Kita saling terikat dan saling menghancurkan.
.
.
.
Bind
PROLOGUE
storybyeidachan
narutobymasashikishimoto
AU
.
Salju turun hari itu. Gadis berambut indigo itu duduk bersebelahan dengan laki-laki berambut raven di sebuah bangku taman yang terasa dingin karena es yang mulai membeku. Tak ada yang memakai syal ataupun jaket tambahan, seolah gigitan suhu yang terus menurun tak mengganggu kedua insan itu sama sekali.
"Sasu—"
"Hina—"
Keduanya memulai bersamaan sambil saling berpaling bertatapan bersamaan, juga berhenti bersamaan. Si pria berkata dengan nada agak naik, sementara yang perempuan berkata dengan nada lirih. Tapi tatapan keduanya sama— penuh keraguan, terluka dan pedih.
Tak ada yang melanjutkan. Kedua kembali berpaling ke arah depan. Si gadis menunduk menatap kakinya yang mulai terendam salju. Yang lelaki memperhatikan salju yang jatuh tepat didepan hidungnya.
Ini semua kesalahan. Mereka tahu itu. Hubungan mereka adalah sebuah kesalahan besar.
Bukan berarti tak ada cinta dan pengertian. Justru karena mereka saling melengkapi dan membutuhkan, mereka bisa bertahan selama ini. Tapi itu sama sekali tidak cukup. Hanya karena itu bukan berarti hubungan mereka baik, malah jauh dari kata baik.
Hubungan mereka beracun— istilahnya sesederhana itu. Saling memberi udara sekaligus mematikan. Saling menghancurkan. Saling merusak. Menjatuhkan...
Bukan hanya bagi mereka, tapi juga orang-orang di sekeliling mereka.
Yang gadis merasa matanya mulai panas dan memerah. Yang lelaki meeasa hidungnya mulai baal dan memerah. Tangan masing-masing terasa beku, tapi sebuah kepalan berhasil mereka buat walau disertai getaran yang kentara.
"Hinata."
"Sasuke."
Kali ini keduanya kembali bertatapan. Mata mereka masih pahit, ketakutan dan terluka— tapi kali ini ada keyakinan kjat dalam mata mereka.
Sekilas keduanya merasa seperti bocah.
Tapi mereka tahu hubungan ini harus segera dihentikan. Atau keduanya akan mati.
.
.
.
tobecontinued
