diterjemahkan dari Sleepy by poppykisses

Minho hobi tidur. Males-malesan di tempat tidur walaupun sebenarnya dia sudah setengah bangun.

Dia menyukainya. Kamarnya yang sejuk. Kehangatan selimut yang menggulung tubuhnya. Kelembutan bantal yang dia pakai. Bantal besarnya yang sudah usang.

Tapi yang paling dia suka adalah memeluk Taemin waktu dia sedang tidur.

Bukannya dia suka peluk-peluk orang atau gimana. Hanya saja Taemin memang enak banget dipeluk-peluk.

Tapi nggak setiap hari adalah hari yang tenang untuk tidur. Seperti hari ini, Taemin sudah bangun dari jam 7 pagi dan dia nggak suka membiarkan hyungnya tidur beberapa jam lagi.

Awalnya dia gerak-gerak terus di atas tempat tidur. Tangan di dada Minho. Kaki diangkat ke pinggang Minho. Segala macam gerakan yang bisa membuat Minho bangun.

"Tae?" akhirnya Minho memanggil dengan suara serak.

"Sudah bangun, hyung?" tanya Taemin. Minho membuka mata selama 1 milisecond sebelum menutupnya kembali dan berbalik memunggungi Taemin. Dia ingin tidur. Dia habis maraton kemarin dan kakinya pegal dan egonya terluka. Dia cuma dapat juara 3 di lomba maraton idol. Oh sungguh brutalnya kenyataan.

Karena gerakan-gerakan kecil nggak mempan, Taemin memikirkan cara lain untuk membangunkan Minhonya.

Dia mulai nyanyi. Dengan keras. Bukan dengan suara perak yang kita semua dengan di lagu-lagu SHINee tapi suara yang dimaksudkan untuk mengganggu seseorang. Lagu bangun tidur yang dia pelajari di Hello Baby. Ah, dia bahkan menggunakannya di iklan wakeup call Etude.

Minho berbalik menghadap Taemin lagi, matanya terbuka dengan sayu.

"Aku capek banget Tae. Kalo pengen main, main sama Onew. Dia pasti sudah bangun."

Lalu dia menutup mata lagi.

"Aku nggak mau main sama Onew."Minho menarik Taemin ke dalam pelukannya karena dia kira Taemin nggak ingin main, jadi lebih baik tidur saja dengannya.

"Oke."

"Aku pengen ngobrol."Taemin memutuskan.

"Terserah kamu saja, apa saja boleh."Minho terlalu ngantuk untuk peduli.

Kemudian Taemin mulai bicara. Minho kurang tau tentang apa tepatnya. Dia terlalu sibuk menciumi bahu, tangan, leher dan dagu Taemin. Cuma ciuman-ciuman kecil penuh kasih sayang. Bukan yang menurutnya bisa jadi kemana-mana. Tapi tentu saja kadang-kadang dia menjawab

"Oh benarkah"

"Lalu apa yang terjadi?"

"Oke."

Setelah ngomong sekian lama Taemin sadar Minho masih setengah tidur dan nggak sadar.

"Hyung, hyung dengerin aku nggak sih?" Taemin jadi sedikit jengkel.

"Iya."

"Coba aku terakhir ngomongin apa?"

"Hyung, hyung dengerin aku nggak sih?" Ulang Minho.

"Selain itu."

"Aku nggak ingat," mana bisa dia ingat kalau memperhatikan saja nggak.

Kemudian Minho ingin lanjut tidur lagi.

Jadi Taemin memutuskan, ngomong udah nggak cukup lagi.

Minho merasakan gerakan yang cepat disampingnya.

Dia membuka mata dan melihat Taemin dance sambil tiduran disampingnya dan hampir jatuh dari tempat tidur.

"Tae, nanti kamu jatuh." Minho merengkuh pinggang Taemin dan mendekapnya erat untuk mencegah gerakan lain.

"Bangun dong, ya?" Taemin memukul lengan Minho.

"Oke. Oke." Minho menyerah.

Dia duduk di tempat tidur.

"Terus? Aku sudah bangun."

"Mandi dan aku akan minta Key membuatkan kita pancake."

Minho mencium hidung Taemin dan pergi mandi.

Setelah sekitar 15 menit dia keluar dari kamar mandi dan dia melihat Taemin tertidur.

Dia mendekati tempat tidur dan ingin balas dendam. Mengguyur seember air atau menakuti dia sampai terbangun tapi melihat Taemin tdur dengan sangat damai, dia nggak bisa.

Dia sungguh nggak bisa.

Jadi mungkin, nanti malam.