RISE [GONE SEQUEL]
BxB, YAOI
Summary:
"Kau siapa?!, kenapa kau terus mengingatkanku padanya?. "-renjun. "Mari kita berteman.. huang renjun.","Aku yang akan melindungimu sekarang. "-lee minhyung. sifatnya, tingkahnya sama persis seperti lee jeno.
[Noren] … [Markren]
Ooooooooooooooooooooo
3 Tahun berlalu, tapi perasaan renjun terhadap jeno masih ada. Jeno berbeda dari siapapun, tidak ada yang seperti jeno. (mungkin) yang selalu melindungi renjun, meski seharusnya jeno lah yang harusnya dilindungi.
Renjun masih setia termenung, sambil sesekali menekan tuts piano didepannya. Tanpa renjun sadari, seseorang sedang memperhatikannya dibalik pintu ruangan itu, sambil tersenyum penuh arti.
Renjun bangkit dari duduknya, sambil membereskan partitur-partitur yang berserakan di atas piano. melangkahkan kakinya keluar.
BUKKK
"Arghhh... " Renjun meringis, seseorang menabraknya,Ah! atau mungkin lebih tepatnya renjun yang menabrak pria didepannya karena dia berjalan sambil menunduk dan tidak melihat pria itu.
"Mianhae.. Apa kau terluka?. " tanya pria itu, sambil membereskan partitur-partitur yang berantakan dan mengulurkan tangannya pada renjun.
"Aku tidak terluka... terima kasih. " jawab renjun menerima uluran tangan pria itu, sambil mengambil partitur yang sudah dibereskan pria itu. Renjun membungkuk hormat pada pria itu dan melangkah pergi.
"TUNGGU!!!." Renjun menghentikan langkahnya, dan berbalik untuk melihat pria yang memanggilnya.
Pria itu melangkah mendekati renjun, dan mengulurkan tangannya lagi
"Lee minhyung. " tutur pria itu atau kita sebut saja minhyung.
"Huang renjun." balas renjun menerima uluran tangan minhyung. "Senang bertemu denganmu minhyung." lanjut renjun melepaskan uluran tangannya lalu tersenyum hangat.
Renjun kembali akan berbalik namun...
"Mari kita berteman.. huang renjun!. " perkataan minhyung, membuat renjun membeku, memori 4 tahun lalu terputar otomatis di otak renjun.
'Mari kita berteman... huang renjun!.'
'kau yakin ingin berteman dengan pemuda tuna netra seperti ku?'
'kenapa tidak?.Aku akan melindungimu.. huang renjun!. "
"Kalau kau tidak yakin, aku berjanji akan melindungimu... huang renjun!." lanjut minhyung sambil tersenyum.
'sama...' batin renjun. Renjun masih belum membalikan tubuhnya, dia masih terlalu terkejut tubuhnya bergetar, sebelum perlahan renjun membalikan tubuhnya untuk menatap kearah minhyung yang masih tersenyum.
"K.. kau siapa?!. " tanya renjun bergetar, matanya berkaca-kaca.
"Aku yang akan melindungimu sekarang huang renjun." jawab minhyung tenang, masih dengan senyuman manisnya.
Renjun mendengus., "Omong kosong apa ini?.. kau sedang mempermainkanku.. hah?! ". Minhyung terkekeh pelan
"Tidak!..aku tidak sedang mempermaikanmu.. aku hanya ingin menunjukkan sesuatu yang baru padamu.. masa lalumu bisakah kau hapus?! "
Renjun membelalakan matanya, sudah cukup! dia tidak tahan lagi. Renjun membalikan tubuhnya dan melangkah menjauhi minhyung, yang masih terus menatap renjun dengan senyumannya.
'Bisakah sekarang.. aku memilikimu.. '
Flashback/4 tahun lalu...
Dua pemuda tengah duduk bersantai disebuah sekolah khusus untuk pemain piano bernama 'Blackpiano school' .
"Jeno-ya! kau lihat, pemuda itu sangat manis. " pemuda yang disebut namanya pun menoleh dan melirik objek yang ditunjuk oleh pemuda yang satunya lagi, kemudian terkekeh.
"Dia huang renjun, apa kau tertarik Minhyung hyung?!.." ledek jeno. Minhyung hanya memutar bola matanya malas.
"Aku yang mendapatkannya lebih dulu, juga telah berjanji akan melindunginya... " jeno menghela nafas panjang, tatapannya berubah sendu. Minhyung yang melihatnya hanya terdiam, mencoba mendengarkan apa yang akan diucapkan adiknya itu.
"Tapi penyakit asma ku terus kambuh, dan dokter mengatakan kemungkinan untuk sembuh hanya 0,01%...sebentar lagi tuhan akan memanggilku.. "
"Hey.!! Apa yang kau katakan? " potong minhyung, sambil merangkul adiknya yang sangat rapuh. Jeno menatap minhyung serius.
"Jika aku tidak ada.. bisakah hyung yang melindunginya. " Minhyung hanya membalas dengan anggukan.
Oooooooooooooooooooooooooo
"Hyung!..", minhyung menoleh kearah suara, sambil tersenyum dan mengusak lembut surai hitam adiknya.
"Kau akan kembali ke korea lagikan hyung?!.. ingat kau sudah berjanji padaku akan menggantikan posisiku.. "
"Hey!!.. berhenti bicara seperti itu, tuhan pasti akan memberimu waktu lebih lama untuk melindungi renjun.. "
Jeno menghela nafasnya, "Aku tidak yakin.. semakin hari aku merasa semakin lemah hyung.. bahkan untuk menggenggam tangan renjun itu terasa sulit. " minhyung mengelus pundak jeno mencoba untuk memberikan kekuatan kepada adiknya.
"Aku akan kembali.. pasti!!.. dan pastikan kau masih ada disini.! " tutur minhyung, lalu mengambil kopernya.
Hari ini minhyung akan pergi ke kanada untuk meneruskan pendidikannya. Jeno tersenyum tulus mengantarkan kakak kesayangannya.
Ooooooooooooooooooooooo
Hampir satu tahun minhyung menetap di kanada, jauh dari keluarganya. orang lebih mengenalnya dengan sebutan mark disana.
Waktu kuliahnya sudah selesai, Minhyung lebih memilih beristirahat diapartemen kecilnya. Minhyung melirik ponselnya yang bergetar, panggilan dari eommanya. minhyung langsung mengambil ponselnya, lalu menekan tombol terima. terdengar suara isakan dari seberang sana
'Minhyung-ah!!... hiks adikmu... hikss.. '
"Jeno?!.. Dia kenapa eomma.. " minhyung menininggikan suaranya, panik
'Tuhan telah mengambilnya... hiks... jeno.. tidak lagi disini...'
Suara tangisan ibunya terdengar menyesakan, minhyung terdiam menjatuhkan tubuhnya kelantai. membiarkan air matanya mengalir, bibirnya terkatup rapat, menahan isakan.
perlahan minhyung mengambil foto yang tergeletak dimeja nakas. memperlihatkan seorang pemuda yang merangkul hangat pemuda disebelahnya yang tersenyum manis dengan gigi gingsulnya.
"Kau benar-benar ingin aku menggantikanmu?!.." lirih mark.
'Tuhan kembali mempermainkan takdir ku... '
'Renjunie... aku tidak yakin..Dapat membuatmu mencintaiku. '
Flashback END...
Ooooooooooooooooooooooooooooooo
Pagi yang cerah bagi renjun, dia sudah bersiap-siap mengemasi keperluannya untuk mengajar di 'Blackpiano school'. Apartemennya cukup jauh dari 'Blackpiano school' jadi renjun harus bersiap-siap dari pagi hari. Renjun mengoleskan selai coklat pada roti dengan merata, setelah itu dia segera mengambil tasnya dan berangkat. Renjun membuka pintunya
"ASTAGA!...LEE MINHYUNG!!.. " pekik renjun, saat melihat minhyung ada didepan pintu apartemennya. Minhyung hanya tersenyum tampan. Renjun mencoba menetralkan detak jantungnya.
"Apa kau lakukan disini.. dan dari mana kau tau apartemenku?!." tanya renjun ketus.
"Ehkem.. Aku akan mengantarmu.. rekan kerjamu yang memberi tahu kan alamat apartemenmu.. " jawab minhyung tenang.
Renjun masih terdiam, menatap minhyung jengah. minhyung yang terus ditatap, merebut tas renjun dari tangannya.
"Apa kau akan tetap diam dan terus menatapku.. " tutur minhyung terus berjalan menuju mobilnya, tidak menghiraukan renjun yang berlari dibelakangnya.
"Hey!.. kembalikan tasku.. aku bisa naik bus tidak perlu kau antar." gerutu renjun setelah sampai di depan mobil milik minhyung.
"Masuklah.. kau akan terlambat!." minhyung membukakan pintu mobilnya.
Benar juga, jika jam segini renjun masih menunggu bus dia akan terlambat. dengan sangat berat hati renjun menuruti kata-kata minhyung.
"Jika bukan karena aku takut terlambat, aku tidak akan mau naik mobilmu ini. " Cibir renjun, minhyung hanya terkekeh. lalu menyalakan mesin mobilnya, dan melaju keluar dari gedung apartemen renjun.
Renjun termenung dia seperti mengingat sesuatu., jeno...
'renjuniee... ' jeno menggengam tangan renjun erat. 'Jeno!!' renjun terkejut, mencoba meraih silver sticknya dari jeno. 'aku akan mengantarmu.. 'tutur jeno, sambil menarik renjun. 'tidak perlu.. kembalikan silver stickku, biarpun aku buta aku bisa berjalan sendiri!! ' jawab renjun ketus, menahan tangan jeno yang menariknya. 'kau akan terlambat.. sebentar lagi jam masuk!! '. renjun menghela nafas, 'Baiklah, jika bukan karena takut terlambat aku tidak akan mau dituntun oleh mu jeno!!.' jeno hanya terkekeh, sambil terus menuntun renjun.
Renjun melirik kearah minhyung, menelusuri setiap inci wajahnya 'bagaimana bisa.. dia sama seperti mu jeno. ' batin renjun.
'memhapuskan memori tentangnya di otakmu itu memang mustahil... tapi setidaknya berikan aku ruang untuk membuat kenangan baru didalam hidup mu!! '
TBC
Oooooooooooooooooooooooooooo
Ini buat yang minta sequelnya, yah malah makin runyem wkwkwkwkwk, aku buat jadi Markren aja gpp kan hehehehe.
mw minta pendapat juga, aku lebih baik pake nama mark lee aja atau nama asli marknya???
review juseyo...
TTD JAE
