Title : Don't Do That
Author : MingMin
Cast: Lee Donghae (Donghae SuJu) & Lee Hyukjae (Eunhyuk SuJu),
Rat : M (Maybe)
Sempit, sesak dan gerah. Itulah yang dirasakan dua namja yang kini sedang berdesak-desakan di dalam kereta bawah tanah. Memang hal ini sudah biasa mereka rasakan setiap pulang sekolah. Namun tetap saja ini bukan merupakan hal yang menyenangkan. Lee Donghae dan Lee Hyukjae, dua namja yang berstatus sebagai sepasang kekasih itu kini sedang berusaha untuk membuat diri mereka nyaman diantara para penumpang lainnya.
Donghae menarik tangan Hyukjae dan segera menyandarkannya di sudut dinding kereta. Sementara kedua tangan Donghae di tumpukan pada dinding kereta tepat di sebelah kanan dan kiri kepala Hyukjae. Hal itu ia lakukan guna membuat Hyukjae sedikit terhindar dari himpitan para penumpang lain dan menghindarkannya dari beberapa namja yang melihat Hyukjae dengan tatapan mesum sedari tadi. Hyukjae hanya bisa pasrah diperlakukan apapun oleh Donghae saat ini. Karena memang kondisi saat ini menuntut Hyukjae bersikap demikian apalagi mengingat keadaan mereka yang tengah berdiri.
"Aish, seharusnya kita tidak memutuskan untuk segera pulang dan tetap disekolah untuk beberapa waktu." Donghae menggerutu sambil berusaha menahan tubuhnya dari dorongan penumpang lain agar tidak menghimpit Hyukjae yang ada di depannya. Hyukjae yang mendengarnya hanya mempoutkan bibirnya.
"Lalu siapa yang tadi mengatakan ingin segera pulang dan tidur? Seharusnya kau menyalahkan dirimu sendiri yang tidak sabaran itu Lee Donghae."
"Seharusnya kau tadi menahanku."
"Seharusnya kau tadi mendengarkanku. Sudah kubilang hari ini akan sangat ramai karena ini akhir pekan. Kau bahkan merengek saat aku memberitahumu." Hyukjae menatap kesal ke arah namja di depannya.
"Aish, ne ne, aku yang salah." Donghae yang tidak ingin berdebat dalam situasi seperti ini hanya bisa mengalah, karena ia akui atau tidak, ini semua memang salahnya.
Keadaan saat itu sangat tidak nyaman. Kondisi kereta yang penuh membuat suasana menjadi gerah dan sepertinya AC yang ada didalampun tak bisa membuat suasana menjadi sedikit sejuk. Hyukjae memandang Donghae dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Seketika Hyukjae terdiam, ia memperhatikan Donghae dengan seksama. Rambut brunette yang sedikit acak-acakan, keringat yang turun dari pelipisnya, ditambah dengan dua kancing teratas seragam Donghae yang tidak dikaitkan. Terlihat….sexy. Hyukjae menyeringai, sedikit bermain-main sepertinya tidak masalah.
"Hae, disini panas dan kau terlihat tidak nyaman. Bagaimana kalau aku mendinginkanmu?" Tiba-tiba Hyukjae mendekatkan wajahnya dan berbisik tepat di telinga Donghae.
Donghae membelalakkan matanya, dan menatap Hyukjae cepat. Sebelum Donghae sempat mengatakan sesuatu, Hyukjae sudah terlebih dahulu menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher Donghae dan meniup-niupnya.
"Ssst,Hyuk..eungh..apa yang kau lakukan?" Donghae mati-matian menahan desahannya agar tidak terdengar oleh penumpang di sekitarnya .
Hyukjae mendongakkan wajahnya dan menatap Donghae dengan tatapan polosnya. "Kau terlihat kepanasan dan aku hanya ingin mendinginkanmu saja. Sudahlah Hae, just feel it."
Hyukjae melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda. Tak hanya meniup leher Donghae, kini Hyukjae menggunakan lidahnya untuk mendinginkan tubuh Donghae. Hanya menjilat dan tidak meninggalkan bekas apapun.
"Hyu..hyukk, hen..hentikannh." Donghae tidak bisa berbuat apapun, karena kedua tangannya ia gunakan untuk menopang tubuhnya.
Hyukjae mengangkat wajahnya dan memperhatikan tubuh Donghae. Tanpa memperdulikan perkataan Donghae, Hyukjae meniup dan menjilat dada Donghae. Sementara tangan kanannya ia selipkan kedalam seragam Donghae untuk memilin lembut nipple Donghae.
"U..ugh Hyuk..angh..ap..apa yang..eung kauh..lakukannh! Jangan berbuat macam-macam!" Donghae memejamkan matanya sambil berusaha meredam suaranya. Ia tak mau penumpang lainnya tau, bahwa mereka sedang melakukan sesuatu yang tidak senonoh seperti sekarang ini.
"Hae, kenapa tubuhmu jadi terasa lebih panas dari sebelumnya? Apakah belum cukup? Baiklah kalau begitu, aku akan terus mencoba mendinginkanmu sampai kau tidak kepanasan lagi." Ujar Hyukjae lalu dengan sigap membuka kancing kemeja Donghae dan menjilat nipple Donghae yang tadi ia pilin menggunakan tangannya.
Beruntung hari ini Donghae menggunakan blazer seragamnya. Sehingga penumpang yang ada dibelakangnya tidak menyadari bahwa kemeja Donghae sudah tidak terkancing dengan benar.
Hyukjae terus saja mengulum dan menjilat nipple sebelah kiri Donghae sementara nipple sebalah kanan Donghae ia pilin lembut menggunakan tangan kirinya.
"Hyuk eung..ka..kalau kau..sst.. tidak ber..henti.. akh… sekarang ..maka eungh ..akan kupastikan kau…tidak akan tidur nyen..akh..yak malam..sst.. inihh."
Untuk kesekian kalinya Hyukjae mengangkat wajahnya. Kali ini ia memandang wajah Donghae.
"Kau menyuruhku berhenti sekarang? Apa kau yakin? Kau tidak membutuhkan sesuatu yang lebih dari ini?" Hyukjae menyeringai, ia sedikit melirik ke arah junior Donghae yang terlihat menggembung di balik celana panjangnya.
"Aku tau kau tidak sepolos penampilanmu,Hyuk. Jadi tidak perlu melakukan sesuatu seolah kau adalah seorang bocah yang terperangkap di dalam tubuh remaja berusia 17 tahun."ujar Donghae datar
"Baiklah, aku hanya ingin bermain-main denganmu. Dan aku benar-benar tak tega melihatmu kepanasan seperti ini, aku ingin mendinginkanmu Hae. Apa tidak boleh?" Hyukjae mengelus junior Donghae pelan dan sesekali memijatnya.
"Sshh..hhhyukkh, a-ppa yang…kau lakuu..kan?"
Hyukjae tidak bergeming. Diremasnya junior milik Donghae sambil sesekali ia mengecup dada Donghae. Hal itu membuat Donghae sempat tidak bisa berpikir apapun. Namun akal sehatnya masih sedikit bisa di andalkan untuk sekarang. Donghae terus saja mencoba meredam desahan yang keluar dari mulutnya.
"Hae, aku selesaikan sekarang ne."
Kalimat Hyukjae barusan sukses membuat Donghae tercekat. 'Apa dia berniat melakukannya disini?! Ini gila!'
Karena ruang gerak yang terbatas, sedikit demi sedikit Hyukjae menurunkan tubuhnya dengan menggeserkan tubuh rampingnya pada dinding kereta yang ada dibelakangnya hingga posisinya kini tengah berjongkok di hadapan junior Donghae.
Perlahan Hyukjae meremas junior Donghae hingga ia merasakan bahwa milik Donghae sudah mengeras sempurna. Dan dengan sekali tarikan, Hyukjae membuka resleting celana Donghae dan mengeluarkan junior yang berukuran di atas rata-rata itu.
Hyukjae mendongakkan wajahnya menatap wajah Donghae yang kini tengah menunduk ke arahnya dengan nafas yang sedikit memburu.
"Hae, aku mulai sekarang ne?" ,
"Mwo?! Hyukk kau….eungh…" . Donghae sesegera mungkin menggigit bibir bawahnya sambil menutup matanya rapat. Hyukjae mengurut junior Donghae pelan sambil sesekali menjilatnya. Hal ini diluar dugaan Donghae. Padahal Hyukjae bisa dibilang pemalu setiap mereka melakukan 'making love'. Donghae tak tau apa yang merasuki kekasihnya saat ini. Apalagi melakukan blowjob di area terbuka dengan situasi yang 'berbahaya' seperti ini. Ini adalah hal tergila yang pernah dilakukan seorang Lee Hyukjae.
"...hmmp..akh…Hyukh…hen..hentikannh" Hyukjae tetap tidak bergeming. Dengan lihai Hyukjae mengocok junior Donghae dengan intensitas yang semakin cepat.
Donghae membelalakkan matanya saat Hyukjae mulai mengulum juniornya.
"Hyu..Hyukk.., ak..akuh..sst..serius, hentikan ini..!"
Donghae mengepalkan kedua tangannya erat sambil mendongakkan kepalanya. Hal ini terasa nikmat dan tentu saja menyenangkan - jika dilakukan ditempat yang semestinya-. Sebagian besar dari dirinya menyukai hal ini, namun sebagian lagi menolak. Peluh telah membanjiri tubuhnya. Membuat tubuhnya yang sudah panas karena berdesakkan dengan penumpang lain, kini semakin panas.
Hyukjae yang masih setia mengulum dan menghisap junior Donghae kini mulai menggerakkan tangan kanannya ke arah twinsball Donghae dan memijatnya pelan sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk meremas batang junior Donghae.
"Nghhhh… ssshhhh…hyuk..ah" Donghae kini mulai menikmati permainan Hyukjae. Sesekali ia menunduk, melihat kepala Hyukjae yang naik turun mengikuti tempo kulumannya pada junior Donghae. Hyukjae sendiri entah mengapa merasa jika hal ini terasa sangat menyenangkan apalagi ditambah erangan dan desahan tertahan milik kekasihnya. Bahkan ia tidak perduli jika ada orang yang memergoki dirinya. Jarang-jarang ia bisa menggoda Donghae. Yah mungkin hal ini bisa dikategorikan sebagai balas dendamnya karena Donghae sangat suka menggodanya.
"Akh!"
Tiba-tiba Donghae terdorong oleh penumpang yang berdiri di belakangnya karena keadaan gerbong kereta yang sesak sehingga membuat Donghae maju beberapa centimeter. Beruntung tangan Donghae masih kuat menopang tubuhnya sehingga Hyukjae yang berada di bawahnya tidak terhimpit. Namun hal itu juga membuat juniornya kian melesak masuk ke dalam rongga mulut Hyukjae sehingga membuat Hyukjae hampir tersedak.
"Hyuk..eungh..cep..cepatlah.." Lirih Donghae hampir berbisik kepada Hyukjae.
Hyukjae yang mengerti langsung menghisap dan mengulum junior Donghae dengan gerakan lebih cepat. Tak lupa tangan kirinya ia gunakan untuk memijat kasar twinsball Donghae.
"Ukkkh… akhhh… chagi~~ sshh…" Donghae semakin menggeram nikmat saat Hyukjae menaikkan tempo permainannya.
"Ughhhh… ak..aku.. akh…Hyukkiehh" Donghae mendesah panjang saat ia mencapai klimaksnya. Ia masih menjaga suaranya agar penumpang lainnya tak menyadari apa yang mereka berdua lakukan. Donghae mencoba menetralkan deru nafasnya. Ia menatap Hyukjae yang tengah menjilat atau lebih tepatnya membersihkan sisa sperma dari juniornya.
Setelah selesai dengan acara bersih-bersihnya, Hyukjae pun memasukkan junior Donghae ke dalam celananya dan menutup resleting celana seragam Donghae. Ia mendongakkan wajahnya dan menemukan Donghae sedang memandangnya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Dengan gerakan yang sama, Hyukjae berdiri dari jongkoknya dengan merayap pada dinding kereta yang sedari tadi membatasi ruang geraknya. Ia lalu tersenyum kepada Donghae dan dibalas dengan wajah datar dan tatapan tajam dari Donghae. Hyukjae tau bahwa Donghae saat ini tengah marah—kesal lebih tepatnya-.
"Hae, jangan menatapku seperti itu. Aku kan hanya ingin mendinginkanmu tadi. Karena aku tau kau merasa gerah dengan keadaan seperti ini. Bagaimana, aku uke yang perhatian kan." Kata Hyukjae membanggakan dirinya sambil mengelus sayang pipi namja yang lebih tinggi darinya itu.
"Dasar, bagaimana kalau tadi ada orang yang melihat ! Dan sejak kapan kau jadi seagresif ini?!" Donghae sedikit menaikkan suaranya, bukannya ia tak suka jika Hyukjae seperti ini kepadanya. Hanya saja tingkah Hyukjae sangat beresiko.
"Sejak melihatmu yang semakin sexy." Wajah Hyukjae memerah saat mengatakan hal itu. Ia lalu memeluk tubuh Donghae dan menyandarkan kepalanya pada dada bidang kekasihnya itu.
"Mianhae~~ jangan marah ne, jebal." Hyukjae mendongakkan wajahnya dan menatap mata Donghae.
Donghae hanya bisa menghela nafasnya dan menggunakan tangan kirinya untuk mengelus surai kecoklatan milik Hyukjae.
"Aku tidak akan marah asalkan kau tidak mengulangi perbuatan ini lagi. Aku tidak mau orang lain melihat wajahmu yang menggoda saat kau melakukannya." Donghae mengecup puncak kepala Hyukjae dan menumpukan dagunya pada kepala Hyukjae.
"Ne Hae, aku tidak akan melakukannya lagi. Saranghae."
"Nado saranghae, Hyukkie. Dan kuharap kau tidak keberatan menerima hukumanmu saat kita sampai di apartemen nanti." Donghae sedikit menyeringai sambil tetap mendekap namjachingunya itu.
"Mwo?! Hae aku tidak mau!" kata Hyukjae sambil mencoba melepas pelukan Donghae.
Tiba-tiba Donghae menatap tajam mata Hyukjae, membuat Hyukjae mau tidak mau berhenti berontak.
"Di apartemen atau…disini?" Ujar Donghae datar.
"Ba..baiklah, di apartemen saja." Cicit Hyukjae sambil menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Donghae untuk menyembunyikan rona wajahnya.
"Anak pintar, akan kupastikan kau menerima ganjaran yang setimpal atas perbuatanmu ini chagi".
Seringaian Donghae semakin lebar mendengar jawaban Hyukjae. Sementara Hyukjae hanya bisa merutuki perbuatannya dan berdoa agar ia masih bisa menikmati hari minggunya tanpa rasa sakit yang teramat pada holenya.
TBC/END
MingMin's note :
Annyeong, kami muncul kembali. Kali ini kami membawa sebuah ff singkat dengan rating yang sedikit ekstrim. Mian alur yang kami buat terlalu cepat, dan banyak kesalahan yang mungkin masih kami munculkan di ff ini. Kami sengaja membuat si seme tersiksa, karena kami pikir di dalam ff rating M kami lebih sering menemukan bahwa sang ukelah yang banyak disiksa. Yah, jadilah kami pikir jika kali ini sang seme yang kami putar balik keadaannya. Tenang, bila masih ada yang berminat dengan ff ini, di chapter 2 kami akan membuat si uke yang tersiksa. Mian, ff kami memang belum sempurna dan belum memenuhi keinginan para readers. So, seperti biasa kami meminta review dari para readers yang mau menyempatkan untuk membaca ff abal ini. Oke, see u in next ff. Gomawo ^_^
