Ia benci menunggu. Ia benci hujan. Tapi karena gadis hujan, ia rela menunggu lama dan menikmati hujan bersamanya.
.
.
.
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Gadis Hujan
Happy Reading
.
.
.
Menunggu dan Hujan
Itachi melirik arloji di pergelangan tangan kirinya. Pukul tiga sore. Dia seharusnya sudah berada di rumah kalau saja mobilnya tidak digiring ke bengkel karena Sasuke menabrak tiang listrik karena mengantuk saat menyetir. Untung mereka berdua selamat. Itachi urung memarahi sang adik karena sadar bahwa salahnya juga ia membiarkan adiknya yang tengah mengantuk itu menyetir. Kini ia berjalan menuju halte bus setempat.
Ia menghela napas, sebentar lagi ia sampai ke halte bus yang letaknya tak jauh dari tempat dimana ia berdiri sekarang. Ia melangkah dengan malas. Sesampainya di halte bus, gumpalan awan stratus yang tengah mendung sore itu pun memuntahkan material yang ada di dalamnya. Hujan. Itachi memandang kosong jalanan yang diguyur hujan sembari menunggu bus.
Setelah beberapa lama menunggu, belum ada satupun bus yang lewat. Itachi menghela napas berat. Ia benci meunggu. Terlebih saat hujan seperti ini. Itachi kemudian merogoh kantongnya, lalu mengeluarkan smartphonenya. Berencana menelpon taksi. Baru saja akan menelpon taksi, seorang gadis tiba di halte itu. Seketika pandangan Itachi tertuju pada gadis yang baru saja sampai. Gadis itu tampak merapikan payungnya, kemudian mengelap beberapa bagian tubuhnya yang basah terkena air hujan menggunakan saputangan yang dikeluarkannya dari tas selempang yang ia bawa.
Itachi terpana beberapa saat. Mengamati gadis pirang yang kini terduduk di bangku yang berada di ujung halte bus itu. Tanpa sadar, ia sudah berada di samping si gadis. Entah kapan dan mengapa ia berjalan menghampiri gadis itu. Ia sendiri tidak tahu. Merasa diperhatikan, sang gadis menolehkan kepalanya menatap pemuda Uchiha yang kini sudah duduk di sampingnya.
Manik biru laut sang gadis bertemu dengan iris kelam si pemuda Uchiha.
.
.
.
TBC
