Chapter 1

- Don't Share Your Smile –

Drama, Romance, Angst, Hurt/Comfort

Rating T

YAOI, Boy Boy

All casts belong to themselves, I do not own them, but I own this story exactly. Yah, although my fic is not as great as another author's but the story originally come from my mind. So, do not try to say this fanfiction is yours!

Once again, DON'T LIKE DON'T READ!

-Kyuhyun POV-

"Annyeong.. Cho Kyuhyun imnida. Aku pindahan dari Kanada. Bangapseumnida" aku membungkukkan badanku memberi salam pada mereka.

"KYAA.. tampan sekali..! Aku ingin menjadi namjachingunya !"

"Ah.. kalau aku mempunyai seme sepertinya, aku bersedia menjadi uke selamanya."

Hah, selalu saja seperti itu, bosan aku mendengarnya. Dasar. Yah.. walaupun aku bukanlah penyuka yeoja, tidak namja tidak yeoja mereka sama saja. Mana mau aku menyukai namja seperti mereka. Begini-begini aku mempunyai kriteria tersendiri yang pantas menjadi namjachinguku. Dan ingat, aku hanya butuh seorang uke! Bukan seorang seme!

Huh? Mwo? Namjachingu? Yah.. untuk sekolah khusus namja, kata namjachingu tidaklah sesuatu hal yang tabu bagi mereka termasuk aku.

Begitu aku menegakkan badanku kembali, ku edarkan pandanganku dari sudut ruang kelas yang satu ke sudut yang lain. Heh.. tak kupedulikan tatapan penuh nafsu yang datang dari para namja menjijikkan itu. Hingga akhirnya aku menemukan sesosok ciptaan Tuhan yang entah kenapa menarik pandanganku. Ku arahkan mataku padanya tetapi dia sama sekali tidak memperhatikanku. Aku ingin matanya yang indah dibalik kacamata jelek itu menatapku sekali saja. Tapi untuk sekedar melirik satu detik padaku pun ia tidak mau. Entah apa yang dilihatnya di luar sana sampai-sampai dia tak memperhatikanku yang tampan ini.

"Baiklah Cho Kyuhyun-ssi, silakan duduk di bangkumu. Kau bisa duduk disebelah Lee Sungmin-ssi. Karena itu satu-satunya bangku yang kosong" kata seonsaengnim ini kepadaku seraya menunjukkan arah bangku itu berada.

'Oh, jadi dia Lee Sungmin..'. 'Menarik' . Tak sengaja kukeluarkan seringaianku untuk menarik perhatiannya. Namun..

"Hei.. lihat! Walaupun menyeringai dia tetap saja tampan ! Kyaa..!"

'Aish, kenapa teriakan para namja menjijikkan ini yang terdengar'.

Aku pun melangkahkan kakiku menuju bangku yang dimaksud. Dengan senyum yang tampan ku berjalan. Namun aku merasa kenapa para namja menjijikkan ini menatap tajam pada nae Minnie? . ah itu bukan urusanku. Yang penting aku bisa dekat dengan BunnyMin-ku. Fufufu~

-Kyuhyun POV End-

.

-Sungmin POV-

"Annyeong.. Cho Kyuhyun imnida. Aku pindahan dari Kanada. Bangapseumnida."

"KYAA.. tampan sekali ! Aku ingin menjadi namjachingunya !"

"Ah.. kalau aku mempunyai seme sepertinya, aku bersedia menjadi uke selamanya."

Hah, selalu saja seperti itu. Bosan aku mendengarnya. Dasar. Kenapa mereka rela mnyerahkan tubuhnya hanya untuk orang sepertinya.

Namja itu melakukan hal yang sama pada murid baru pada umumnya. Aku yang sedari tadi hanya menopang daguku dengan tangan kananku hanya menatap datar padanya. Begitu dia menegakkan badannya sehabis memberi salam, aku langsung mengarahkan pandanganku kearah lapangan dengan masih menopang daguku ke tanganku, yah.. sekarang dengan tangan kiriku. Malas aku melihatnya. Memang aku akui bahwa murid baru itu tampan, namun dia pasti sama saja dengan namja-namja yang lainnya.

Kulihat beberapa namja, ah bukan, tepatnya seorang namja bermain basket di lapangan sana. Betapa indahnya pemandangan seorang namja yang kulihat sekarang. Senyumnya, tubuhnya, peluhnya.. rasanya semuanya ingin kumiliki sndiri. Yah.. tapi apalah daya. Dia pasti menganggapku aneh. Tapi asal kalian tau saja kalau penampilanku ini sebenarnya adalah kedokku semata. Kalian tau kenapa? Yah.. ini karena aku sudah lelah menjadi namja yang dipuja-puja para namja penuh nafsu. Jangan salahkan aku yang mana kata eomma-namja cantik-sudah dilahirkan dengan sempurna. Lihat saja diriku. Bila aku menyibakkan poniku kesamping sedikit saja, bentuk wajahku yang oval sudah terlihat sempurna. Bila kau mencopot kacamataku, mata foxy-ku akan membuat kalian tidak akan mengedipkan mata beberapa detik. Bila aku membuka dua kancing atasku, kalian pasti akan tergila-gila dengan leher mulus yang kumiliki ini, dan dengan segera ingin memberikan kissmark sebanyak-banyaknya di leherku ini. Bibir plump ku yang merah merekah pun tersembunyi dibalik masker yang selalu kupakai ini, dan jika kalian melihatnya.. kalian pasti ingin melumat dengan kasar bibirku, dan yang terakhir bila kalian melihat tubuhku yang putih dan mulus dibalik kain yang menempel di badanku ini, kuyakin kalian-terutama para seme-pasti tak tahan untuk menyetubuhiku.

Kalian heran mengapa aku seperti senang sekali membeberkan apa yang ada dibalik tubuhku yang seperti 'nerd' kepada kalian? Aku bukannya senang memamerkan , tetapi aku merasa jengah dengan apa yang aku bicarakan tadi. Yah.. itulah apa yang aku dengar dari mereka-mereka yang ingin menjamahku pada saat aku berumur 15 tahun. Nah, kalian pasti sudah tau kan alasanku berpenampilan seperti ini? Haha.

Dan mudah saja aku menggaet namja yang sedari tadi kutatap dengan apa yang kumiliki ini. Namun, asal kalian tau saja aku bukan namja murahan yang rela memberikan tubuhku dengan mudahnya. Aku harus menyerahkan tubuhku yang berharga ini kepada namja yang benar-benar mencintai aku dan yang pasti aku mencintainya.

-Sungmin POV End-

.

.

.

Teng.. teng.. teng.. bel tanda pulang sekolah pun berbunyi. Para namja yang berstatus seme maupun uke itu pun segera berhamburan keluar kelas. Entah itu buru-buru untuk pulang atau sekedar menemui kekasih mereka masing-masing dan menghabiskan semalaman di apartemen kekasihnya, tepatnya di atas ranjang. Hanya mereka dan Tuhan yang tahu.

-XII-3-

-Sungmin POV-

"Hah.. akhirnya mereka keluar juga. Aku lelah sekarang.. sebaiknya aku tidur sebentar disini."

Baru saja aku hendak menutup kelopak mataku, aku merasa ada yang mengganggu acara tidurku. Kutegakkan badanku lagi seraya melepas kacamata, masker dan menyibakkan poniku dilanjutkan dengan melonggarkan kancing dan dasi yang kupakai. Setelah kurasa selesai dengan kegiatan kecilku ini, aku langsung melanjutkan tidurku tadi yang terganggu. Tapi demi keamanan seorang Lee Sungmin, awalnya aku mengarahkan kepalaku menghadap jendela saja, namun kupikir-pikir tak masalah kalau aku tidak melakukannya. Toh, yang lain sudah pulang kan?. Ya. Itu yang melintas di pikiranku.

-Sungmin POV End-

.

-Kyuhyun POV-

'Aish.. gara-gara obat sialan tadi aku jadi tertidur di UKS. Sebaiknya aku segera mengambil tasku dan pulang dari sini'.

Aku melangkahkan kakiku menuju apa yang aku pikirkan baru saja. Namun saat aku mencoba melangkahkan kakiku mendekati ruang kelas, aku melihat ada orang yang aku kenal.

'Omo, nae Minnie!' teriakku dalam hati. Kulangkahkan kakiku mendekat ke arahnya. Kupandangi sejenak wajah sempurna ciptaan Tuhan ini. Mulai dari ujung rambut, lalu turun ke.. 'Ah, sayang matanya tertutup'. Turun ke pipinya menuju ke bibir plump-nya yang menggodaku itu. Sejenak aku melupakan status namja kelinci ini. Sayang semua makhluk didepanku ini bukan milikku.

'Ugh.. aku ingin melumatnya ssampai bengkak eoh'. Tanpa basa-basi aku pun segera menyambar bibir 'milikku' ini. Kucium lembut. Namun taklama setelah itu, karena entah aku sudah merasa bosan atau memang dasar aku yang tidak sabaran ini, langsung saja kulumat bibir ini. Kukulum lembut.

"Enngh.. ". Dia membuka sedikit bibirnya. Sehingga aku bisa memasukkan lidahku yang 'kedinginan' ini kedalam gua hangat miliknya. Belum sempat aku menyusuri apa yang ada didalam gua nae Minnie ini, aku mendengar suara sayup-sayup.

"..won..Si..won..ah.."

DEG! Aku pun segera melepas tautanku dengannya. Bukan karena aku takut ketahuan. Namun karena aku muak mendengar nama itu. Aku merasakan ada sesuatu yang bergetar dihatiku. Sakit sekali. Entah kenapa aku merasakan nafasku memburu. Darahku mengalir deras di dalam tubuhku.

"Enngh.."

BRAAK!

-Kyuhyun POV End-

TBC/END?

Hello, this is my old-draft, so please bear with my mistakes :D

Oya, dilanjut atau dihapus? Terserah kalian :)

Review please ^^