a/n : cuma saran doang, walau ratingnya k+ menjurus t namun buat yang puasa bacanya pas udah buka aja ya,, yg enggak puasa terserah kalian deh... ^^


.

.

Berpuasa bersama Para Nation Hetalia di Rumah Indonesia

Summary : Italia penasaran dengan kegiatan berpuasa di tempat Indonesia mengundang para nation lain untuk berpuasa bersama di rumah Indonesia.

Chapter 1 : Hari sebelum puasa

Disclaimer : ya bukan punya sayalah! *gamvar

Pairing? : nanti menyusul~

Warning! : rating K+ menuju T, pemilihan judul menunjukkan ketidak kreatifan author(ea), agak abal(mungkin?), OC male!Indonesia, untuk sekarang aman aja enggak ada genre aneh-aneh tapi enggak janji chapter depan, bahasa sesuka author, nyelip sho-ai, bagi yang tidak suka silahkan langsung 'back', AU, awas typo ya, OOC—mungkin atau memang—.

Tidak ada keuntungan material apapun yang didapat author dengan menulis fic ini, kalaupun ada itu hanya kesenangan tersendiri saat menulis :D

.

.


17 Juni tahun 2015, Italia menatapi tanggal yang bersebelahan dengan tanggal tersebut. Yakni 18 Juni tahun 2015 dilingkari dengan pena merah pada kalender milik Indonesia yang sedang ia kunjungi tersebut.

"Hei, hei, Indon~, tanggal 18 ini kenapa dilingkari?" akhirnya sang Italia itu bertanya pada yang punya. Sedangkan Indonesia yang sudah selesai memandikan komodo kesayangannya melirik Italia yang memegang kalender negaranya.

"Ah, itu tanggal awal mulanya bulan puasa. Itu biasa di negaraku." Jawab Indon dan duduk di sebelah Italia setelah kembali memasukkan komodonya kembali ke kandangnya.

"'Puasa' itu apa? Sejenis makanan?"

"Aaah... bukan, Italia. Dipikiranmu itu cuma ada makanan ya? Puasa itu adalah sebuah kegiatan untuk orang yang ber-agama Islam dan dilakukan setiap tahunnya. Kalau aku bilang secara global itu seperti diet." Jelas Indonesia sedikit gemas dengan Italia yang kau-tahu-bagaimana-sifatnya.

"Huwaah~, sepertinya menyenangkan! Bagaimana kalau kita mengundang yang lain untuk ikut Puasa ini?"

"Yang lain maksudmu para nation yang lain?" Italia membalas dengan anggukan semangat.

"Huhm..." Indonesia berpikir sebentar sebelum akhirnya senyuman jahil muncul di wajahnya, "Ide bagus!"

Dan di sinilah mereka, dengan beberapa dari para Nation Hetalia berkumpul di rumah Indonesia karena panggilan Italia. Antara lain ada Germany, Japan, French, England, Spain, dan juga Romano yang ikut terseret acara yang dibuat sang adik.

Namun, ada yang aneh. Entah kenapa tiba-tiba senyum jahil milik Indonesia tadi hilang, tergantikan dengan senyum yang terlihat sekali dipaksakan sampai tersendat-sendat. Kenapa? Mari kita tanyakan itu pada tuan Germany yang juga merasakan bahwa senyuman Indonesia itu sangat dipaksakan.

"Eer, Netherland, apa kau juga dipanggil Italia untuk datang?" lirik Germany pada sosok yang ditanya hati-hati.

"Ah, tiba-tiba saja si Italia memanggilku dan menyuruh tiba-tiba datang kesini secepatnya." Yup, Netherland alias tuan Belanda juga datang kemari atas panggilan dadakan Italia.

Tanpa dijelaskan kembali kalian pasti mengerti bukan? Sudah jadi pengetahuan umum di Indonesia apalagi untuk anak kelas empat SD tentang sejarah negara mereka yang dikatakan 'Belanda menguasai Indonesia selama tiga ratus lima puluh tahun atau tiga setengah abad lamanya'.

"Yo, Indon."

"A-ah, halo..."

Wah, suasananya jadi kaku, pikir bebarapa nation yang sudah sampai di rumah Indonesia. Dan melihat situasinya sekarang mungkin akan agak susah untuk menciptakan suasana baru—...

BRAKK

"Eh?"

"HAHAHA! Halo semuanya, Hero kalian sudah datang!"

"Aakh, pintu gue!"

'Aah, untung America dateng juga.' Dan untuk pertama kalinya, para nation Hetalia senang dengan kedatangan menjengkelkan seorang America karena sudah menghancurkan suasana kaku disana.

Thank you America.


"Hee... jadi itu yang namanya 'Puasa', sepertinya menarik untuk dicoba. Iya 'kan, Romano?"

"Diam kau, bastard."

"Huhm, aku juga sebenarnya tahu apa itu puasa karena Islam adalah agama terbesar kedua di Britania."

"Heeh, patut dicoba untuk Hero sepertiku!"

"Untuk abang mah enggak masalah. Ngomong-ngomong Indon, kamu manis seperti biasa."

Oke, kalimat terakhir kalian sudah bisa menebak siapa yang mengatakannya. French yang memang tidak pernah punya urat malu itu masih saja melancarkan pesona romantik dari negaranya. Dan Indonesia tanpa sadar sudah meraih kandang komodo kesayangannya, jaga-jaga kalau personifikasi dari negara penuh cinta itu mendekatinya satu inchi lagi.

Jadi setelah Indonesia menjelaskan secara umum apa itu puasa pada teman-teman seperjuangannya(?), ia sudah kembali bersiap melempar komodonya pada French karena sudah berani menjulurkan tangan ingin meraih pundaknya. Memang minta disantet personifikasi nation yang satu ini. Balik ke topik, semuanya 'pun setuju untuk mengadakan acara puasa bersama itu di rumah Indonesia. Yang punya kawasan(?) 'pun rasanya tak apa-apa dan mengijinkan mereka menginap di rumahnya.

Dan dimulailah hari pertama mereka yang akan menghadapi Bulan Puasa, rintangan seperti apa yang akan dilewati para nation kita ini?

Sebelum itu apakah subuh nanti abang Indon bisa membangunkan mereka untuk sahur?

Dan apa pula persiapan Indonesia untuk sahur nanti?

Tunggulah di chap ke dua! *berasaiklan*


.

tbc~

.


a/n (lagi) : mungkin agak terlambat untuk buat fanfic tentang puasa saat ini, apalagi udah jalan setengah bulan dan di chapter awal ini ngambil adegan pas masih sebelum puasa. Tapi untuk update-nya bakalan ane usahain untuk selesai sebelum atau pas hari terakhir puasa nanti deh...

so, any review?