Chindrella cindy
Present
.
.
.
EMPIRE IN LOVE
.
.
Summary :
Ketika seorang murid di sebuah sekolah elite yang menganut sistem kasta menentang keras sistem tersebut. Dia yang bagian dari kasta tertinggi dan kelima sahabatnya yang berada di level yang berbeda berjuang keras menghapus sistem kasta tersebut. Dapatkah mereka? bagaimana mereka melindungi salah satu dari mereka yang berada pasa kasta sudra dari pembullyan sang pangeran sekolah yang terkenal bertopeng malaikat? Dan terlibat kisah cinta dengan penguasa sekolah yang tak pernah mereka bayangkan.
Warning :
BOYSLOVE! YAOI! KAISOO! KRISTAO! HUNHAN!CHANBAEK! SULAY! CHENMIN! HANYA MENGAMBIL UNSUR SISTEM KASTA DAN BEBERAPA UNSUR YANG MUNGKIN MIRIP DENGAN DRAMA THE HEIRS BUT THE STORYLINE PURELY BY MY MIND.
TYPO(S)
.
.
06.00 KST
Di sebuah rumah megah namun tidak terlalu besar yang berdiri kokoh di kawasan elite Cheongdamdong, seorang namja dengan wajah manis masih terjaga dengan mimpi indahnya. Wajahnya yang damai membuat seorang wanita paruh baya disebelahnya tidak kuasa untuk membangunkannya, namun sudah menjadi tugasnya membangunkan tuan muda rumah asri ini.
"Tuan muda, sudah saatnya anda bangun, sekarang sudah pukul enam. Tuan besar dan Nyonya besar sedang bersiap-siap menuju ruang makan." Ucapnya wanita itu lembut penuh kesopanan. Namja itu hanya menggeliat sedikit dalam tidurnya. Wanita paruh baya itu tersenyum lembut lalu mengatakan "Anda tidak ingin mereka menunggu lama diruang makan bukan?"
"Baiklah aku bangun Song Ahjumma. Dan tolong jangan panggil aku 'Tuan muda'. Aku tidak suka. Cukup panggil aku Kyungsoo atau semacamnya." Ucapnya sembari bangun dari tempat tidurnya. "Saya tidak mungkin melakukan hal seperti itu. Anda adalah majikan saya." Balas Song ahjumma.
Kyungsoo mengehela nafasnya. "ahjumma sudah merawatku sedari aku lahir. Kau sudah seperti ibuku juga. Bahkan eommanim tidak mempermasalahkan hal seperti itu. Pokoknya aku ingin ahjumma memanggilku dengan tanpa embel-embel 'Tuan muda'. Arrayo?"
Song ahjumma menggangguk. "Dan jangan terlalu formal denganku. Aku kurang suka dengan hal itu." lanjut Kyungsoo. "Untuk hal itu, saya harus pertimbangkan terlebih dahulu."
"Baiklah. Kau sudah dapat keluar sekarang ahjumma. Aku akan mandi, dan katakan pada mereka aku segera turun." Kyungsoo segera melesat ke kamar mandi yang berada di pojok kamarnya.
.
"Selamat pagi aboejinim eommanim." Sapa Kyungsoo saat memasuki ruang makan. Ayah dan ibunya mempersilahkan Kyungsoo untuk duduk. "Baiklah kita mulai sarapan pagi ini. Sebelumnya, mari berdoa." Ucap Tuan Do sebagai kepala keluarga.
"masissge deuseyo!" Kyungsoo mengucapkan selamat makan kepada seluruh orang yang berada disana. Tuan dan Nyonya Do saling melempar senyum melihat kelakuan putra tunggal mereka. Kyungsoo mengambil potongan daging dan segera melahapnya.
"Apa masakannya enak chagiya?" tanya Nyonya Do. Kyungsoo mengangkat sedikit wajahnya dan mengangguk "enak seperti biasanya eommanim."
Nyonya Do kembali melahap sarapanya. Song ahjumma dengan setia berdiri disamping meja makan. Siap sedia apabila salah satu dari anggota keluarga Do ini memerlukan sesuatu.
"Bagaimana sekolahmu Kyungsoo-ya?" Tuan Do bertanya pada Kyungsoo. "Semuanya lancar aboejinim. Hanya saja sistem kasta yang berlaku membuatku benar-benar risih." Jawab Kyungsoo dengan sopan. "Kau benar chagiya, eomma sudah berkali-kali bertemu dengan kepala sekolah Kim dan membicarakan masalah tersebut, namun dia mengatakan harus merapatkannya dulu dengan para pengurus yayasan. Sebetulnya, dia sendiri juga kurang setuju dengan sistem yang diberlakukan." Jelas Nyonya Do.
"Ya, karna sistem tersebut aku dan Luhan ge selalu mendapat tatapan aneh setiap saat. Aku heran dengan jalan pikiran mereka, aku melakukan pergaulanku tanpa mengganggu mereka tapi mereka selalu membuatku jengkel dengan tingkah sok mereka." Ucap Kyungsoo menggebu. "Apa mereka menyakitimu?" Tanya Tuan Do yang merasa khawatir anaknya yang menggemaskan ini disakiti. Kyungsoo menggeleng "mereka tidak menyakitiku. Mungkin mereka hanya mengatakan seperti hei Tuan Do, apa kau mau bangkrut sehingga kau bergaul dengan kaum sudra? dan tak dapatkah kau berhenti bermain dengan orang dibawah mu? Kata-kata itu benar-benar mengusikku dan Luhan ge."
Tuan Do menghela nafasnya. "Setidaknya kau tidak seperti mereka yang berpikiran pendek. Aku bangga dengan anakku yang dapat berpikir secara terbuka."
"kamsahabnida abeojinim." Kyungsoo mengucapkan terima kasih atas pujian yang dilontarkan ayahnya. "selain itu, apa mereka mengusikmu lagi?" giliran Nyonya Do bertanya. Kyungsoo tampak berpikir sejenak dengan jari telunjuk di dagunya. Kyungsoo mengangguk dan mengatakan "Ya, mereka pernah bertanya seperti ini kenapa rumahmu kecil sekali Kyungsoo-ya apa karna orang tuamu tidak cukup uang untuk membeli yang lebih besar lagi? Lalu aku jawab dengan sayangnya orang tua ku memiliki uang yang sangat cukup. Dan soal rumah, biarpun menurutmu itu kecil, namun besar akan kasih sayang tidak seperti rumahmu yang bahkan mungkin tidak ada kasih sayang sedikitpun." Lengkap dengan gesturenya.
Tuan Do dan Nyonya Do tidak menyangka anak mereka yang manis ini dapat berkata sepedas itu. "Lain kali ajak temanmu itu berkunjung kesini untuk merasakan kasih sayang dirumah kecil kita." Tuan Do berkata diiringi tertawaan kecil oleh penghuni ruang makan termasuk Song ahjumma yang memang dapat mendengar pembicaraan hangat keluarga Do ini.
"Bagaimana keadaan anakmu di China?" Tanya Tuan Do pada Song ahjumma. "Benar, aku sudah lama tidak mendengar kabar putrimu disana." Tambah Nyonya Do.
"Terima kasih Tuan dan Nyonya sudah mengkhawatirkan putri saya. Kabarnya sangat baik, Sekarang ia sedang mempersiapkan diri untuk ujian akhir semesternya." Jawab Song ahjumma. "Apakah Victoria nonna sudah punya namjachingu?" Tanya Kyungsoo dengan mata bulatnya yang mengerjap lucu.
"hush, kau tak boleh bertanya hal seperti itu chagi. Tidak sopan." Peringat Nyonya Do. Kyungsoo hanya tersenyum mendengar peringatan ibunya. Song ahjumma tertawa kecil sebelum menjawab "Beberapa hari yang lalu, dia mengirimiku pesan dan berkata bahwa dia sedang berkencan dengan seorang dari Thailand."
"jinjjayo?" mata bulat itu semakin membulat. Song ahjumma mengangguk pelan.
"Kau tidak berangkat chagi? Sekarang sudah pukul tujuh." Nyonya Do melirik jam tangan merek Chanelnya. "Benarkah? Baiklah kalau begitu, aku akan berangkat sekarang abeojinim eommanim. Anyeong." Kyungsoo segera melenggang keluar diikuti Song ahjumma. Mobil BMW nya terparkir apik didepan rumahnya. Lee ahjusshi membukakan pintu mobil untuk Kyungsoo dan segera tancap gas menuju sekolah elite-
EMPIRE HIGH SCHOOL.
.
.
Kyungsoo telah tiba disekolahnya. Senyum manis terpatri diwajahnya seperti biasanya. Kyungsoo menghampiri teman-temanya. Disana ada Xiumin yang asyik dengan smartphonenya, Luhan dan Tao yang sedang mengobrol, dan Lay yang sedang menulis. Mereka semua berada di lorong dekat dengan kelasnya dan Baekhyun. "Baekhyun belum datang?"
Semua yang ada disana menggeleng. "Mungkin dia tidak akan masuk." Ucap Xiumin. "ah.. wae?" Kyungsoo merasa kecewa mendengar ucapan Xiumin. Yang lain pun menatap Xiumin heran.
"Baca ini.." Xiumin menyodorkan smartphonenya pada Kyungsoo. Tao dan Luhan ikut mengintip tulisan yang tertera pada layar gadget tersebut, sementara Lay memilih meminta penjelasan langsung pada Xiumin, namun Xiumin hanya diam dan menghela nafas. "Kalau Baekhyun sudah membaca itu pagi ini, aku yakin ia tidak akan masuk."
Mata bulat Kyungsoo terus menelusuri artikel tersebut dengan mata yang makin membulat. Tao dan Luhan seperti sudah mengetahui kelanjutanya memilih menyingkir. "Aku tak percaya mereka akan kembali..." Kyungsoo menyerahkan kembali gadget tersebut pada Xiumin. Luhan dan Xiumin menatap Lay khawatir, namun yang ditatap tidak merasakan arti dari tatapan yang diberikan.
Lama terdiam, mereka tidak menyadari bahwa para murid-murid EMPIRE HIGH SCHOOL berlarian menuju pintu utama. Tao yang pertama kali menyadari kejanggalan ini, memberhentikan salah satu murid.
"Ada apa ini?"
"Mereka sudah datang! Ayo cepat!" murid itu melanjutkan lagi larinya. Kyungsoo dan yang lainnya saling menatap, tanpa buang waktu mereka segera melangkah menuju pintu utama.
Mereka langsung menyerobot barisan pertama. Namun, mata-mata indah mereka langsung terbuka sempurna melihat apa yang terjadi di hadapan mereka.
Disana
Byun Baekhyun
Dengan Park Chanyeol
Salah satu Prince sekolah.
Sepertinya Byun Baekhyun tidak melihat artikel berjudul 'THEREE OF PRINCE OF EMPIRE IS BACK.'
.
Chanyeol menggengam erat pergelangan tangan Baekhyun. Kedua pasang iris itu saling bertatapan dalam.
"Apa kabar Byun Baekkie?"
"Apa mau mu?"
Chanyeol makin mengeratkan genggamanya yang sekarang berubah menjadi sebuah cengkraman. Baekhyun meringis sakit. Bukan hanya pergelengan tanganya saja yang sakit, hatinya pun ikut merasakan sakit.
"Setelah sekian lama tidak bertemu, apa begini cara kau menyambutku?" air muka Chanyeol sedikit berubah. Sedikt melunak.
"Apa ada masalah dengan itu?" Baekhyun benar-benar muak sekarang. "Dapatkah kau lepaskan tanganmu? Aku ingin ke kelasku."
"Tidak sampai kau menjawab pertanyaanku?"
"Adakah yang harus ku jawab?"
"Jangan bertanya hal yang bodoh!"
"Kau yang bodoh Park!"
"BYUN! Ada apa denganmu sebenarnya?!"
"Dapatkah kau berhenti kasar pada sahabatku Park Chanyeol?" Kyungsoo maju dan mengintrupsi kedua insan yang sedang dalam emosi ini. Baekhyun menatap Kyungsoo dengan wajah memohon. Chanyeol tersenyum melihat Kyunsoo "long time no see Do."
Kyungsoo hanya menarik sedikit kedua ujung bibirnya. "Lepaskan Baekhyun sekarang."
"Kau mengganggu pertunjukannya Do."
Kyungsoo melihat siapa yang berbicara.
Kim Joonmyeon.
Atau kau dapat memanggilnya dengan Suho.
Anak sulung pemilik EMPIRE HIGH SCHOOL.
Pewaris utama KIM CORP. Perusahaan yang merajai perekonomian negeri gingseng ini.
"Benarkah? Maaf tapi Byun Baekhyun bukan salah satu pemain dari pertunjukan ini." Kyungsoo menarik Baekhyun dan genggaman Chanyeol pun terlepas. "Ayo kita pergi ByunBaek. Biarkan para pengecut nomer satu disekolah ini melakukan reuninya." Yang dimaksud Kyungsoo adalah Suho, Chanyeol, dan satu namja yang tidak ia ketahui namanya berkumpul kembali dengan teman sejawatnya. Kris, Chen, dan Sehun .
Suho tertawa sinis. "Kau bahkan tidak berubah sejak dua tahun yang lalu." Suho berteriak pada Kyungsoo. Kyungsoo berbalik sebentar dan berdecak "untuk apa aku berubah hanya untuk menyambut tuan tak tau diri sepertimu."
Mendengar ucapan Kyungsoo, Suho dan kawan-kawannya tertawa lepas.
.
.
Baekhyun termenung dikelasnya. Kyungsoo yang ada disampingnya bingung ingin menghibur Baekhyun seperti apa. Oh ayolah, Mr. Lee sedang melakukan presentasinya didepan. Dan ini fisika. Pelajaran kesukaan seorang Kyungsoo.
Helaan nafas Baekhyun terdengar berat. Ia tak pernah menyangka, pria tinggi itu akan kembali. Kembali ke negeri ini. Kembali menginjakan kakinya di hadapannya. Kembali membuat hatinya menjadi kacau.
Pikirannya kembali berputar pada kejadian pagi tadi. Disaat Baekhyun turun dari mobilnya dan baru saja ia melangkah sebuah tangan besar dan hangat menahannya.
Besar dan hangat.
Besar.
Hangat.
Dan kehangatan itu tidak berubah malah semakin hangat dari yang lalu.
Baekhyun memejamkan matanya. Sesak memenuhi hatinya. Kenapa? Kenapa ia harus merasakan kehangatan itu lagi? Mendapatkan tatapan yang selalu membuatnya merasa aman dan nyaman? Baekhyun merasa saat itu juga waktu berhenti berputar untuknya.
"Apa kabar Byun Baekkie?"
Suara itu. Haruskah ia kembali mendengar suara bass yang selalu membuatnya nyaman saat mendengarnya? Baekhyun meringis. Semua itu membuka luka lamanya.
Tidak.
Baekhyun pantang menangis.
Apalagi harus menangis karena seorang-
Park Chanyeol
.
.
Suho sedang membolak-balik sebuah buku kimia ditanganya. Ia merasa bosan. Ocehan Mr. James hanyalah angin lewat untuknya. Berbeda sekali dengan adiknya. Kim Jongin. Atau kau bisa panggil dia dengan Kai.
Kai sibuk menulis hal-hal penting yang dikatakan gurunya. Mungkin kalian bertanya, kenapa kakak dan adik berada di dalam kelas yang sama. Ini adalah kelas VVVIP. Kelas yang hanya diisi 6 orang saja. Enam orang penguasa sekolah. Suho, Kai, Kris, Chanyeol, Chen, dan Sehun. Kai dan Sehun seharusnya masih berada dikelas XI. Namun ada banyak faktor pendukung yang membuat mereka berada dikelas yang sama.
Apakah karna mereka berada di kasta yang sama?
Ya, EMPIRE HIGH SCHOOL memiliki sistem kasta. Dimana kasta tertinggi yang berisi pewaris perusahaan mendapatkan perlakuan lebih. Semuanya serba berkelas. Suho, Kai, dan Kris menempati posisi ini.
Kasta kedua berisi orang-orang pemegang saham utama sebuah perusahaan. Mungkin bukan mereka, tapi orang tua mereka.
Sedangkan kasta ketiga adalah mereka pewaris kehormatan seperti perdana menteri, politikus, kejaksaan, presdir dari firma hukum atau anak-anak pejabat tinggi.
Kasta terendah atau kasta sudra bisa kalian sebut dengan group amal. Karena mereka yang mengisi kasta ini dapat menginjakan kaki disekolah elite ini melalui tindakan amal atau beasiswa.
Entah apa pemikiran pendiri sekolah ini tentang sistem kasta yang diberlakukan. Namun, sistem ini hanya berlaku di luar pelajaran. Tetap saja, bagi mereka yang berada di 'atas' akan selalu merendahkan yang di 'bawah' dimanapun itu kapanpun itu tanpa melihat situasi.
Apakah Sehun dan Kai sangat pintar ? sehingga mereka bergabung dengan hyungdeulnya ?
YA! Otak mereka tidak bisa diremehkan. Mungkin usia mereka masih belia. Tapi pesona mereka tidak kalah dengan hyungdeulnya. Sehun dan Kai adalah sahabat semenjak kecil. Saking dekatnya, keperibadian mereka bisa dibilang sama. Ya, mereka sama-sama memiliki keperibadian yang dingin, jarang tersenyum, dan irit bicara. Namun Kai sedikit lebih baik daripada Sehun. Kai sedikit lebih ramah. Walau hanya sedikit, tapi itu lebih baik bukan?
Kelas mereka hanya berisi enam orang saja ? kenapa ?
YAP! Sudah dikatakan diatas kalau ini adalah kelas termewah seantero EMPIRE HIGH SCHOOL. Kelas berlabel VVVIP ini hanya berisi Suho, Kris, Chanyeol, Chen, Kai, dan Sehun. Suho, Kris, dan Kai ada di kasta tertinggi. Sementara keluarga Sehun adalah salah satu pemegang saham utama KIM CORP. Sedangkan Chanyeol adalah putra ketua yayasan EMPIRE HIGH SCHOOL. Mereka berdua menempati kasta kedua. Chen adalah putra kuasa hukum KIM CORP.
Mereka berenam memiliki hubungan yang erat semenjak kecil. Sehingga pendiri EMPIRE HIGH SCHOOL menyetujui untuk menaruh mereka dikelas yang sama dengan berjuta fasilitas mewah. Bahkan mereka mempunyai ruangan khusus mereka berkumpul dan beristirahat. Sungguh spesial bukan?
KIM CORP ? What's that ?
KIM CORPORATION. Perusahaan yang menggeluti hampir semua bidang perekonomian yang ada. Perusahaan ini merajai perekonomian Korea Selatan bahkan mungkin dunia. Kim Jungwoon adalah pendiri perusahaan ini. Kim Jungwoon adalah ayah dari Kim Joonmyeon dan Kim Jongin. Perusahaan yang sudah berdiri 15 tahun lamanya ini adalah pendiri EMPIRE HIGH SCHOOL. Sebelumnya EMPIRE HIGH SCHOOL didirikan oleh ayah dari Kim Jungwoon yang tak lain kakek dari Joonmyeon dan Jongin. Kakek merekalah yang mencentuskan sistem kasta dan disetujui oleh yayasan. Sebagai pendiri sekaligus kepala sekolah, ditangannyalah EMPIRE HIGH SCHOOL menjadi sekolah berstandar Intersional dan sekolah paling diincar diseluruh dunia.
Kualitas pembelajaran yang sangat bermutu, tenaga pengajar berpengalaman, dan fasilitas sekolah yang tak tertandingi membuat para pendiri perusahaan dari seluruh dunia berlomba-lomba memasukan anaknya ke sekolah bergengsi ini. Seleksi yang ketat membuat sekolah ini sulit ditembus oleh berbagai kalangan. Bagi mereka yang ada di kalangan 'bawah' harus selalu memanjatkan syukur kepada tuhan YME dapat merasakan bangku sekolah ini.
Bagaimana sudah jelas semua bukan^^?
.
Kembali pada cerita, sudah 10 menit berlalu, namun ocehan Mr. James belum juga berhenti. Chanyeol sudah keluar kelas beberapa menit yang lalu. Dapat ditebak, insiden pagi tadi membuat pikirannya kusut. Kris memilih asik dengan peralatan gambarnya. Sudah menjadi hobi untuk namja blasteran ini menggambar dan setelahnya memamerkannya pada siapa pun itu, termasuk para kelima sahabatnya. Namun, bukanlah pujian yang didapat melainkan cemooh. Mungkin hanya kelima sahabatnya saja yang berani mengatakan 'sadarlah Kris itu hanya gambaran anak TK. Belajarlah dulu.' Atau 'Ayolah Kris itu bukanlah hal yang patut kau banggakan. Aku bahkan tak tau kau membuat buaya atau badak-_-'.
Sehun berkali-kali menguap. Sehun mungkin dapat menyombongkan diri karena pelajaran yang sedang diterangkan sudah berada diluar kepala. Kai? Ya, seharusnya dia sama dengan Sehun. Namun, 13 bulan berada di negeri orang membuatnya bersemangat belajar di negara asalnya. Kai merasa beruntung, hyungnya dan sohibnya, Suho dan Chanyeol menjemputnya walau mereka ikut menumpang denganya selama lima bulan.
Suho lebih memilih memejamkan matanya daripada mendengarkan umpatan Chen yang sedang berselancar di pasar saham. Chen memiliki saham yang tidak bisa dibilang sedikit. Suho melirik jam berlapis emas murni yang melekat dengan sempurna dipergelangan tangan kirinya. Masih tersisa lima menit lagi sebelum pelajaran ini selesai.
"UWWWOOHHH! SELESAI JUGA GAMBARKU! INI AKAN MENJADI GAMBAR TERINDAH MILIKKU!"
KKRIINGGG! KKRIINGGG! KKRIIINGGG!
Teriakan Kris mengakhiri pelajaran kimia hari itu.
.
.
"Baekhyun makanlah, ini sangat enak. Jangan hanya kau potong-potong saja kau juga harus memakannya." Luhan mencoba membujuk Baekhyun agar makan. Pasalnya, sejak tadi, Baekhyun hanya memotong sadis steak didepannya. Kyungsoo sudah turun tangan. Xiumin, Lay, dan Tao hanya menatap sedih makanan yang sedang di'mutilasi' Baekhyun.
"Hey Zhang! Menyingkirlah dari sana! Kau hanya namja miskin! Seharusnya kau makanlah dengan bebek-bebek didepan sana! HAHAHAAHAHAHAHHA" Namja disebrang sana berteriak menghina Lay. seisi cafetaria sekolah tertawa keras. Dan ejekan terhadap Lay pun makin keras terdengar. Lay menundukan kepalanya. Setiap hari, setiap saat, setiap dia berada, celaan dan hinaan pasti menghampirinya.
Bagi mereka yang memiliki opini 'ini adalah sekolah mewah dan elite. orang berkelas sudra adalah sampah yang mengotori nama baik sekolah ini' Zhang Yixing atau yang sering disapa Lay akan sangat pantas mendapatkan celaan, hinaan, makian, bahkan perlakuan kasar. Lay hanyalah salah satu siswa beruntung dan berbakat dibidang akademis dan non akademis. Kepekaannya terhadap musik tidak dapat diremehkan.
Masih banyak siswa dan siswi yang menempati kasta sudra, namun, mereka tidak seberuntung Lay yang mempunyai sahabat yang selalu disisinya, melindunginya, membantunya tanpa kenal status. Ya, mereka adalah Kyungsoo, Luhan, Baekhyun yang ada dikasta para pewaris perusahaan, Xiumin yang orang tuanya adalah pemegang saham dari SM ENT, dan Tao adalah anak duta besar untuk China di Korea Selatan.
Dan biasanya, disaat Lay dihina maka-
BRUKK
"KALIAN PIKIR KALIAN ITU SUCI SEHINGGA DAPAT MENGHINA ORANG LAIN! CIH DASAR TIDAK TAU DIRI! KALIAN MASIH MAKAN UANG ORANG TUA KALIAN! JANGAN SOMBONG!"
Baekhyun akan murka. Ditambah kondisi hatinya yang sedang gondok akibat kedatangan Park Chanyeol kemurkaan Baekhyun meningkat berkali-kali lipat.
"Bukankah kau juga sama Byun? Kau masih merengek pada orang tuamu kan?" itu Hyunsik. Hyunsik dan kawanannya tertawa lepas melihat Baekhyun yang memerah karena emosi. Lay semakin menundukan kepalanya, sembari berkata 'sudah sudah' kepada Baekhyun.
"SETIDAKNYA AKU TIDAK MENGHINA ORANG LAIN SEPERTI KALIAN! SUNGGUH KALIANLAH YANG PANTAS DIHINA!"
"Kasar sekali bicaramu Tuan Byun." Chanyeol berada diambang pintu cafetaria. Seketika hening. Untuk apa seorang Park Chanyeol yang mempunyai segudang kemewahan di VVVIP roomnya melangkahkan kaki ke cafetaria ini?
Baekhyun menatap sini kearah Chanyeol. Sementara teman-temannya menatap Baekhyun khawatir. Beberapa saat terdiam, Baekhyun seakan baru menyadari bahwa mereka menjadi tontonan seluruh cafetaria. Baekhyun melihat teman-temannya.
"Haahh.. ayo kita pergi. Kita bukan sebuah sirkus." Baekhyun menarik tangan Kyungsoo dan Luhan. Xiumin, Lay, dan Tao mengikuti dari belakang. Baekhyun memilih jalan memutar melalui pintu belakang. Karena, pintu utama cafetaria ditutupi dengan badan besar Chanyeol.
.
.
Sekarang, Baekhyun cs sedang menikmati semilir angin ditaman belakang sekolah. Taman ini tidak begitu sepi. Taman ini lebih dimanfaatkan oleh mereka yang berkaum sudra untuk menghabiskan waktu dan menyingkir dari mereka yang berada di'atas'nya. Para kaum 'atas' tidak akan sudi menginjakan kaki mereka di taman ini, karna menurut mereka, taman ini telah kotor. Kotor oleh para sudra.
Baekhyun mencabuti rumput sambil terus memaki-maki Park Chanyeol.
"Tiang bodoh untuk apa kau kesana"
"Raksasa menyebalkan seharusnya kau tidak usah kembali."
"Idiot! Seharusnya kau mati saja."
"SEBALLLLLL!"
"Baekhyun tenanglah, suaramu membuat takut burung-burung." Omel Xiumin. Karena burung-burung yang sedang ia beri makan terbang ketakutan mendengar teriakan melengking Baekhyun.
"Biarkan saja! Kalau teriakanku barusan dapat mengusir burung, maka teriakan yang ini akan mengusir raksasa bodoh itu-
-AAAAAAAHHHHHHHHHHHH! PERGI KAU BODOH! KAU HANYA MENGUSIK HIDUPKUUUUUU!"
Baekhyun, disarankan setelah ini kau periksa tenggorokanmu.
.
"Ternyata kau masih Baekhyun yang dulu. Ku kira kau telah berubah. Kkkk~" Chanyeol melangkahkan kakinya menuju The VVVIP ROOM. Sambil menggosok-gosok telinganya yang sedikit pengang akibat teriakan Baekhyun barusan.
'padahal jarakku sudah radius dua meter darinya. Bagaimana dengan teman-temannya? Kuat sekali telinga mereka.'
.
TOK TOK TOK
"Masuklah."
KRIIETTTT
"Oh, Rupanya kau Joonmyeon. Duduklah. Aku sangat merindukan kalian berdua." Heechul menyesap black tea miliknya. Kim Heechul, kepala sekolah dan bibi Kim bersaudara ini.
Suho duduk disamping adiknya, Kim Jongin atau sapa ia dengan Kai. Heechul mulai membuka percakapan. Tanpa terasa satu setengah jam mereka berbincang-bincang tanpa arah. Merasa sudah waktunya untuk kembali kerumah, Suho pamit undur "Sepertinya supirku sudah datang. Aku harus pulang ahjumma. Ayo Kai."
"Kau duluan Hyung. Aku masih ingin disini." Balas Kai. Suho mengangguk mengerti. "Baiklah. Permisi."
"Hati-hati Joonmyeon." Heechul tersenyum pada Suho sebelum punggung namja itu benar-benar menghilang.
"Jadi kau perlu apa Kai?" Heechul mengalihkan pandanganya ke Kai. Kai tersenyum lebar.
"Dapatkah ahjumma memberitahuku apa saja tentang murid bernama-
-Do Kyungsoo?"
.
.
Lay barjalan santai dikoridor sekolah. Sekolah sudah sangat sepi. Hanya segelintir orang yang berlalu lalang, dan sebagian besar adalah tukang bersih-bersih sekolah. Lay baru saja menyelesaikan tugas ekonomi dari Mrs.Liu. Lay meminjam komputer sekolah untuk mengerjakanya.
Sambil bersenandung Lay berjalan dengan santainya. Tapi-
PRRAAANGGG
Sebuah pot tanaman jatuh disaat yang tepat.
.
.
.
TO BE CONTINUED
HAIHAIHAI!
Cindy balik lagiiiii. Bawa epep baru kkkk~. Sama ya kaya THE HEIRS? Iya soalnya inspirasi epep ini ya dari situ. Yang aku ambil hanya seperti sistem kasta, perusahaan ternama, pembullyan, dan mungkin akan ada beberapa scene yang mirip. Oh iya, yang THE VVVIP ROOM itu bayangin kaya di BBF gtu yaa. Maksudnya, Suho cs punya ruang pribadi plus kelas pribadi kaya Junpyo cs. Jelas? Hahahaa.. semoga sambutanya baik.
chap ini baru intronya gitudeyyy.. hahaha.. so,
Give me ur suggestions, criticisms, and opinion on the review box. Please to use polite words ^^.
See u soon
Ketjchup :*
Sign,
Chindrella Cindy
