hyaaa... ketemu lagi sama saia!! ini fic dipersembahkan khusus buat
Hari Persahabatan FFn yang dirayakan pada tanggal 31 Desember!!
karena saia juga baru dapet ide ini semalem, jadi maaf kalo jelek dan maaf kalo tokoh-tokohnya sangat OOC saya sempet ragu apa fic ini pantes buat besok tapi.. karena saya juga kehabisan ide, jadi dipakailah fic ini. Mungkin nggak pantes buat Hari Persahabatan FFn besok ya... jadi untuk yang ketiga kalinya saya ucapkan maaf yang sebesar-besarnya.
monggo dibaca ^^
Summer
"Yoruichi..., Yoruichi? Yoruichi!"
"Ah?" mata gadis berkulit hitam itu terbuka. Ia bangkit, mengucek-ngucek matanya. Rambut ungu tuanya yang pendek tergerai indah terkena cahaya matahari.
"Bangun! Ini sudah siang!" gadis berambut hitam berantakan (yang sepertinya disengaja)menyibakkan selimut Yoruichi keras.
"Kau ini berisik sekali, Kuukaku!" bentak Yoruichi kesal.
"Sana mandi! Yang lainnya sedang sarapan!" kata gadis yang disapa Kuukaku. Yoruichi tak menjawab, tapi berjalan mengambil handuk menuju kamar mandi.
*
Yoruichi dan Kuukaku adalah sepasang sahabat yang tinggal di panti asuhan. Yoruichi ditemukan di depan pintu panti, tanpa surat, tanpa identitas, 15 tahun yang lalu. Begitu pula dengan Kuukaku, yang ditemukan oleh seorang pemulung yang mengaku menemukannya di tepi jalan. Tapi Kuukaku masih beruntung, karena saat ia ditinggalkan, ada sepucuk surat diselipkan di selimutnya, memberi tahu kapan ia lahir, namanya, dan permintaan agar ia dirawat dengan baik.
"Cepat Yoruichi!" Kuukaku berteriak lantang.
"Iyaa, berisik kau Kuukaku!" balas Yoruichi. Ia keluar sambil mengancingkan baju kemejanya yang belum dimasukkan ke roknya yang masih kusut belum disertika. Rambutnya masih tergerai, acak-acakan, belum sisiran.
"Astaga! Sekarang sudah jam setengah tujuh!" ucap pengurus mereka. "Ayo, Yoruichi, Kuukaku, tinggal kalian yang belum berangkat!"
"Kalau kita terlambat, kau yang tanggung jawab!" Kuukaku menyeret Yoruichi yang baru mengoleskan mentega.
"Kami pergi duluu!!" seru mereka. Kuukaku menyambar sepeda dan Yoruichi duduk di belakanganya, santai sambil memakan rotinya.
"Ngebut, Kuukaku!!"
*
"Pagi, Yoruichi-san," sapa Unohana yang duduk di depan Yoruichi. "Kau hampir terlambat lagi ya?"
"Yaah… seperti yang kau lihat," jawab Yoruichi kelelahan. Ia duduk di belakang Unohana dan menelungkupkan kepalanya.
"Yoruichi! Tanganmu terluka lagi…. Apa yang kau lakukan tiap harinya hingga banyak lecet seperi ini?" tanya Unohana cemas, mengelus lengan Yoruichi.
"Uhm," Yoruichi tertawa kecil, menggaruk-garuk kepalanya. "Bagaimana ya? Ini hanya luka yang tak sembuh-sembuh."
"Kau itu…," desah Unohana. Tetapi omongannya terputus karena kepala sekolah mereka, Yamamoto Genryuusai, membawa seorang anak lelaki masuk.
"Anak baru ya?" bisik-bisik terdengar sekeliling kelas. Yoruichi menatap anak baru itu, meremehkan. Bahunya agak bungkuk, rambutnya pirang hampir menutupi matanya, kesannya berantakan.
"Perkenalkan dirimu!" kata wali kelas mereka setelah Yamamoto-sensei pergi.
"Oh, halo," sapanya agak kagok, tangannya ditaruh kebelakang kepalanya.
"Ya ampun… berantakan sekali anak itu."
"Kisuke, kau duduk paling belakang, sebelah Yoruichi."
Anak baru itu berjalan menuju belakang kelas, duduk disebelah Yoruichi. Gadis berambut ungu itu tampak terganggu dengan sikap si anak baru. Ia menepuk punggung anak itu keras-keras.
"Heei, tegakkan badanmu! Ini kan hari pertamamu masuk sekolah disini!" kata Yoruichi. Anak baru itu hanya melengos, tersenyum aneh.
"Namaku Kisuke Urahara," katanya.
"Oooh. Aku Yoruichi, salam kenal," jawab Yoruichi, tanpa berjabat tangan, tanpa menundukkan kepala.
Urahara menopang dagunya, menatap Yoruichi, lama. Yoruichi meengawasinya dari sudut matanya kesal.
"Kenapa kau melihatku seperti itu?" tanya Yoruichi.
"Ah, tidak-tidak….Tidak ada apa-apa," jawab Urahara tertawa kecil, mulai memperhatikan pelajaran. Begitupula Yoruichi. Ia tak pernah menyangka apa yang akan terjadi selanjutnya.
*
"Hoi, Yoruichi!" panggil Kuukaku. Ia berdiri di depan gerbang sekolah, duduk di atas sepedanya. Yoruichi hanya melambaikan tangannya. Ia berlari menuju Kuukaku dan duduk dibelakang Kuukaku sambil menyilangkan kakiknya.
"Jalan, Kuukaku!" kata Yoruichi menepuk bahu Kuukaku. Kuukaku mendesis kesal, membuat Yoruichi tertawa keras.
"Berhenti tertawa…," mohon Kuukaku kesal. "Ngomong-ngomong katanya ada anak baru di kelasmu. Bagaimana orangnya?"
"Huuh, nggak asik. Cowok letoi… punggungnya aja bungkuk. Kataku dia nggak bisa olahraga," cerita Yoruichi.
"Hmm…, itu kan hanya perkiraanmu saja. Belum tentu cowok letoi itu nggak bisa olahraga," sahut Kuukaku tersenyum geli.
Senyum Yoruichi mengembang. "Mau taruhan?"
Kuukaku terdiam lama, lalu senyumnya mekar, "berapa?"
*
Kelas Yoruichi dan Kuukaku berbeda, namun bersebelahan. Saat itu Yoruichi bersiap untuk pelajaran olahraga dan Kuukaku menuju laboratorium. Mereka berpapasan, saling tersenyum sengit.
Kuukaku memberikan sebuah handphone ber-megapixel tinggi pada Yoruichi, tanpa menatapnya. "1.00 yen ditanganku."
Yoruichi menyambut handphone itu tanpa memandang Kuukaku juga, tersenyum meremehkan. "Bagaimana kalau ditanganku?"
Saat mereka menjauh, barulah mereka saling berpandangan, mengejek satu sama lain. Kuukaku menunjuk Yoruichi lalu mengancungkan jempol ke bawah, dan menunjuk dirinya sendiri lalu mengacungkan jempol ke atas. Yoruichi juga melakukan hal yang sama sambil mendoerkan bibirnya.
Flashback:
"Berapa?" tanya Kuukaku.
"1.000 yen. Bagaimana?" tawar Yoruichi.
"Setuju!" sahut Kuukaku."Apa rencananya?"
"Besok pelajaran olahraga di kelasku. Aku akan melihatnya, kalau dia bisa olahraga aku akan memberimu 1.000 yen dan…."
"Kalau dia tak bisa olahraga, aku akan memberimu 1.000 yen," potong Kuukaku.
"Betul."
"Tapi itu tak adil. Bisa saja kau berbohong," sahut Kuukaku.
"Hei, kau tak percaya padaku?!"
"Bukan, hanya saja…."
"Kau tak ingin kalah dan mau bukti kan? Ok, aku setuju!" Yoruichi menyahut panas.
Kuukaku tersenyum senang. Yoruichi termakan pancingannya. "Aku akan meminjam handphone si Kyouraku dan akan kuberikan saat pergantian pelajaran nanti."
"Untuk?"
"Tentu saja untuk kau rekam, bodoh! foto kan tidak bergerak."
"Baik! Aku setuju!" jawab Yoruichi.
"Kau akan kalah, Yoruichi," ejek Kuukaku.
End of Flashback.
"Cepat Yoruichi! Sensei sudah menunggu di bawah!" seru Unohana menarik tangan Yoruichi. Kelas mereka memang berada di lantai atas, sehingga kalau pelajaran olahraga mereka harus turun ke bawah.
"Yoo…!" Yoruichi membiarkan tangannya ditarik Unohana.
"Hei, Retsu… katamu anak baru itu bisa olahraga, tidak?" tanya Yoruichi sambil memasukkan handphone pemberian Kuukaku ke kantongnya.
"Hahaha…," Unohana tertawa. "Kau menanyakan hal yang bodoh Yoruichi."
"Apa? Kenapa?" alis Yoruichi berkerut. Tapi sedetik kemudian ia melongo.
Di lapangan, anak baru itu dengan mudah memasukkan bola ke gawang lawan. Ia berlari cepat menggiring bola, mengopernya pada Mayuri yang mengoper lagi padanya. Setelah mendapatkan bola ia menendang bola itu keras.
"GOOOLL!!!" seru anak-anak yang sekelompok dengan Urahara. Mereka memeluk Urahara, mengelu-elukannya.
"Yoruichi? Kau tak apa?" tanya Unohana cemas.
"A-aku baik-baik saja," jawab Yoruichi kaget.
"Berhenti main bolanya! Sekarang sudah masuk jam pelajaran!" seru guru olahraga mereka.
"Baik!"
"Hari ini kita belajar basket. Mengoper bola, men-dribble, dan memasukkan bola ke ring. Aku akan mengoper bola ke kalian yang akan mengoper bola lagi padaku dengan 3 cara yang sudah kuajarkan kemarin,, lalu… bla, bla, bla…."
Yoruichi mendengarkan guru itu sambil tersenyum senang. Basket adalah salah satu olahraga kegemarannya setelah bela diri.
"Siapa yang paling cepat, dia yang mendapat nilai tertinggi!" kata guru olahraga mereka lagi. Unohana melirik Yoruichi yang tersenyum pede. Ia menyikut tangan Yoruichi.
"Kutebak, nanti kau lagi yang mendapat nilai tertinggi," bisik Unohana.
"Itu sih, sudah pasti," jawab Yoruichi pede.
Saat gilirannya dipanggil, Yoruichi maju. Ia mengoper bola dengan baik, men-dribblenya cepat dan memasukkannya ke dalam ring.
"Yak! 60 detik. 1 menit!" seru gurunya. Yoruichi mengangguk senang.
"Tuh kan, kau cepat sekali," puji Unohana. Yoruichi hanya menggumamkan terima kasih. Ia mengeluarkan handphone Kyouraku,, karena sekarang giliran Urahara.
Rekam!
"Yak! 58 detik!" seru gurunya.
"A—?!!" Yoruichi ingin berteriak tapi dipotong Kuukaku yang berteriak dari atas.
"Yoruichi!!" seru Kuukaku dari atas.
"Apa?!"
"Kutunggu 1.000 yennya!!" tawa Kuukaku meledak. Yoruichi membuang muka, kesal. Saat membuang muka, matanya berpapasan dengan Urahara yang menatapnya heran. Yoruichi memasang wajah apa kau lihat-lihat?!
Urahara hanya tertawa aneh, lalu menghilang.
*
"Aaah… harumnya uang…," Kuukaku mencium beberapa uang yang masih baru dari bank. Mereka tidak langsung pulang ke rumah karena Yoruichi harus mengambil tabungannya di bank untuk membayar taruhan. Sekarang mereka berdiri di pinggir jalan karena Kuukaku ingin membeli minuman.
"Nih, kutraktir!" Kuukaku melemparkan kaleng soft drink. Yoruichi menangkapnya tangkas.
"Traktir? Itu kan duitku juga," gumam Yoruichi kesal.
"Tapi sekarang sudah jadi milikku. Hahahaha!" Kuukaku tertawa keras-keras.
"Dasar, mata duitan!" ejek Yoruichi. Ia meminum soft drinknya kesal. "Dia memecahkan rekor basketku!!"
"Makanya, jangan lihat orang dari depannya," ujar Kuukaku santai, mengipasi dirinya sendiri dengan uang yang ia dapat dari Yoruichi.
"Ah, halo," seseorang menepuk punggung mereka cukup keras.
"Apa?" Yoruichi dan Kuukaku berbalik. Begitu tahu siapa yang menepuk punggung mereka…., "APAA??!!!"
*
"Kalian sedang membicarakanku kan?" tanya Urahara santai. Yoruichi membuang muka, sementara Kuukaku diam saja.
"Tak apa…. Aku sudah biasa dibicarakan orang," katanya lagi. "Oh ya, aku Urahara Kisuke, kau?"
Kuukaku menunjuk dirinya sendiri. "Kau bicara padaku? Aku Kuukaku, anak kelas sebelah. Aku dan Yoruichi tinggal di panti asuhan yang sama, yah… bisa dibilang aku kakak Yoruichi."
"Oh…, senang berkenalan denganmu, Kuukaku-san."
Yoruichi mendelik. "Bagaimana bisa kau memberitahu orang asing rumah kita?!"
"Orang asing? Aku ini teman sebangkumu, lho," ujar Urahara.
"Huh," lagi-lagi Yoruichi membuang muka.
"Kalian tinggal di panti asuhan dekat lapangan ilalang itu kan?" tanya Urahara lagi. Yoruichi dan Kuukaku berpandangan, terkejut.
"Darimana kau tahu soal padang ilalang itu? Yang tahu kan hanya kami berdua."
Urahara tersenyum misterius. "Hmm…, bagaimana ya?"
***
makasih karena udah baca... ini semua untuk kalian sahabat-sahabat ffn-ku..
akhir kata:
REVIEW PLEASE!!
