行かないで (Jangan pergi – Ikanaide)
Pair: YasuKiyo/Anmitsu
WARNING! Yaoi! AU! Little bit OOC. Idol ver.
Yap! Jadi FF ini saya buat sebagai perayaan comebacknya diri ini! *padahal ga ada yang peduli* /DOR
Yap, Happy reading~
"Eh!? Aku mendapatkan perform solo?!" tanya seseorang berambut hitam kecoklatan tidak percaya sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Iya. Menurut statistik penggemar, kaulah yang paling dinanti. Bahkan oleh seluruh penggemar di dunia! Oleh karena itu, kami memutuskan membuat perform solo untukmu. Apakah kau akan menerimanya?"
"…solo.. kah.." gumam orang berambut coklat itu dengan berseri-seri dan senyuman tidak luput dari wajah cantik nan tampan orang tersebut.
"Yah, kau masih punya waktu dua minggu untuk berpikir kok. Pikirkan saja matang-matang. Rencananya konser solomu akan diadakan bulan sepuluh tanggal lima hingga tanggal lima belas, dengan istirahat satu hari di tanggal sepuluh," kata seseorang yang ada di depan orang berambut coklat itu sambil membolak-balikkan dokumen di tangannya,"Yah, aku menantikan jawaban yang menyenangkan, Kashuu,"
Orang cantik nan tampan itu mengangguk sambil tersenyum, dan berkata,
"Terima kasih. Aku akan berikan jawabannya dua minggu lagi,"
Orang cantik nan tampan berambut coklat ini bernama Kashuu Kiyomitsu. Dia adalah seorang idol yang saat ini sedang naik daun. Dia tidak hanya terkenal di negaranya, namun juga diseluruh dunia. Kashuu Kiyomitsu tidak hanya menjajaki dunia idol, namun dia juga menjajaki dunia akting. Film dan dramanya bahkan sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Sehingga semakin tinggilah tingkat kepopulerannya di dunia.
Di panggung, dia biasanya tampil dalam satu grup bersama teman-teman idolnya, sehingga tawaran solo ini benar-benar tawaran yang sangat istimewa baginya. Dia tidak menyangka bahwa tawaran solo untuknya akan datang secepat ini. Kerja kerasnya ternyata membuahkan hasil yang memuaskan.
Di lobby, Kiyomitsu melangkahkan kakinya dengan sangat ringan. Dia merasa perasaannya ada di awan-awan. Dia merasa sangat bahagia. Begitu dia tiba didepan pintu bertuliskan '[Team Shinsengumi with Hachisuka Kotetsu] sama', dia langsung membuka pintunya dengan senyuman yang masih bertengger dengan setia di bibirnya.
"Semuanya, otsukare!" kata Kiyomitsu semangat.
"Otsukare!" balas semua orang yang ada didalam.
Melihat Kiyomitsu yang duduk sambil senyum-senyum, membuat teman-temannya saling berpandangan bingung.
"Kau sepertinya senang sekali, Kiyomitsu. Ada apa?" tanya seorang laki-laki manis berambut pendek, dengan aura keibuan, Horikawa Kunihiro.
"Ah, hehe.. kalian belum tahu?" tanya Kiyomitsu sambil tetap tersenyum.
Semuanya menggeleng.
Kiyomitsu tersenyum, sambil memiringkan kepalanya.
"Aku.." kata Kiyomitsu, "..mendapatkan tawaran perform solo dari agensi,"
Pernyataan Kiyomitsu itu langsung membuat teman-temannya terdiam. Kiyomitsu yang melihat reaksi teman-temannya hanya diam, langsung mengerucutkan bibirnya. Apa mereka tidak senang aku mendapatkan solo perform, begitu pikir Kiyomitsu.
"Hahh.. apa kalian tidak senang aku—"
"BENARKAH ITU, KIYOMITSU?!" teriak Horikawa tiba-tiba, yang membuat Kiyomitsu hampir terjungkal kebelakang.
"Eh—"
"Kau serius!?" timpal pemuda tampan berambut panjang hitam lurus bak model iklan shampoo, Izuminokami Kanesada.
"Iya—"
"Kau solo perform, Kashuu?!" sekarang seorang pemuda berambut lurus berwarna ungu muda, memiliki perawakan indah dan wajah yang cantik rupawan, Hachisuka Kotetsu.
"Begitu—"
"Kau hebat sekali Kiyomitsu! Solo perform!?" seorang lelaki kekar dan berambut seleher, dengan ombre warna kuning, Nagasone Kotetsu, menimpali sambil menepuk-nepuk pundak Kiyomitsu.
"Terima kasih— ADUH! HEI!" kata Kiyomitsu sambil menjauhkan tangan Nagasone karena merasakan pundaknya sudah mulai kram, "Mou.. kalian ini. Reaksi kalian telat, tahu,"
"Hehe, habis kami kaget sih.." kata Kanesada sambil mengambil teh yang ada didepannya.
"Yah, syukurlah kerja kerasmu benar-benar membuahkan hasil. Selamat, Kashuu," kata Hachisuka, dan diamini oleh semuanya.
"Selamat ya Kiyomitsu!" kata Nagasone sambil tersenyum.
"Yasusada pasti senang mendengarnya!" kata Horikawa sambil menuangkan teh untuk Kiyomitsu.
"Un, terima kasih semuanya. Oh iya, ngomong-ngomong Yasusada dimana? Aku tidak melihatnya dari kita selesai perform,"
"Eh? Entah, tadi dia keluar bersama manajer.. sampai sekarang belum datang," kata Kanesada.
Kiyomitsu mengangguk-angguk. Mungkin ada urusan yang penting, pikir Kiyomitsu.
Yasusada.
Memiliki nama lengkap Yamatonokami Yasusada. Seorang pemuda yang baik, lembut, namun keras dan ganas di waktu tertentu. Memiliki mata berwarna aqua yang sangat teduh, rambut hitam kebiruan panjang tanggung yang sangat indah, dan biasanya diikat ponytail. Karena kebaikan dan ketampanannya, dia disukai banyak orang.
Dan poin paling penting,
Yamatonokami Yasusada adalah kekasih Kashuu Kiyomitsu.
Kiyomitsu jadi membayangkan wajah bahagia Yasusada saat dia memberitahu kalau dia dapat tawaran perform solo. Yah, Yasusada lah yang selalu berharap Kiyomitsu mendapatkan perform solo. Membayangkan wajah Yasusada yang kegirangan, membuat Kiyomitsu terkikik sendiri.
Saat Kiyomitsu sedang asyik melamun, tiba-tiba pintu ruangan terbuka.
Sosok yang daritadi ditunggu oleh Kiyomitsu muncul dari balik pintu, sambil bergumam,
"Otsukaresama,"
Gumaman itu terdengar oleh semuanya, lalu merekapun membalas, "otsukare,"
"Yasusada, kau tahu? Kiyomitsu mendapatkan tawaran solo perform lho!" kata Kanesada langsung, mendahului Kiyomitsu, sambil merangkul Yasusada.
"Kekasihmu memang hebat, Yasusada!" kata Nagasone menambahi.
Anehnya, mendengar hal itu, Yasusada tidak bereaksi apapun. Dia hanya menatap lantai, lalu bergumam, 'oh,'
"..Yasusada?" tanya Kiyomitsu heran saat melihat reaksi aneh Yasusada.
Mendengar panggilan Kiyomitsu, Yasusada hanya terdiam, lalu berkata,
"Aku mau pulang duluan,"
Reaksi dingin Yasusada. Jawaban singkat Yasusada. Hal itu tentu langsung membuat semua orang bingung, karena Yasusada tidak pernah seperti ini pada teman-temannya, apalagi pada Kiyomitsu.
Hati Kiyomitsu sakit melihat perilaku Yasusada hari ini. Tapi Kiyomitsu mencoba tidak langsung menuduh yang aneh-aneh pada Yasusada. Daripada sakit hatinya, dia merasa dia lebih khawatir pada Yasusada. Yasusada tidak pernah seperti ini. Apa Yasusada ada masalah? kalau ada masalah, Yasusada biasanya langsung merajuk ke Kiyomitsu, walau didepan teman-temannya. Yasusada adalah tipikal yang manja jika sudah bersama Kiyomitsu.
Saat Yasusada berjalan kearah Kiyomitsu, Yasusada hanya memandang Kiyomitsu sekilas sambil tersenyum lemah, lalu mengambil tas nya.
"Selamat ya," kata Yasusada sambil menepuk pelan kepala Kiyomitsu.
Melihat Yasusada yang berbalik tanpa mengucapkan apapun pada semua orang, membuat benak mereka semua penuh dengan tanda tanya.
"Kiyomitsu, kalian bertengkar?" tanya Horikawa langsung begitu Yasusada pergi.
Mendengar pertanyaan tiba-tiba Horikawa, Kiyomitsu kaget dan menjawab dengan sedikir berteriak,
"E-eh!? Tidak! Tidak! Kami tidak bertengkar! Kalian juga tahu kan, kalau kami bertengkar, yang berperilaku aneh biasanya aku? Aku saja heran kenapa Yasusada tiba-tiba begitu," kata Kiyomitsu sambil mengibas-ngibaskan tangannya.
"Lalu.. kenapa Yamatonokami begitu?" tanya Hachisuka.
"Entahlah, mungkin ada masalah?" kata Nagasone.
"Hei, kalian juga tahu kan, kalau Yasusada ada masalah, biasanya merajuk ke Kiyomitsu? Tapi kali ini apa? Dia melihat Kiyomitsu saja hanya sekilas!" kata Kanesada.
Mendengar teman-temannya yang juga khawatir, membuat Kiyomitsu semakin bingung. Ada apa dengan Yasusada?
"Yamatonokami san, kita sudah sampai di apartemen anda," kata seseorang yang sedang menyetir sambil menoleh ke kursi belakang, tempat Yasusada duduk.
Melihat Yasusada yang masih melamun walau sudah dipanggil oleh sang supir, membuat sang supir bingung, lalu membuatnya memutuskan untuk memanggilnya sekali lagi, dengan suara yang sedikit keras.
"Yamatonokami san?"
Dipanggil dengan volume suara yang cukup keras, membuat Yasusada akhirnya kembali dari lamuanannya.
"A-ah, i-iya? Ada apa?" tanya Yasusada linglung.
"Maaf, ini sudah sampai di apartemen anda. Apa anda mempunyai tujuan lain? Apa anda ingin saya mengantarkan anda ke apartemen Kashuu san?" tanya supir yang menyetir mobil Yasusada.
"A-ah. Tidak, tidak usah. Maaf, aku hanya banyak pikiran saja," kata Yasusada sambil memegang kepalanya, dan memperbaiki duduknya, lalu mengambil tasnya, kemudian bersiap keluar dari mobil.
"Yah, saya sedikit khawatir dengan anda hari ini. Jarang-jarang anda memanggil saya kalau tidak pulang larut. Biasanya anda mengantar Kashuu san terlebih dahulu," kata sang supir yang benar-benar sudah hapal dengan kebiasaan Yasusada.
Mendengar perkataan sang supir, Yasusada hanya tersenyum lemah,
"Aku hanya ingin segera pulang. Itu saja," kata Yasusada.
Yasusada menjawab dengan nada lemah, yang mau tak mau membuat aura kebapakan supir itu bergerak, dan menjadi cemas.
"Maaf kalau saya lancang.. apakah Yamatonokami san dan Kashuu san bertengkar?" tanya supir itu dengan nada cemas yang tidak bisa disembunyikannya.
Menangkap nada cemas dalam pertanyaan supirnya, membuat Yasusada tertawa pelan. Dalam lubuk hatinya, dia senang bahwa ada yang mengkhawatirkan hubungannya dengan Kiyomitsu.
"Tidak kok. Kami baik-baik saja. Hanya saja, aku mendapatkan sedikit masalah hari ini di pekerjaanku, sehingga aku merasa sangat lelah," kata Yasusada.
"Ah, saya tenang mendengarnya. Maksudnya, mendengar anda berdua tidak bertengkar. Saya khawatir masalah dihubungan andalah yang membuat anda lemas seperti ini. Yah, karena saya melihat anda berdua cocok satu sama lain, jadi saya harap anda berdua tidak pernah mendapat masalah yang besar yang sampai mengusik hubungan yang sedang anda bina bersama Kashuu san," timpal supir Yasusada dengan nada yang sangat lembut. Mungkin karena beliau adalah seorang ayah, jadi bisa mengerti perasaan sakit seorang anak kalau dilanda masalah asmara. Hm.
"Tapi, saya merasa ikut sedih mendengar anda mendapatkan masalah pada pekerjaan anda. Apakah masalah itu sangat pelik?" tambah bapak supir itu, dengan nada yang penuh perhatian pula.
Mendengar perkataan lembut dan menerima perhatian sang supir, Yasusada merasakan hatinya sedikit tenang sekarang. Dia akhirnya bisa tersenyum lebih lega dari sebelumnya.
"Maaf kalau perilakuku hari ini membuat bapak khawatir. Tapi saya tidak apa-apa," kata Yasusada tulus.
"Ah, Syukurlah. Yah, saya punya anak yang juga seumuran dengan Yamatonokami san, jadi ya melihat anda lemas, saya merasakan perasaan tidak enak, itu saja. Haha. Ditambah saya juga sudah cukup lama bekerja untuk anda. Saya tidak bisa melihat anda tidak bersemangat seperti ini. Itu membuat saya sedih," kata sopir Yasusada sambil melihat jam tangannya, "Wah, maaf saya membuat waktu istirahat anda terpotong dengan saya yang terus berbicara begini," katanya sambil turun dari mobil, dan membukakan pintu mobil untuk Yasusada.
Setelah pintu mobil dibuka, Yasusada memandang supirnya yang baik hati itu. Memang, biasanya kalau ada masalah, entah masalahnya dengan Kiyomitsu, atau masalah pekerjaan, dia biasanya berbicara dengan supirnya yang baik hati ini. Tapi masalah kali ini lain. Dia tidak ingin mengingat masalah kali ini sekarang. Ini terlalu menyakitkan baginya.
"Anoo.." kata Yasusada, lalu dijawab 'hm?' dengan supirnya.
"..Sebetulnya aku ingin bercerita pada bapak tentang masalah pekerjaanku.. tapi aku masih belum sanggup untuk berbicara tentang hal itu," kata Yasusada sambil menunduk.
Mendengar kalimat Yasusada, supir baik hati itu hanya tersenyum, lalu berkata,
"Sekeras apapun kita berusaha, pasti akan ada saatnya kita terbentur oleh dinding. Tapi, dinding sekeras apapun, pasti akan hancur dengan kerasnya usaha kita merobohkannya. Teruslah tersenyum, niscaya masalah anda akan lebih diringankan," katanya, "Saya tahu Yamatonokami san bukan orang yang lemah. Anda pasti bisa melewati semuanya ini,"
Nasehat supirnya membuat Yasusada ingin menangis. Yasusada masih saja menunduk, menahan airmatanya untuk jatuh. Bukan orang yang lemah? Hah.
"…tapi masalahku ini mungkin masalah yang tidak seberapa bagi sebagian orang.. namun bagiku.. masalah ini membuatku merasa sangat depresi. Bukankah ini menandakan bahwa mentalku lemah? Aku bukan orang kuat seperti yang bapak pikirkan,"
Supir Yasusada menghela napas sambil tersenyum.
"Menurut Yamatonokami san.. apakah kehilangan satu penghapus pensil itu merupakan masalah besar?"
"Eh?" Yasusada mendongak begitu mendengar pertanyaan absurd dari supirnya, "..kurasa tidak. Harga penghapus juga tidak mahal kan? Beli saja lagi,"
Mendengar jawaban Yasusada, sang supir tersenyum lembut.
"Bagi anda, seperti itu. Kehilangan penghapus bukanlah masalah yang penting. Tapi bisa anda bayangkan seandainya itu menimpa illustrator yang sedang sketching di kertas? Mereka pasti merasakan kebingungan yang amat sangat," katanya.
"Besar kecilnya masalah yang kita hadapi, itu relatif. Bagi anda, masalah saya tidak penting. Namun bagi saya, masalah saya bisa saja membuat saya ingin bunuh diri. Oleh karena itu, jangan memandang diri sendiri lemah dengan ukuran seperti itu. Saya tidak tahu masalah seperti apa yang anda hadapi sekarang. Namun jika itu masalah yang berat bagi anda, hanya ada satu saran saya. Anda jangan menyerah. Percayalah, bahwa semua itu akan ada jalan keluarnya,"
Nasehat hangat dari supirnya membuat Yasusada mulai bisa tersenyum. Dia diam-diam menghapus air matanya, lalu mendongak, menatap supirnya.
"Terima kasih. Kata-kata bapak membuatku sedikit lebih tenang," kata Yasusada sambil tersenyum lebar.
Melihat senyum Yasusada, sang bapak supir baik hati itu ikut tersenyum.
"Syukurlah,"
Segera setelah itu, Yasusada turun dari mobil, lalu mengucapkan terima kasih sekali lagi pada supirnya.
"Sama-sama, Yamatonokami san. Kalau anda butuh teman bercerita, saya selalu siap mendengarkan. Baiklah, saya duluan,"
Setelah mengatakan hal itu, mobil yang dikendarainya melaju dengan kecepatan standar. Dan Yasusada masih berdiri mematung didepan gedung apartemen.
"Yah. Walau aku merasa sedikit tenang, aku masih tidak tahu bagaimana cara menyikapi masalah kali ini," pikir Yasusada dalam hati.
Merasa sia-sia berdiri didepan gedung apartemen seperti orang bodoh, Yasusada akhirnya memutuskan untuk berjalan masuk ke apartemen dan menuju kamarnya.
Yasusada sekarang ada di kamar apartemennya. Dia menaruh jaket dan tasnya sembarangan, melempar tubuhnya ke sofa, lalu melepas ikat rambutnya.
"Hahh~ capek sekali," desahnya.
Saat Yasusada sedang bersantai melepaskan letih, lelah, dan emosinya, ponselnya bergetar. Getaran dari ponselnya membuat emosi Yasusada yang sedikit mereda jadi meninggi kembali. Dengan ogah-ogahan, Yasusada meraih ponsel dari sakunya, lalu melihat siapa yang menghubunginya.
"Line? Ah, dari Kiyomitsu," gumamnya setelah dia melihat display ponselnya.
.
'Kau tidak apa? Aku khawatir melihatmu hari ini'
'Ngomong-ngomong kau sudah makan?'
.
Melihat pesan Line dari kekasihnya yang begitu mengkhawatirkan dirinya, mau tak mau membuat Yasusada tersenyum. Yasusada benar-benar merasa bahwa perhatian kecil dari Kiyomitsu dapat membuat emosinya sedikit mereda kembali.
.
'Maaf membuatmu khawatir hari ini, Kiyomitsu. Aku tidak apa. Aku hanya terlalu lelah dan merasa sedikit tidak enak badan. Tapi aku tidak apa'
'Aku belum makan. Nanti saja. Kau jangan lupa makan, jaga kesehatan'
.
Sent.
Setelah pesannya terkirim, Yasusada merebahkan tubuhnya di sofa.
"Hah.. apa hari ini aku benar-benar kelihatan semenyedihkan itu, hingga membuat orang-orang di sekitarku khawatir?" gumam Yasusada pada dirinya sendiri.
DRRT DRRT
Ponselnya bergetar kembali. Dengan segera, Yasusada melihat notifnya. Balasan Line dari Kiyomitsu.
.
'Kukembalikan kata-kata itu untukmu! Kau yang jaga kesehatan! Dasar! -_-)=3 cepat sembuh ya. Apa kau mau aku ke apartemenmu membuatkanmu makanan?'
.
Belum sempat jari Yasusada mengetik balasan untuk Kiyomitsu, ada Line lain yang masuk. Melihat pengirimnya, pesan Line kali ini benar-benar membuat mood Yasusada turun drastis.
Line dari manajernya.
Dengan setengah hati, dia membuka Line dari manajernya. Dan berisi,
.
'jangan lupakan apa yang kita bicarakan hari ini. Aku tahu ini memang berat untukmu, tapi jalanilah. Demi Kiyomitsu juga'
.
Hampir Yasusada membanting ponselnya. Namun dia ingat masih ada pesan Kiyomitsu yang belum dia balas. Memutuskan untuk tidak membuat Kiyomitsu khawatir, dia memutuskan untuk membalas Kiyomitsu sekenanya.
.
'tidak usah, terima kasih. Maaf Kiyomitsu, tapi aku ingin sendiri sekarang. Aku mencintaimu'
.
Setelah pesannya terkirim, Yasusada sudah tidak peduli lagi dengan ponselnya yang bergetar. Dia menjadi emosi sekarang. Pesan Line manajernya benar-benar bisa memancing emosinya.
"Brengsek,"
TBC
A/N
Konbanwa. Satou Ayumu desu.
Hai aruji sekalian. Apa kabar?
Haha. Iya saya memutuskan comeback walau dipostingan saya yang sebelumnya tidak ada aruji yang menotis saya *elap air mata* jadi sebetulnya saya juga ga tahu apakah FF saya masih diterima disini atau tidak.. tapi saya mencoba up disini lagi.
Iya, ini ada lanjutannya.. ini hanya two shoot. Pendek lagi. Saya sudah bodoh dalam membuat FF. Jadi maaf kalau kali ini ceritanya ga jelas dan aneh ya aruji *bow*
saya tahu.. mungkin skill membuat FF saya menurun ya. Saya sebetulnya juga merasa FF ini jelek sekali /TERUS NAPA LU UP, AUTHOR BE*O/ Tapi saya ingin tetap membuat FF untuk anda sekalian, sebelum otak saya berhenti berfungsi. Tentu saya berudaha semaksimal mungkin agar FF saya tidak menjadi sampah, tapi.. mungkin kali ini, ini batas kemampuan saya. Saya benar-benar harus membangun kepercayaan diri saya lagi.
Jadi~
Saya berharap respon dari anda sekalian :)
respon anda adalah semangat saya :"))
Terima kasih.
Salam sayang,
Satou Ayumu
