Pagi itu,para professor hogwarts sedang berkumpul di aula besar,mereka mengadakan pertemuan itu karena kepala sekolah Hogwarts saat ini,Professor Minerva McGonagall mengundang mereka semua untuk membicarakan tentang program apa yang harus mereka lakukan untuk mewujudkan keinginan mendiang Professor Dumbledore,yaitu tentang penyatuan antar asrama.
"Kalian sudah tahu kan apa tujuanku mengundang kalian semua kesini? Nah,ada yang mau memberi masukan?" ucap ProfessorlycGonagall mengawali rapat kali ini
Hening. Semuanya nampak berfikir.
"Bagaimana jika kita melakukan turnamen Quidditch,namun anggota tim nya kita tukar dengan anggota tim dari asrama lain?" usul Madam Hooch, "Itu bagus,tapi kurasa itu malah akan membuat mereka melakukan gol bunuh diri demi memenangkan asrama asli mereka" sahut Professor Flitwick, "Benar juga" Madam Hooch berfikir kembali
"Kau sendiri,Minerva,apa kau punya ide?" tanya Professor Binns
"Well,sebenarnya aku punya ide,ini ide gila sebenarnya,dan mungkin agak mustahil untuk dfamily.
.an ,kufikir bagaimana kalau kita seleksi ulang saja murid-murid kelas 7? Yah,agar mereka bisa merasakan bagaimana jadi anggota asrama lain,yah,sebagai ajang untuk menyegarkan kembali pikiran mereka setelah perang,karena,pasti beda asrama akan memberikan pengalaman yang berbeda untuk mereka" jawab Professor McGonagall.
"Yah,itu agak mustahil sepertinya,tapi kita coba saja dulu,ide yang brillian Minerva!" sahut Professor Slughorn.
"Trims,Horace,nah,jadi,bagaimana? Apakah kalian setuju? Atau ada yang mau mengusulkan ide lain barangkali?" tanya Professor McGonagall
Para professor mengangguk setuju.
Pagi itu stasiun King's Cross terlihat ramai seperti biasa,Hermione berpamitan kepada kedua orang tuanya,melihat jam tangannya,yang merupakan hadiah natal dari kedua orangtuanya,masih pukul 10.30,berarti masih ada waktu setengah jam lagi sebelum kereta berangkat,Hermione berjalan melewati palang rintangan antara peron 9 dan peron 10,sampai akhirnya kereta Hogwarts Express sudah ada di hadapannya,Hermione tersenyum,sudah lama sekali dia tidak kesini,tetapi,entah mengapa ada perasaan tidak enak yang tiba tiba menjalari hatinya,Hermione menggelengkan kepalanya,mencoba menghilangkan perasaan itu.
"Hey,Mione,kau kenapa?" tiba tiba suara Ron menghentikan gerakannya, "oh,tidak,aku tidak apa apa" jawab Hermione,masih melamun,perasaan tidak enak itu masih bersarang di hatinya.
"Oh,Ron,hai Ron,sejak kapan kau berdiri disitu?" Hermione baru menyadari keberadaan Ron,ia langsung memeluk sahabar merahnya itu dengan erat, "Dimana Harry dan Ginny?" tanya Hermione setelah sebelumnya melepaskan pelukannya, "Oh,kedua Lovebirds itu,mereka disana bersama mummy." Ron menunjuk Harry dan Ginny yang sedang tertawa bersama Mr dan ,ada George juga disana,ia masih terlihat agak murung,karena ia hanya tersenyum kecil saat yang lainnya tertawa, "George masih sedih,ya?" tanya hermione, "Ya,dia belakangan ini masih suka melamun,walau tidak separah dulu sih,tapi,yah,kau tahu? Katanya ikatan batin saudara kembar itu kuat sekali,makannya George masih belum bisa mendapatkan seluruh keceriannya kembali,rumah juga agak sepi tanpa guyonan Fred&George" Hermione hanya mengangguk, "baiklah,ayo kita ke mum!" ujar ron sambil menarik lengan Hermione.
Harry,Ron,Hermione,dan Ginny terus berbincang bincang sambil tertawa satu sama lain sampai mereka tak sadar kalau Hogwarts Express sudah akan berangkat, "Hey,anak anak,cepatlah naik,kalian tidak lihat? Keretanya sudah mulai berjalan!" ujar Molly mengingatkan,benar saja,peluit panjang terdengar dari kereta merah yang sudah mulai berjalan itu,merekapun segera berlari memasuki kereta,saat sudah sampai didalam,mereka tertawa dan melambaikan tangan kepada Weasley family
Merka berjalan mencari kompartemen kosong,sampai akhirnya menemukan satu kompartemen di bagian ujung kereta.
