~ New Year Eve ~

[Sekuel Jealous?]

.

By Mei Hyun15

.

Genre : Romance

Main Pair : HaeHyuk

Disclaimer :

Saya hanya meminjam nama mereka. Tapi fict ini milik saya dan murni hasil imajinasi saja.

Rate : M (for safe)

Warn : BL, gaje, typo(s), abal, aneh dsb

.

.

Enjoy reading all ~ ^^

.

.

"Huufftthh" untuk yang kesekian kalinya bibir kissable itu mendesah ketika matanya melirik lima pasangan yang berada tak jauh dari tempatnya duduk saat ini.

Yeah… saat ini Eunhyuk bersama Heechul, Yesung, Sungmin, Kibum dan Super Junior minus Donghae sedang berada di taman belakang gedung KBS karena Super Junior baru saja selesai melakukan recording untuk KBS Gayo Daejun yang biasa diselenggarakan menjelang hari pergantian tahun.

Eunhyuk menundukkan kepalanya dalam-dalam, kemudian melirik sekilas lagi ke arah teman-temannya yang sedang asyik dengan pasangannya masing-masing itu.

"Hufth…" desahnya lagi. "Hae-ya… Kau dimana?... Aku juga ingin…" batin Eunhyuk sambil menggigit bibir bawahnya.

Kibum yang menyadari kegelisahan Eunhyuk kemudian meninggalkan Siwon sang namjachingu yang kini sedang asyik mengobrol dengan Hangeng dan Heechul.

"Hyukkie hyung, gwenchanayo?" ucap Kibum sambil menepuk pelan bahu Eunhyuk.

Eunhyuk yang tersadar dari lamunannya segera mendongakkan kepalanya. "Ah… Bummie-ya… Gwenchana" ucap Eunhyuk sambil tersenyum pada Kibum. "Duduklah" Eunhyuk menggeser sedikit tubuhnya, mempersilahkan Kibum untuk duduk disampingnya.

"Gomawo hyung" ucap Kibum sebelum mendudukkan dirinya disamping Eunhyuk. "Hyung… Kau… Eum… Pasti…" tanya Kibum ragu-ragu.

"Hahaha… Gwenchana Kibummie… Aku tidak apa-apa. Sana! Kau bersama namjachingu-mu saja. Bukankah kau sudah lama tidak bertemu dengan Wonnie gara-gara Wonnie sibuk syuting akhir-akhir ini?" Eunhyuk terkekeh pelan menggoda Kibum.

"Iya hyung… Tapi—"

"Aku bilang aku tidak apa-apa. Lagipula besok aku masih bisa melihatnya" ucap Eunhyuk sambil tersenyum pada Kibum. "Besok SBS Gayo Daejun kan?" ucap Eunhyuk menutupi perasaannya.

"Eumm… Iya hyung. Tapi… Hae-hyung kan…"

"Ah… arraseo. SM The Performance. Aku lupa" ucap Eunhyuk dengan nada ceria seperti biasa.

Yeah… Eunhyuk memang pandai menyembunyikan perasaannya. Ia hanya tidak ingin membuat repot orang lain hanya karena dirinya.

"Kuharap besok kau punya kesempatan hanya untuk sekedar bertemu muka langsung dengannya hyung. Fighting!" ucap Kibum memberi semangat.

"Ne. Kuharap juga begitu. Fighting!" ucap Eunhyuk sambil mengepalkan tangannya ke udara dan memperlihatkan senyum cerianya.

"Haahh… hyung… Kasihan sekali dirimu… Mudah-mudahan saja kesempatan itu ada" gumam Kibum dalam hati sambil memaksakan dirinya untuk balas tersenyum pada Eunhyuk.

.

"Haahh~~ Lelah sekali~~" gumam seorang namja yang baru saja memasuki ruangan tersebut.

Ia menghempaskan tubuh lelahnya pada sofa putih yang ada di ruangan tersebut dan memejamkan matanya sejenak untuk melepas penatnya.

"Kau baru pulang hyung?" suara seseorang tiba-tiba menyapa gendang telinganya.

"Ah! Kibummie! Kau menginap?" tanya namja itu sambil menegakkan tubuhnya. "Ayo duduk" ajaknya pada Kibum.

Kibum hanya mengangguk, lalu memilih duduk di depan namja tersebut. "Siwonnie memintaku untuk menginap Hae hyung. Katanya dia merindukanku" ucap Kibum pelan. Terlihat semburat merah mulai menghiasi pipi putihnya.

"Aigoo~ Kau manis sekali kalau sedang tersipu malu seperti ini Kibummie" goda Donghae sambil mencubit pipi Kibum yang lumayan berisi itu.

"Yak! Hae hyung! Jangan menggodaku! Bagaimana kalau Siwonnie tahu?" ucap Kibum sambil mengusap pipinya dan mempoutkan bibirnya.

"Hahaha… Dia tidak akan berani memukulku" kekeh Donghae sambil memandang Kibum dengan tatapan meremehkan.

"Tapi waktu kau dan Eunhyuk hyung putus, Siwonnie—" Kibum tidak melanjutkan kata-katanya saat melihat wajah Donghae yang muram secara tiba-tiba. "E-eumm… Mi-mianhae hyung… Aku tidak bermaksud untuk—"

"Gwenchana Kibummie" ucap Donghae sambil tersenyum getir.

Dalam hati Kibum merasa sangat menyesal karena telah membuat hyung-nya mendadak bersedih seperti ini. "Aish… Kim Kibum pabboya!" rutuknya dalam hati sambil menundukkan wajahnya.

"Eum… Bummie… Tadi… Hyukkie… Eumm… Apa dia bersama kalian?" tanya Donghae ragu-ragu.

"Ne" jawab Kibum cepat sambil mendongakkan wajahnya untuk menatap wajah Donghae. "Tadi setelah kalian selesai, Eunhyuk hyung bersama kami. Wae?" tanya Kibum.

"Haaahhh…" desah Donghae panjang sambil menyenderkan tubuhnya pada sandaran sofa yang di dudukinya. "Lagi-lagi begini" gumam Donghae lirih. "Apa dia kelihatan baik-baik saja?" tanya Donghae pada Kibum.

"Huh? Kenapa kau bertanya seperti itu hyung? Hyukkie hyung baik-baik saja. Dia tidak sakit kok" tanya Kibum yang kini menatap Donghae dengan wajah bingung.

"Bukan begitu maksudku Bummie. Maksudku… emm… Apa dia terlihat seperti… merindukanku?" tanya Donghae ragu-ragu.

"Yak! Dasar hyung pabbo! Tentu saja Hyukkie hyung sangat merindukanmu. Sudah jelas kan? Kalian berdua kan jarang sekali bisa bertemu. Bahkan jauh lebih jarang bila dibandingkan dengan aku dan Siwonnie. Padahal Siwonnie juga sangat sibuk dan—Emm… Mianhae hyung" lagi-lagi Kibum hanya bisa mengucapkan kata maaf saat melihat tatapan Donghae yang lagi-lagi berubah menjadi sendu.

"Aish… Kim Kibum pabboya! Lagi-lagi kau seperti ini! Kenapa mulutmu hari ini tidak bisa dijaga eoh?" rutuk Kibum dalam hati sambil memukul-mukul kecil kepalanya sendiri.

"Bummie-ya, gwenchana" ucap Donghae sambil menahan tangan Kibum yang hendak memukuli kepalanya sendiri lagi.

"Huh… Harusnya aku tidak masuk dalam subgroup baru itu. Jadwalku menjadi bertambah padat gara-gara subgroup itu" ucap Donghae sambil memejamkan matanya sejenak dan mengusap wajah lelahnya dengan telapak tangan kanannya.

"Kau tidak bisa begitu hyung. Bukankah itu keputusan agensi? Kau harus menerimanya bukan?" ucap Kibum sambil mengusap lembut pundak hyung kesayangannya itu.

"Yah… Begitulah… Seperti yang kau katakan. Bagaimanapun, ini juga demi nama Super Junior" ucap Donghae sambil menegakkan tubuhnya lagi. "Tapi… Hyukkie—"

"Nde… Kau benar hyung. Mengapa kau tidak menyisakan sedikit waktumu untuk bertemu muka langsung dengan Hyukkie hyung? Kelihatannya dia sangat merindukanmu hyung" ucap Kibum dengan wajah memelasnya.

"Aku juga ingin bertemu dengannya Bummie, tapi—"

"Sisakanlah sedikit waktumu untuk besok hyung. Aku, Sungmin hyung, Heechul hyung, Yesung hyung dan Hyukkie hyung akan datang untuk mendukung kalian di SBS Gayo Daejun. Kau bisa kan hyung?" pinta Kibum.

"Haahh… Masalahnya itu Bummie… Besok adalah pengenalan lagu subgroup baruku. Besok aku benar-benar sibuk. Aku—"

"Kau tega sekali pada Eunhyukkie hyung" cecar Kibum sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya.

"Ahh… Baiklah. Besok akan kuusahakan" ucap Donghae mengalah.

"Benarkah?" jawab Kibum dengan mata berbinar. "Baiklah! Kalau begitu aku akan memberitahu Hyukkie hyung supaya dia datang ke gedung SBS dengan semangat" ucap Kibum riang sambil beranjak dari posisi duduknya. "Annyeong hyung. Jalja" ucap Kibum sebelum berlalu meninggalkan Donghae.

"Ne… Nado Bummie-ya" balas Donghae sambil tersenyum.

"Haahhh… Hyukkie… Kuharap besok kita bisa bertemu" gumam Donghae dalam hati sebelum beranjak meninggalkan ruangan tersebut.

.

Srek, srek

Seorang namja manis yang telah merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur nyamannya, tampak berguling-guling kesana kemari untuk mencari posisi tidur yang nyaman. Namun sampai 20 menit, ia masih juga belum bisa memejamkan matanya.

"Aish… Kenapa belum mengantuk juga?" desah namja itu frustasi.

Ia kembali memejamkan matanya, berusaha untuk tidur. Namun, bayangan akan namja yang sangat dirindukannya akhir-akhir ini mendadak terlintas dipikirannya dan membuatnya kembali membuka matanya.

"Uuuhhh… Hae-ya… Jeongmal bogoshippo" ujarnya lirih sambil memeluk gulingnya erat-erat.

Yeah… Namja tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Lee Eunhyuk.

Salahkan saja sifat terlalu baik namja ini. Ia bahkan tidak berani untuk sekedar mengirim email duluan ke namjachingu-nya itu karena takut mengganggu kegiatan dan waktu istirahat kekasihnya itu.

"Ahh… Kau tahu Hae? Aku benar-benar merindukanmu. Aku tahu, mungkin aku egois untuk kali ini. Tapi, tak bisakah kita bertemu? 5 meniiiiittt saja" ucapnya sambil menatap foto dirinya dengan Donghae yang terpajang di atas meja nakas yang berada tepat disamping tempat tidurnya.

"Kuharap besok kita bisa benar-benar bertemu… Jeongmal bogoshippo" ucapnya lirih sambil mengambil foto itu dan mendekapnya erat-erat dengan mata terpejam.

Yeah… sudah hampir satu setengah bulan ini ia tidak bertemu dengan namjachingu-nya. Jadi wajar saja kalau ia sangat merindukan Donghae.

Drrttt, drrrttt, drrrtt

Ponselnya yang tiba-tiba bergetar menginterupsi kegiatannya. Ia segera mengambil ponselnya itu dan melihat apa yang tertera di layar ponselnya.

"Hmm… email?" ujarnya dengan dahi berkerut. "Siapa yang mengirimiku email tengah malam begini?" ucapnya lagi.

"Ah! Jangan-jangan…" ucapnya dengan mata berbinar.

Namun sedetik setelah ia membuka email tersebut, raut wajahnya kembali kusut seperti semula.

"Haahhh… Kukira Hae… Ternyata Bummie" desahnya kecewa.

From Kibummie

Hyung, apa kau sudah tidur? Aku ingin memberitahukan sesuatu padamu.

"Hah? Apa-apaan anak ini? Kalau ingin memberitahu sesuatu kenapa tidak langsung saja?" gumam Eunhyuk sambil mengetikkan balasannya dan mengirim email balasan tersebut pada Kibum.

Drrtt, drrtt, drrrrrtttt

Kali ini bukan email yang masuk, tapi panggilan telepon dari Kibum.

"Huh?" Eunhyuk mengerutkan keningnya dan menatap sejenak layar ponselnya itu sebelum menerima panggilan dari Kibum tersebut.

"Yeoboseyo" ucap Eunhyuk.

"Yeoboseyo. Ah… mianhae mengganggumu tengah malam begini hyung" balas Kibum.

"Ck… Kau ini aneh sekali. Sudah tahu mengganggu, kenapa tidak langsung saja memberitahunya lewat email yang kau kirim tadi Kibummie?" ucap Eunhyuk sambil memutar kedua bola matanya malas.

"Mian hyung… Aku terlalu bersemangat untuk memberitahukannya langsung padamu dari mulutku sendiri" ucap Kibum semangat.

"Ya, ya, terserah padamu saja. Sekarang cepat katakan padaku apa yang ingin kau sampaikan" ucap Eunhyuk cepat.

"Kau besok jadi ikut kami ke SBS kan hyung?" tanya Kibum memastikan.

"Tentu saja aku ikut! Kalian semua memberikan dukungan untuk namjachingu kalian. Masa aku tidak ikut?" jawab Eunhyuk sinis.

"Mianhae hyung… bukan begitu… Tapi…" ucap Kibum ragu-ragu.

"Tapi apa Kibummie?" tanya Eunhyuk yang kini melembutkan sedikit suaranya.

"Hae hyung sudah bersedia untuk meluangkan waktunya"

"Mwo?" kaget Eunhyuk. "Yak! Kim Kibum! Kalau dia tidak bisa, ya sudah… Jangan memaksanya! Aku tidak mau kalau nanti dia tertimpa masalah gara-gara aku" ucap Eunhyuk.

"Tapi hyung, kau—"

"Bummie, bukankah aku sudah mengatakannya padamu kalau aku akan baik-baik saja? Aku mengerti dengan kesibukan Hae, apalagi sekarang dia ikut dengan subgroup baru bentukan SM. pasti jadwalnya semakin padat" jelas Eunhyuk.

"Mianhae hyung… Aku hanya ingin melihatmu tersenyum menjelang hari pergantian tahun" sesal Kibum.

"Hei… Bukankah aku selalu tersenyum? Kenapa kau mengatakan hal seperti itu?"

"Matamu tidak bisa membohongiku hyung" ucap Kibum. "Sudah cukup natal kemarin kita tidak bisa bersama dengan namjachingu kita karena kesibukan mereka mempersiapkan album China mereka. Aku hanya ingin tahun baru ini kita semua bisa tersenyum bersama namjachingu kita masing-masing"

"Bummie…" sahut Eunhyuk lirih. Ia begitu terharu dengan kepedulian Kibum terhadap keadaan dirinya dengan namjachingu-nya saat ini. "Baiklah, tapi kalau besok aku dan Hae tidak bisa bertemu, kau jangan menyalahkannya ya? Kasihan dia" pinta Eunhyuk.

"Ne hyung, arraseo" sahut Kibum. "Kalau begitu sudah dulu ya hyung, sampai bertemu besok. Jalja" ucap Kibum mengakhiri obrolannya.

"Ne Kibummie, nado" ucap Eunhyuk sebelum menutup pembicaraan mereka di telepon.

.

Eunhyuk tampak bersemangat menikmati berbagai performance yang ditampilkan hari ini, terutama performance Super Junior.

Ya… Ia begitu bahagia bisa melihat wajah namjachingu-nya. Meskipun mereka terpisah dalam jarak yang cukup jauh, namun Eunhyuk puas karena bisa melihat namjachingu-nya itu secara langsung.

Eunhyuk bahkan begitu bersemangat berteriak sambil mengangkat banner yang bertuliskan "Saranghae Super Junior" itu tinggi-tinggi bersama Heechul, Sungmin, dan Kibum.

"Hyung… Kau tampak begitu bersemangat" ucap Kibum disela-sela teriakan mereka.

"Tentu saja… Namjachingu-ku terlihat sangat tampan hari ini Kibummie" sahut Eunhyuk dengan gummy smile-nya.

"Siwonnie juga" ucap Kibum tak mau kalah.

"Hei, Kyunnie-ku juga" Sungmin yang mendengarnya ikut-ikutan memuji namjachingu-nya.

"Jangan lupakan Hannie-ku" sahut Heechul yang sejak tadi mendengar pembicaraan dongsaengdeul-nya itu. "Nde, namjachingu kita hari ini terlihat sangat tampan dan terlihat sangat sempurna" ucap Heechul menengahi.

"Wookie-ku juga" celetuk Yesung ikut-ikutan.

"Hyung… Wookie itu tidak tampan hyung… Tapi manis" sahut Sungmin, Eunhyuk dan Kibum berbarengan.

"Iya… Tapi kan, walau bagaimana pun Wookie itu namja, jadi dia itu—"

"Manis hyung… Dia juga imut… Bukan tampan" sahut Sungmin sebelum Yesung menyelesaikan ucapannya.

"Uuuhhh…. Kalian ini benar-benar menyebalkan" sungut Yesung sambil mempoutkan bibirnya.

Heechul hanya tertawa melihat tingkah lucu dongsaengdeul-nya itu.

"Jadi bagaimana?" tanya Kibum tiba-tiba sambil menatap wajah Eunhyuk.

"Eoh?" Eunhyuk menolehkan kepalanya menghadap Kibum dan mengernyitkan dahinya, bingung. "Maksudmu apa?" tanya Eunhyuk tak mengerti.

"Apa Donghae hyung sudah menelepon atau mengirimimu email?" tanya Kibum lebih jelas.

Eunhyuk menggeleng pelan. "Belum… Mungkin nanti" ucap Eunhyuk sambil tersenyum.

"Haahh… Hae hyung itu…" desah Kibum.

"Sudahlah… Tidak apa-apa Bummie. Jangan terlalu mengkhawatirkan hubungan kami. Kami baik-baik saja" ucap Eunhyuk sambil mengelus bahu Kibum. "Kalau dia ada waktu luang, dia pasti akan mengabariku lewat telepon atau email" ucap Eunhyuk sambil tersenyum.

"Ne hyung. Aku hanya khawatir kalau hubungan kalian akan menjadi seperti saat itu lagi" Kibum menundukkan wajahnya.

"Hahaha… Tidak lagi Kibummie… Bukankah kami sudah berjanji? Bahkan kami berdua mengucapkan janji itu di depan kalian semua" Eunhyuk menepuk bahu Kibum pelan.

"Ahh… Kau benar hyung!" ucap Kibum ketika mengingat hal tersebut. "Kalian benar-benar payah! Ucapan seperti itu kenapa malah kalian lakukan di depan kami? Padahal kalau hanya ada kalian berdua, aku yakin kalau suasananya akan sangat romantis. Hahaha…"

"Ya! Kau ini… Kenapa malah tertawa seperti itu? Jangan meledek kami!" Eunhyuk menjitak kepala Kibum.

"Hyung… Kalau kejeniusanku hilang bagaimana?" protes Kibum sambil mengelus kepalanya.

"Aish… Kenapa sekarang dirimu menjadi mirip sekali dengan Kyuhyun?" desah Eunhyuk. "Sudahlah! Jangan membahas ini lagi. Lihat! Namjachingu kita akan menampilkan lagu selanjutnya" Eunhyuk menunjuk ke arah panggung. "Ayo dukung mereka seperti fangirl dan fanboy yang lain" ajak Eunhyuk pada Kibum.

Dan mereka semua pun terlarut dalam kegiatan mereka lagi.

"Cheers!" mereka mendentingkan gelas yang mereka bawa sambil tersenyum gembira, lalu meneguk cairan di dalam gelas itu dengan perlahan.

Berbeda dengan seorang namja manis yang sejak tadi mengulas senyum palsunya. Ia menatap teman-temannya satu persatu dan tersenyum getir.

'Andai kau juga berada disini bersama kami. Aku pasti akan tersenyum bahagia seperti mereka' batinnya sambil meneguk minumannya perlahan.

Drrtt, drrtt, drrttt

Tiba-tiba saja ponsel di dalam saku jaketnya bergetar.

"Yeoboseyo" salamnya tanpa melihat id yang tertera di layar ponselnya.

"Yeoboseyo… Eunhyukkie"

"Hae…" sahutnya pelan saat mendengar suara yang sangat dirindukannya.

"Kau bersama mereka chagi?"

"Nde…" sahut Eunhyuk lirih. Terdengar amat sangat pelan karena ia tak menyangka namjachingunya itu akhirnya menghubunginya juga. "Kau sendiri sekarang ada dimana Hae? Apa sedang sibuk mempersiapkan penampilanmu bersama SM The Performance?" tanya Eunhyuk hati-hati.

"Hmm… aku sedang berada di backstage untuk mempersiapkan semuanya sebelum tampil nanti. Kau… emm… apa nanti kau akan melihatku?" tanya Donghae ragu-ragu.

"Tentu saja aku akan melihatmu! Aku akan bersemangat meneriakkan namamu nanti" sahut Eunhyuk bersemangat.

"Hahaha… Kau ini benar-benar lucu chagi…" Donghae terkekeh pelan. "Hmm… Bisakah kau keluar sebentar?" pinta Donghae.

"Eh? Wae?" tanya Eunhyuk dengan dahi berkerut.

"Apa kau tak merasakannya chagi? Mereka ribut sekali"

"Ah!" sentak Eunhyuk sambil melirik ke 10 orang lainnya yang berada di dalam ruangan yang sama dengannya. "Hmm… Maksudmu teman-teman kita? Baiklah… aku akan keluar" ucap Eunhyuk menyanggupi.

Kriet…

Eunhyuk membuka pintu ruangan tersebut perlahan—tidak ingin mengganggu kemesraan 5 pasangan tersebut—dan melangkahkan kakinya keluar ruangan tersebut dengan perlahan.

"Uhh… Hae… Dingiiinn…" ujar Eunhyuk ketika dirinya baru saja keluar dari ruangan tersebut.

Yah… maklum saja karena saat itu salju pertama di musim dingin turun cukup banyak. Udara yang sejak awal dingin menjadi bertambah dingin karena adanya salju tersebut.

"Ahh… Mianhae… Aku—"

"Gwenchana Hae" Eunhyuk tersenyum meskipun Donghae tidak akan bisa melihatnya mengingat mereka berbicara via telepon.

"Emm… Bagaimana harimu?" tanya Donghae agak canggung.

"Hmm… menyenangkan sekali! Tadi aku bersama Heechul hyung, Yesung hyung, Sungmin hyung dan Kibummie berteriak-teriak layaknya fans yeoja. Hahaha… seru sekali bukan?" ucap Eunhyuk dengan nada ceria.

Yah… walaupun ia setengah mati merindukan namja ini, tapi ia tidak ingin membuat namja ini khawatir dengan keadaan dirinya yang selalu murung hampir setiap saat karena begitu merindukannya.

"Kau sendiri bagaimana Hae? Kau baik-baik saja kan? Makanmu teratur kan? Apa kau punya waktu istirahat yang cukup? Lalu—"

"Eunhyukkie…" rajuk Donghae. "Berhentilah mengkhawatirkan diriku berlebihan begitu"

"Tapi Hae, kau—"

"Ssssttt… aku akan memberikanmu kejutan"

Eunhyuk mengerutkan keningnya sejenak. Ia tidak mengerti dengan ucapan kekasihnya itu. "Maksudmu apa Hae—Mwo? Ya! Hae! Aish…" gerutunya saat mendengar suara 'tuut tuutt' yang menandakan panggilan tersebut diputus secara sepihak oleh Donghae.

Eunhyuk berdecak sebal sambil menghentak-hentakkan kakinya di atas salju yang mulai sedikit menumpuk.

"Aish… Hae-ya! Kau ini benar-benar menyebalkan!" umpatnya kesal. "Kenapa seenaknya seperti ini? Aku benar-benar—ummpphhh" ucapan Eunhyuk terputus saat tiba-tiba sepasang lengan kekar melingkupi tubuhnya.

Mata Eunhyuk terbelalak lebar. Satu dari tangan itu menutup mulutnya dan tangan satunya lagi melingkar di perutnya.

"Ummmpphhh… Lephas… Lephaskan… Ummmpphhh" Eunhyuk memberontak sekuat yang ia bisa saat merasa tubuhnya dipaksa bergerak ke suatu tempat, agar tubuhnya terbebas dari kekangan tangan tersebut.

Namun tenaga Eunhyuk tidak mampu untuk melawan tenaga sepasang tangan tersebut. Terbukti sekarang Eunhyuk berada di sebuah taman yang terletak tak jauh dari ruangan tersebut dengan suasana taman yang benar-benar sepi.

Eunhyuk melepas paksa tangan yang masih membungkam mulutnya dan segera membalikkan badannya untuk menghajar seseorang yang berani menyeretnya ke tempat tersebut.

Namun belum sempat Eunhyuk melihat dan memukul orang tersebut, kedua tangan Eunhyuk tiba-tiba ditahan oleh orang tersebut dan sesuatu yang lembut tiba-tiba menyentuh permukaan bibirnya.

"YA! Lepaskan ak—eummpphhh" bibir Eunhyuk terbungkam sempurna saat sesuatu yang lembut tersebut semakin menekan permukaan bibirnya.

"Emmhhh…"

Deg!

Eunhyuk yang kala itu menutup rapat kedua matanya tersentak kaget dan segera membuka matanya saat ia menyadari sesuatu.

'Hae' batinnya dalam hati saat mendapati wajah sang kekasih tepat berada dihadapannya.

Matanya membelalak kaget saat melihat kekasihnya itu memejamkan matanya dan menyadari bahwa sesuatu yang terasa lembut yang menyentuh permukaan bibirnya adalah bibir milik kekasihnya sendiri, Donghae.

"Emmhhh… Hyukkie…" desah Donghae sambil memperdalam ciumannya.

Eunhyuk yang baru saja tersadar dari lamunannya karena desahan Donghae tersebut mulai memejamkan matanya kembali. Berusaha untuk menikmati ciumannya bersama sang kekasih tercinta setelah hampir satu setengah bulan lamanya mereka terpisah karena jadwal Donghae yang sangat padat.

Donghae melumat bibir Eunhyuk dengan lembut, tanpa nafsu sedikit pun. Berusaha untuk menyalurkan rasa cintanya lewat ciuman mereka.

"Eummhh… Hae…" lenguh Eunhyuk saat Donghae mulai menggigit pelan bibir bawahnya. Memaksa Eunhyuk untuk membuka mulutnya dan membiarkan lidah Donghae melesak masuk untuk menjelajahi seisi rongga mulut Eunhyuk. Mengabsen satu persatu giginya dan mengajak lidah Eunhyuk untuk bertarung. Saling membelit dan menghisap. Membuat desahan-desahan halus mengalun lembut dari bibir kissable Eunhyuk.

"Ha-ahhh…" desah Eunhyuk saat dirasanya dadanya makin sesak karena pasokan oksigen yang makin menipis akibat ciuman mereka yang lumayan lama tersebut.

Donghae yang mengerti akan hal itu segera mengalihkan ciumannya ke leher jenjang Eunhyuk. Menjilat, mengecup, menggigit-gigit pelan dan menghisap leher putih mulus itu. Meninggalkan jejak-jejak kemerahan yang tidak begitu kentara karena Donghae tak mau namjachingu manisnya ini digoda lagi oleh hyungdeul dan dongsaengdeulnya nanti.

"Ahhh… Hae…" Eunhyuk meremas kedua bahu Donghae saat Donghae menghisap salah satu spot sensitive di lehernya.

Menyadari Eunhyuk telah bernafas normal kembali, Donghae lagi-lagi menyambar bibir kissable itu dan segera melumatnya kembali. Benar-benar mencecapnya hingga bibir itu berkilat karena salivanya dan membengkak kemerahan karena gigitan-gigitan lembutnya pada bibir itu.

"Nnngghh… Hhhaahhh… Hmmm…" lenguh Eunhyuk.

Kini Eunhyuk mengalungkan kedua tangannya di leher Donghae, sedangkan tangan kiri Donghae melingkar indah di pinggang ramping Eunhyuk dan tangan kanannya menahan tengkuk Eunhyuk. Berusaha untuk lebih memperdalam ciuman mereka.

Kepala keduanya sesekali bergerak ke kanan atau ke kiri. Berusaha untuk menemukan posisi yang nyaman untuk saling mencecap bibir masing-masing.

"Ha-ahhh… Haee…"

"Hmm… Hyukkie…'

Donghae akhirnya memutuskan tautan bibir mereka saat keduanya mulai merasa sesak akibat ciuman panjang mereka.

"Hah… hah… hah… hah…" nafas mereka memburu begitu tautan bibir mereka terlepas.

"Hyukkie… Bogoshippo" Donghae yang sudah bisa menormalkan nafasnya segera mendekap tubuh Eunhyuk dari belakang.

"Hhaahh… Pabbo!... Hah… Hah… Kau mau membunuhku eoh?" protes Eunhyuk yang masih terengah-engah sambil memejamkan matanya dan menyandarkan tubuhnya pada tubuh Donghae.

"Aku hanya terlalu merindukanmu chagi" ucap Donghae sambil menyeruakkan wajahnya di ceruk leher Eunhyuk untuk menghirup aroma tubuh namjachingunya itu dalam-dalam.

"Kau membuatku panik setengah mati. Haahhh… Kenapa kau menyeretku secara tiba-tiba kemari? Kau kan bisa meneleponku dan memintaku untuk menemuimu disini Fishy!" ujar Eunhyuk sambil mempoutkan bibirnya.

Chup!

Donghae mengecup bibir itu sekilas dan terkekeh pelan. "Bukankah aku sudah mengatakannya padamu? Aku akan memberikan kejutan untukmu" ucap Donghae sambil mengecup puncak kepala Eunhyuk.

"Hmm… Tapi kau hampir membuatku mati jantungan. Kau tahu?" decak Eunhyuk sebal sambil melepaskan pelukan Donghae pada tubuhnya.

"Arraseo, arraseo… Aku mengaku salah padamu" Donghae memegang kedua bahu Eunhyuk dan membalikkan badan Eunhyuk agar menghadap dirinya. "Jadi, apa yang harus aku lakukan agar kekasihku yang manis ini tidak marah padaku, eum?" ucap Donghae manja pada Eunhyuk.

"Peluk aku" ucap Eunhyuk singkat.

Tak butuh waktu lama karena Donghae segera memeluk tubuh itu erat-erat sehingga membuat empunya—Eunhyuk memejamkan matanya karena merasakan nyaman dan hangat itu lagi setelah sekian lama tidak mendapatkannya dari kekasihnya ini.

.

.

.

.

.

.

.

Hollaww~~

Masih ingat dengan cerita ini?

Hehehe… :D

FF ini saya persembahkan untuk readers FF Jealous? yang masih belum puas dengan HaeHyuk momen di FF itu,, terutama untuk reader yang request sekuel untuk FF Jealous? :*

Sebenernya FF ini sudah jadi awal Januari kemarin. Tapi berhubung saya sibuk, saya jadi tidak sempat untuk mempublish FF ini

Oh iya!

Dan rencananya FF ini hanya 2-3 chap. Jadi jangan kaget kalau misalnya chap depan FF ini udah END :p

.

.

Nah… seperti biasa, saya mau minta review dari reader yang ingin FF ini lanjut

So, yang ingin lanjut

Review pleaseee~~

GamshaHAE

.

.

-Mei Hyun-