If I Love You Too (REMAKE)
Written by : Rieyo / Rie Nakamaru
Remake by : The Silmarill2196
Pair : Lee Jeno x Hwang Renjun
This story is belong to Rie Nakamaru and This story I dedicated to myself.
.
.
.
"Aku menyukaimu"
Tubuhku terasa membeku sesaat, setelah mendengar sebaris kalimat yang meluncur dari bibir seorang Hwang Renjun. Aku mengamatinya, melihat warna kemerahan yang menyemburat di kedua pipinya, membuat wajahnya semakin manis.
Ya Tuhan! Dia pasti serius. Tapi, bagaimana bisa?
Tanpa sadar aku jadi bertanya-tanya dalam benakku sendiri dan mengabaikan pernyataan Renjun yang membutuhkan respon. Dia Renjun, Hwang Renjun teman satu universitas ku. Kita ada dijurusan yang sama dan kita juga berada dikelas yang sama. Aku tidak terlalu terkejut mendengar dia menyatakan perasaannya pada lelaki, yang membuatku terkejut adalah, kenapa dia bisa menyatakan perasaan sukanya kepadaku?! Renjun adalah seorang Gay, semua orang dikelas sudah mnegetahuinya. Bahkan mungkin seluruh Universitas.
Tapi tak ada yang berani mengambil langkah lebih jauh dan bahkan orang-orang tidak mempermasalahkan orientasi seksual Hwang Renjun (Walaupun aku kadang masih mendengar juga bisikan-bisikan dibelakang). Hal itu sudah dianggap rahasia umum. Lagipula, Hwang Renjun memang tidak pernah berbuat sesuatu yang merugikan orang disekitarnya.
Bahkan didalam kelas, Hwang Renjun adalah salah satu mahasiswa yang cerdas dan dapat diandalkan. Oleh karena itu, orientsasi seksualnya bukan hal yang perlu dicampuri. Itu adalah haknya. Dan kembali pada masa sekarang, kenapa dia bisa menyatakan perasaaan sukanya padaku?!
"Jeno-ah.."
"Hah?" Cetusku akhirnya. Tak bisa menemukan kata yang lebih baik. sial!
Aku mengerjapkan mataku, mengembalikan pikiranku pada kenyataan yang sedang berlangsung dan berhenti membuat monolog di dalam benakku.
"Kenapa?" Renjun Bertanya lagi.
Aku menggelengkan kepalaku pelan, lalu mnegulas senyum tipis yang terkesan masih ragu. Dengan gugup,aku mengusapkan tangan kanan ku ke belakang kepala. Sial! Kenapa aku jadi gerogi?!
"Kau mendengar apa yang ku katakan, kan?" tanya Renjun hati-hati.
"Ya."
"Lalu?"
"Lalu apa?" Aku balik bertanya dengan bodohnya
Renjun mengerutkan keningnya. Aku rasa dia mulai menyadari aku yang mendadak tidak berkonsentrasi. Atau mungkin Renjun baru saja sadar bahwa ucapannya tadi adalah kesalahan besar.
Ok! Dia gay, dan semua orang tahu!
Tapi dia juga tak bisa sembarangan menyatakan perasaaan suka pada siapapun, bukan? Apalagi dengan alasan yang dangkal. Dan terlebih lagi, kenapa aku?! Apa aku tampak gay dimatanya? Oh, Tolonglah..
"Maafkan aku," gumam Renjun setelah beberapa detik kita saling memandang, canggung.
Dan tanpa menunggu pembalasan ku, dia dengan cepat berbalik dan bermaksud meninggalkanku sendirian di taman belakang Universitas. Sekilas aku dapat melihat perubahan raut wajah manisnya. Tidak lagi merah merona dan malah merah padam seperti menahan malu, atau marah?
"Tunggu, Renjun-ah!" panggilku, setelah beebrapa saaat aku terpekur memandanginya yang semakin menjauh.
Renjun menghentikan langkahnya, kemudian berbalik menghadapku dengan perlahan (tampak ragu). Aku bergerak sedikit maju, hingga jarak kami sedkit lebih dekat dan aku bisa melihat kembali wajah manisnya sekaramg.
"Tadi kau bilang-"
"Oh, bukan apa-apa! Lupakan saja!" potongnya sebelum aku sempat berbicara. Dia memaksakan sebuah senyum dibibirnya.
Aku jadi merasa bersalah. Padahal terus terang saja, aku bukannya benci Renjun menyatakan perasaan sukanya padaku, hanya saja, aku merasa terlalu terkejut dan.. yah aku bingung. Aku diantara merasa percaya dan tidak percaya kareanya nyatanya seorang lelaki manis dan cerdas seperti Hwang Renjun bisa jatuh pada pesonaku! Dan aku juga kesal, apakah aku terlihat seperio sorang Gay?
"Kenapa, kau bisa menyukaiku?" tanyaku. Tak mempedulikan elakkannya.
Dia tampak terpaku pada sepersekian detik. Senyuman penuh paksaan dibibirnya memudar dan berganti dnegan senyum gugup nya yang terlihat manis dimataku. (OMG!)
"Kau lelaki yang baik" jawab Renjun.
"Hanya itu?"
Renjun agak mengernyitkan keningnya, dia sepertinya kesulitan untuk menemukan kata-kata yang tepat. Mungkin ini adalah hal yang dikatakan orang-orang bahwa menyukai seseorang tidak perlu memiliki alasan. Tapi bagiku, rasanya ini absurd. Sangat.
Aku dan Renjun memang berteman, tapi kami tidak bersahabat dan kami jarang kemana-mana bersama. Hubungan kami hanya sebatas teman seadanya. Dan menurutku, hal itu tidak cukup untuk Renjun hingga berpikir bahwa dia menyukaiku.
Aku baik? semua orang di universitas, orang yang mengenalnya, memperlakukan Renjun dengan baik pula. Terlebih mendengar kabar dari mahasiswi disini, Renjun sudah banyak menjalin hubungan dengan lelaki yang luar biasa.
Beberapa dari temanku pernah memergoki Renjun berjalan dengan lelaki-lelaki tampan yang tampak sepadan dengan Renjun (Dan tentunya Gaya juga). Dan sekarang.. Ya Tuhan.
"Aku sudah lama menyukai mu, Jeno-ah. Tapi aku baru berani menyatakannya sekarang. Kau benar-benar lelaki idamanku."
Wajah merona itu lagi! Renjun bahkan tidak mengangkat wajahnya. Dia tidak mungkin berpura-pura.
"Aku menyukaimu dan terlalu sulit untuk menjelaskan alasannya .."
That's it.
"Maafkan aku.." kata Renjun lagi, dan sebelum aku merespon, dia telah bersiap untuk pergi.
Dengan refleks, aku menarik tangnnya.
"Lalu? Tadi kau bertanya kelanjutannya padaku, bukan?" kata ku.
Aku tak mau pembicaraan ini hanya menggantung dengan hanya aku yang mengetahui perasaanya, aku juga ingin dia mendengar apa yang aku pikirkan. Dan aku tahu, Renjun menginginkan kelanjutan pembicaraan ini.
"Uhm..." Renjun bergumam gugup dan masih menundukan wajahnya.
"Kau ingin aku merespon pernyataan mu kan, Renjun-ah? Kau ingin kita.." kataku lagi, sengaja menggantungkan kalimatku.
Renjun pun memandangku. Pandangan mata kami saling bertabrakan. Ada harapan yang terpancar di pancaran matanya yang bening.
Astaga! Aku snediri padahal tak tahu apa yang aku inginkam. Aku hanya merasa excited. Ini adalah yang pertama bagiku mendapat pernyataan rasa suka dari seorang laki-laki. Apalagi Renjun bukan laki-laki yang mudah untuk diabaikan
Jika saja dia bukan seorang gay, aku yakin dia akan medapat antrian panjang dari seluruh wnaita di fakultas kami bahkan wanita se universitas dan aku hanya menjadi lelaki yang iri kepada dia.
Dan sekarang, lelaki yang yang sudah pasti akan diinginkan semua wanita se universitas ini menyatakan perasaan sukanya padaku, mengtakan bahwa dia menyukaiku dan menginginkan suatu hubungan denganku, apa aku bisa menolaknya? Apa aku bisa mengabaikannya?
Lagipula sudah setengah tahun ini ku habiskan sendiri dan tidak mendekatkan diri dengan gadis manapun. Bisa dibilang, aku dalam masa jenuh untuk menjalin suatu hubungan romansa. Tapi perasaaan yang satu ini unik, dan mungkin bisa memberi warna pada hidupku.
"Aku memang berharap kau mau menjadi kekasihku," cetus Renjun akhirnya setelah beberapa saat kami berdua terdiam.
Aku mengedipkan mataku sekali.
"Oke." Bibirku speerti bergerak sendiri. Mengikuti apa yang diperintah oleh otakku begitu saja tanpa berpikir panjang.
"Apa?" Renjun tercengang.
Aku menganggk agak kaku
"Aku mau jadi kekasihmu." Aku menegaskan.
Renjun masih kelihatan tidak mempercayai ucapanku, hingga beberapa detik-entah apa yang sudah ia temukan pada mataku- dia pun mengembangkan senyum manisnya lagi di bibirnya, dan kali ini dengan gerakan tubuhnya.
Renjun mendekat, memelukku, membenamkan wajahnya di bahu kiriku. Tubuhnya yang lebih sedikit lebih kecil dariku, terasa menggoda untuk kubalas peluk. Belum lagi ada wewangian yang menyeruak dari tubuhnya, ditambah wangi shampoo yang dia pakaidi rambutnya. Wanginya seperti bayi. Hangat, lembut dan menenangkan pikiranku.
Tanpa sadar aku memejamkan mataku dan dengan agak ragu aku menyentuh kedua belah pinggang rampingnya.
Sekarang kita adalah sepasang kekasih..
Iyakan?
To Be Continue...
.
.
.
Sedikit cerita dariku yang me remake fiksi ini.
Hallo, ini The Silmarill2196 yang baru banget dalam hal memposting fiksi di ffn. Aku udah kenal ffn dari jaman 2013/2014 an sebagai reader yang cukup aktif riview dan favorites fiksi yang kubaca hehehe.
Aku memilih untuk me remake fiksi Teh Rie yang berjudul If I Love You Too karena aku suka jalan ceirtanya dan aku sendiri gak bosen buat baca setiap fiksi yang beliau buat. Awalnya, fiksi ini diunggah oleh Teh Rie di boyzforum dengan pairing Adniel x Levi (OC). Dan aku kepikiran aja buat bikin fiksi ini versi NOREN hahahah
soalnya setiap baca, suka kebayang Jeno ama Renjun :( /maafkan aku yang kurang ajar/
oiya, aku udah dapet ijin langsung dari Teh Rie Nakamaru untuk meremake fiksi ini.. Jadi, jangan panik wahai kalian fasn nya teh rie (gue juga fans nya BTW)
yaudah.. segitu dulu darikuuu~
salam hangat
LOVE The Silmarill2196
