two World.
Summary: Hanya kau yang bisa menyelamatkan dunia kami. Kaulah penghubung antara dunia kami dan duniamu.
Chara: Riku Kaitani. Tapi entar semua anggota Enma ngikut, kok… ^_^
Warning: Yaahh… saya yang hanya seorang Author paling cantik *ALL: FITNAH!* yang juga seorang campuran antara manusia dan bayi babon tak akan lepas dari nama-nya KEABALAN, TYPO(s), DAN GAJE!
Rated: Gak tau. Yang menyesuaikan umur saya saja, lah. T!
Riku: Umur lo kan 16 tahun.
Lala: RIKUUUU! SIALAN, LO! JANGAN MENTANG-MENTANG BADAN GUE GEDE TERUS GUE DIBILANG 16 TAHUN, YA? GUE MASIH 11 TAHUN!
Ada OC nyempil.
Song *yang sok ngikut*: Groovy Kind Of Love, Another Day In Paradise (Buset. Lagu-nya Phill Collins semua? Dasar Phill Collins maniak)
Notes: OC-ku yang lama, Takayama Hitomi muncul! Jadi akan muncul pair UNSUIHITO! HURAAAYY! Dan disini, Unsui, Kotaro, Mizumachi, dan Hitomi semester 3 *di TQBLN mereka semester 2* dan Sena, Riku, Suzuna, Monta dan OC baruku semester 2.
~~oo00oo~~
Ada satu dunia, dunia itu di ambang kehancuran. Perang terjadi dimana-mana, menghabiskan hampir seluruh kota. Semua anak berusaha melarikan diri karena disuruh orang tua mereka. Tak terkecuali tiga anak ini.
"Ki… Kita harus cepat! Disini… bahaya…" kata anak perempuan dengan mata merah terang *kayak mata-nya Yami di YGO* dengan nafas terengah-engah.
"Tapi memang kita mau pergi kemana? Semua tempat disini sudah dijaga oleh tentara Chelo!" kata anak laki-laki dengan rambut hitam.
"RACHEL! AWAS!" teriak anak perempuan dengan rambut hitam dan mata hijau zambrud.
Anak berambut hitam tadi tertimpa bangunan runtuh.
"Rachel! Aku akan cari bantuan!" kata anak perempuan dengan mata merah tadi.
"Aku gak apa-apa! Pergilah!" kata anak laki-laki yang dipanggil Rachel itu.
"Tapi…"
"Tempat ini berbahaya! Pergilah! Aku pasti akan menyusul kalian!" kata anak laki-laki tadi.
Anak perempuan tadi terdiam. Akhir-nya ia menangguk.
"Baiklah. Tapi janji kau akan menemui kita." Kata anak tadi.
"Iya. Janji." Kata anak laki-laki tadi.
"Ayo. Spica." Kata anak perempuan berambut hitam yang dikepang tadi.
Dan dua sosok perempuan tadi menghilang oleh cahaya.
~~oo00oo~~
UNIVERSITAS ENMA…
Terlihat sekelompok setan *plak!* maksud saya… sekelompok orang sedang berlatih amefuto. Salah satu diantara-nya ada seorang lelaki berambut ub—*plak!* eh salah. Berambut pu—*jedeer!* salah lagi. Berambut silver dan mata hijau zambrud.
Dia sedang berlari bersama teman-temannya mengelilingi lapangan. Bukan, bukan karena mereka dihukum karena numpahin aer WC ke muka dosen, bukan. Tapi mereka sedang berlatih amefuto. Nama orang itu adalah Riku Kaitani.
Riku berhenti berlari dan nafas-nya terengah-engah.
"Ada apa Riku?" tanya mantan Ace Deimon dan sekarang jadi Ace Enma Fires, Sena Kobayakawa.
"Ah. Tidak… entah kenapa akhir-akhir ini aku sering sakit kepala." Kata Riku sambil memegang kepala-nya.
"Mungkin kau flu. Memang udara-nya sekarang gak SMART banget." Kata kicker yang amat sangat gak SMART *dijambak Kotaro*, Kotaro Sasaki dengan gaya andalan-nya, yaitu NYISIR!
"Kalau kau lemas, lebih baik kau istirahat saja. Kalau kau pingsan disini malah jadi runyam." Kata kapten Enma Fires yang Hairless *digetok pake patung Buddha*, Kongo Unsui yang sekarang berstatus PACARAN dengan Asisten Manajer Enma Fires, Takayama Hitomi. Kalian udah baca TQBLN, kaaan? *udahwoi!*
Maaf. Malah promosi. Bek tu setori.
"Aku gak apa-apa kok, Unsui-san. Mungkin karena akhir-akhir ini aku sering tidur terlalu malam karena sedang banyak tugas." Kata Riku. "Lebih baik lanjutkan saja latihan-nya."
~~oo00oo~~
KELAS RIKU…
RIKU P.O.V
Duuuh… kepalaku sakit banget, sih! Gak tau kenapa, kadang kepalaku sakit, kadang nggak. Tapi aku gak sakit apa-apa, kok. Mungkin karena banyak masalah atau urusan, ya.
Pintu kelas digeser dengan lembut. Terlihat sosok perempuan cantik dengan rambut hitam pendek sebahu dan mata merah dan satu anak perempuan lagi dengan rambut hitam panjang dikepang dan mata hijau zambrud.
"Ini anak baru di kelas kita. Anak yang mata-nya merah itu nama-nya Tonosawa Machiru, dan yang satu-nya lagi Tachibana Rie. Nah, kalian duduk di belakang sana, ya?" kata dosen yang mengajar.
"Hai." Kata dua anak itu serempak.
Saat dua anak tadi melewatiku, aku merasa kepalaku sakit lagi. Malah lebih sakit dari yang kemarin kemarin. Melihat wajahku yang pucat, dosen yang mengajar bertanya. "Ada apa Kaitani-san? Kau tidak enak badan?" tanya dosen wanita itu.
"Aaahh… tidak apa-apa,kok." Kataku. Saat aku melirik ke belakangku, cewek dengan mata merah tadi menataoku dengan tajam membuat kepalaku jadi semakin sakit.
~~oo00oo~~
NORMAL P.O.V
Clubhouse Enma Fires.
Riku berjalan sempoyongan menuju clubhouse Enma sambil memegangi kepala-nya. Sejak tadi dikelas kepala-nya malah makin sakit. Sesampai-nya di clubhouse, karena belum ada orang dia duduk di salah satu bangku. Tangan-nya menopang kepala-nya dan siku-nya ditopang oleh meja didepan-nya.
"Rikkun? Kau baik-baik saja?" tanya Suzuna yang muncul bersama Sena, Monta, Kotaro, Mizumachi, dan Hitomi.
"Ah. Tidak apa-apa, kok." Kata Riku sambil menggeleng pelan.
"Riku-san, benar nih gak apa-apa? Muka-nya pucat sekali, lho." Kata Hitomi.
"Aku gak apa-apa, kok. Sudahlah." Kata Riku. Unsui yang muncul tiba-tiba tanpa basa-basi langsung bilang "hari ini latihan sore diliburkan sementara."
"Eh? Kenapa Unsui-kun?" tanya Hitomi.
"Yaaahh… dari pada dipaksa latihan, mungkin lebih baik diliburkan dulu saja sementara." Kata Unsui.
"Baiklah… minna, kalian boleh pulang." Kata Hitomi.
"Baik!" kata yang lain.
LAPANGAN DEPAN KAMPUS…
RIKU P.O.V.
Duuuhh… kepalaku makin sakit saja… hari sudah mulai senja, dan aku gak bisa balik ke rumah karena hari ini kunci cadangan satu-satunya di bawa Rika, adik-ku. Dan dia belum bisa pulang karena tugas piket. Jadilah kepalaku makin sakit disini.
She calls out to the man on the street
"Sir, can you help me?
It's cold and I've nowhere to sleep
there's somewhere you can tell me?
Aku mengambil handphoneku yang berdering *gile. Ringtone-nya lagunya Phill Collins! Mantap, men!*
"Halo?" tanyaku.
"Kak Riku? Kakak sudah dirumah belum? Maaf ya aku belum bisa pulang! Kata ibu aku harus masak dan belanja hari ini! Aku mesti belanja dulu! Maaf ya kak! Kakak tunggu sebentar, ya? Bye! Pik!"
Aku Cuma bisa cengok mendengar omongan adikku satu ini. Kadang dia bisa mengesalkan juga. Ditambah lagi kepalaku makin sakit. Perfect.
Aku melihat sosok perempuan berambut hitam pendek sedang duduk di tengah lapangan. Itu bukan-nya Tonosawa? Batinku. Aku hendak mendekati-nya, lalu kudengar suara merdu.
When I'am feeling blue, all I have to do
Is take a look at you, then I'm not so blue
When you're close to me, I can feel your heartbeat
I can hear you're breathing in my ear
wouldn't you agree, baby you and me got a groovy kind of love
Aku terdiam mendengar suara Tonosawa. Terdengar berat, namun lembut seperti angin. Aku tetap mendengarkan nyanyiannya.
Anytime you want to, you can turn me onto
anything you want to, anytime at all
when I kiss you'r lips, ooh I starts to shiver
can't control the quivering inside
Wouldn't you agree, baby you and me got a groovy kind of love
Aku masih mendengar suara-nya. Aku melihat diri-nya dari jauh. Memang samar, tapi air muka-nya terlihat… sedih.
When I'm feeling blue, I have to do
is take a look at you, than I'm not so blue
when I'm in your arms, nothing seems to matter
my whole would could shatter I don't care
Woulnd't you agree, baby you and me got a groovy kind of love…
Aku masih menatapnya dari kejauhan. Air muka-nya makin terlihat sedih. Dia bangkit dan berjalan menjauh. Aku berniat mendekatinya.
Ngiiiiiiiiiing….
Aku menghentikan langkahku dan memegang kepalaku. Kepalaku semakin sakit. Keringat dingin mengucur dari pelipisku. Aku jatuh terduduk. Nafasku terengah-engah.
'Aku… kenapa…'
Setelah itu, pandanganku mulai buram dan gelap.
~~oo00oo~~
Aku perlahan membuka mataku yang terasa berat. Aku melirik ke sekeliling.
Ini kan kamarku? Batinku.
"Kakak sudah bangun?" tanya suara yang muncul dari arah pintu kamar. Terlihat sosok perempuan bermata hijau sepertiku dan rambut ikal panjang berwarna coklat.
"Rika. Aku… kenapa bisa ada disini?" tanyaku heran.
"Tadi ada kakak perempuan yang berambut hitam pendek yang mengantarkan kakak kesini. Kata-nya kakak pingsan disekolah. Jaga kesehatan ya, kak. Kakak akhir-akhir ini selalu pulang malam dan tidur terlalu larut. Aku ambilkan makanan, ya." Kata Rika. Anak perempuan? Siapa?
Jangan-jangan… Tonosawa?
TBC
Lala: Huuuuf… *tepar* jadilah begini. Maaf abal, ya. Kepanjangan pula. Maklum. Lagi banyak ide. XD
Unsui: Kata-nya bakal ada UnsuiHito? Umbar janji lo, kayak koruptor!
Lala: Woy! Ini masih awal! Chap depan insyaallah ada.
Unsui: Terserahlah.
Lala: Nah, saya sekadar ngasih tau, OC itu didasari dari saya dan temen saya yang nama-nay Rihan. Karena gak ada kanji yang nulis gitu, jadi kutulis nama depan-nya aja jadi 'Rie'.
Unsui: Lah? Elo kan berperan jadi Tonosawa, kenapa nama-nya Machiru?
Lala: Soal-nya penname gue dulu nama-nya Lala san Machiru. Karena nama jepang-nya Cuma Machiru, jadi gue pake.
Unsui: Oh.
Lala: Nah, maaf buat penggemar Riku karena nanti Riku bakal dipasangin sama saya. Ini demi kepentingan cerita. Juga soal karya saya yang saya tulis di TQBLN itu saya tunda dulu. Lagi gak ad aide buat bikin fic CL.
Well, review asal jangan FLAME!
