Rewritten dari fanfic Icefieldku dalam Bahasa Indonesia. Terus terang ja, agak sulit mengungkapkan kata-kata dalam Bahasa Indonesia ketimbang bahasa Inggris. Menurut Light, kita bisa mengungkapkan hampir apa saja dalam English dengan bebas, lebih bebas dan nyaman daripada memakai Bahasa Indonesia.
OK, basa-basi konyol tentang bahasa ini harus segera diakhiri.
Mari kita mulai dengan mengucapkan basmalah.
Bismillahirohmannirrohim
Terima kasih banyak buat Kusanagi de frozenmoon yang memberi Light inspirasi untuk fanfic ini! Arigatou Gozaimasu, Kusa-chan!
Summary :
Light nggak pernah tahu tentang kehidupan Hitsugaya-taichou waktu di akademi dan sekalian juga nggak tahu gimana cara para shinigami itu mengetes seseorang untuk masuk ke akademi. Jadi Light bakalan coba nulis dalam versi Light sendiri
Enjoy! R&R please!
Light Lamperouge
Disclaimer : Bleach punya Light kalau Light Yagami & Lelouch lamperouge ngelamar Light buat jadi istri mereka *oh, no poliandri! Ditimpuk readers*
1. Entrance exam
Jibun wo sekai sae mo kaete shimaesou na
Shunkan ha itsumo sugu soba ni...
Moments that seem like they can change both me
And even the worlds are always right next to me...
COLORS - FLOW
Hitsugaya menghela napas sejenak, Menenangkan dirinya sendiri. Sebentar lagi, dia akan melaksanakan ujian masuk ke akademi, apapun ujian itu. Meski dirinya tak khawatir. Matsumoto sudah memberitahunya tentang ujian ini. Mereka hanya mengecek reiatsu. Dan Matsumoto berkata bahwa ia tak akan gagal.
"Kau tak akan gagal. Seseorang dengan kekuatan sepertimu! Jangan khawatir", di berpesan sebelum pergi.
"Mereka akan memulainya", seorang pemuda yang berdiri 3 meter darinya menggumam pada temannya
Tiba-tiba suasana ruangan menjadi sangat tenang, bahkan jika kau menjatuhkan kapas, Hitsugaya yakin seratus persen bahwa kapas yang jatuh itu akan menimbulkan suara seperti lonceng bel yang berdentang keras. Hitsugaya sudah mendengar sesuatu yang penting sebelumnya, dari pemuda yang menggumam tadi ("Jika reiatsumu tak cukup besar tentu saja kau akan gagal"). Orang-orang dengan reiatsu besar bisa masuk ke Kelas 1. Kurikulum akademi sebenarnya terdiri dari enam tahun pelajaran, tapi orang-orang yang disebut jenius, tensai, atau apalah istilah mereka, biasanya bisa lulus lebih cepat. Dan yang terakhir adalah informasi super penting yang didengarnya dari banyak orang bahwa mereka bisa mengikuti ujian ini lagi jika gagal.
"Ohayou Gozaimasu, Mohon perhatian semuanya", seorang shinigami berbicara.
"Kami akan mulai ujiannya sekarang. Kami akan memanggil nama kalian dan kalian harus berjalan ke sini. Orang-orang yang lulus , dimohon tak meninggalkan tempat ini. Kami akan berikan instruksi selanjutnya ", yang lain bicara.
"Aya , Itsuka " seorang gadis berambut orange segera berjalan ke arah shinigami itu. Lalu tiba-tiba shinigami itu berkata "Hai, kamu lulus", dan Aya berjalan ke di sudut ruangan yang sepi untuk duduk.
"Aoki , Mirai", gadis lain berjalan menuju ke arah shinigami itu. "Hai", dan Aoki bergabung dengan Aya di sudut ruangan.
"Akira , Yume", seorang pemuda bermabut hitam panjang dan bermata kuning berjalan dengan bangga ke arah shinigami itu. Dia sepertinya berasal dari keluarga bangsawan.
"Hai"
"Agata, Shichi"
"Hai"
"Anego, Tsuchika "
"Maaf, kau gagal"
"Baikki, Maki "
"Maaf".
Dan kemudia Hitsugaya menunggu sampai namanya dipanggil. Dia sendiri sebenarnya berdiri tak terlalu jauh dari Si Shinigami pemeriksa-reiatsu itu .
"Hitsugaya, Toushirou", Hitsugaya berjalan, penuh harga diri ke hadapan shinigami itu, ia tahu ujiannya telah dimulai, meski ia tak tahu apa yang disebut ujian oleh para shinigami itu (Mereka cuma mengamatinya) tiba-tiba mendengar namanya disebut atau lebih tepat dipakai sebagai bahan pembicaraan seseorang. Akira Yume sedang mengobrol dengan Agata Shichi.
"Dia begitu pendek, seperti kurcaci! Apa dia benar-benar punya reiatsu? Kalau tidak, mestinya dia tak usah ikut. Membuat kita malu saja!", kata Akira
"Aku setuju denganmu, Yume-kun. Seseorang dengan wajah muram seperti dia tak punya harapan untuk mencapai apapun, bahkan pengemis yang pernah kulihat berwajah lebih bersinar dari dia! Bagaiman orang sepertinya bisa menjadi shinigami?"Shichi berkata.
"Yeah, Aku jelas tak akan mau berteman dengannya Shichi-san", balas Akira. Menyadari bahwa Hitsugaya mendengarnya, ia menambahkan.
" Aku jelas tak akan pernah mau punya teman sepertimu, cebol!"
Hitsugaya merasakan kemarahan menguasai dirinya.
Mengapa orang-orang ini tak mau menutup mulutnya? Menyebalkan!Bahkan di Junrinan, orang-orang selalu takut padanya, sebelum ia melakukan apapun. Mengapa orang-orang selalu berkata buruk tentang dirinya di belakang punggungnya? Mengapa Matsumoto memberitahunya bahwa ia harus menjadi shinigami? Mengapa dia sendiri memutuskan untuk datang ke sini dan mengikuti ujian ini?
Mengapa semua hal tampaknya menjadi salah bila itu berkaitan tentang dirinya?
Udara panas membuat perasaannya bertambah buruk.
Tiba-tiba suhu udara turun sampai sekitar 20 derajat dibawah 0. Orang-orang muylai menggigil kedinginan. Dan Aya, yang duduk di dekat jendela berteriak.
"Salju! Turun salju!Di luar turun salju!"
"Kau bercanda, ya?", tanya Akira.
"Tentu dia tak bercanda. Pantas saja di sini menjadi sangat dingin", ujar Agata.
"Tapi ini pertengahan musim semi! Salju sudah meleleh 2 minggu lalu! Dan barusan, sebelum salju konyol ini, udaranya lumayan panas", sahut Akira.
"Aku tahu itu. Aku bukan orang bodoh Yume-kun", ujar Agata ketus.
"Gomen, Shichi-san"
Shinigami yang berdiri di depan Hitsugaya memberinya pandangan menyerupai sinar X, tidak memperhatikan shinigami lain di sebelahnya yang mulai menggigil.
Kemudian, Si Shinigami pemeriksa-reiatsu itu tersenyum lebar sebelum berkata dengan nada riang dan nyaring, yang memang belum pernah keluar dari mulutnya selama ia jadi penguji.
"Kelas 1"
Chapter pertama selesai! Dengan sedikit editing, karena dalam versi aslinya ada kekeliruan! Jangan lupa review karena Light butuh itu!
Mind to Review?
Light Lamperouge
