Disclaimer Masashi Kishimoto
A Naruto Fanfiction Presented
Tittle : Benang Merah 'Terputus oleh Kematian'
Story Nerosaki
Rating : T
Pair : [Sasuke x Naruto]
Drabble
Warning : Shounen-Ai / Typo everywhere / Rush / Maybe OOC
Gelitik nuansa rindu masih terasa di antara embun tak berwarna. Bermulakan pagiku dalam resah yang belum pulih sepenuhnya.
'Suke... Dimanakah kau sekarang, hingga matahari mulai menyapa tak ku temukan sedetikpun bayanganmu muncul, seperti tersesat di dimensi fana, awang nestapa, memelukku erat nyaman seperti sedia kala saat kita masih dizona cinta, mengecupku lembut hingga aku menampilkan iris biru milikku.
"Aku akan kembali. Aku mencintaimu"
Lima kata terakhir yang merangkai kalimat, lima kata terakhir yang aku dengar. Berbulan - bulan kau tak memberiku kabar, menyisakan kesepian yang ada, meninggalkan kenyataan pahit yang tak dapat ku telaah lebih dalam.
Tik tok waktu terus berjalan, dag dig dug deyut nadi masih berdetak. Gejolak hati masihlah menerawang. Menerangkan betapa sepinya hari tampamu. Janjimu masih terasa seperti nyata dalam nuraniku, percaya bahwa kau akan kembali bersamaku lagi mengembalikan cinta dan kasih yang telah lama pergi, kau bawa bersama hati ini.
"Naru! Kau harus menikah! Lihat! Bahkan umurmu hampir tiga puluh lima tahun!"
"Aku masih menunggunya"
"Dasar Bodoh!"
Pantapkan keteguhan hati, mengatakan bahwa aku percaya kau 'kan kembali. Memenuhi sumpah yang telah kau lafalkan untuk diri ini. Tidak kah kau mereguk apa yang aku rasa?
Bertahun-tahun ku menunggumu, menahan semua jeritan hati yang menusuk kalbu. Hanya sepi yang menemani setiap langkah kakiku.
Hingga seorang pemuda datang dan memberikan sebuah kotak merah kecil.
"Liontin... Sasuke and Naruto"
Apa maksudnya.. Ada apa..
Hingga mataku terbelalak, menampilkan sosokmu yang terbujur kaku tanpa nyawa dalam peti kayu berukiran bunga-bunga indah, apakah penantianku selama ini sia-sia? Menunggu seseorang kembali namun tidak tanpa jiwanya?
Jantung ini berdegub kencang, mata ini mulai memanas, tak kuat tuk membendung perasaan yang telah lama tertahan. Hingga kau jawab hanya dengan bujuran kaku sunyi auramu.
Iris hitammu kian meredup. Sakit, untuk apa aku menunggumu jika pada akhirnya kau meninggalkanku? Sakit, untuk apa aku menunggu jika pada akhirnya kau pergi lebih dahulu.
"Izinkan saya merawatnya, terima kasih"
Musim semi berlalu, sang kekasih memanglah kembali, namun tidak dengan sukmanya. Mereka bersama tapi tidak bersama-sama, mereka berdua, tapi hanyalah satu yang 'ada'. Hingga musim dingin menyapa, menurunkan butiran kristal putih yang membelai gedung-gedung perkotaan. Mereka duduk di depan perapian sekedar menghangatkan tubuh dari kejamnya hawa di luar sana.
"Kau tidak kedinginan lagi kan?"
lingkar hitam mulai memenuhi kelopak matanya. Cukup bisa menjelaskan betapa lelahnya pemuda imut berawakan ramping itu. Sesekali ia membelai bujuran kaku tubuh sang kekasih, memasangkan selimut hangat tebal agar suhu amat rendah di luar tak masuk ke dalam tubuhnya.
END
AN : Terima kasih pada abang yang udah beritau soal screenplay, sebelumnya ini sebenarnya perwujudan dari utaite fanfiction yang saya taruh di screenplay karena bingung mau taruh utaite fanfiction di fandom mana dan pada akhirnya saya taruh di sini tentunya dengan beberapa perbaikan yang mencocokkan dengan karakter di FNI ini karena dari cerita abang saya utaite gak seharusnya ada di sini. Terimakasih juga kepada teman-teman yang udah baca. Sangkyuuu.. Silahkan memberikan kekurangan yang ada pada cerita diatas. Tenang aja, kalian dapat satu-satu kecup dari saya kok/hoek /no.
With Love
Nerosaki
