Tittle : Love In Hospital
Cast : Kim Kibum
Choi Siwon
Presented : Jenny Andrea Damayanti
Warning : Gaje | Abal | Typo(s) | Gs| DLDR |
Love In Hospital
.
.
.
Seorang yeoja berpakaian rapi dengan Rok Span Hitam beserta kemeja putih V-neck yang berenda, tak lupa High Heels berwarna Hitam tingginya 8cm berjalan anggun melewati lorong di sebuah ruangan Pusat.
Ia sesekali merapikan letak kacamata beningnya yang sedikit melorot, dan merapatkan genggaman Map merah ditangannya.
Tibalah dia di sebuah ruangan berwarna putih. Didalam ruang tersebut terdapat meja panjang beserta sebuah kursi kantor yang menghadap kearah meja tersebut.
Seperti Ruangan Sidang.
Benar yeoja ini sedang melaksanakan Sidang Wawancara Skripsi yang ia buat selama akhir pekan. Dengan tekat bulatnya beserta kepercayaan ia memasuki ruangan tersebut dan memberikan Map yang ia genggam tadi kepada Dosennya.
" Seonsaeng ini Skripsi yang saya buat, harap diterima "
Ujar yeoja itu sambil menyerahkan Skripsinya.
" Nde, baiklah saudari Kibum silahkan duduk di kursi sidang "
Yeoja yang bernama Kibum itu langsung duduk di Kursi Sidang yang menyerupai kursi kantor, dengan cekatan ia merapikan bajunya agar rapi didepan Dosennya
" Baiklah kita mulai, pertama perkenalkan dirimu dan jelaskan isi Skripsi yang kamu buat ini " ujar Dosen itu memulai Sidang .
Kibum menarik nafasnya perlahan-lahan dan menghembuskannya agar ia merasa Releks, setelah Releks baru ia akan memperkenalkan diri
" Baiklah Terimakasih. Nama Saya Kim Kibum, mahasiswi Universitas Harvard jurusan Kedokteran. Saya akan menjelaskan tentang Bahan Skripsi saya, yang berjudul Anatomi Manusia, ... - "
Kibum menjelaskannya dengan santai, ia percaya bahwa Skripsi yang ia buat selama 1 bulan ini akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dosen itu mendengarkan penjelasan Kibum, sesekali mereka menganggukan kepalanya pertanda setuju dengan perimbangan hasil Kibum.
" Dengan begitu Organ Manusia sangatlah berguna dan berfungsi sebagaimana tugasnya. Demikian penjelasan saya, Terimakasih "
Ujar Kibum mengakhiri penjelasannya, Dosen itu tersenyum sekilas sebelum mengisi lembar dengan tinta hitam diatasnya.
" Baiklah Kibum-ssi, apa anda setuju jika suatu saat nanti Organ Manusia digantikan dengan Organ Hewan ? "
Tanya salah satu Dosen yang duduk dibangku pojok.
" Saya sangat tidak setuju, menurut saya Organ Manusia berbeda dengan Organ Hewan. Karena, Enzim yang diperoleh sudah jelas berbeda dengan Enzim Manusia. Jika Manusia mempunyai Enzim Amilase yang berperan mengubah Karbohidrat menjadi Glukosa sedangkan Hewan mempunyai Enzim Selulase untuk membantu mencerna Rumput, sudah sangat jelas bahwa Fungsi dan Enzim yang mereka butuhkan sangatlah berbeda dan jika diganti maka akan mengakibatkan Kesalahan alias Tidak kecocokan antara Organ "
Jawab Kibum dengan sempurna, semua yang mendengar jawaban Kibum langsung menuliskan nilai diatas kertas.
" Lalu, Jika Manusia hanya mempunyai satu ginjal apakah mereka bisa Hidup ? jelaskan mengapa Organ Ginjal sangatlah berguna bagi manusia "
Kibum merapikan letak kacamatanya kemudian menjawab pertanyaan Dosen yang duduk didepannya.
" Tentu saja mereka bisa Hidup dengan mempunyai satu Ginjal. Ginjal berfungsi sebagai alat penyaringan darah, di pusat Glomerolus terjadi Filtrasi antara Air, Glukosa, Asam Amino, Garam dan Urea. Mereka akan diserap dan disaring agar menjadi Urine Primer, Proses kedua di Tubulus Kontortus Proximal Urine Primer tadi akan diserap kembali menjadi Zat berguna yaitu Air, Garam, dan Urea. Proses terakhir terjadi di Tubulus Kontortus Distal, didalam Tubulus Kolektifus terjadi proses Augmentasi yakini di pisah antara Protein + Zat2 beracun menjadi Urine sesungguhnya antara lain, Air, Garam, Urea, Billirubin, NH3 "
" Dengan begitu Manusia sangat membutuhkan Ginjal sebagai alat Filtrasi "
Ujar Kibum yang disambut oleh Dosen tadi dengan tepuk tangan.
Mereka mencoretkan tinta diatas kertas tadi membentuk angka sempurna.
" Baiklah Kim Kibum, sekian wawancara kami dan anda dinyatakan Lulus Sidang. Sampai jumpa di Pengambilan Ijazah "
Kibum berdiri dari duduknya kemudian berjalan kearah 4 Dosen tadi dan memberinya salam atas kerjasama mereka.
" Gomawo Sonsaeng " ujar Kibum kearah 4 Dosen tadi
Kini Kibum keluar dari ruangan Sidang dengan senyuman yang merekah, ia ingin melompat kegirangan karena dinyatakan lulus Sidang namun sekali lagi Imagenya sebagai mahasiswi teladan sepertinya mengurungkan kegiatan Ekstrim tadi.
Graduation Day
Seol/ DD/MM/YY
Di sebuah Gedung yang luas terdapat kursi yang kini diduduki oleh ratusan mahasiswa dengan menggunakan pakaian Toga.
Pancaran senang, serta legah setelah melewati hari dimana mereka berjuang menuntun Ilmu sebagai Mahasiswa di Universitas Harvard kini menghiasi wajah mereka.
Sama halnya seperti Kibum, yeoja ini berulang kali mengatur nafasnya karena pada saat nanti ia akan dipanggil maju kedepan sebagai Mahasiswi yang memperoleh nilai tertinggi alias Kumlot untuk memberikan sambutan berupa pidato.
Orang tua mereka semua kini telah berkumpul duduk disalah satu Kursi yang telah disediakan, dengan perasaan bangga mereka mengamati anak-anaknya yang duduk dibangkunya masing-masing.
" Baiklah, para Hadirin sekalian marilah kita panjatkan puji Syukur terhadap Tuhan karena dengan kesempatan ini kita bisa berkumpul bersama merayakan Hari Kelulusan yang dinantikan ini. Saya sebagai Kepala Universitas mengucapkan selamat terhadap kalian semua yang telah lulus dengan nilai yang memuaskan. Saya harap kalian semua akan meraih cita-cita dan kesuksesan. Terimakasih "
Tepukan riuh membahana disekitar gedung, mereka semua bertepuk tangan atas sambutan hangat yang disampaikan oleh Kepala Universitas mereka.
Setelah itu acara selanjutnya berupa pengumuman hasil nilai yang menduduki diatas rata-rata.
Kibum menatap Kepala Universitas yang sedang membuka Map berisikan Mahasiswa-Mahasiswi yang meraih Nilai tertinggi alias Lulusan Kumlot.
" Dengan ini, saya umumkan. Mahasiswa serta Mahasiswi Jurusan Kedokteran yang meraih Lulusan Kumlot ialah ... Kim Kibum Mahasiswi D3 dengan nilai IP 5,00 Tugas Skripsi dengan nilai 5,00 dan Test Standart dengan nilai 4,95 dimohon untuk maju kedepan "
Semua orang yang berada didalam gedung memberi tepuk tangan terhadap Kibum yang kini berjalan kedepan dan naik diatas panggung.
Ia tersenyum menampilkan deretan giginya yang putih kemudian menerima Toga berwarna Merah beserta Ijazah berwarna Biru dan Piagam berbentuk Kotak berwarna emas tak lupa karangan Bunga yang cantik.
Kibum mengucapkan terimakasih sekilas sebelum menaiki Podium untuk mengucapkan Terimakasih beserta sambutan.
" Sebelumnya, saya mengucapkan terimakasih terhadap Tuhan serta dosen-dosen saya. Tanpa mereka, saya hanyalah Mahasiswi biasa. Kemudian untuk Orang Tua saya yang telah banting tulang untuk membiayai Kuliah saya, tanpa kalian saya tak bisa menginjakan kaki di Universitas Harvard ini. Dan terakhir untuk teman-teman saya yang telah mensuportku dalam mengerjakan Skripsi, untuk kalian semua tetaplah berjuang dan raih masa Depan. Piagam ini, saya persembahkan untuk Eomma tercinta "
Kibum mengakhiri Pidatonya, dengan diiringi tepukan riuh Kibum turun dari Podium dan kembali ketempat duduknya.
Kibum mengetahui, Ibunya tidak berada disini melainkan di tempat yang berbeda. Jauh, sangat Jauh sehingga tak terjangkau. Ia hanya ditemani sang Ayah yang berdiri didepan pintu Gedung.
' Kau memang hebat Kibum, seperti Eommamu. Andai ia ada disini, betapa bahagianya dia melihat putrinya tumbuh menajadi gadis pintar '
Ujar Ayah Kibum sambil meninggalkan Gedung ditemani dengan sepasang Bodyguard yang berjalan dibelakangnya.
" Sajangnim, apa urusannya sudah selesai ? " Ujar salah satu BodyGuard itu terhadap Ayah Kibum
" Nde, kalian semua cepat periksa jadwal Meeting dengan client hari ini "
" Nde, siap "
Mereka membukakan pintu Mobil untuk ayah Kibum kemudian disusul dengan mereka yang duduk di kursi kemudi.
Mobil Mewah itu berjalan meninggalkan Gedung dengan kecepatan sedang.
.
.
.
Cklekk
Krieett
Brakk
Kibum menutup pintu Apartemen yang ia sewa sejak pertama kali memasuki Universitas. Ia meletakan Piagamnya disebelah meja nakas yang terdapat foto dirinya bersama seorang yeoja paruh baya.
Kibum mengusap photo itu dengan sayang dan tersenyum sendu takkalah melihat senyuman yang terpatri jelas dibibir yeoja paruh baya tersebut
" Eomma, apa Eomma bisa mendengarku ? Kalau bisa tolong dengarkan perkataan anakmu ini Eomma. Eomma~ apa Eomma bisa melihat piagam ini ? Aku mendapatkannya karena Putrimu ini mendapatkan Nilai tertinggi Eomma, Eomma ... Andai Eomma datang, pasti Eomma akan gembira melihatku menggunakan seragam kelulusan, berfoto bersama, merayakannya bersama ... hah~ Eomma tersenyumlah disana, karena senyumanmu adalah surgaku. Bogoshippo Eomma, saranghae "
Ujar Kibum sambil mengecup Photo tersebut, setelah itu ia beranjak menuju kamar untuk membuat Biodata tentang dirinya. Ia akan mendaftar disalah satu Rumah Sakit terbesar di Seol, dengan begitu ia akan mendaftar sebagai salah satu Dokter, sama seperti Ibunya dulu.
Kibum memasuki Kamarnya yang bernuansa Biru Laut, dengan langkah tegas ia menghampiri Laptopnya dan mengaktifkan Internet.
Ia duduk di Kursi belajarnya yang penuh dengan buku-buku tebal, dengan cekatan ia mengetikan sebuah Situs berisi tentang Lowongan pekerjaan.
Kibum mengarahkan kursornya kebawah dan menemukan sebuah situs yang membuatnya tertarik.
Klikk
Muncullah Tulisan Artikel beserta gambar-gambar dilayar Laptop milik Kibum. Ia mengarahkan kursornya kebawah dan membaca Artikel tersebut, di tulisan artikel itu terdapat sebuah Lowongan Pekerjaan di salah satu Rumah Sakit terkenal.
Rumah sakit itu adalah Rumah Sakit yang sangat Terkenal di Seol, terbukti dengan pelayanan yang apik serta memuaskan. Pegawai di Rumah Sakit tersebut juga bisa di acungi jempol karena mereka semua ialah Lulusan terbaik.
Setelah membaca Artikel itu Kibum mengClose Homepagenya kemudian beralih mengklik Ms Word. Ia mengetikan Biodata tentang dirinya untuk mendaftar di Rumah Sakit tersebut.
Setelah beberapa Menit ia mengetik, Kibum mengklik Icon Print dan mencetak halaman tersebut untuk dijadikan lembaran.
Selama Printer Kibum mencetak lembarannya, ia beranjak dari kursi kemudian mengambil Baju ganti karena sedari tadi saat ia duduk menatap layar Laptop Kibum tak sempat mengganti baju Wisudanya.
Lembaran itu kini selesai tercetak, Kibum mengecek beberapa kalimat sebelum ia memasukannya kedalam Map berwarna Biru.
Dengan cekatan Kibum mempersiapkannya, dan setelah itu ia beranjak menuju Kamar Mandi untuk membersihkan dirinya.
.
.
.
Seol Hospital
Ruangan Operasi itu hanya terdengar Bunyi alat Diagram Jantung, terlihat 4 namja beserta 2 yeoja sedang mengerubungi salah satu seseorang yang tergolek lemah diatas ranjang dengan penuh darah yang mengecer di tubuhnya.
" Suster Im tolong ambilkan gunting " ujar salah satu namja dengan baju berwarna putihnya yang kini sudah dinodai darah.
Tangan kanannya mengambil gunting dengan cekatan ia merobek kulit namja itu
Sraatt
3 namja yang berada di sampingnya bertugas untuk mengontrol detak jantung yang mungkin sudah dibilang akan sekarat itu, sedangkan 2 yeoja yang berstatus sebagai Asisten Dokter itu mempersiapkan segala alat Operasi.
" Suster Kim segera suntikan obat bius di lengan pasien ini "
Suster Kim menganggukkan kepalanya dan mulai menjalankan perintah dari Dokter Choi
Dokter Choi mengambil bekas kaca yang menancap sempurna di lengan namja itu, dengan cepat ia mengambil kapas yang diberikan oleh Suster Kim dan langsung menutupi bekas luka tersebut.
Ia melakukannya dengan teliti agar tidak menimbulkan kesalahan yang mengakibatkan nyawa korban ini akan terancam, Suster Kim menghapus keringat yang mengalir di pelipis Dokter Choi dengan sapu tangan putih.
" Gomawo Suster Kim " ujar Dokter Choi kemudian melanjutkan jahitannya di lengan namja tadi.
Setelah menjahit luka tadi, Dokter Choi menempelkan kapas diatasnya kemudian melilitnya dengan perban.
Srett
Operation Succes
Dokter Choi sedikit menghembuskan nafasnya, ia berhasil menyelamatkan nyawa seseorang yang hampir mati tadi. Sementra rekan-rekan kerjanya memberinya selamat atas kesuksesan operasi mereka.
" Yes ! Succes ! " Terika mereka serempak, kemudian kedua yeoja tadi menggiring tempat tidur pasien menuju keluar ruang Operasi dan membawanya ke Ruang ICU.
Dokter Choi keluar dari ruangan Operasi dan langsung disambut oleh keberadaan keluarga pasien
" Dokter, bagaimana keadaan anak saya Dokter ? " Tanya yeoja paruh baya itu sambil menatap Dokter choi dengan sendu dan perasaan was-was
" Anda jangan khawatir, anak anda kini sudah kami pindahkan di ruang ICU. Berterimakasihlah kepada Tuhan, karena anak anda kini sudah menjalani masa kritisnya saat Operasi tanpa halangan. "
Yeoja paruh baya itu menangis bahagia, dengan gerakan cepat ia membungkukan badannya beberapa kali kearah Dokter Choi, namja paruh baya yang berada di belakangnya hanya bisa menahan bahu yeoja itu sambil menitikan air mata
" Gomawo, Gomawo Dokter. Hiks~ "
Dokter Choi hanya tersenyum canggung kemudian pamit undur diri untuk memeriksa pasien yang lain.
Ia berjalan dengan angkuh di Koridor Rumah sakit sambil membenahi jas Dokter miliknya yang sedikit kusut pasca Operasi.
" Selamat Malam Dokter Choi "
Ujar salah satu Suster rumah sakit menyapa Dokter Choi dengan senyuman merekah
" Malam Suster Park "
Suster Park yang mendapat senyuman joker dari bibir Dokter Choi hanya bisa menjerit dalam hati, ia merasakan pipinya bersemu merah segera saja ia berjalan cepat. Sambil mengeratkan papan catatan di lengannya.
Dokter Choi tak mengambil pusing dengan hal itu, setiap hari ia selalu menjadi Figure utama sebagai dokter berjasa yang telah menyelamatkan banyak nyawa seseorang dalam usia mudah.
Dengan wajah Tampan serta kemampuan otak cerdas yang ia memiliki membuat semua rekan yeoja di Rumah Sakit tertarik kepadanya.
Choi Siwon. Terlihat dari name tag yang menempel di Jasnya membuat seluruh pasien di rumah sakit ini mengenal dirinya. Tak urung jika kebanyakan pasien yeoja menginginkan jika ia diperiksa oleh Dokter Choi Siwon.
Siwon menghampiri Ruang kerja miliknya, dengan langkah tegas ia menghampiri meja kerjanya dan mengambil ponsel yang berdiri diatasnya.
1 Message receive
Siwon membuka pesan masuk di Ponselnya, sedkit mengotak-atik ponselnya kemudian mengarahkannya kearah telinga.
" Yeoboseyo "
" ... "
" Nde Dokter Lee, semua biodata yang terkirim sudah saya periksa. Dan untuk tahap selanjutnya mungkin akan dilanjutkan dengan penyeleksihan "
" ... "
" Baiklah Dokter Lee, nanti hasilnya akan saya kirim ke anda "
Flip
Siwon mematikan ponselnya kemudian meletakannya diatas meja. Ia mengambil lembaran biodata yang baru saja masuk kedalam mesin Telegram miliknya.
Ia memperhatikan lembaran itu dengan seksama sebelum melukiskan senyuman indah di bibirnya. Senyuman yang mungkin membuat orang disekitarnya melting seketika.
" Kim Kibum, mahasiswi Harvard lulusan Kumlot Jurusan kedokteran " ujar Siwon sambil menatap lekat Foto ukura di lembaran tersebut.
" Menarik "
Siwon tersenyum penuh arti dan meletakan lembaran tersebut diatas File miliknya.
.
.
.
Keesokan harinya Kibum mengendarai Mobil miliknya yang berwarna putih menuju suatu tempat.
Dengan kecepatan sedang ia mengemudikan mobilnya kearah Rumah Sakit terbesar di Seol. Sejak kemarin malam ia mengirimkan data lengkap tentang dirinya lewat Telegram.
Ia sangat menantikan hari dimana ia akan melamar kerja. Tak terasa mobilnya kini sudah terparkir cantik di parkiran Rumah Sakit yang luas dan nyaman.
Kibum mematikan mesin Mobilnya kemudian meraih Tas Ransel Hitam miliknya dan keluar dari Mobil.
Pip Pip
Kibum mengunci mobilnya kemudian mulai berjalan diarea Parkir. Dengan celana Jeans Biru beserta kemeja lengan panjang berwarna putih Kibum melangkahkan kakinya memasuki Pintu utama Rumah Sakit.
Bunyi ketukan High Heels putih miliknya menggema di sudut ruangan Rumah Sakit itu, dengan berjalan angkuh serta pandangan lurus kedepan membuat Namja berperawakan Dokter yang melintas sedikit melirik kearah Kibum.
Kibum memang cantik, tanpa make-up sedikitpun wajah Kibum sudah terlihat memukau. Rambut yang sedikit bergelombang ia kuncir dengan rapi.
Pandangannya beralih kearah Meja Staff, ia sedikit mempercepat langkahnya kemudian meletakan Map Biru miliknya diatas meja Staff.
Suster Rumah sakit yang menjaga meja Staff tersenyum kearah Kibum.
" Annyeong, apa ada yang bisa saya bantu ? " Ujar Suster itu dengan ramah.
Kibum tersenyum sekilas dan menyodorkan Map biru miliknya kearah Suster tadi
" Nde, saya ingin melamar pekerjaan. Dan ini Biodata saya, sebelumnya saya pernah mengirimkan data tentang saya di Rumah Sakit ini melalu telegram " ujar Kibum
Suster itu mengambil Map Kibum kemudian sedikit membacanya, ia meletakan Map Kibum di laci nakas meja Staff.
" Kalau begitu Anda bisa langsung menuju kelantai dua, disana sudah banyak peserta yang menunggu gilirannya dipanggil "
Kibum mengucapkan kata terimakasih kearah suster tadi sebelum melangkahkan kakinya menuju Lift.
Setelah tiba didepan Lift ia sedikit menunggu pintu Lift terbuka beberapa menit.
Tring
Tak lama kemudian pintu terbuka, menampilkan seorang namja tampan berbalut Jas Putih sedang membaca Papan File miliknya. Kibum memasuki Lift itu kemudian memencat angka di tombol Lift.
Dan detik berikutnya Pintu itu tertutup, menyisakan Kibum yang terdiam sambil menatap lurus kedepan.
Namja itu mencoretkan tinta Hitam miliknya kemudian beralih menatap lurus kearah Angka Lift yang dituju. Namja itu tidak mengetahui kehadiran Kibum disebelahnya, ia hanya fokus menatap digit angka lift.
Mereka berdua hanya Diam tanpa suara membuat suasana sunyi mencekam di dalam Lift tersebut.
Tring
Pintu kembali terbuka, namja itu mengecek jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya sebelum berlari keluar meninggalkan Lift, di susul Kibum dengan langkah santai sambil menolehkan kepalanya kearah kanan dan kiri untuk mencari ruangan yang ia maksud.
Sedangkan Namja yang tadi berlari dengan tergesah-gesah mulai memasuki ruangan yang kini sudah diisi oleh Teman Rekan sesama dokternya.
" Siwon-ah~ kenapa terlambat ? Padahal acara penseleksi akan segera dimulai " ujar namja itu kearah Siwon
" Mianhae Yesung-ah, kau tau ? Tadi aku harus mengurus beberapa pasien dulu "
Siwon kini sudah duduk diatas Kursi yang telah disediakan, ia menatap yesung sambil nyengir.
" Hah~ arayo, kalau begitu kita mulai dari peserta pertama " ujar Yesung sambil membuka Buku miliknya.
Kibum kini sudah terduduk manis di ruang tunggu, sambil menunggu gilirannya ia sedikit meluangkan waktu untuk membaca buku tebal miliknya.
Kibum kini fokus dengan buku yang ia pegang, tak menyadari bahwa hanya tinggal ia seorang didalam sana.
Kriett
Pintu itu terbuka menampilkan sosok Suster dengan pakaian seksi berjalan kearahnya.
" Permisi, selanjutnya giliran anda. Dimohon untuk segera menghadiri ruangan " ujar Suster itu sekilas kearah Kibum.
Kibum meletakan kacamatnya didalam kotak kemudian memasukannya beserta buku miliknya kedalam tas. Ia beranjak dari duduknya dan mulai melangkah menuju ruangan.
Tok Tok
Kibum mengetuk pintu itu pelan sebelum memasuki ruangan. Dengan langkah setenang mungkin ia berjalan kearah kursi yang disediakan khusus untuknya.
Semua Dokter itu memandang Kibum dengan pandangan kagum, kecuali salah satu namja yang masih terfokus di Ipad putih miliknya tak memperdulikan Kibum yang kini tersenyum kearah mereka semua. Namja yang bernama Choi Siwon itu menyesap kopi miliknya
" Annyeong, saya Kim Kibum Lulusan Kumlot jurusan kedokteran universitas Harvard. Saya disini ingin melamar pekerjaan sebagai dokter di Rumah Sakit ini " ujar Kibum membuat Siwon tersedak
" Uhuk ! Uhuk ! " Siwon merasakan tenggorokannya tercekat saat cairan Kopi yang ia minum tidak mencapai kerongkongan ia sudah tersedak akibat Syok
" Siwon-ah ? Kau tak apa ? " Tanya yesung sambil menepuk pundak Siwon.
" Gwenchana Yesung-ah, " ujar Siwon sedikit serak, ia menatap Kibum yang kini telah memandang kearahnya dengan bingung
Hancur sudah reputasi seorang Choi Siwon yang Cool ini dimata Kibum. Dengan wajah memerah Siwon merapikan tampilan jasnya yang kusut kemudian meraih Bulpoin di saku kanan jasnya.
Kibum sebenarnya ingin tertawa, namun ia sadar bahwa ia hanyalah seorang yeoja yang mendaftar kerja disini. Sungguh Bodoh jika ia tertawa terpingkal-pingkal dan ujungnya ia tak akan pernah di terima Rumah Sakit terbesar ini hanya karena menertawakan Senior Dokter. Konyol. Batin Kibum sambil berdehem.
" Baiklah, kalau begitu langsung saja ke inti. Kibum-ssi, apa Alasanmu melamar pekerjaan sebagai Dokter disini ? " Tanya namja yang bernama Kai kearah Kibum.
" Alasan saya adalah tentu saja ingin menjadi Dokter di kalangan Masyarakat, serta membantu menyelamatkan jutaan nyawa yang mengancam. Dengan begitu Jutaan Jiwa akan tertolong dengan bertambahnya Dokter disini "
Kai memanggut-manggutkan kepalanya sambil mengisi lembaran kertas dengan tinta biru.
" Kibum-ssi, di sini tertulis kau pandai dalam bidang Saraf dan Organ Manusia. " Kali ini Namja yang bernama Yesung memulai pertanyaan selanjutnya
" Ne, saya memang ahli dalam bidang tersebut. " Ujar Kibum singkat
Siwon yang sedari tadi diam sambil menatap Kibum kini mulai angkat bicara
" Lalu, jika anda diterima bagian apa yang ingin anda ambil untuk menjadi Gelar Dokter "
Kibum tersenyum membuat detak jantung Siwon berdegup kencang, ia merasa bahwa sosok didepannya ini ialah Malaikat titisan dari Tuhan. Sungguh rasanya Siwon seperti melayang diudara ketika melihat senyuman Kibum.
" Saya hanya ingin mengambil di Bidang Spesialis Sel Saraf, dengan begitu saya bisa memanfaatkan keahlian saya "
" Baiklah, sepertinya pertanyaannya sudah cukup. Anda boleh keluar Kibum-ssi, dan Selamat Anda Lulus seleksi dan langsung diterima Di rumah Sakit ini " ujar Dokter Soo Man yang paling tua diantara mereka mengakhiri wawancara kali ini.
Kibum menganga lebar sedikit tidak percaya apa yang ia dengar, baru saja ia mendengar apa ? Ia Lulus Seleksi Dan Langsung Di terima Di Rumah Sakit Ini ?
Sungguh Mustahil bagi Kibum, Dokter Soo Man menjabat tangannya kemudian mengucapkan selamat kearahnya.
" Selamat Kibum-ssi mulai besok anda bisa datang ke rumah Sakit untuk bekerja "
Setelah mengatakan kalimat itu Dokter Soo man berjalan keluar ruangan dan menyisahkan Kibum bersama 3 namja yang kini sudah berbaris didepannya
" Selamat Kibum-ssi, aku harap kau menjadi Dokter yang handal " ujar Kai yang disambut dengan Kibum yang membungkukan badannya.
" Selamat ya, semoga anda bisa menjadi Dokter yang hebat di Rumah Sakit ini "
Kali ini Yesung yang memberi selamat terhadap Kibum.
Tersisa Siwonlah yang belum memberi selamat kearahnya, jujur di dalam ruangan ini hanya ada mereka berdua yang lainnya sudah pergi entah kemana setelah mengucapkan selamat tadi.
Siwon tersenyum kearah Kibum dan mengulurkan tangannya. Kibum juga tersenyum kemudian menjabat tangan Siwon
" Chukkae, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik " ujar Siwon, Kibum menatap wajah Siwon yang begitu tampan jika dilihat dari dekat.
Betapa sempurnanya namja ini bagi Kibum, dengan hidung yang mancung tubuh tinggi tegap serta senyuman yang menampilkan lesung pipitnya, tampak begitu Tampan di mata Kibum.
" Kibum-ssi, apa kau tak apa ? " Ujar Siwon membuat dunia fantasy Kibum lenyap, Kibum menggelengkan kepalanya dengan cepat dan tersenyum canggung. Wajahnya kini sudah seperti kepiting rebus yang merah. Ia membungkukan badan kemudian meninggalkan Siwon yang menatapnya dengan pandangan mungkin tertarik ?
' Cantik '
ujar Siwon dalam hati, ia meraih Ipad putih miliknya diatas meja kemudian keluar ruangan tersebut sambil tersenyum tak jelas
Sepertinya Choi Siwon sedang merasakan indahnya Jatuh Cinta pada pandangan pertama.
.
.
.
TBC
Hai-hai ^^v saya muncul lagi membawa FF baru, saya bikinnya waktu UAS Matematika.
Seharusnya lembaran yang guru pengawas berikan buat oret-oretan menghitung tidak tahunya saya buat menjadi ni FF.
Dasar Author dablek ya kaya saya ini, Hutang FF banyak eh malah bikin FF baru lagi.
Aigo~
Baiklah, buat kalian semua yang udah baca nih FF gomawooooooo bangetttt. Aku semakin cinta kalian jika kalian memberiku Review.
Thanks all, Tunggu lanjutan FF saya berikutnya ne. Berhubung saya masih Ulangan jadi Mohon maaf jika saya telat meng-update
kyunny . Wordpress . Com
