Back To Me, My First Love

Naruto punya kishimoto sensei

Narusasu, naruneji, narugaa

Warning:

Typo, Gaje (membuat tubuh mu gendut), alur kecepetan, EYD, plagiat, dan laen,laen

Genre: Drama

Rated: M

Bila ada kesamaan cerita atau yang laen-laen, mohon maaf lahir dan batin

Tak suka jangan baca -_-

Naruto bertemu Sasuke, cinta pertamanya disaat karin telah lama meninggalkan Naruto dan gaara (anak Naruto dan karin), tiba-tiba saja sasuke masuk dikehidupan Naruto. Dan melengkapi keluarganya... Good luck

-Rumah Kediaman Naruto Uzumaki-

Naruto POV

Namaku uzumaki Naruto, 30 tahun,seorang pengusaha sukses dibidang perekonomian di jepang

"Papa"

Yah kalian betul itu anakku, Garra 14 tahun tapi diusia 14 tahun dia sudah sangat cerdas seperti ibunya. Karin, karin sudah meninggal disaat melahirkan Gaara, sejujurnya aku tidak pernah menyukai wanita jalang seperti dia, karena aku gay. Cinta pertamaku dulu bersama pria. Memang kami tak bisa memiliki, tapi aku masih bisa merasakan kalau aku masih menyukainya. Entah sudah beberapa banyak wanita yang sudah kupacari, tetap saja hanya cinta pertama lah yg sangat membekas dihati.

"Iya, gaara? " jawabku

"Besok ayo ketaman, aku mau main pasir!" gaara memang menyukai pasir,tapi dia benci dengan yang namanya lumpur.

"Hn, ayo!" jawabku

Walaupun begitu gaara sedikit mirip dengan karin itu yang membuatku kesal, bagaimana tidak? Aku dan karin dijodohkan oleh mendiang ibu karin dan ayahnya. Ibu dan ayah karin sudah meninggal akibat diabettes dan darah tinggi.

"Hn.. Papa sekarang tidur jangan begadang, begadang bisa membuat jantung bocor ayah, emang mau ditambal pake apa? no drop?" gaara dengan ceramahanya yang luar biasa ini.

"Iya gaara selamat tidur" ujarku

"Hn"

Aku selalu mengingat kata "hn" itu kan milik si pantat ayam, cinta terkadang aku meniruhnya. Dan diwarisi oleh anak ku. Awalnya aku selalu tidak percaya dengan apa yang dikatakan gaara, seperti omong kosong ditelingaku. Tapi aku selalu menahan untuk tidak bertanya, TERKADANG LEBIH BAIK JANGAN BERTANYA.

-Keesokan Harinya-

"Papa, ayo cepet kasihan neji-nii menunggu di taman bermain..." ucap gaara

Neji? Astaga itu kan temenya gaara. Semenjak dia sering ketaman bermain. Dia sering mengucapkan neji-nii, perasaan dikeluarga uzumaki tidak ada yg bernama neji.

"Kalo papa cepet nanti aku akan ngenalin papa, dengan ayahnya neji-nii, dia cantik banget papa..." ucap gaara lagi

"Hn? Iya ini papa udah siap, papa keren gak!" ucap ku sok narsis. Mungiin baju tipis kuning hitam, celana tipis atas lutut warna orange.

"Iya pa, papa kelihatan sexy banget. Pasti semua orang suka papa. Kulit tan yang exotic, rambut pirang, dan tubuh atlet papa jadi tambah keren!" ucap gaara, tuh kan dia memang mirip karin. Entah siapa yang mengajarinya. Akan kucebol pertahanannya.

"Hn, ayo!" memegang tangan gaara.

Yah setidaknya strees ku akan hilang dengan melihat nexy berkeliaran ditaman. Pada hal nexy dulu kepala sekolahku di SMA, tapi dia sekarang pensiun. Iya iya lah umurnya aja udah 60 tahun. Tapi Walaupun begitu dia masih terlihat 30 tahun lebih muda. Nexy A.K.A stunade-bachan iya setidaknya ukuran dada stunade lebih besar dari pada yang umumnya.

Sesampai dekat taman bermain. Gaara menyeretku ketempat yang biasanya iya bermain.

"Gaara, papa duduk disana yah. Gaara jangan maen jauh-jauh nanti gaara diculik rubah ekor sembilan loh!" ujarku

"Papa mana ada rubah ekor sembilan, rubah itu kan ekornya satu. Lagi pula papa harusnya bilang gini. 'Gaara jangan maen jauh-jauh nanti jika gaara ilang gimana?' gitu papa!" ucap gaara. Tuh kan dia mirip karin.

"Hn" ucapku

Kalian tahu taman bermain dekat dengan pantai. Dan nexy sekarang sudah pensiun dan lebih memilih mengurus pantai umum. Karena pemilik pantainya kan punya Nexy. Sambil duduk melihat gaara. Sambil juga bisa melihat dada turis ada yang besar, dan ada yang kecil, ada yang putih mulus. Liat ada yang menungging. Aduhhh belahan pantat itu membuatku...

"Hei dobe apa yang kau lakukan disini..." ucap cowok disampingku. Eh tunggu ? 'Dobe' jangan-jangan 'teme'.

"Kau ini udah lama tak bertemu. Malah bilang seperti itu.?" dengan wajah ku seperti ini -_-, tapi aku senang bisa bertemu denganya. Dan berusaha ku tutup-tutuppi

"Lalu apa yang kau lak..." ucap Sasuke terputus, entah kenapa matanya menatap selangkanganku dan... Blushhh pipi Sasuke merah. Dan pingsan

"AYAHHHHH!" Ucap bocah laki-laki rambut halus tebal dan panjang sedang berlali ke arah sasuke yang pingsan. Refleks aku menggendong sasuke ala bridal style.

"Nak ini ayah mu? Gaara?" ucapku

"Iya pah itu ayah neji-nii, dan ini neji-nii! Umurnya 14 tahun" ucap gaara yang tersenyum didepan gaara

"Hn, kalau begitu ayo kita bawa ayahmu kerumahku neji-nii, gaara"

Setidaknya aku tadi bawa mobil. Iya sih rumahku dengan taman bermain. Itu deket. Tapi mau rencana ngajak gaara ke makam ibunya. Tapi berhubungan ada Sasuke aku langsung dengan sekejap melupakan karin, dan beralih ke Sasuke yang masih pingsan dengan tubuh panas,merah, dan sedikit mimisan. Dulu hinata saat melihat sasuke juga begini. Aku tak tau apa artinya itu mungkin Hinata dan sasuke memiliki penyakit yang sama.

Setelah sampai rumah, aku langsung mengendong Sasuke ala bridal style. Dan menggendongnya sampai kamarku. Yang diikuti neji-nii dan gaara. Mereka terlihat bingung kenapa aku panic seperti melihat Sasuke mau mati saja. Setelah menaruh sasuke diranjangku. Aku lansung menyentuh pipinya. Entah refleks atau apa. Tanganku malah menyentub bibirnya. Hangat kenyal dan...

"Pa... Aku ambil kompres yah" ujar gaara, akh sial kenapa masih ada anak-anak disini.

"Ok. Oh iya neji-nii bolehkah aku tanya sesuatu. Kau gaara cepet ambil kompres" ujarku

"Hn" sahut mereka berdua. Astaga gaara kau belajar 'hn' dari neji bukan dariku...

"Ayo neji-nii ke ruang tamu, biarkan ayah muh tidur kasihan dia" ujarku

"Hn baik naruto-san!" ujar neji sopan

"Panggil aku papa kau kan temanya gaara!" sambil menggandeng neji ke ruang tamu. sesampai nya ruang tamu.

"Hn? Mana ibumu?" tanyaku. terlihat dia menundukkan kepalanya. Astaga dia menangis aku langsung reflek memeluknya..

"Tak apa jika kau tau mau menjawab papamu dan ayahmu ada disini..." ku peluk neji erat-erat kurasakan bahuku basah

"Ibu sudah meninggal setahun kemarin karena penyakit" ujarnya sambil menangis

NEJI POV

'Astaga, bahu nya papa gaara hangat. Nyaman dan wangi bau maskulin cowok rasa jeruk. Kurasa papa gaara menyukai jeruk. Aku jadi tak mau lepas dari papa gaara. Dia ganteng keren cool. Huftzz andai ibu masih ada udah kusuruh dia menikah dengan papanya gaara. Atau papanya gaara menikah dengan ayah. Iyah itu ada lah hal yang baik.'

Neji

(Masih )

Kucoba untuk melepas pelukan neji. Kurasa dia lebih tenang. Tapi dia tak mau. Sudah lah aku tak mau tahu jika sasuke melihat kami berdua.

"Papa,gaara gak diajak dipeluk? pelukan papa kan hangat. Gaara suka." ucap gaara, kurasakan jika bahu ku bertambah satu berat muatan. Astaga sasuke cepat bangun. kulepas pelukan neji dan gaara,bisa-bisa bahuku retak jika seperti ini terus. sat pelukan mereka berdua kulepas Mereka mendesah kecewa.

"Gaara mana kompresnya?" tanya ku

"Ini papa" sambil menyerahkan kompres.

"Hn... Mana minyak kayu putihnya!" ujarku

"Ini papa" gaara selalu saja. Walaupun tidak disuruh gaara sudah menyiapkanya. Benar-benar anak yang rajin seperti diriku

"Hn ayo ke ayahnya neji-nii!" ucapku semangat

"Hn" ujar mereka berdua

"Hn? Hujan astaga gaara tolong ankat jemuranya cepet. Bolehkah kau membantu gaara, neji-nii?" tanyaku

"Iya papa" jawabnya, aku dan gaara cengo seketika. Tapi kami berdua langsung menyembunyikanya dari neji, astaga neji...

dengan berlari kecil dan aku mengenakan celana pendekku saja tanpa baju. mungkin akan terlihat gundukan penisku yang masih lemas ini. Aku berjalan menuju kamarku aku kira sasuke masih pingsan lagi pula kita sama-sama laki-laki aku tidak mempedulikan tampilanku kepada sasuke. Tapi tarnyata Sasuke sudah bangun.

"Sasuke?" tanyaku

"Diam kau dobe. kepalaku pusing!" jawabnya

"Kau masih tetap menyebalkan teme!" ujarku

"Hn" ujarnya sinis

aku menyentuh keningnya, masih panas sedikit. dan tiba-tiba saja secara refleks tanganku menyapu bibirnya.

"Ini kompres untuk jidatmu... " PLAKKK... Kulempar kompres itu dan tepat mendarat dijidat sasuke

"Dobe!" sambil menunjukkan muka merah

sasuke POV.

"Dasar dobe, sekali bodoh tetap saja bodoh kau tahu aku ini masih menyukai muh... Kenapa kau tak melamarku si dobe. Malah melamar cewek merah lajang itu. Ini itu namanya blushing. Kau keterlaluan dasar dobe!, ngomong punyamu besar juga..."

Sasuke

Setelah kelempar handuk untuk mengkompres jidat Sasuke, dia jadi pingsan lagi. Astaga sasuke kau kerterlaluan

"Haa? Pingsan lagi!" jawabku

Aku meninggalkan Sasuke dikamarku dan membantu anak-anak mengangkat jemuran. Astaga aku lupa jika gaara tidak tinggi. Jadi semua bajuku basah. Ini-ini benar buruk. semua baju kantor ku dan baju gaara basah. dan lagi celana ini kan sudah kotor. Untung saja besok hari libur. Huftz...

"Papa... Bajuku kotor dan basah gimana ini..." ujar gaara...

"Iya kau mandi saja dengan papa muh ini... Umnnnn neji kau mau ikut mandi baju muh juga basah." ujarku aku kasihan melihat mereka kedinginan...

"I... Iya papa!" jawab neji sedikit terlihat semburat merah dipipi neji

"Ok ini mandi besar jadi kita perlu sabun yang banyak... " ujar gaara

"Hn ayo mandi gaara neji." ujarku

aku menggandeng tangan neji dikiri dan gaara karena sudah terlalu malam untuk mandi satu-satu. dan kami mulai melepas semua pakain kami. dari celanaku dan celana dalamku. dan kami saling menggosok punggung dan lain-lain.

Neji. POV

"Astaga. Kenapa burung nya papa lebih besar. Melihatnya berayun ke kanan dan kiri,astaga itu pada hal masih lemas. Dan lebih besar dari punya ayah!"

neji

aku melihat neji seperti melihat hinata, hinata dulu pipinya selalu merah jika melihat sasuke. entah aku juga tidak tahu. mungkin penyakit kali. mengingat sasuke menikah dengan hinata. dan hinata meninggal akibat kecelakaan. yang membuatnya kehabisan darah.

setelah mandi aku menggandeng anak-anak dengan tanganku dengan handuk kecil dipinggulku .sasuke berada didapur meminum air putih di dapur munkin dia haus saat melihat ku selesai mandi dengan anak-anak sasuke mimisan. Mungkin Sasuke penyakitan... Melihat ku telanjang dada saja sudah mimisan. disaat tengah dapur . Handuk ku jatoh dan lepas memperlihatkan penisku yang masih lemas, dan sasuke pingsan lagi. Astaga sasuke kau ini! -_-

Aku melepaskan gandengan anak-anak dan menggendong sasuke ke kamar. Tiba-tiba saja setengah perjalanan menuju kamar. Handukku lepas lagi.

"Neji tolong lilitkan handuk papa nak" karna gaara masih dikamar mengambil baju untuknya dan untukku. Neji melilitkan handukku ke pinggulku. neji mulai mengambil handukku Kurasakan neji memegang penis ku 'apa yang dilakukanya!' terus neji mengangkat penisku dan dililitkanya penisku dengan handuk, astaga aku memang-memang benar-benar mesum. Setelah dililit. Neji juga ikutan pingsan. 'anak dan ayah sama saja' pikirku...

Kuturunkan Sasuke diranjangku. dan neji disebelanya. mereka benar-benar cantik saat tidur...

Huftz kapan hujan ini akan berhenti...

Sebaiknya aku mencuci ulang bajuku. dengan mesin cuci. Sebenarnya sih di mesin cuci ku ada alat pengering tapi aku selalu lupa untuk mengankat bajuku. Jadinya sebagian bajuku menciut. Masih dengan tanpa busana dan handuk di pinggulku. Aku mencuci ulang semua bajuku.

"Ayah... Ini adanya ini!" sambil menujukkan baju seperti yukatta tapi bukan yukatta. Tapi aku tak menghiraukanya..

"Astaga papa... Papa keren pakai itu.!" ucap gaara

"Benarkah? Makasih sayang..." ucapku, pipi gaara tidak pernah merah. Aku berusaha untuk membuatnya jadi laki-laki, aku sudah memikirkan jika gaara yaoi aku tidak terima jika dia jadi uke harus jadi seme.

"Kau juga keren pakai jacket itu..." jacket?

"Astaga itu kan jacket papa waktu sma. Pantas untukmu!" iya seorang ayah rela memberikan apa saja kepada anaknya.

Sambil melihat hujan yang semakin aku bercerita dengan gaara asal usul umurnya dan umur neji. Kenapa di usia yang muda naruto dan sasuke meliki anak-anak yang sudah besar. Dan aku juga bercerita jika aku dulu sangat mencintai sasuke. Gaara terlihat menundukkan kepalanya dan bilang

"papa, jika papa menikah dengan ayah Sasuke, papa jangan ninggalin gaara yah "

Permintaan gaara sontak membuatku terkejut.

"Kau tahu sayang, aku tak pernah menyukai ibumu, tapi papa selalu menyayangimu dari hati, bukan dari rahim ibumu " sambil tersenyum kepada gaara.

"aku menyukaimu papa" ucap gaara. aku menyuruh gaara untuk cepat-cepat tidur. karena hari sudah gelap. aku menguap sekilas dan berjalan menuju kamarku

Sambil masuk kamarku untuk tidur astaga aku lupa jika ada sasuke dan neji. Mereka imut sekali saat tidur. shit... Penis ku tegang aku perlu sentuhan. 'Sasuke mau kah kau membantuku?' batinku akhhh. Mana mungkin dia mau... Aku harus ke kamar cadangan huftzz... 'Sayang kali ini kau main dengan tangan yah... Gpp kan..

Tbc

Oyasumi

Besok Rated M hehehe...

Narusasu + narugaa + naruneji

Naruto mode Podepile dan penjahat kelamin ...

Hahahaha...