.
Marriage two Evils
Written by hye jin park 2014©
Disclaimers : the stories and characthers are originally from my mind but the casts in the fanfiction belong to God, their family, and themselves.
Warning : Gs|OOC|AU|KYUMIN|Humor_Hurt romance|Gaje|Bad dict| Dont like dont read|No Bash|Plagiat Not Allowed|
Rate : T
Happy reading
.
Mentari sepertinya enggan untuk menampakkan sinarnya pagi ini,langitnya mendung dan udara sedikit berkabut,mungkin karena itulah Sungmin masih betah berkemul dalam dunia itu tampak menggeliat kecil memeluk gulingnya lebih erat,tubuhnya seakan seperti ulat karena terbungkus selimut, tampak beberapa bantal –bantal kecil yang ia tempatkan disekeliling ranjangnya semalam, kini sudah terkapar di lantai dingin pemandangan lantai kamarnya kontras dengan cara tidurnya yang berantakan.
"Sungmin!ppali ireona!" pekik si ibu,mengetuk pintu melenguh panjang merenggangkan otot-otot yang terasa kaku karena posisi tidurnya yang meringkuk, ia hanya berdehem, menarik selimut dan memulai lagi aktivitas tidurnya.
"Lee Sungmin!waktumu tiga puluh menit untuk bersiap pastikan kau tidak ketiduran di kamar mandi lagi,eomma tahu kau belum bangun. Bangun, sekarang atau eomma akan menyuruh pak Kang mendobrak kamarmu lalu menyirammu dengan air!" pekiknya lagi pergi ke lantai bawah menuju dapur.
"Eughhhhhh!Ara eomma"rintihnya dan Sungminpun bangun dengan suara parau khas orang bangun tidur ia mengerjap beberapa kali berharap agar matanya yang masih berat dapat sedikit terbuka,dengan malas gadis itu berjalan menuju kamar mandinya sambil mengacak-ngacak rambut hitamnya.
Sungmin berdiri menatap cermin melihat pantulan dirinya sangat kacau matanya sembab akibat begadang sampai dini hari rambutnya juga tidak kalah berantakan,Sungmin juga bahkan lupa menghapus riasan di wajahnya alhasil terdapat cetakan hitam lunturan eyeliner di sekitar menguap lalu menuangkan odol di sikat giginya sambil duduk di kloset gadis itu menggosok giginya.
"Sikat,sikat,sikat, bagian depan sikat dari atas ke bawah-bawah ke atas, sikat,sikat ,sikat bagian samping maju mundur lalu memutar sikat,sikat,sikaa ,Auuwww ugh,ugh ughukkk..." Sungmin tersedak pasta giginya sendiri,
"Lee Sungmin cepatlah kita bisa terlambat nanti jangan membuat eomma malu lagi arasseo!" pekik ibunya lagi dari lantai satu dengan suara yang sangat memekakkan telinga siapa saja yang mendengarnya,Sungminpun bergegas karena tidak ingin membuat kupingnya bertambah sakit lagi,ia lalu berkumur lalu mencuci mukanya menyelesaikan urusan perutnya setelah itu memulai acara mandinya.
-Tiga puluh menit kemudian-
Leeteuk masih mondar-mandir di lantai bawah rumahnya,tatanan rambutnya kini sudah tampak berantakan sekarang,sedari tadi tangannya tidak pernah lepas dari dahinya yang mulai panas akibat Sungmin yang sejak tadi belum juga bersiap.
"Demi Tuhan,apasih yang dilakukan anak itu di kamar mandi" desahnya kesal.
"Ajhuma,tolong kau lihat dia kalau sampai kau melihatnya belum bersiap juga jangan segan untuk,"
"aku siap omma!" pekik Sungmin datang sembari berlari menuruni anak tangga, rambutnya kini tergelung rapih,tidak ada lagi sembab dimatanya karena sapuan eyeliner hitan yang membingkainya apik,wajahnya kini tampak cantik sapuan riasan tipis nan natural.
"aku siap!" pastinya sekali lagi menatap raut Leeteuk mengepit lengannya lalu bergegas menuju pak Kang yang sudah siap menunggu sejak tadi di mobil.
Selama dalam perjalanan Leeteuk tanpa henti memperbaiki riasannya tadi yang sempat kacau, melirik ke arah Sungmin sesekali lalu merapihkan kerah kemeja gadisnya itu,menyingkap sedikit rambutnya yang sedikit keluar.
Sungmin hanya diam saja menikmati semua perlakuan ibunya,menatap datar lalu lintas jalan raya yang padat,menyandarkan kepalanya pada kaca jendela mobil dan membuat deheman dari Leeteuk,
"tegakkan tubuhmu nanti berantakan lagi" ucapnya kalem seraya kembali memoleskan lipstik ke bibirnya,"Ingat Sungmin jangan membuat omma malu lagi ara,jangan membuat kesalahan yang bisa mengurangi nilaimu lagi,jaga sikapmu dan bersikap baik kali ini,jebal Sungmin-ah omma mohon padamu" ucapnya lagi menatap puterinya itu intens.
Yang diajak bicara hanya mengangguk dan memasang wajah datar bersiap membuka pintu karena mereka telah sampai.
Mereka berjalan beriringan menuju ke suatu tempat pertemuan di gedung itu,berkali-kali Leeteuk menceremahi gaya berjalan Sungmin yang terlihat membungkuk,
"tegakkan badanmu,jangan bungkuk,jangan cemberut,jangan memasang wajah seperti itu,senyum-senyum Min-ah, ingat jangan bertindak bodoh yang membuat omma malu untuk kesekiankalinya,jangancemberut,tegakkan badanmu,aish kau ini omma bilang apa tadi,"
"Ne"
Anggun,itu kesan yang diperlihatkan Sungmin ketika masuk kedalam ruangan itu,mempesona siapa saja yang melihatnya,berbeda seratus delapan puluh derajat dengan apa yang ia perlihatkan dengan ibunya tadi.
Senyum merekah mengembang dari bibir seorang Cho Heechul yang menyambut kedatangan mereka,merangkul pundak Sungmin,memberi pelukan dan kecupan kecil dikedua pipi merona gadis itu.
"Sungmin-a neomu gyiopta!"pujinya kemudian beralih menyapa Leeteuk.
Sungmin menyapa siapa saja yang dihadapannya kini dengan sopan,Tuan Cho kemudian memperilahkan kedua tamunya itu untuk duduk sementara menunggu Kyuhyun yang belum datang, dengan senang hati gadis itu duduk , menikmati tehnya yang sudah tersaji beberapa saat setelah ia duduk.
Mendengarkan dengan santai percakapan ibu dan calon mertuanya yang saling tertawa renyah dan memberi pujian untuk mereka berdua.
Sungmin melenguh malas,entah sudah berapa kali saja mereka mengatur pertemuan ini semenjak dirinya lulus kuliah, gadis beraegyo itu hanya dapat menyesap dan menyesap kembali tehnya hingga ponselnya berdering dan meminta izin keluar untuk menerima panggilannya sebentar.
.
.
.
Diatap gedung,gadis dua puluh tujuh tahun itu menerima panggilan ponselnya yang sudah berdering sejak tadi.
"Yeboseyo sajangnim" ucap Sungmin tegas,mendengarkan dengan seksama ucapan seseorang dari line seberang hingga panggilan itu terputus dan menyisakan kekesalan di hati gadis itu.
'tak',
sebuah kaleng minuman tidak bersalah akhirnya menjadi pelampiasan kekesalannya dan mengenai dahi seseorang yang tengah berbaring dibalik tembok pembatas,
"auww!beraninya siapa yang melakukan hal ini !" pekikinya meringis mengacungkan kaleng yang tadi sempat mengenai dahinya.
Sungmin terkejut bermaksud meminta maaf karena ia sama sekali tidak tahu jika disana ada orang. Ia sudah bersiap membungkuk dan merangkai kata maaf namun terurungkan begitu melihat siapa yang ia tendang kaleng tadi,
Cho Kyuhyun,
manik foxynya terbuka lebar,bibir shape-m itu bersiap untuk meledakkan tawanya dan pecahlah sudah Sungmin yang tertawa terpingkal-pingkal hampir saja air matanya keluar.
"beraninya kau Lee Sungmin!"
Kyuhyun yang merasa sakit dan kesal dengan tawa Sungmin berniat untuk membalas gadis itu dengan melemparkan lagi kaleng yang dipegangnya ke ia mengambil ancang-ancang untuk melempar kaleng tadi ke tepat sasaran.
Sungmin yang tahu akan hal itu dengan gesit dan cepat menghindar ketika kelang itu perlahan terlempar ke udara bergerak melengkung maju kearahnya,terdengar teriakan kyuhyun dan smirik nya,tampaknya pria bermarga Cho itu tampak sangat berapi-api.
"Awas aku Lee Sungmin!"
Sungmin sebisa mungkin menghindar melengkungkan punggunya ke belakang namun naas hak sepatunya tidak dapat menahan berat tubuhnya hingga patah dan ia limbung ke belakang,ia hampir saja terjatuh terjun dari lantai tiga belas jika saja tangannya tidak mencengkram kuat besi pagar pembatas.
"Cho Kyuhyun pabo!cepat bantu aku ke atas!" pekiknya negri melihat keadaan di bawah,
sedetik,dua detik,tiga,empat,lima,enam,tujuh detik...
Kyuhyun yang sadar langsung berlari mengahampiri Sungmin dan menarik gadis itu naik keatas,
"pabo!kau mau membunuhku eoh?"pekik Sungmin terengah-engah,badanya agak gemetar sedikit berkeringat dingin.
"kau yang pabo!menenang kaleng hingga mengenai kepalaku jika sampai gegar otak bagaimana?" ucap Kyuhyun tidak mau kalah,
"ck!mati tidak?" ketus Sungmin dan Kyuhyun menggeleng mengerucutkan bibirnya,
"aniya"katanya polos,
"kau tidak tapi aku iya!pabo"sungutnya menjabak rambut Kyuhyun mengakibatkan beberapa helai tercabut dari akarnya."Yak!lee Sungmin beraninya kau,nepeun yeoja!hentikan, hentikan kubilang!"pekik Kyuhyun ketakutan.
Setelah puas Sungmin akhirnya berdiri dan dibantu oleh Kyuhyun mengingat tadi gadis itu merasakan bunyi 'krek'dari kakinya,mungkin terkilir batin mereka Kyuhyun sadari Sungmin sempat menyunggingkan senyumnya tadi,
tiba-tiba saja gadis itu berikap manis dan meminta maaf pada Kyuhyun atas kejadian penimpukan kaleng tadi dan menganggap ini hanya ketidaksengajaan belaka dan diangguki olehnya.
"Mianhe"ucap Sungmin,"ini salahku,aku harus cepat turun orang tua kita sudah menunggu,aku mau merapihkan riasanku dulu,sekali lagi mianhe"
"sudahlah kita satu sama,aku juga tadi hampir membuatmu jatuh" ucap Kyuhyun "kakimu baik-baik saja kan apa perlu kegendong atau "
"aniya,gwanchana aku duluan ne tuan cho jangan rupa untuk merapikan pakaianmu juga,kau tidak lebih berantakan dari aku,aku duluan ne,pai-pai,Kyuhyun..." aegyo Sungmin dan membuatnya menggelengkan kepala meringis melihat tingkah 'menyeramkan' calon istrinya itu,
"mengerikan"desahnya,
Ia sudah bersiap untuk bangkit dan mengibaskan jasnya merasa ada yang janggal ia pun teringat akan pspnya yang ia taruh disaku jasnya sebelum ia menarik Sungmin,
"andwe,tidak ada,eodiga?"serunya memeriksa semua kantung celana dan mengibaskan jasnya,
"aishh,aku sudah sampai level delapan belas dimana kau 'chagi'" ulangnya kembali mengibaskan jasnya,hingga ponselnya bergetar mendapat sms dari Sungmin,
from;Minggie
Kyu lihat kebawah,mianhe aku memisahkan kalian lagi,
O=)...
Kyu mengerinyit bingung dan menengok sarah kerigan dewinya di dunia virtual itu,Kyuhyun shock bukan main saat dengan jelas melihat remukan kepingan benda hitan persegi panjang yang meluncur bebas dari lantai tiga belas yang baru ia sadari tujuh detik yang lalu.
"lee Sungmin!"geramnya mengeluarkan tanduk setannya.
.
"uhuk,uhuk,uhuk" Leeteuk tersedak tehnya,
"gwanchana Teeuki-a?" cemas Heechul meyodorkan sapu tangan untuknya,
"Gwanchana,eh tapi ngomong-ngomong kenapa Sungmin belum kembali juga apa anak nakal itu kabur lagi?"pikirnya cemas,
"hanni,kau sudah hubungi Kyuhyun kemana anak nakal itu kenapa belum muncul juga?"pinta Heechul.
.
Sungmin meringis nyeri dipergelangan kakinya yang sedikit memar, dengan terpincang-pincang ia masuk ke dalam lift,melihat pantulannya yang kacau itu ia mendesah malas,beruntung saat ini hanya ada ia seorang jika tidak mau ditaruh mana mukanya nanti terlebih saat ibunya melihatnya begini,
"huftt" helanya malas.
Kyuhyun seprti orang kesetanan berlari turun menyusul lift yang tadi dinaiki Sungmin ke lantai sepuluh,
"sembilan,aku harus lebih dulu sampai ke lantai sembilan,mati kau Lee Sungmin beraninya kau mengahancurkan 'kekasihku'lagi!" dendam kesumat Kyuuhyun menguar kemana-mana,aura hitam nan kelamnya serta tekat bulatnya mengantarkan larinya untuk dapat sampai lebih dulu di lantai sembilan menunggu lift itu terbuka.
Manik foxy itu mengerjap polos ketika melihat Kyuhyun yang bersungut-sungut tiba-tiba ada dihadapannya,
'gluk',
saliva gadis itu tertelan kasar reflek ia memundurkan tubuhnya,ia terpojok dan Kyuhyun masuk mengampitnya hingga ke dinding lift,sepatunya terlepas dari genggaman tangan Sungmin,
"kyu"cicit Sungmin,
"bersiaplah Ming,"smirik Kyuhyun.
.
.
.
tbc
.
.
terimakasih sudah membaca^^, adakah yang berminat review^^
.
Sign
hye jin park
.
