syaah! Hiatus itu enak! wkwkwkwk. saya bikin baru lagi neeh. mana pendek lagi. hohoho

maaf buat fic "LEBARAN DI KONOHA" masih belum saya lanjutkan. karena otak saya buntu!

enjoy this fic

The Story Is Made By

Putri Hinata Uzumaki Mafioz

Desclaimer: Masashi Kishimoto

Rated: T

Pairing: NaruHina

ooc,typo,eyd tidak sempurnaa

-HINATA PoV

"Kriiiiinnggg!" suara bel masuk berdentang. Aku dengan buru-buru menyusun setumpuk buku yang tadi diberikan oleh Kurenai-sensei padaku. ARRGGHH! Jadi anak SMA itu susah! Bayangkan saja, setiap hari aku harus bangun pagi untuk mencari angkot. Maklum, rumahku jauh dan aku juga menjadi wakil ketua kelas yang tugasnya hanya membawa buku-buku tebal dan bikin orang sebal untuk ! mana ketua kelasnya tidak bertanggung jawab malah hanya nongkrong bersama gerombolannya. Eh iya! Namaku Hyuga Hinata dan sekarang aku harus berlari menuju kelas, dengan tumpukan buku yang mencapai hidungku.

"Drap….drap…drap DRUAAK!" suara derap kakiku terhenti karena ada seseorang yang menabrakku sehingga membuat buku-buku yang aku bawa jatuh dan bertaburan di lantai koridor. "ughh!" aku sedikit mengerang saat kurasakan pergelangan kakiku berdenyut, sakit.

"Kalau jalan liat-liat donk!" sahut seorang yang menabrakku tadi. Yang ternyata dengkul kakinya ada dihadapan wajahku. "apaan sih!" aku mendongak ingin menatap siapa pembuat onar yang satu ini. Mataku terbelalak kaget menatap 'tersangka pembuat onar' ini. "HUUHH! APAAN LOE NARJUKI!" aku menjerit melihat si ketua kelas pemalas. Gara-gara dia, aku harus menanggung derita untuk membawa buku-buku ini. "huh! Hina-chan! Masa kayak gitu sih sama aku…..cup-cup sini-sini Naru-chan bantu yach!" ucap Naruto sok imut dengan gaya Tobi-senpai, kakak kelasku. Hatiku panas mendengar perkataan 'autis gila' si Narjuki ini. Rasanya mau muntah! Hueeekk!

END HINATA PoV

NORMAL PoV

Saat lelaki berambut kuning itu mulai berjongkok, membantu memungut buku-buku yang berserakan, rupanya lelaki yang tadi diketahui bernama Narjuki -?- itu mulai berjalan jongkok ,mendekat kearah Hinata. Sambil memeluk setumpuk buku yang separuhnya masih berserakan.

Hinata yang masih terduduk dilantai yang melihat ekspresi muka Narjuki, langsung berniat berdiri. Tapi apa daya. Kakinya terkilir sehingga terpaksa – sangat terpaksa, Hinata mengesot kearah tembok. Sekarang, wajah Hinata sudah seperti kulit Mr. Crab.

Hinata masih terus mengesot.

Narjuki masih berjalan jongkok mendekati Hinata. Masih dengan setumpuk buku di dadanya

'DEEGG!' Hinata sudah sepenuhnya menyandar di tembok. Dan si Narjuki masih tetap berjongkok mendekatinya.

"Ka-kalo macem-macem, gu-gue bogem nih!" ancam Hinata salting. Dengan tangan gemetar yang dikepalkan di depan wajahnya.

"Hina-chan kok gitu sih?" Narjuki masih sok-sok manja dan masih berjongkok mendekat kearahnya. Hinata mulai takut. Mana ni koridor sepi lagi. Huuuh apesnya kau Hinata!

Narjuki berjongkok mendekat….

Mendekat…..

Mendekat…..

Mendekat….

''PAK! SATE! ''*author digebuk pake regulator Elpiji*

Dan sampailah Narjuki itu memojokkan Hinata lalu memegang tangan Hinata yang masih terkepal di depan wajah pucat gadis indigo itu.

"Jangan gitu dong Hina-chan, aku jadi takut" Narjuki mendekatkan tubuhnya pada tubuh gadis cantik di hadapannya. yeah! Jika dilihat dari sisi belakang, kedua orang itu pasti dikira berciuman. Tapi kenyataan yang sebenarnya diantara dua tubuh yang sedang berhimpitan itu, terdapat setumpuk buku yang menghadang.

"Dengar ya nona Hyuga. Namaku Naruto Uzumaki. Bukan Narjuki. Jangan seenaknya saja kau menyebut nama orang seperti itu.!" Bisik Narju- eh Naruto di telinga Hinata

"E-eh i-iya. Bisa to-tolong menjauh dariku?" Hinata yang mulai ketakutan, tergagap bicara. Sambil mendorong dada Naruto yang sedang memeluk setumpuk buku "dan kau, Naruto! Tolong pungut buu-buku yang berserakan ini!" sambungnya memerintah.

"Hn. Baik Hina-chan!" dengan semangat ala Rock Lee + Tobi, Naruto lalu memungut buku yang bertaburan, dan menyusunnya. Setelah jadi, lalu bocah duren itu kabur mungkin ia akan meletakkan buku-buku sialan itu di kelasnya.

"Woy! Narjuki! Kok gue ditinggal" Hinata berteriak sambil berusaha berdiri. Tetapi dia jatuh lagi "aww! Awas tuh orang!" Hinata menyumpah-nyumpah gak jelas selama 5 menit. Setelah capek, akhirnya gadis berponi itu bersandar ditembok. Berharap ada seorang guru atau murid lewat untuk menolongnya. Tapi hasilnya nihil! Koridor itu sepi sekali. Hanya terdengar berbagai suara-suara gaduh dari kelas yang terletak agak jauh dari koridor. Hinata menghela nafas. Lalu berusaha bangkit. Tapi jatuh kembali.

Sesaat setelah itu terdengar derap langkah kaki seseorang berlari. Hinata mendongakkan kepalanya, melihat siapa yang akan menolongnya. Ternyata yang datang adalah

Naruto?

-TBC-

*ngelirik ke ats*

oo my GOAT! apa yang telah saiia ciptakan ini? *mbeeeek*

huuu~ T0T mana pendek lagi :(((

Bersambung! Hahahahah *tertawa setan* ini fic saiia persembahkan kepada "Alucard-Maestro WhiteNeko'chan Hinata

"

hmm please review buat kasih masukan