Disclaimer
Naruto©Masashi Kishimoto
Dua cinta©Ve Degirl.
Pairing: sasuhinasaku
Capture 1
Tunggu aku
.
.
.
.
.
Seorang gadis cantik sedang duduk seorang diri menunggu kedatangan seseorang, dengan ditemani berbagai macam makanan didepannya yang sengaja ia siapkan untuk kekasih tercintanya yang sudah berjanji akan makan malam bersamanya.
Selama hampir satu jam ia menuggu, menunggu kehadiran sang kekasih. Namun tak kunjung datang, berbagai macam fikiran berkelebat di kepalanya. Apakah kekasihnya ada urusan mendadak,ataukah tiba-tiba sakit, jangan-jangan ada apa-apa dijalan. Hanya kecemasan yang selalu muncul dikepalanya. Tak pernah sedikitpun terlintas apakah kekasihnya saat ini sedang bersama wanita lain. Tidak, gadis indigo itu memang tidak pernah sedikitpun berfikiran negative tentang kekasihnya. Ia sangat percaya pada kekasihnya lebih dari apapun dan siapapun.
Namun, apa yang terjadi pada kekasihnya. Saat ini kekasihnya tengah bersama wanita lain, lebih tepatnya kekasih sungguhan kekasihnya. Sesungguhnya Hinata hanyalah pihak ketiga diantara mereka.
Sakura Haruno, adalah kekasih Sasuke Uchiha semenjak mereka masih duduk dibangku SMA. Sedangkan Hinata Hyuuga adalah seorang wanita yang ditemui Sasuke baru setahun yang lalu. Sasuke jatuh cinta pada Hinata karena kebaikan hati dan ketulusan yang dimiliki gadis itu, bagi Sasuke tak ada seorang pun yang dapat menandingi kebaikan hati dan ketulusan Hinata. Sedangkan Sakura adalah gadis periang yang berbakat, bagi Sasuke tak ada seorangpun yang dapat menyamai kehebatan Sakura.
Dan Hinata tak pernah sedikitpun tau tentang hal ini, tak pernah tau bahwa dirinya adalah pihak ketiga yang membuat Sasuke setengah memalingkan cintanya untuk dirinya. Tak pernah tau bahwa dengan adanya dia pihak lain akan tersakiti. Tak pernah tau bahwa sesungguhnya ia telah menggerogoti kebahagiaan sepasang kekasih yang telah lama menjalin hubungan. Tak pernah menyadari bahwa fikiran negative yang selama ini tak pernah ia fikirkan bahkan ia buang jauh-jauh adalah sesungguhnya yang terjadi.
Jika sudah seperti ini siapa yang patut disalahkan. Hinata yang tidak tau menahu yang sesungguhnya yang sudah terlanjur tulus mencintai Sasuke. Dan Sakura,yang sangat mencintai Sasuke sejak dulu dan tidak mau ditinggalkan oleh Sasuke. Lalu, Sasuke yang tidak bisa menahan rasa cintanya, yang tidak bisa menolak takdir cintanya. Sakura yang begitu ia cintai karna keceriaanya,setiap berada disamping Sakura selalu dapat membuatnya tersenyum. Sedangkan Hinata adalah gadis yang dapat mententramkan hatinya, ia selalu merasa nyaman ketika berada disamping Hinata dengan ketulusan yang dimiliki Hinata sama seperti yang dimiliki ibunya. Dan lagi ia tidak bisa hidup tanpa keduanya.
…
"Sasuke-kun bagaimana dengan rencana besok apakah sudah matang?" Tanya gadis berambut pink itu manja.
"Tentu,kita akan melaksanakan pernikahan kita di Paris dan akan hidup bahagia disana"kata Sasuke mantap.
"Apa kau pernah dengar kalau calon pengantin baru itu tidak boleh bertemu dulu sebelum hari pernikahannya? Jika tidak bisa pamali"
"Apa kau percaya dengan tahayul itu? Atau kau bosan denganku dan tidak ingin bertemu denganku dulu?" goda Sasuke
"Tentu saja tidak, aku selalu ingin bertemu Sasuke-kun dan hidup bersama Sasuke-kun selamanya"
"Baiklah, sebentar lagi keinginanmu akan terwujud. Dan sekarang sudah malam, lebih baik kuantar kau pulang sekarang. Aku harus berpamitan dengan teman-temanku" kata Sasuke sembari mengecup bibir Sakura pelan.
…
Begitu turun dari mobil Sasuke segera berlari menuju rumah Hinata, ia tak ingin lebih menyakiti Hinata kerana telah lama menunggunya.
Tok tok!
Hinata segera berdiri dari duduknya begitu mendengar suara seseorang mengetuk pintu. Ia sangat berharap bahwa orang itu adalah kekasihnya,Sasuke. Dan begitu dibuka ternyata benar orang itu adalah kekasihnya yang sudah dari tadi ia tunggu. Begitu bahagianya Hinata melihat Sasuke datang, ia seperti orang yang mendapatkan mataharinya dan seolah mataharinya itu akan pergi, sehingga melihatnya hari ini adalah kebahagiaan yang tak tergantikan.
Begitu juga dengan Sasuke, begitu melihat kekasihnya yang satu ini ia merasakan kerinduan yang tak terbendung. Karena jika bersama Sakura ia seperti melupakan Hinata sejenak karena keceriaan yang diberikan Sakura.
Sasuke segera memeluk tubuh mungil HInata, sekejap ia merasakan rasa cintanya kembali menggerogoti hatinya yang tadi sempat terlupakan karena Sakura.
"Sasuke-kun masuklah" ucap Hinata lembut.
"Hn. Aku hampir lupa karena terlalu asik memelukmu"
"Maaf ya Sasuke-kun masakannya sudah dingin, habis—"
"Tidak apa-apa, aku yang salah karena membuatmu menunggu terlalu lama" segera Sasuke mencomot makanan yang ada didepannya.
"Hmmm,masakanmu enak sekali meskipun sudah dingin tetap enak" ucap sasuke tulus.
"Ahh, kau memang selalu berlebihan Sasuke"
Inilah salah satu yang membuat Sasuke sangat menyayangi Hinata, masakan Hinata sangat lezat dilidah Sasuke. Bahakan Sakura pun tak bisa menandingi masakan Hinata.
Setelah mereka berdua kenyang menikmati makanan yang disajikan Hinata. Sasuke duduk bersama Hinata sembari memeluk tubuh Hinata lembut.
"Hinata, sebenarnya aku kesini karena ada yang ingin kukatakan padamu" ucap Sasuke lembut.
"Hm, katakanlah Sasuke"
"Besok, aku akan pergi keluar urusan bisnis di sana"
"Benarkah? Lalu bagaimana—"
"Aku akan memberikanmu ini sebagai kenangan dariku" ucap Sasuke sembari mengeluarkan kotak kecil berwarna ungu dari sakunya.
"Itu, apa?"
"Bukalah"
Hinata tersentak begitu melihat isinya adalah sebuah cincin berlian, ia sangat bahagia mendapatkan itu. Bukan karena cincinnya, tapi karena yang memberi adalah Sasuke, kekasih tercintanya.
Begitu menyerahkan cincin itu pada HInata Sasuke semakin mengeratkan pelukannya. Ia memang selalu cengeng ketika berada disamping Hinata. Segera Sasuke berdiri bermaksud ingin meninggalkan Hinata. Dan Hinata ikut berdiri menyusulnya.
"Sasuke-kun, tunggu. Aku mencintaimu" lirih Hinata sembari memeluk Sasuke dari belakang.
Hinata semakin mengeratkan pelukannya, dan seketika itu juga Sasuke sangat menderita merasakan kepedihan Hinata. Ingin sekali ia menikahi wanita yang kini tengah memeluknya. Tapi tidak bisa, ia tidak mungkin menikahi gadis ini. Karena ia telah berjanji pada gadis lain yang juga sangat ia cintai bahkan sebelum ia mengenal Hinata ia sudah berjanji akan menikahi gadis itu.
Hinata tak henti-hentinya meneteskan air matanya. Ia begitu takut kehilangan Sasuke Saat ini. Ia takut tak bisa melihat kekasihnya lagi. Entah perasaan apa yang ia derita tapi memang inilah yang ia rasakan saat ini. Takut kehilangan Sasuke. Sementara Sasuke ia seperti telah membunuh sebagian dirinya karena telah menyakiti, telah membuat gadis ini menangis kerenanya.
Dengan lembut Sasuke melepaskan pelukan erat Hinata. Lalu ia peluk tubuh itu dan ia kecup perlahan.
"Tunggulah aku, aku juga mencintaimu"
Entah mengapa kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutnya. Rasa sakit kembali menggerogoti sebagian dirinya begitu ia memberikan harapan pada Hinata. Ia takut, takut jika tidak bisa memepati janji itu, takut akan membuat Hinata semakin sakit karena janjinya. Tapi hati nuraninya memaksa ia mengatakan itu. Bahkan setengah dari dirinya berharap dapat bersama dengan gadis itu.
"Aku akan selalu menunggumu Sasuke-kun, selalu menunggumu"
Hinata yang tidak tau apa yang sesungguhnya terjadi, merasakan kepedihan yang mendalam, merasakan perpisahan yang sebentar lagi akan melandanya.
Sasuke berjalan dengan berat hati meninggalkan gadis yang sangat tulus mencintainya dan sangat ia cintai.
Di dalam mobil ingin rasanya ia menangis, mungkin jika ia seorang wanita saat ini ia sudah menagis sejadinya. Tapi ia harus tegar tidak boleh seperti ini, karena ia adalah seorang lelaki dan masa depan telah menunggunya bersama Sakura.
.
.
.
.
.
.
Sakura Haruno tengah bersiap mempersiapkan kepergiannya, kepergiannya yang akan membawanya kesebuah pernikahan yang sangat ia dambakan semenjak cinta datang mewarnai hidupnya.
Begitu juga dengan Sasuke Uchiha, ia juga tengah bersiap melaksanakan pernikahannya yang akan diselenggarakan beberapa jam lagi. Namun kebahagiaannya belum lengkap, ia tau demi membahagiakan gadisnya ia harus rela menyakiti gadisnya yang lain. Kebahagiaan yang seharusnya ia miliki sebentar lagi menjadi tak terasa ketika sebagian dari dirinya telah mati.
Dan sebagai seorang lelaki ia harus menanggung semua ini, ia harus bisa bahagia demi Sakura, gadis yang amat ia sayangi. Ia tidak boleh membiarkan Sakura ikut merasakan sebagian dirinya yang telah mati.
Meskipun selama ini Sakura adalah gadis periang, namun sesungguhnya ia sangat rapuh, bahkan lebih rapuh dari Hinata yang penuh kasih sayang itu. Itulah sebabnya mengapa ia lebih memilih Sakura sebagai pengantinya, gadis itu patut dilindungi, dan sangat membutuhkan perlindungannya. Tak pernah ia membiarkan gadis itu disakiti siapapun bahkan dirinya sendiri. Ia lebih memilih menyakiti Hinata dari pada melihat senyuman Sakura terenggut dari wajahnya.
Dan ia tau tak pantas ia menyakiti gadis yang selama ini tulus menyayanginya. Tak satupun orang, dapat menyamai apalagi menandingi ketulusan Hinata padanya. Bahkan Sakura sekalipun. Itulah sebabnya ia juga sangat ingin membahagiakan Hinata dan membalas kebaikan Hinata. Namun keinginannya itu terkalahkan oleh keinginannya membahagiakan Sakura.
Dan dalam lubuk hatinya paling dalam keinginan itu tetap bersarang dalam dirinya. Ia ingin suatu saat nanti dapat mewujutkan keinginan itu. Ia ingin diberikan kesempatan, bahkan jika ada kehidupan yang kedua, sesuatu yang ingin ia lakukan adalah membahagiakan Hinata. Sebagai ganti, karena telah menyakitinya hari ini.
Lagi-lagi ketika mengingat Hinata ia berubah menjadi laki-laki cengeng. Hingga membuat ia berdiri selama beberapa saat tanpa sedikitpun bergeser dari tempatnya semula.
"Maaf Tn, mengapa dari tadi diam terus. Sudah waktunya berangkat Tn. Nona Sakura sudah menunggu anda didepan" kata-kata wanita itu sontak membuat Sasuke tersadar dari lamunannya.
…
Hinata sedari tadi malam terus meneteskan air mata, sembari memegang erat cincin pemberian Sasuke. Ia bahkan tidak bangun walaupun hari sudah mendekati siang. Ia tetap menangis tak tau apa yang sebenarnya membuatnya seperti ini, namun hatinya tetap ingin menangis. Ia mencerna kata-kata Sasuke semalam,ia mengingat-ingat bahwa kepergian Sasuke adalah untuk urusan bisnis. Tapi semua itu tak cukup menghiburnya.
Ia merasa seperti akan mengalami penantian yang sangat panjang dan menyakitkan. Lagi-lagi tak tau apa penyebabnya ia merasa janji yang semalam diucapkan kekasihnya "tunggu,aku" akan sangat lama ditepati oleh Sasuke. Tapi ia sangat yakin bahwa suatu saat nanti janji itu akan ditepati kekasihnya.
.
.
.
.
.
Review
Hadir lagi dengan fic baru, saya tidak tau apakah reader nantinya akan memahami isi fic penting RnR please!
