Tapi, kita memang cuma anak-anak.
.
.
.
.
Armin menatap tanpa berkedip saat mahkota itu diletakkan di atas kepala Historia. Ia tahu dari dulu bahwa Historia, atau tepatnya Krista itu manis, tapi ia tak pernah tahu bahwa gadis itu juga bisa menjadi anggun, seolah ia terlahir untuk hari ini— yang sebenernya mungkin memang benar.
"Puteri."
"Bukannnnn! Aku ini ratuuuu!"
Ah. Armin ingat. Ini bukan pertama kalinya Chrysta memakai mahkota.
.
.
.
KIDS
Chapter 1
Astory by eidachan
Disclaimer SnK by HajimeIsayama
.
.
"Armiiinnnn, main yuukkk!"
Terdengar suara cempreng itu memanggilnya. Armin segera melompat dari kursinya ke arah jendela. Matanya berkilat-kilat antusias saat melihat siapa yang datang. Ujung rambut berwarna dan sekasar jerami itu mencuat dari dasar jendelanya.
Armin membuka jendela dan melompat ke arah bingkainya sambil mencoba mencuatkan kepala. "Siang, Krista!"
Krista tersenyum lebar. Ingusnya yang entah kenapa selalu ada mengalir keluar. "Heheee" cengirnya sambil mundur dua langkah.
Armin mencoba melompat berkali-kali hingga ia bisa memanjat bingkai jendela. Lengannya tergores sedikit tapi ia tak peduli. Setelah berhasil memanjat, ia segera melompat keluar jendela.
Menuju dunia luar.
Krista sudah tidak lagi ada di dekat jendela. Ia sudah berlari melewati pagar rumah, masih sambil tertawa.
Armin ikut tertawa dan mencoba mengejar Krista yang ingusnya masih juga terus mengalir.
Dan siang itu cuaca cerah.
.
.
.
tbc.
