Aku percaya padamu

Walau telah ribuan kali kau membohongiku

Entah sudah berapa kali aku kau bodohi

Tetapi aku tetap menerimamu

Dan ketika kau menyakitiku

Aku tegar tuk memaafkanmu

Karena aku menyanyangimu

Tidak!

Aku mencintaimu

.

.

.

Autumn104 Present

.

.

[Kaibaek Fanfiction]

.

.

Hurtful

Autumn104

Kim Jongin x Byun Baekhyun

Hurt, Romance

Drabble

Crack!Pairing , BoysxBoys, Merried!Life

EXO belongs they self

"aku percaya padamu"

[Kaibaek]

.

.

.

HAPPY READING ^^

.

.

.

From : me

To : Handsome Kkamjjong

Aku menunggumu ditempat biasa. Saranghae :*

[Sent 4.08 p.m]

.

From : me

To : Handsome Kkamjjong

Apa kertas-kertas menyebalkan itu menguncimu Jonginie? Lama sekali T_T tapi aku tetap menunggumu. Saranghae :* Fighting!

[Sent 5.15 p.m]

.

From : me

To : Handsome Kkamjjong

Jongin, kau dimana? Apa masih lama?

[Sent 7.45 p.m]

.

From : me

To : Handsome Kkamjjong

Kai, apakah kau benar-benar sibuk? Aku menunggumu

[Sent 10.56 p.m]

.

Baekhyun menghela napasnya berat. Seakan beban yang ia tanggung semakin banyak seiring dengan terbuangnya udara itu sia-sia

Entah sudah berapa ribu kali Baekhyun mengirimi kekasihnya pesan yang intinya menanyakan keberadaan pria yang dicintai Baekhyun

Baekhyun mengulum senyumannya. Miris. Orang yang melihatnya pasti akan langsung prihatin dan menepuk pundaknya untuk menenangkan gelisahnya. Tapi kini ia hanya sendiri.

Baekhyun kembali mengecek layar handphonenya mungkin saja –ia bahkan berharap Jongin membalas semua smsnya. Yah. Semoga saja

"Tuan, kami akan segera tutup" seorang pelayan menegur Baekhyun yang kini menyeruput kopinya yang –entah sudah berapa banyak Baekhyun meminumnya

"ah? Ne" Baekhyun tersenyum malu kepada si pelayan. Dengan cepat ia menegak kopinya dan beranjak dari cafe itu

"dan kau tidak datang" Baekhyun memperhatikan kado yang dibungkus rapi di tangannya. Sepertinya natal kali ini ia akan menjalaninya sendiri –lagi.

.

.

"Jongin" panggil pria manis yang kini mencoba membangunkan seseorang yang sedang tertidur pulas

"5 menit lagi ya Lu" Jongin –pria yang tadi dibangunkan menjawab dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur

"tidak ada 5 menit Jongin. Kau harus pulang. Baekhyun pasti menunggumu" Luhan –sang pria manis kini duduk dipinggir kasur

"kenapa kau selalu membicarakan dia Lu? Aku sudah mengatakan padamu untuk tidak menyebut namanya jika kita berdua sayang~" Jongin akhirnya bagun dan duduk bersandar pada kepala kasur. Menampilkan dada bidangnya yang seksi

"baiklah. tapi kau harus segera mandi dan sarapan! Ayo cepat!" Luhan langsung berkoar-koar seperti toa

"oke oke. But... gimme a morning kiss babe~" Jongin kemudian menarik Luhan dan mempertemukan bibir mereka. Mengulang kegiatan mereka semalam

.

.

.

Jongin-ah

Ah, maaf Kai.

Jika kau membaca surat ini –mungkin

Aku sudah pasti tidak akan muncul dihadapanmu lagi.

Aku memenuhi permintaanmu untuk tidak mengganggu kehidupanmu.

Aku pergi dan kau bebas.

Aku menandatanganinya.

Surat yang kau berikan 2 bulan lalu.

Aku menyetujuinya Kai.

Kita sebaiknya berpisah.

Maaf.

Tapi ini terbaik untukmu, dan untukku.

Aku tidak lelah, aku hanya tidak ingin membuatmu makin tersiksa.

Terimakasih untuk semuanya

Dan...

Jongin menitikan airmatanya membaca selembar kertas yang terselip di bawah sebuah map berwarna hijau yang diletakkan di atas meja ruang tengah. Ia jatuh terduduk dengan pernyataan disurat ini. Surat milik Baekhyun untuknya.

Untuk terakhir kalinya

Saranghae Kim Jongin

Warm Hug

Byun Baekhyun

Berakhirnya surat itu makin menambah sakit dalam hati Jongin. inikah rasanya tersakiti?

.

.

.

THE END