Perang Dunia Shinobi telah memasuki babak akhir. Tersisa empat orang Shinobi yang tergabung dalam tem 7 dari Konohagakure melawan Sang Dewi Kelinci Otsotsuki Kaguya. Mereka berempat adalah Hatake Kakashi ketua dari tim 7 serta tiga orang muridnya Uzumaki Naruto, Uciha Sasuke dan Haruno Sakura. Mereka berempat berusaha untuk menghentikan ambisi Kaguya dan Zetsu Hitam menguasai Dunia dengan program Mugen Tsukyomi nya tersebut.

Saat ini kondisi Kaguya nampak terjepit karena Naruto dan Sasuke mencoba menyegelnya dengan jutsu Rikudo Chibaku Tensei. Saat akan berteleport ke lain Dimensi, Sakura memukul kepalanya sehingga menggagalkan usaha teleport dari Sang Ibu Dari Chakra tersebut. Naruto dan Sasuke segera menempelkan kedua telapak tangan mereka yang diberi segel oleh Sang Rikudo Sennin. Ketika kedua telapak tangan mereka telah menyentuh tubuh Kaguya, Mereka segera mengucap nama jutsunya secara bersamaan ' Rikudo Chibaku Tensei .' Seketika batu- batu yang ada di tempat itu terangkat menuju kearah tubuh Kaguya. Batu-batu itu langsung memenjara tubuh dari Sang Dewi Kelinci itu. Melihat kejadian itu , mereka berempat merasa lega karena berhasil menyegel makhluk pertama yang memiliki cakhra itu.

Namun semua itu hanya bertahan sementara. Tiba-tiba bebatuan yang memenjara Kaguya terpental ke segala arah, dan Sang Dewi nampak masih melayang dengan tenang diatas langit. Keempat Shinobi Konoha tersebut terkejut karena satu-satunya harapan terakhir mereka telah gagal.

"Hihihi...kalian pikir bisa menyegelku kembali dengan jutsu yang sana. " Sang Dewi tampak menyeringai puas.

"Mu...Mustahil kita gagal, " kata Sasuke.

"Ke..kenapa bisa seperti ini ?" Sakura menimpali.

"Apa ini akhir dari Dunia ini ?" Kakashi juga syok atas kejadian tersebut.

Naruto hanya memandang rekan-rekanya dalam diam. Ia tahu mereka semua telah kehabisan Cakhra. Dalam otaknya terlintas satu cara yang bisa mengakhiri semua ini. Walaupun resikonya cukup fatal, Namun harus dilakukannya untuk menyelamatkan Dunia ini.

'Kurana ...sekarang waktunya ku gunakan jutsu itu.''Heh ...kau yakin Gaki. Kau tahu kan resiko yang ditimbulkan oleh jutsu itu.''Aku tahu kurama...maafkan Aku. Sepertinya Akulah partner terakhirmu Kurama .''Baka ...jangan bersedih Gaki. Aku bangga telah menjadi partnermu. Semoga ini bukan hadiah terakhir darimu. Sampai jumpa Gaki.''Terima kasih Kurana. Sampai jumpa di Alam Sana nanti .'Setelah berkomunikasi dengan Kyubi di Alam bawah sadarnya, Naruto langsung memasuki Mode Kyubinya. Ketiga rekannya terkejut melihat Naruto masih memiliki sisa Cakhra, padahal saat ini mereka tak bisa bergerak lagi karena kelelahan dan kehabisan Cakhra.

"Aku tak boleh menyerah Tebbayo, Karena Aku tak akan mati sebelum jadi Hokage."

"NARUTO..." Teriak ketiga rekannya bersanaan.

Naruto lalu berjalan kearah Sakura dengan mode Bhijunya. Naruto menyentuh kedua bahu Sakura dan membantunya berdiri. Naruto menatap Emerald Sang Gadis dan berkata.

"Sepertinya Aku tak bisa kembali bersama kalian ke Desa."

"Aa...Apa maksudmu Naruto ?" Tetes air mulai membasahi pipi Si Pinky.

"Ada yang harus kuselesaikan terlebih dahulu Sakura-Chan."

"Tidak boleh...Kau harus kembali bersamaku Naruto...Tidak boleh...Tidak boleh !" Sakura tahu makna dari ucapan sahabatnya tersebut.

"Hm...jangan begini Sakura-Chan , Tugasku menjagamu telah usai. Sekarang ada Sasuke yang akan selalu menjagamu ."

"Tidak...Tidak...Tidaaakk...Aku tak butuh orang lain. Aku hanya membutuhkanmu Naruto. Hanya kau yang kucinta hiks...hiks...hiks..."

"Maafkan Aku Sakura-Chan." Naruto lalu memukul tengkuk Sakura membuat Sang Gadis pingsan seketika.

"Apa yang kau lakukan Dobe ." Bentak Sasuke.

Naruto membawa Sakura kearah Sasuke dan menyerahkannya kepada Uciha terakhir tersebut, "Sekarang giliranmu untuk menjaganya Teme. Ku titipkan Sakura dan Dunia ini padamu."

"SIAL...Apa yang akan kau lakukan Dobe..."

"Akan ku akhiri Semua ini." Lalu Naruto menatap Sang Guru, "Maaf Kakashi Sensei, Aku harus melanggar sumpahku untuk menjadi Hokage terhebat. Sampaikan Salamku pada Semuanya Sensei."

Kakashi hanya merunduk meratapi ketidakberdayaan dirinya saat ini.

Setelah itu Naruto langsung Shunsin kebelakang Kaguya. Sang Dewi yang sudah merasa diatas angin tak menyadari kehadiran Naruto dibelakangnya. Naruto segera merapalkan segel 'Fuinjutsu : Mugen No Koiso ." Teriak Naruto.

Kaguya yang mendengar suara Naruto , merasa terkejut karena tak menyadari kehadiran Naruto dibelakangnya. Namun Kaguya terlambat menyadari pergerakan Naruto. Setelah mengucapkan jutsu itu, Tiba-tiba muncul Aksara kuno yang mengelilingi tubuh mereka berdua.

"Apa yang kau lakukan pada tubuhku idiot. kenapa Aku tak bisa bergerak !" Maki Sang Dewi.

"Tenang saja Kaguya-Sama, Semuanya akan berakhir sekarang." Naruto menandang kearah Guru dan Sahabatnya, Ia tersenyum kearah mereka. Selanjutnya Ia mengucapkan nantra selanjutnya ' Fuinjutsu KAI .'Seketika tubuh mereka berdua meledak dan membentuk partikel-partikel cahaya yang menyebar ke segala penjuru arah.

"Sialan kau Dobe..." Teriak Sasuke ketika menyaksikan Sahabat sejatinya itu mengorbankan dirinya untuk mengakhiri perang ini.

Sedang Kakashi hanya menundukkan kepalanya sambil berlinang air mata melihat murid tercintanya mengorbankan dirinya sekali lagi untuk kedamaian dunia ini.

'Maafkan Aku Naruto, Aku Guru yang tak berguna. Maafkan Aku Minato Sensei, Kushina-Sama, Obito, dan Rin Aku telah gagal melindungi orang yang paling berharga lagi.' batin Hatake Kakashi.

Dan berakhirlah sudah peperangan yang memakan banyak korban ini, Salah satunya adalah Orang yang seharusnya dilindungi dalam perang ini. Namun justru sosok itulah yang telah mengakhiri perang ini dan menyelamatkan Dunia dari kehancuran. Sosok Shinobi yang memiliki dedikasi tinggi terhadap perdamaian Dunia ini. Uzumaki Naruto, Pahlawan dari Konohagakure yang kini telah menjadi pahlawan Dunia ini telah menciptakan perdamaian meski harus ditukar dengan nyawanya sendiri.

...

Zetsu hitam yang menyaksikan kematian ibunya dengan mata kepalanya sendiri nampak memendam kemarahan yang besar, Namun sekarang Ia tak mungkin melampiaskannya karena sudah tak memiliki senjata untuk melawan mereka yang tersisa. Zetsu hitam sangat kecewa karena semua usahanya selama ini mengalami kegagalan total. Ia memutuskan untuk meninggalkan dimensi ini untuk menyusun kekuatan guna balas dendam kepada semuanya.

'Sekarang lebih baik aku kembali ke Dimensi Otsutsuki.Tunggulah kalian Semua ! Aku akan kembali dengan kekuatan yang lebih besar lagi . Dan Saat itu tiba , Akan kuhancurkan Dunia yang telah merenggut ibuku !' Zetsu hitam bersumpah dalam hati. Kemudian Ia berpindah dimensi dengan jikukan No Jutsu milik Kaguya.

...

Sementara itu mengetahui bahwa Cakhra Sang ibu telah menghilang, Rikudo Sennin menganggap bahwa tim 7 telah berhasil mengalahkan ibunya. Untuk itu Sang Riuido mengumpulkan para kage terdahulu dari kelima Desa yang telah mati untuk memanggil tim 7 kembali ke Dunia ini. Para kage terdahulu membentuk formasi melingkari Rikudo Sennin kemudian menghentakkan kedua tangan mereka, Dengan dipimpin Rikudo Sennin mereka mensummon tim 7 dengan teknik Kuchiose No Jutsu.

Setelah mengucapkan jutsu tersebut, Seketika muncullah asap mengepul di tengah-tengah linhkaran. Lalu muncullah tim 7 di hadapan mereka. Namun Sang Sennin dan para Hokage terutama Yondaime Hokage terkejut karena sosok Naruto tidak ada bersama mereka.

"Kakashi dimana putraku ? Mengapa Ia tidak ada bersama kalian ?" Tanya Yondaime kepada muridnya.

Kakashi hanya menundukkan kepala dihadapan Senseinya tersebut. Ia tak sanggup mengatakan bahwa Ia telah gagal melindungi putranya.

Minato bingung melihat tingkah mantan muridnya itu. "Kenapa kau diam Kakashi ? Dimana Naruto ?"

"Maaf Sensei...Lagi-lagi Aku gagal melindungi rekanku sekali lagi ." Kata Kakashi yang masih setia menunduk sambil menggendong Sakura.

"Apa maksudmu Kakashi ?"

"Naruto mengorbankan dirinya untuk melenyapkan Kaguya. Ia menggunakan jutsu terlarang dan meleburkan dirinya dengan Kaguya."

Penjelasan Kakashi seketika membuat kedua kaki Sang Yondaime melemas. Ia jatuh berjongkok dengan kepala tertunduk, bulir-bulir air mata menetes dari kedua bola matanya.

"Maafkan Aku Kushina, Aku telah gagal melindungi putra kita. Aku telah gagal menunaikan tugasku sebagai seorang Ayah." Kata Minato dengan berurai air mata.

Para Hokage berjalan ke arah Minato , Ia bermaksud menenangkan Sang Yondaime. "Tabahkan hatimu Minato. Kau tidak gagal, Buktinya sekarang putramu telah menjadi Pahlawan Dunia ini," Kata Hokage ketiga.

"Yondaime ...mulai saat ini dan untuk selamanya nama putramu akan dikenang sebagai Seorang Pahlawan besar Dunia ini. Kau harus bangga dengan putramu itu." Hokage kedua turut menghibur Minato.

"Ini semua adalah kesalahanku hingga masalahku, sampai harus mengorbankan generasi saat ini. Tapi kau harus bangga Yondaime, Putramu telah menunjukkan kemampuannya telah melampaui kita semua. Demi perdanaian di Dunia ini , Putramu rela mengorbankan dirinya. Namanya akan abadi untuk selamanya." Hokage pertama pun mengucapkan kata penyemangat untuk Minato.

"Terima kasih untuk semuanya. Seharusnya saya tak bersikap seperti ini."

"Itu hal yang wajar Yondaime, Orang tua mana yang tak sedih jika Anaknya tewas. Namun seperti kata mereka, Putramu telah melampaui kita Semua. Hanya Seorang diri Ia mampu melenyapkan Ibuku. Putramu benar-benar luaar biasa." kata Rikudo Sennin.

Sedari tadi Sasuke hanya terdiam dengan kepala tertunduk. Ia sangat terpukul melihat sahabat sejatinya itu mengorbankan dirinya. Ia sangat menyesal karena tak bisa melindungi sahabat yang mati-matian ingin membawanya kembali ke Desa. Seandainya bisa, Sasuke rela menukarkan nyawanya asalkan sahabatnya itu bisa kembali lagi. Ia terus memaki dalam hati ,' Sialan kau Dobe...kenapa kau harus mati...kenapa bukan Aku saja.' begitulah maki Sasuke dalam hati.

"Karena Ibuku telah tiada, Maka Aku akan menghentikan Mugen Tsukyomi ini." Sang Sennin segera menempelkan kedua telapak tangannya yang masing- masing terdapat segel matahari dan bulan. Setelah menempelkan kedua telapak tangannya, Rikudo Sennin mengucap segel untuk mengakhiri Genjutsu tertinggi itu , "Fuinjutsu: Mugen Tsukyomi KAI ."

Setelah diucapkannya segel tersebut dengan perlahan ranting-ranting pohon Shindu yang berisi para shinobi yang terbalut perban dan menggelantung di setiap ranting pohon raksasa itu mulai berjatuhan di permukaan tanah. Perban yang melilit di masing-masing tubuh para shinobi mulai terbuka. Satu demi satu shinobi mulai tersadar dari pengaruh Genjutsu tak terbatas tersebut.

Dalam sekejap pecahlah keriuhan yang ditimbulkan oleh para shinobi yang merasa senang karena telah terbebas dari pengaruh Mugen Tsukyomi tersebut. Diantara mereka ada yang saling berpelukan bahkan ada pula yang menangis karena telah selamat dalam peperangan ini.

Begitu pula yang dirasakan oleh para shinobi Konoha. Mereka semua tampak bersuka cita karena telah berhasil memenangkan perang besar ini. Namun rasa suka cita mereka harus berakhir tatkala mereka melihat kearah tim 7 dan para Hokage Edo Tensei. Para shinobi Konoha bingung kenapa mereka sama sekali tak merasa bahagia atas kemenangan ini. Tsunade Senju Sang Hokage kelima pun merasa ada yang janggal disini, Ia merasa ada sesuatu yang kurang dari tim 7. Ia menatap satu persatu dari mereka, Ia melihat Kakashi yang sedang membopong Sakura yang sedang pingsan. Ninja bermasker itu tampak menundukkan kepalanya seperti menyesali sesuatu. Lalu pandangan Sang Godaime beralih ke sosok Uciha Sasuke, Sang Uciha terakhir itu sedang berjongkok dengan bertumpu pada kedua lututnya diatas tanah kedua tangannya mengepal dan meninju-ninju tanah dan kepala yang juga menunduk.

Seakan tersadar dari lamunannya, Sang Godaime pun berucap "NARUTO...Kemana Kau BOCAH..." Sontak teriakan Sang Hokage itu pun menyadarkan seluruh aliansi shinobi bahwa ada yang kurang dari kemenangan ini. Mereka baru sadar bahwa Si Ninja Pirang itu tidak berada di sini. Mereka mulai bertanya-tanya kemana perginya Jhincuriki Kyubi itu. Termasuk juga para shinobi Konoha terutana para Rokie 12, Mereka baru sadar jika Sang Pahlawan Desa tidak ada di tengah-tengah mereka.

"GAKI KELUARLAH ...JANGAN COBA-COBA SEMBUNYI...INI TIDAK LUCU SAMA SEKALI...KELUARLAH BOCAH..." Tsunade terus berteriak memanggil Sang Cucu tercintanya tersebut. Raut wajahnya menunjukkan ketakutan dan kekhawatiran , Ia takut kehilangan satu-satunya orang tersayangnya yang tersisa. Sang Godaime pun berlari keaeah rombongan tim 7 dan para Hokage Edo Tensei. Setelah cukup dejat , Ia mulai menanyakan keberadaan cucu tercintanya itu.

"Kakashi dimana Si Baka itu...kenapa Ia tidak bersana kalian...Apa Dia terluka ...?"

Kakashi dan para Hokage Edo Tensei serta Sasuke hanya terdiam tak mampu menjawab pertanyaan Wanita bertenaga Monster itu.

"Kenapa kalian Semua diam...Apa yang terjadi...JAWAB PERTANYAANKU...!" Tsunade semakin kalut saat tak ada satupun yang mampu menjawab pertanyaanya. Berbagai pikiran buruk melintas di otaknya, Namun Ia menepis semua itu. Ia yakin Naruto pasti menepati janjinya bahwa Ia tak akan mati sebelum menjadi Hokage.

"Kenapa hiks...kalian Semua hanya hiks...diam . Tolong katakan dimana Naruto berada hiks..."

"Naruto mengorbankan dirinya untuk menghentikan ibuku." Sang Rikudo akhirnya yang menjawab pertanyaan Tsunade.

"Aa...Apa hiks...Maksud Anda ? Dan Ss...siapa Anda sebenarnya ?" Tsunade baru menyadari ada sosok asing berada di tengah-tengah mereka.

"Aku adalah Hagoromo Otsutsuki atau yang biasa kalian kenal sebagai Rikudo Sennin." Kata Sang Sennin cukup keras.

Seluruh Aliansi Shinobi sangat terkejut mendengarnya. Mereka tidak menyangka bisa bertemu langsung dengan Sang Dewa Shinobi tersebut. Bahkan Mereka juga tidak percaya jika Sosok yang melegenda itu benar-benar nyata.

"Mu...mustahil Anda masih hidup ." kata Tsunade.

"Kami-Sama memberiku kesempatan untuk bisa menghentikan ibuku. Jadi waktuku hanya terbatas di Dunia ini."

"La...lalu Apa maksud Anda dengan Naruto yang nengorbankan di...dirinya hiks ...?"

"Naruto menggunakan jutsu terlarsng untuk melenyapkan ibuku , Otsusuki Kaguya. Ia meleburkan dirinya bersana ibuku."

Sontak perkataan Sang Dewa Shinobi itu bagaikan pukulan telak yang menghantam bagi para shinobi Konoha terutama Rokie 12 dan khususnya bagi Sang Godaime. Mereka tidak percaya bahwa Pahlawan mereka rela menukarkan nyawanya demi keselamatan mereka semua. Orang yang harusnya mereja lindungi, justru harus mengorbankan dirinya demi menyelamatkan semuanya.

"TIDAAK...NARUTO TIDAK MUNGKIN MATI...HIKS...HIKS...ANDA PASTI BERCANDA...HIKS...DIA TIDAK MUNGKIN MATI...TIDAK MUNGKIIIIN...HIKS " Teriak Tsunade yang tidak percaya bahwa satu-satunya orang tersayangnya yang tersisa telah tiada.

Para kage lainnya berusaha untuk menenangkan Sang Godaime tersebut. Namun Tsunade tetap meronta dan meneriakkan ketidakpercayaannya jika Sang Cucu tercintanya telah tiada. Kesedihan tampak menyelimuti rombongan shinobi dari Konoha, Khususnya para Rokie 12. Sebagai orang-orang terdekat dari Naruto, Mereka sangat merasa kehilangan atas perginya Pahlawan mereka.

Diantara Rokie 12 terdapat Seorang kunoichi cantik yang paling terpukul atas meninggalnya Sang Jhincuriki Kyubi tersebut. Dia adalah Hyuga Hinata Sang Heires dari Klan Hyuga. Sebuah rahasia umum bahwa putri Hyuga tersebut sangat mencintai dan mengidolakan Uzumaki Naruto. Sejak kecil , Hinata lah orang pertama yang mengakui keberadaan Naruto. Dan Naruto juga adalah inspirasi utamanya untuk menjadi Seorang Kinoichi yang kuat. Namun mendengar Sosok Mataharinya telah meninggal seketika membuatnya sangat sedih bahkan melebihi kesedihannya pasca meninggalnya Saudara sepupunya Hyuga Neji.

Gadis cantik bersurai indigo panjang itu langsung jatuh bersimpuh kala mengetahui Sosok Pria yang sangat dikasihinya tersebut telah tiada lagi di Dunia ini. Ia merasa Dunianya runtuh saat ini. Sungguh tak ada yang bisa menggambarkan kesedihan yang dialami Heires Hyuga tersebut.

"Hiks...hiks...Ii..ini bohong kan hiks...Na...Naruto...hiks...kun . Ti...tidak mungkin hiks...ii...ini pasti ti...tidak nyata hiks..." Cicit Hinata di sela isakannya.

Seluruh sahabat dari Naruto seakan tak percaya bahwa Ninja Pirang itu telah meninggalkan mereka. Bahkan Sabaku Gaara Sang Kazekage sampai harus menitikkan air matanya mendengar Sahabat pertamanya itu meregang nyawa dalam perang ini.

Sang Rikudo Sennin kembali berkata " Tugasku dan para Edo Tensei di Dunia ini telah usai. Sudah waktunya kami untuk kembali. Namun sebelum itu , Aku ingin berpesan kepada kalian semua untuk bersama-sama menjaga perdamaian yang telah tercipta ini. Jangan biarkan pengorbanan yang dilakukan ole Uzumaki Naruto menjadi sia-sia. Aku berharap tak ada lagi peperangan yang terjadi. " Rikudo Sennin menatap para Edo Tensei , " Sudah waktunya kita kembali."

Para Hokage Edo Tensei pun hanya menganggukkan kepala mereka. Setelah itu muncullah cahaya yang sangat terang menyelimuti tubuh mereka. Perlahan-lahan tubuh mereka mulai memudar.

"Selamat tinggal Semuanya, ku titipkan Dunia Shinobi ini kepada kalian Semua." Ucap Hasirama Senju sebelum tubuhnya menghilang diiluti oleh Tobirana Senju dan Hiruzen Sarutobi yang hanya tersenyum sebelum menghilang.

" Tsunade -Sama ...terima kasih telah menjaga Putraku dan memberinya kasih sayang layaknya seorang ibu. Dan kakashi terima kasih telah membimbing Putraku hingga menjadi Seorang Pahlawan yang sangat membanggakan. Tolong jangan biarkan pengorbanan Putraku menjadi sia-sia."

"Tentu saja Sensei...Aku berjanji akan menjaga perdamaian yang diimpikan oleh Putramu ." Kata Kakashi kepada Senseinya tersebut. Sedangkan Tsunade masih menangis tersedu-sedu tanpa menanggapi perkataan Minato.

Minato tersenyum mendengar janji dari muridnya tersebut. Akhirnya tubuhnya pun menghilang ditelan cahaya tersebut. Sementara tubuh Rikudo Sennin pun juga telah lenyap bersana dengan Para kage terdahulu.

Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari seorang gadis yang membuat semuanya terkejut.

"NARUTO..."

Suara itu berasal dari Seorang gadis bersurai pink dengan manik Emerald yang berkaca-kaca. Sakura Haruno yang baru tersadar dari pingsanya mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. Ia melihat semuanya tampak kembali normal. Ia dapat melihat lagi wajah-wajah para sahabatnya dan seluruh Aliansi Shinobi.

'Syukurlah Semuanya telah berakhir ,' gumamnya dalam hati. Dengan perlahan Ia berusaha bangkit karena tadi Kakashi menurunkannya dan membaringkannya diatas tanah. Setelah berdiri dengan sempurna seketika manik Emeraldnya membola kala ingatan terakhirnya melintas di otaknya.

'NARUTO...DIMANA KAU BAKAA..." Teriak Sakura. "Kakashi-Sensei dimana Si baka itu ?" Namun Kakashi hanya menunduk tak menjawab pertanyaannya. Sakura mengalihkan perhatiannya kepada Sasuke yang terduduk dengan kedua tangan mengepal dan kepala menunduk. "Sasuke-kun dimana Naruto berada ? Apa Ia terluka? kenapa Ia tak ada disini ?" Namun juga tak ada jawaban dari pria emo itu.

Sakura senakin kalut ketika Ia melihat teman-tenannya Rokie 12 yang menitikkan air matanya. Dan puncak kepanikan Sakura semakin terlihat saat melihat Sang Guru Tsunadr Senju menangis meraung-raung sambil meneriakkan nama Naruto. Berbagai pikiran negatif mulai memenuhi kepalanya. Namun Ia menolak keras pikiran-pikiran tersebut.

"NARUTO KELUAR KAU BAKAA...! JANGAN MAIN-MAIN...! INI TIDAK LUCU TAHUU...KELUAR KAU BAKAAA...! KELUAR KAU BAKA NARUTOOOO...!" Sakura terus berteriak dengan nada suara panik. Bulir-bulir air mata mulai membasahi kedua pipinya.

"Forehead...hiks...tenangkan dirimu." kata Ino mencoba menenangkan Sakura.

"Ino...hikss...Kau tahu dinana Si Baka itu berada sekarang. Katakan biar ku pukul kepala bodohnya itu yang telah berani membuatku pingsan...hiks...ku mohon katakan Ino."

"Hiks...kau harus merelakannya hiks...Forehead."

"Aa...Apa ma...maksudmu hiks...Pig..?"

"Sakura...hiks...Na..Naruto telah hiks..tiada hiks..."

"Ti...tidak mungkin hiks...Naruto itu kuat hiks...Ia tak mungkin mati...hiks...Ia pa...pasti sembunyi di suatu tempat hiks...y..ya...ya ...pasti Ia sedang sembunyi sekarang...hiks..hiks...KELUAR KAU BAKA...HIKS...HIKS..."

"Sakura ku mohon tenangkan dirimu...hiks...Naruto telah pergi...Ia mengorbankan dirinya untuk melenyapkan kaguya hiks...kau harus menerimanya...hiks..."

"TIDAK...TIDAK...TIDAAAK...INI TIDAK MUNGKIN...TIDAK MUNGKIN ..HIKS...HIKS..HIKS."

Sakura terus berteriak sambil meronta dalam pelukan Ino Yamanaka. Ia tidak percaya Sahabat pirangnya itu telah meninggal. Ia percaya bahwa Sahabat pirangnya itu pasti menepati janjinya untuk terus hidup sebelum menjadi Hokage. Namun keadaan disekelilingnya seakan memaksanya untuk percaya bahwa Putra Yondaime Hokage itu telah tiada. Tangisan pilu dari Sang Guru Tsunade Senju membuatnya semakin yakin bahwa Apa yang sedang terjadi saat ini adalah kenyataan. Hatinya sangat terpukul atas meninggalnya seseorang yang selama ini selalu melindunginya.

Sakura belum siap jika harus kehilangan sahabat yang selalu mewarnai hari-harinya. Mulai saat ini tak ada lagi orang yang selalu membuatnya tersenyum dengan segala tingkah konyolnya. Tak ada lagi orang yang akan dipukulnya karena melakukan tindakan ceroboh. Serta tak akan ada lagi orang yang mencintainya dengan tulus seperti Naruto. Sakura merasa saat ini Ia ingin mati saja karena baginya Hidupnya tak akan sempurna tanpa kehadiran Naruto.

"Hiks...kenapa kau harus pergi Baka ? Mana janjimu yang selalu ada untukku. Kau pembohong Naruto...Kau pembohong...hiks...hiks..." Sakura terus terisak sambil mengucapkan kata makian untuk sahabatnya. "Baka...Baka...Baka...kau benar-benar Baka hiks...Naruto..."

Dan suara isak tangis dari orang-orang terdekat Naruto menandai berakhirnya perang besar yang telah merenggut banyak nyawa termasuk Sosok yang paling berharga bagi Dunia Shinobi. Sang Pahlawan yang telah menciptakan perdamaian walau harus ditukar dengan nyawanya sendiri. Seorang Shinobi yang namanya akan selalu dikenang oleh seluruh Dunia, Uzumaki Naruto.

...

Sementara itu di suatu tempat yang tidak bisa dijangkau oleh manusia, terdapat dua sosok yang saling berhadapan. Kedua sosok tersebut bukanlah manusia biasa. Kedua sosok tersebut merupakan Dewa yang memelihara Dunia ini.

"Maaf Kami-Sama...Adakah tugas yang harus hamba selesaikan sehingga Anda menanggil hamba ?"

"Kau benar Sirigami. Ini merupakan tugas yang sangat penting bagi keselamatan Dunia ini."

"Hamba tidak mengerti Kami-Sama ? Tolong Anda jelaskan Apa yang sebenarnya akan terjadi ?"

"Suatu kekuatan yang sangat besar akan mengancam keselamatan Dunia ini. Kekuatan tersebut akan berusaha untuk memusnahkan Dunia ini."

"Siapa sosok pemilik kekuatan tersebut Kami-Sana ? Dan bagaimana cara menghentikannya ?"

"Untuk saat ini Aku tak bisa menyebutkan siapa sosok tersebut, Namun sosok tersebut akan sangat berbahaya jika tidak di hentikan. Dan hanya satu orang yang mampu menghentikannya."

"Sispakah orang yang mampu menghindarkan Dunia dari kehancuran , Kami-Sama ?"

"Orang itu adalah UZUMAKI NARUTO ."

TO BE CONTINOU

Hai Semua jumpa lagi nih dengan Author Noob hehehe...Kali ini Author pengen nyoba bikin Fict Canon. Mudah-mudahan bisa menghibur kalian . Seperti biasa, Author menunggu Review kalian Semua. Untuk Fict satunya, Author usahakan untuk update secepatnya. Sekian dari Author, Selamat menikmati dan semoga terhibur.