Di hari sehari setelah Kuroko Tetsuya dikabarkan menghilang, mantan anggota tim basket Teiko menerima pesan dari alamat yang sama dan isi yang sama.

[Temui aku di atas gedung SMP Teiko malam ini.

-KT]

~TA~

Try Again

Kise Ryouta's part

By Vira D Ace

Kuroko no Basket isn't mine

Rating: T

Genre: fantasy-friendship-tragedy

DLDR!

~TA~

Dahi si pemilik kemampuan perfect copy mengernyit. Alamat email pesan itu terasa asing untuknya--karena jarang memakai email, cowok itu lupa milik siapa alamat email itu.

[Temui aku di atas gedung SMP Teiko malam ini.

-KT]

"Padahal aku baru bangun tidur, lho~" si surai kuning menguap, lalu meletakan ponselnya di meja. Pemuda itu melangkah keluar dan melangkah ke kamar mandi.

~TA~

Kise--si surai kuning--melangkah santai memasuki kelasnya. Teriakan dan panggilan dari fans nya diabaikan begitu saja--sangat OOC untuk ukuran seorang Kise Ryouta.

"Hari ini jadwal basket, lalu malamnya pemotretan," Kise menghentikan ucapannya sejenak ketika teringat pesan dari email misterius, "apa email itu dari Kurokocchi?"

Menyandarkan diri di bangku, si surai kuning mengambil ponsel dan mencari-cari nomor milik Kagami Taiga.

"Moshi-moshi, doushita no, Kise?"

"Kagamicchi," Kise menggigit bibir bawahnya, "apa Kurokocchi sudah pulang?"

Helaan napas terdengar dari seberang. "Belum, nande?"

"Iie, daijobu," Kise memaksakan diri untuk tersenyum, "jaa nee~"

Telepon diputus. Kise menghela napas. Tak lama jemudian, ponselmya berbunyi.

"Dari Aominecchi?" Kise kembali mengernyit sambil mengangkat telepon, "moshi-moshi?"

"Ah, Kise, kau dapat kabar tentang Tetsu?"

Bibir bawah kembali digigit. "Belum, gomenasai."

"Etto, sebenarnya bukan itu saja yang ingin kutanyakan. Tapi, apa kau dapat email dari seseorang berinisial KT?"

Deg!

"B-benar," ucap Kise terbata, "nande?"

"Aku jarang buka email, sih. Jadi aku nggak tahu email siapa itu. Yang lain sudah kutanyakan, dan mereka juga dapat."

"Mereka?" sebelah alis Kise terangkat.

"Member Kiseki no Sedai yang lain," jeda sebentar, "Akashi berasumsi kalau pengirim email itu adalah Tetsu--kita semua jarang buka email, tapi entah kenapa aku merasa Akashi benar kali ini."

"Eh?"

"Inisialnya KT. Tetsu menghilang kemarin dan Akashi bilang, kalau KT itu mungkin inisial dari Kuroko Tetsuya."

Kise terdiam.

"Kise, kau masih disana?"

"Ah, ha'i!"

"Jadi, maksudku untuk meneleponmu adalah menyampaikan pesan Akashi. Dia bilang, kita harus datang. Setelah latihan basket langsung ke Teiko."

"H-hah?! A-aku ada pemotretan, lho!" tolak Kise, "aku bisa dimarahi manager -ssu!"

"Bagaimana kalau itu benar-benar Tetsu?"

Kise diam lagi. Bibir bawah lagi-lagi digigit. "Ha'i, aku akan kesana -ssu."

Telepon diputuskan secara sepihak tepat saat bel berbunyi.

~TA~

"Kasamatsu-senpai," panggil Kise ketika selesai sparing dengan anak kelas 2.

"Hah?" Kasamatsu mengernyit, "tumben. Ada apa memangnya?"

"Sekarang tanggal berapa -ssu?"

"Etto," Kasamatsu tampak berpikir, "tanggal 25 Maret, kurasa--memangnya kenapa?"

"Ooh~" Kise mengambil botol minumnya, "arigatou."

Kantoku mereka meniup peluit. "Istirahat selesai! Kembali latihan!" teriaknya.

Kise meminum minumannya terlebih dahulu, lalu meletakkan botol minumnya dan berlari ke lapangan. Kasamatsu mengernyit. "Kau aneh, Kise," gumamnya sambil berlari mengikuti Kise.

~TA~

Ponsel si surai kuning berbunyi. Sambil berjalan ke arah stasiun, Kise mengangkat telepon tersebut.

"Moshi-moshi?"

"Kise-kun, hisashiburi~"

Kise terbelak. Diambilnya sebentar ponselnya dari telinga untuk melihat siapa yang menelepon.

Kurokocchi. Itu yang tertulis disana.

"K-kurokocchi," cicit Kise, "kau dimana -ssu?"

"Sudahlah. Itu nggak penting lagi sekarang~ ingatlah tentang undanganku, okay? Jaa nee."

Telepon diputuskan secara sepihak oleh Kuroko. Kise tersentak. "Kurokocchi?! KUROKOCCHI?!" teriaknya.

Namun telepon itu sudah terputus. Kise menutup ponselnya, lalu kembali berjalan dengan langkah gontai. "Kuso," gumamnya kesal sekaligus menyesal.

Ponsel Kise kembali berbunyi. Kali ini email dari Akashi.

[Cepatlah ke Teiko, Ryouta!!

-Akashi Seijuurou]

"Seram -ssu," Kise bergidik ngeri sambil melangkahkan kakinya lebih cepat ke stasiun.

~TA~

"Maaf terlambat!" Kise berlari secepat mungkin ke arah 4 pemuda yang sudah menunggu di depan gerbang SMP Teiko.

"Kau lama, RyoutAHO!" hardik si surai navy blue, Aomine Daiki.

"Lama banget -nanodayo," tambah si surai hijau berkacamata, Midorima Shintarou.

"G-gomenasai -ssu," ucap Kise.

"Sudahlah," sela Akashi, "aku yakin Tetsuya ada di atap. Ayo!"

"Un!"

5 pemuda mantan pemain Teiko itu memasuki gedung sekolah yang sudah sepi. Derap langkah saling berpadu, dengan tujuan yang sama; membawa 'The Phantom Sixth' kembali pulang.

Pintu rooftop dibuka. 5 pemuda itu keluar sambil mengatur napas mereka.

"Ohisashiburi, minna-san."

Deg!

Kise menoleh ke asal suara. Matanya terbelak.

"K-kurokocchi?!" teriaknya.

Pemuda bersurai baby blue yang duduk di dinding pinggiran rooftop itu tersenyum sinis. "Kau tidak berubah, Kise-kun," ucapnya pelan, "masih berisik seperti biasa."--Kise tertohok untuk yang satu ini.

"Kami panik, lho, ketika Kuro-chin dikabarkan menghilang," ucap Murasakibara.

"Kau kemana saja, Tetsu?" tanya Aomine.

"Are?" Kuroko beranjak, "kalian masih peduli?"

Deg!

"Bicara apa kau, Kuroko?!" hardik Midorima, "ini bukan dirimu -nanodayo!"

"Ini juga bukan kalian!" seru Kuroko, "bukankah sejak pertandingan 'itu', kalian sudah berubah?!"

5 pemuda yang berdiri di seberang Kuroko mengerti apa yang dimaksud dengan 'itu'. Pertandingan mereka sewaktu SMP, ketika keegoisan untuk menang mulai menyelubungi hati masing-masing.

"Pulanglah, Tetsuya," Akashi angkat bicara.

Serigaian tersungging di wajah pucat Kuroko. Pemuda itu menaiki dinding pembatas dan menatapi mantan teman satu timnya. Detik berikutnya, tanpa kata, ia melompat mundur.

"Jaa, sayonara~" ucapnya

5 pemuda mantan pemain Teiko itu terbelak. "KUROKO/KUROKOCCHI/KURO-CHIN/TETSU/TETSUYA?!!!"

~tbc~

A/N: anggap aja ini kejadian sesudah Winter Cup, tapi Seirin kalah :'v