Author : Araelf Mizuchi Malter

Disclamer : Kibum is belongs to Kyuhyun and Kyuhyun is belongs to Kibum (_)

Pair : KiHyun always, pair yang lainnya nyusul nanti.

Rate : T, saya masih belum berani bikin M, tapi mungkin nanti XD

Summary : Mereka dipertemukan oleh takdir yang aneh. Bagaikan menang merah yang menghubungkan keduanya dalam satu ikatan yang tanpa disadari oleh mereka. "Namaku Cho Kyuhyun." . "Kim Kibum." . "Kau tak tahu mereka siapa kyu?"

A/N : anyyeong V(_) #digebukkin. Saya kembali dengan membawa ff aneh bin ajaib lagi XP niatnya sich pengen bikin oneshot tapi kayaknya kepanjangan, ya udah bikin multichap aja XD

Warning : This is Kihyun, Yaoi, BoysLove, Shounen-Ai

Don't Like Don't Read

Enjoy Read~

~SOULMATE~

.

"aishh.. !" Seorang namja berperawakan manis mengumpat ketika melihat arloji ditangannya. Kaki jenjangnya berlari sekuat tenaga untuk mencapai kelasnya yang berada dilantai dua gedung universitas itu. Keadaan disekitar memang cukup sepi mengingat pelajaran telah dimulai beberapa menit yang lalu.

Kalian pasti berpikir apa yang sedang dilakukannya bukan? Yup, Telat. Namja manis kita yang bernama Cho Kyuhyun ini sedang berlari karena terlambat. Salahkan dirinya yang tidur larut malam karena asik bermain game hingga lupa waktu, dan sialnya lagi jam weaker dikamarnya ternyata mati sehingga disinilah dia sekarang. Berlari disepanjang koridor lantai satu.

Apa? Kalian bertanya kenapa eomma nya tidak membangunkannya? Hah, Kyuhyun akan dengan senang hati terjun dari Namsan Tower kalau eommanya mau melakukan itu. Namja cantik –tapi menyeramkan seperti iblis– yang berstatus eommanya itu tidak akan mau menghabiskan paginya hanya untuk membangunkan sang anak tercinta. Dia akan lebih senang menghabiskan paginya dengan menghias diri menggunakan berbagai macam alat make-up –yang Kyuhyun sendiri tak mau tahu apa namanya– kesayangannya dan melihat anaknya menderita karena terlambat. Benar-benar eomma yang baik, kan?

Kyuhyun terus memacu langkahnya menaiki anak tangga satu persatu. Dia tidak boleh terlambat –walau kenyataannya memang begitu- karena dosen yang mengajar hari ini adalah dosen paling killer di Universitas nya.

'walaupun eomma ku yang mirip iblis itu jauh lebih menyeramkan. Haha.' Batin Kyuhyun menyeringai.

Karena terlalu sibuk berlari, Kyuhyun tidak memperdulikan sekitarnya, hingga saat berada dibelokkan tangga menuju lantai dua dia tidak melihat ada orang didepannya. Hingga akhirnya…

BRUK!

Mereka bartabrakkan dan berakjir dengan Kyuhyun yang terjatuh dengan tidak elitnya.

'aish! Benar-benar pagi yang sial.' Batin Kyuhyun mangumpat sambil mengusap pantat sexy nya yang tadi dengan suksesnya mencium lantai. Ckck malangnya nasibmu Cho.

Sedangkan namja yang menjadi korban tabrakan maut itu hanya mendengus kemudian merapikan buku-bukunya yang berserakan dilantai .

Kyuhyun masih merutuki nasib sialnya saat sebuah tangan terulur kearahnya, dengan sigap diterimanya uluran tangan itu dan setelahnya tubuhnya ditarik hingga bisa berdiri tegak.

"Terima ka…" Ucapan Kyuhyun terhenti ketika matanya bertemu dengan mata sekelam malam itu.

Seperti terhipnotis, Kyuhyun terdiam sambil menyelami samudera kelam dihadapannya. Tatapan itu terasa sangat menentramkan membuatnya sulit untuk mengalihkan pandangan.

"Ekhem." Suara berat yg terdengar sangat seksi itu berhasil mengembalikan kyuhyun kedunia nyata. Dengan cepat dilepaskannya genggaman tangan mereka yang sejak tadi belum terlapas.

Keduanya sama-sama terdiam, tak ada seorangpun yg mau membuka suara. Kyuhyun sadar orang yang ada dihadapannya ini cukup pendiam –lebih tepatnya tidak suka bicara– dilihat dari wajahnya yang tetap berekspresi datar.

"Hmm, terima kasih sudah menolongku dan maaf karena sudah menabrakmu. Aku benar-benar tidak sengaja." Ucap Kyuhyun sambil sedikit membungkukkan tubuhnya.

Sedangkan namja dihadapannya hanya menatapnya dengan ekspresi datar kemudian berlalu pergi tanpa menjawab ucapannya, meninggalkan Kyuhyun yang menatap punggungnya dengan pandangan bingung.

"Namja aneh."

.

.

~SOULMATE~

.

Koridor di Kyunghee University mulai dipenuhi oleh ratusan mahasiswa yang sedang berlalu lalang atau pun hanya sekedar duduk sambil membaca buku dibangku yang sudah disediakan oleh pihak kampus disepanjang koridor itu sekedar untuk menghabiskan waktu menunggu kelas selanjutnya.

Diantara ratusan mahasiswa itu terlihat seorang namja dengan rambut ikal coklatnya tengah membawa tumpukkan buku yang tidak bisa dibilang ringan dikedua tangannya, tas sekolahnya masih tersampir dipunggung, mata sewarna lelehan caramel miliknya menatap tajam apapun yang ada dihadapannya. Tak dipedulikannya sapaan teman-teman kampusnya, bibir plum milik namja bernama Cho Kyuhyun itu tak berhentinya mengumpat dengan kata-kata kasar yang tak sehat untuk didengar.

Ini benar-benar hari yang paling sial dalam sejarah hidupnya, pikirnya.

Bagaimana tidak, jika saja hari ini Kyuhyun bisa bangun lebih pagi pasti dia tidak akan mendengarkan ceramah gratis dari eomma iblisnya yang membuat telinganya panas, dia juga tidak harus olahraga pagi dengan berlari menuju kelas, tidak akan menabrak orang dan membuat bokong sexynya sakit dan membuatnya semakin terlambat masuk kelas hingga berakhir dengan dia diusir dan dihukum untuk membawa buku-buku sialan ini keperpustakaan juga harus membersihkan perpustakaan.

"Dosen sialan tidak punya peri kemahasiswaan, aku kan hanya terlambat 30 menit tapi malah dihukum. Eomma juga menyebalkan,kenapa aku harus punya eomma yang sifatnya seperti ratu iblis itu. Kenapa aku harus bertemu dengan namja aneh itu. Dan kenapa aku harus punya teman-teman penghianat, mereka enak-enaknya duduk tenang dikelas sedangkan aku harus bekerja rodi seperti ini. Aish, semuanya menyebalkan." Umpat Kyuhyun pelan disepanjang koridor yang dialaluinya.

Kaki jenjangnya berjalan dengan terseok-seok menuju arah tangga dan dengan hati-hati menaiki anak tangga itu satu per satu. Perpustakaan dikampus ini berada dilantai empat, jadi Kyuhyun yang sekarang berada dilantai dua harus menaiki banyak anak tangga dengan sangat hati-hati untuk sampai dilantai empat dengan selamat.

Setelah perjuangan yang sulit akhirnya Kyuhyun sampai dilantai empat, dengan segera diturunkannya buku-buku yang tadi bawanya. Merenggangkan tubuh dan kedua tangannya yang serasa mau patah. Setelah mengatur napas sebentar, Kyuhyunpun kembali melangkahkan kakinya kearah perpustakaan yang berada diujung koridor lantai empat.

Perpustakaan di jam segini memang masih cukup sepi, banyak mahasiswa yang masih belajar dikelasnya, yang ada di perpustakaan paling hanya mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas atau sekedar menumpang untuk tidur. Kyuhyun bersyukur sekali dengan keadaan itu, jadi dia bisa leluasa mengerjakan tugasnya tanpa harus diganggu oleh mahasiswa lainnya.

Kyuhyun mempercepat laju jalannya saat melihat pintu perputakaan sudah didepan mata, buku yang sangat banyak membuat penglihatannya agak terhalangi dan membuatnya menabrak seseorang –lagi–.

Kyuhyun meringis pelan sambil masih mengusap bokongnya yang menjadi korban tabrakan lagi. Ternyata bukan nasibnya saja yang sial hari ini, bokongnya pun mengalami nasib sial juga rupanya.

Masih sambil meringis sakit, Kyuhyun yang melihat buku-buku yang berserakan dilantai pun mulai memungutnya. Kalau sampai dosen killer itu tau apa yang terjadi dengan buku-bukunya pasti Kyuhyun tidak akan selamat. Terlalu sibuk memungut buku yang jumlahnya sangat banyak itu, Kyuhyun tak menyadari sepasang onyx kelam menatapnya sedari tadi sebelum akhirnya ikut membantu memungut buku –buku itu.

Puas karena tak ada lagi buku yang tergeletak dilantai, Kyuhyun pun berdiri kembali. Kening pemuda berambut ikal itu berkerut saat melihat tangan seputih persolen itu menjulurkan beberapa buku kepadanya.

Wajah manis itu mendongak dan seketika matanya melebar. Orang ini, pemuda yang dihadapannya ini adalah orang yang sama yang pernah ditabraknya tadi bahkan menjadi korban umpatannya. Si namja aneh.

Kyuhyun masih menatap wajah didepannya dengan lekat, memperhatikannya dengan seksama. Kalau diperhatikan namja ini sebenarnya sangat tampan dengan mata yang tajam, rambut hitam legamnya yang lurus –tidak ikal seperti rambut Kyuhyun–, wajah yang sempurna dengan kacamata yang bertengger dihidungnya itu membuatnya terlihat pintar dan semakin tampan.

'Apa? Tampan? Ya! Apa yang ku pikirkan. Ku rasa ada yang salah denganku.' Batinnya menyangkal tapi matanya sama sekali tidak berpaling dari wajah itu.

Kyuhyun masih dalam keadaan terpana sebelum tangan putih itu kembali terulur kearahnya dan membuyarkan lamunannya tentang pria dihadapannya ini. Kyuhyun tersenyum kikuk karna ketahuan memandang pria itu untuk kedua kalinya, tangannya terulur untuk menyambut buku yang diberikan padanya.

"Hmm, Terima kasih… dan maaf karena menabrakmu lagi." Kyuhyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. 'ini memalukan.' Batinnya.

Hanya gumaman singkat yang dikeluarkan namja itu untuk membalas perkataan kyuhyun, setelahnya dia pun pergi keluar perpustakaan.

Sedangkan Kyuhyun yang lagi-lagi ditinggalkan pun hanya mendengus pasrah dan mulai masuk kedalam perpustakaan. Sudah kebal mungkin dengan sikap namja aneh itu.

.

.

~SOULMATE~

.

Tugas Kyuhyun diperpustakaan sangat berat. Dia harus membersihkan seluruh area perpustakaan hingga bersih, menyusun kursi-kursi kembali ketempatnya, dan dia pun harus menyususun buku-buku yang baru tiba kemarin ke rak-rak tinggi yang ada diperpustakaan ini. Hell! Perpustakaan ini luasnya minta ampun dengan banyaknya rak-rak buku yang menjulang tinggi, dan dia harus menyusun semuanya? Huh, ini namanya perbudakkan, cibirnya.

Tapi yang namanya hukuman tetap harus dijalani walaupun harus dengan ketidakrelaan, dan itu yang sedang dilakukan Kyuhyun. Bukan hanya tangannya saja yang bekerja tapi mulutnya pun ikut bekerja mengumpati apapun yang menurutnya pantas untuk diumpati.

"Hah~, akhirnya selesai juga." Ucap Kyuhyun lega sambil terduduk didekat rak buku. Dia baru saja selesai menyusun buku-buku didalam kardus ke rak-rak buku yang sesuai dengan jurusannya.

Masih sambil terduduk, tangan Kyuhyun mulai bergerak untuk menyusun kembali kardus-kardus yang ada didekatnya untuk ditumpuk dan kemudian akan dibuangnya. Tapi gerakkan tangannya terhenti pada kerdus terakhir, masih ada satu buku yang tertinggal ternyata.

Kyuhyun mengambil buku itu dan membaca judul yang ada di covernya. "Oh, buku kedokteran ternyata." Gumamnya.

Kyuhyun segera berdiri dan membersihkan celana dari debu yang menempel disana. Kaki jenjangnya melangkah mengitari rak-rak buku untuk mencari rak yang bertuliskan kedokteran diatasnya. Kakinya berhenti melangkah setelah menemukan rak yang dicarinya.

Mata bening itu menatap rak dihadapannya, mencoba mencari ruang kosong diantara banyaknya buku. 'Ketemu.' Batinnya. Ada ruang kosong di bagian rak paling atas.

Kyuhyun mulai ragu apakah dia bisa melakukannya atau tidak. Pasalnya rak itu sangat tinggi untuk ukuran tubuhnya, tapi Kyuhyun juga ingin menyelesaikan hukumannya agar dia bisa beristirahat. Setelah menimbang-nimbang agak sebentar, Kyuhyun pun memilih untuk menyelasaikan tugasnya sekarang juga daripada dia harus berlama-lama diperpustakaan ini.

"Cih, kenapa susah sekali? Rak ini terlalu tinggi untukku." Ucap Kyuhyun jengkel.

Dia tersentak saat sebuah tangan terjulur kearah tangannya dan mengambil buku yang sejak tadi dipegangnya. Kyuhyun membatu saat merasakan ada yang menempel dipunggungnya. Dia membalikkan badannya dengan segera dan yang didapatinya adalah dada bidang yang berada tepat didepan wajahnya.

Kyuhyun tidak bisa melihat wajah orang dihadapannya ini karena dia tidak berani bergerak, tubuhnya terasa kaku. Apalagi saat tubuh dihadapannya semakin menghimpitnya, Kyuhyun dapat merasakan dada bidang yang menyentu wajahnya itu serta wangi parfum yang tercium olehnya.

Entah kenapa Kyuhyun sangat menyukai berada didekat pria ini, sangat hangat dan membuatnya merasa nyaman dan Kyuhyun juga sangat menyukai wangi parfumnya, sangat menenangkan. Kyuhyun bahkan rela jika harus seperti ini lebih lama dan dia sedikit kecewa saat tubuh itu menjauh.

Mendongak sedikit, sekarang Kyuhyun dapat dengan jelas menatap orang yang sudah menolongnya. Namja ini lagi, pikirnya. Entah sudah berapa kali mereka bertemu hari ini, Kyuhyun juga tak mengerti kenapa dia selalu bertemu dengan namja yang disebutnya aneh ini. Ya, orang yang sudah dua kali Kyuhyun tabrak dan orang yang sudah menolongnya ini adalah orang yang sama. Si namja aneh.

Belum sempat Kyuhyun mengucapkan terima kasih untuk yang kesekian kalinya, namja itu sudah berbalik meninggalkannya. Tapi kali ini Kyuhyun tidak akan membiarkannya pergi begitu saja. Dia berlari-lari kecil kemudian berhenti tepat didepannya.

"Namaku Cho Kyuhyun." Sambil tersenyum ramah Kyuhyun mengulurkan tangannya, mengajak namja itu berkenalan.

"boleh ku tahu namamu?."

Hening diantara keduanya. Kyuhyun menggigit bibir bawahnya saat uluran tanyannya tidak juga ditanggapi. Namja didepannya ini hanya terus saja menatapnya dalam diam.

"Kim Kibum." Senyum manis milik Kyuhyun terkembang ketika namja bernama Kibum itu menyambut uluran tangannya. Tapi hanya sebentar, setelah itu di berlalu pergi seperti sebelum-sebelumnya.

"Kim Kibum." Gumam Kyuhyun sambil melangkah memasuki perpustakaan. Tapi baru beberapa langkah, Kyuhyun pun berhenti. Ada yang janggal, pikirnya. Tapi apa?

"Eh, namja itu kan baru saja pergi saat aku masuk ke perpustakaan ini tadi?."

.

.

~SOULMATE~

.

Kelas siang hari ini sudah selesai, para mahasiswa sudah banyak yang keluar dari kelas dan hanya menyisakan beberapa orang dari mereka yang masih beta dikelas itu. Salah satunya adalah Kyuhyun yang sedang merebahkan kepalanya diatas kedua lengannya.

"Kyu. Kau benar-benar tidak ingin pergi ke kantin?" Pertanyaan keluar dari mulut seorang namja mungil –dengan kadar keimutan berlebih – yang kini duduk dikursi didepan mejanya.

Kyuhyun mengangkat sedikit wajahnya." Nanti saja. Aku sedang malas bergerak, Wookie." Dan orang yang dipanggil 'Wookie' itu hanya mampu menghela napas.

Kali ini pandangan Wookie –Kim Ryeowook– mengarah pada namja manis bergummy smile disampingnya yang ternyata juga menatapnya. Mereka saling pandang , seolah sedang berbicara lewat mata masing-masing. Lama mereka seperti itu sebelum akhirnya keduanya saling mengangguk. Entah apa yang mereka bicarakan.

Namja bergummy smile itu bangkit berdiri kemudian kedua tangannya menarik keras tangan kanan Kyuhyun yang berada diatas meja yang tentu saja membuahkan pekikkan kaget dari si korban.

"Ya! Hyukkie, apa yang kau lakukan?"

"Kau tak lihat apa yang ku lakukan? Tentu saja menyeretmu."

"Lepas. Aku sudah bilang aku tidak mau kekantin."

"Lalu kau mau kemana. Ke neraka lalu bertemu dengan saudara-saudaramu disana?"

"YA! Monyet hutan, apa maksudmu?."

Teriakan-teriakan keras mulai terdengar saling bersahutan didalam kelas yang tadinya sunyi itu. Tak ada satupun dari mereka berdua yang mau mengalah ataupun mengaku kalah. Ryeowook yang sedari tadi diam memperhatikan ke dua temannya itu pun mulai meresa jengah.

Plakk! Plakk!

Dengan berbekal buku tebal yang ada ditangan, dipukulnya dengan keras kepla kedua namja yang sering membuat keribukan apabila bertemu itu.

Sedangkan kedua namja yang menjadi korban ke sadisan seorang Kim Ryeowook itu pun berteriak kesakitan sambil memegang kepala. Tatapan tajam mereka layangkan kearah Ryeowook yang tentu saja dibalas dengan tatapan –sok- polos andalannya.

"Aissh! Kenapa kau memukulku."

"Karna kalian terlalu berisik. Sudahlah, sekarang berhenti bertengkar dan ikut aku ke kantin. Kalau tidak aku takkan segan-segan memukul wajah kalian dengan buku yang lebih tebal lagi."

Kyuhyun dan Eunhyuk saling berpandangan horror. Seimut apapun seorang Kim Ryeowook dia tetaplah seorang namja dan pukulannya tadi sangat menyakitkan. Bagi mereka yang sudah lama berteman dengan Ryeowook tahu betul bahwa namja imut itu tidak pernah main-main dengan perkataannya. Jadi daripada wajah mereka menjadi korban kesadisan Ryeowook lagi, lebih baik mereka menurut dan mulai mengikuti Ryeowook yang berjalan lebih dulu didepan mereka.

Sepertinya istilah 'Don't jugde the book by their cover" itu memang benar. Ryeowook buktinya. Walaupun punya wajah yang imut tapi ternyata dia juga memiliki jiwa yang sadis.

Huft, mengerikan.

.

~SOULMATE~

.

Kyuhyun dan Eunhyuk sedang terduduk dimeja yang ada disudut kantin. Masing-masing dari mereka memegang telur rebus guna mengompres kepala mereka yang benjol akibat ulah Ryeowook. Sesekali ringisan sakit terdengar dari hanya berdua saja dimeja kantin karena Ryeowook sedang mengambil pesanan mereka bertiga.

Suasana kantin hari ini memang cukup ramai seperti hari biasanya karena ini adalah salah satu tempat yang tepat untuk mengistirahatkan pikiran dari berbagai macam materi pembelajaran dan juga tempat untuk mengisi perut mereka yang kosong. Jadi tidak mengherankan jika hampir seluruh penghuni kampus berada disini. Beruntung tadi Eunhyuk menemukan tempat yang kosong.

Ryeowook terlihat berjalan menghampiri meja dimana ke dua temannya berada dengan nampan yang penuh dengan makanan dan minuman dikedua tangannya. Dengan hati-hati diturunkannya kedua nampan itu keatasa meja didepan Eunhyuk dan Kyuhyun, kemudian dia pun mendudukkan dirinya disebelah Eunhyuk.

"Hah, tempat ini memang tak pernah sepi." Gumamnya yang tidak ditanggapi oleh dua makhluk beda alam didekatnya yang telah mulai menyantap makan siangnya. Sebal karna diacuhkan, Ryeowook pun mulai menyantap makan siangnya juga.

Baru saja beberapa menit mereka menyantap makan siang, kantin yang biasanya rebut itu sekarang tampak hening. Semua pasang mata –kecuali KyuHyukWook- memandang dengan mata berbinar penuh pemujaan kearah pintu kantin dimana tiga orang namja tampan sedang berjalan memasuki kantin. Tak ada satupun yang bersuara ketika ketiga namja itu lewat. Sebegitu terpesonanya kah mereka?

Merasa ada yang aneh dengan keadaan kantin, Kyuhyun pun mendongakkan kepalanya. Matanya memandang kesudut-sudut kantin, mencoba mencari tahu penyebab keheningan ini. Dan dia menemukannya, didekat pintu kantin tepatnya tiga orang pria yang baru saja masuk dan mendudukkan diri dimeja didekat pintu masuk.

Kyuhyun menajamkan penglihatannya kearah tiga namja itu, keningnya menyerngit. Sepertinya aku mengenal salah satu dari mereka.

"Apa yang sedang kau lihat, Kyu?" pertanyaan Eunhyuk itu mengalihkan perhatiannya.

Dengan isyarat matanya, Kyuhyun menunjuk tiga orang namja itu.

Ryeowook dan Eunhyuk mengikuti arah pandang Kyuhyun. "Oh, mereka ternyata." Sahut Ryeowook.

"Mereka?"

Eunhyuk menatap Kyuhyun bingung. "Kau tak tahu mereka siapa kyu?" Kyuhyun menggeleng.

"Ya ampun, Kyu. Kau ini sepenarnya berasal dari zaman mana? Kau tidak tahu siapa itu Lee Donghae, Kim Yesung dan Kim Kibum?" Kyuhyun menggeleng sekali lagi dan Eunhyuk hanya bisa menatap Kyuhyun horror.

"Hyung, bisa kalian beritahu aku tentang mereka." Rupanya rasa penasaran Kyuhyun sudah tidak bisa ditahan lagi.

"Ck, makanya kau itu harusnya bisa lebih peduli dengan sekitarmu bukan hanya mempedulikan PSP-mu itu." Ejek Eunhyuk yang langsung mendapatkan death glare dari Kyuhyun.

"Sebenarnya mereka itu adalah sunbae kita." Terang Ryeowook. Membuat Kyuhyun menatapnya dengan tatapan bisa-tolong-jelaskan-hyung.

"Yang duduk disebelah kiri paling ujung adalah Kim Yesung. Sedangkan yang duduk disebalah kanan paling ujung namanya Lee Donghae dan yang terakhir namja yang pakai kacamata itu adalah Kim Kibum. Mereka sangat terkenal karena wajah mereka sangat tampan dan ditunjang dengan harta yang berlimpah."

Eunhyuk mengangguk antusias atas penjelasan Ryeowook. "Ne, kau tahu Kyu. Menurutku yang paling tampan diantara mereka adalah Lee Donghae. Dia benar-benar sempurna. Tidak hanya punya wajah yang tampan tapi dia juga bisa menari dengan hebat. Itu KEREEN SEKALIIIII –hmpfft."

Dengan cepat Ryeowook membungkam mulut Eunhyuk dengan tangannya kemudian sedikit membungkuk sambil tesenyum meminta maaf. Suara teriakan Eunhyuk yang tidak bisa dibilang kecil itu membuat semua penghuni kantin menatap kearah mereka, termasuk ketiga namja yang tadi mereka bicarakan.

Tanpa mempedulikan kedua temannya yang mulai rebut itu, Kyuhyun masih terpaku ditempatnya. Matanya menatap seseorang yang sejak tadi diperhatikannya, tapi karena keadaan kantin yang begitu ramai dia jadi tidak terlalu bisa memperhatikan wajah itu. Namun sekarang Kyuhyun bisa melihat wajahnya dengan sangat jelas karena namja itu juga sedang menatapnya.

Itu Kim Kibum yang tadi ditabraknya, pikirnya. Ternyata Kibum adalah seniornya.

Apa ini hanya perasaannya saja atau memang hari ini Kyuhyun selalu saja bertemu dengan Kim Kibum?

..To Be Continue..

Gimana? Ada yang suka? Hehehe XD

Entah kenapa tiba" aja ide ini masuk ke kepala saya pas lagi nyari" ff baru Kihyun pasokan otak XD. Eh, malah dapet ide nyasar dan akhilnya lahir(?) lah fanfic aneh ini. Mian kalo misalnya masih banyak typo yang ngegantung diatas XP

Sebenernya ada beberapa adegan Kihyun yang saya potong soalnya ntar alurnya jadi lambat, masa iya satu hari lama bgt. Yaah, walaupun saya masih ngerasa kalo alurnya masih tetep lambat XD

Okelah, ngga bakalan banyak bacot(?), saya akan duduk tenang disini sambil nunggu review dari Readerdeul.. kalo bagus bakalan saya lanjutin lagi.

So…

REVIEW JUSSEYO (_)V

Araelf Mizuchi Malter~