~Your Light~
Author : Kiela Yue
Cast : Luhan, Sehun, Kai, Kris, Sulli de el el..
Genre : Romance, Angst [Boys Love/Yaoi] of course
Rating : NC.. hahay! (makanya hati – hati ^^)
Length : Multichapter / Chapter 1
Disclaimer : Cerita ini murni dari otak saya yang mulai yadong karena pengaruh alien – alien keparat itu. (dicincang Exotics). Maaf kalau memiliki alur yang sama dengan FF lain karena cinta seperti ini emang udah banyak dibicarakan.
Happy Reading…. Chu~ (kechup basyah)
Sebuah mobil berjalan pelan melintasi jalan yang tenang ditengah pegunungan. Kalau dilihat dari luar, terkesan seperti mobil biasa, kecuali bagian dalamnya yang telah diubah dan dimodifikasi jadi mobile home. Dapat diketahui kalau orang yang di dalam tidak terburu – buru melihat kecepatannya yang mungkin hanya mencapai dua puluh kilometer per jam. Sangat santai.
"Ahhh~~" desahan nikmat terus keluar dari bibir pink seorang namja mungil yang tengah dicumbu namja tinggi didekatnya. Dia sama sekali tidak menyangka kalau mereka akan bercinta didalam mobil yang sedang berjalan seperti ini. Kemarin dia cuma diberi tahu untuk ikut menemani namja didepannya liburan. Tapi kini?
"Ngg…hh.." dia kembali melenguh saat lehernya digigit dan dihisap kuat. Kaos putih longgar yang dia pakai sudah terangkat memperlihatkan nipple nya yang memerah karena terus dipelintir oleh tangan nakal namja yang tengah menikmati tubuh indahnya. Belum lagi leher dan bahunya yang saat ini mungkin sudah terdapat banyak bercak merah keunguan.
"Se..sehunniiee..hh.. jebal,,,"
Namja yang bernama Sehun itu sama sekali tidak mempedulikan desahan dan erangan namja yang tengah dia cumbu. Malah dia semakin bersemangat untuk menjamahnya. Menjilati dan menyesapi setiap inci tubuh namja yang membuatnya kecanduan.
"Teruslah mendesah my Luhannie…" bisiknya seduktif sambil mengecup telinga namja yang dipanggilnya Luhan.
Luhan tidak menjawab, dia malah sibuk menggigit bibir bawahnya untuk menahan luapan yang membuncah dari dadanya. Tangan Sehun tidak berhenti mengelus punggung dan perutnya, lalu memelintir nipple nya bergantian. Tangannya terus menjambak rambut Sehun.
Perlahan Sehun mendorong tubuh Luhan hingga terbaring diatas sofa. Sebelumnya dia telah melepas kaosnya dan kini Luhan sudah topless. Iman Sehun benar – benar tidak kuat lagi melihat ekspresi namja didepannya yang tengah memandangnya dengan tatapan sayu dan bibir yang bengkak karena terlalu lama dia cium tadi. Nafasnya yang satu – satu membuat Sehun tidak mungkin menunggu lagi untuk menyerangnya. Sehun langsung menindih tubuh mungil itu dan kembali mendaratkan ciuman panas di bibir Luhan. Luhan dengan senang hati menyambut lumatan Sehun dan ikut membalasnya dengan membuka mulutnya. Membiarkan lidah Sehun masuk dan menikmati apapun yang ada di dalam sana.
"Nnngghh…." Erangan itu lolos dari mulut Luhan saat Sehun memberinya jeda untuk mengambil nafas. Namun hanya sebentar karena Sehun kembali menciumnya. Menggigit bibir Luhan bergantian dan menyesapnya. Mengajak lidah Luhan untuk menari bersama dalam gairah yang membuncah di dada keduanya. Goyangan mobil saat berjalan membuat permainan mereka semakin menarik.
Begitu selesai dengan bibir Luhan, Sehun menurunkan kepalanya kearah leher Luhan dan menjilatinya.
"Ngghh… Se… Sehunnieehh…"
Setelah meninggalkan 'cap'nya, Sehun beralih ke nipple Luhan dan mengemutnya bergantian dengan sangat nikmat. Sedangkan tangannya sibuk untuk membuka kancing celana jeans Luhan. Luhan semakin merasa melayang dengan setiap sentuhan memabukkan dari Sehun yan selalu dia inginkan.
Setelah kancing celana Luhan terlepas, Sehun membuka resletingnya dan menurunkan celana yang menurutnya sangat mengganggu. Smirk terpampang jelas di wajah tampannya saat melihat celana dalam Luhan yang sudah basah karena sepertinya namja itu sudah mengeluarkan pre-cum nya. Sehun kembali mensejajarkan wajahnya dengan wajah Luhan yang sudah memerah.
Tangannya sibuk membelai paha dan selangkangan Luhan yang tanpa celah. Perlahan tangan kanannya menyusup dan menggenggam junior Luhan membuat namja itu menggeliat.
"Sehunnieeehh… aaahhh…"
"Hmm?"
Sehun hanya bergumam menyaksikan setiap ekspresi penuh nafsu seorang Luhan.
"Ahh~~"
Luhan mendesah hebat saat Sehun menggenggam juniornya dengan sangat erat. Dia pun membuat goresan – goresan dipunggung Sehun yang entah sejak kapan keadaannya sudah topless sama seperti dirinya.
Sehun menyeringai senang. Dia pun memindahan kepalanya tepat di depan junior Luhan yang sudah menegang dan meniupnya pelan.
"Ssshhh…. See..sehunnieehhh…. aahh…" Luhan kembali mendesah saat Sehun memasukkan juniornya ke dalam mulut Sehun dan mengulumnya. Kedua tangan Sehun sibuk memainkan dan memijit twinsball nya dengan gerakan yang tidak teratur. Sesekali Sehun menggigit juniornya membuat Luhan merasakan nikmat yang tidak bisa dia ungkapkan. Tangannya sibuk mengacak rambut Sehun. Dia benar – benar melayang dengan semua sentuhan Sehun.
"Sehunnie.. aku…" belum sempat melanjutkan kata – katanya, cairannya sudah keluar duluan dan memenuhi mulut Sehun. Sehun menelannya dengan senang hati.
Hah.. ha… nafas Luhan tersengal. "Sehunnie,, juga mau?" tanyanya.
"Tentu saja," jawab Sehun yakin.
Mereka pun tukar posisi. Sehun duduk di sofa sambil merenggangkan kakinya, sedangkan Luhan berlutut di lantai menghadap Sehun. Dia membuka celana Sehun yang sudah menonjol dengan buru – buru. Dia sudah tidak tahan lagi untuk mencicipi lollipop kesayangannya. Luhan tersenyum saat dia berhasil mengeluarkan benda yang sudah mengacung tegak itu. Dengan cepat dia memasukkannya ke dalam mulutnya.
"Sshh…" Sehun mendesah saat Luhan mulai mengurut batangnya yang tidak muat masuk ke dalam mulut mungil Luhan. Luhan memang benar – benar tahu bagaimana cara memanjakannya. Goncangan pelan mobil seolah tidak mereka rasakan lagi.
Sesekali Luhan menghentikan kulumannya dan menjilati junior Sehun dari ujung ke pangkal, atau sebaliknya. Dia juga menggigit twisball Sehun yang menurutnya sangat menggemaskan(?). Luhan melirik Sehun yang sedang mendongakkan kepalanya karena merasakan kenikmatan dari servis-an Luhan. Wajahnya yang sedang dilanda nafsu terlihat menggairahkan.
Beberapa saat kemudian Luhan merasakan junior Sehun berkedut pertanda kalau namja itu akan mencapai klimaks. Dugaannya tepat, cairan Sehun langsung memenuhi mulutnya. Dia cepat – cepat menarik kepalanya hingga sisa cairan Sehun muncrat diwajahnya. Dia sengaja melakukannya.
"Bagaimana?" tanyanya sambil mendongak menghadap Sehun dengan wajah yang belepotan. Sehun langsung meraih tengkuknya dan menjilati seluruh wajah Luhan untuk mengabiskan cairannya sendiri. Luhan menutup matanya membiarkan Sehun berbuat sesuka hatinya. Mereka kembali tenggelam dalam ciuman panas yang saling menuntut. Setelah puas berciuman, Sehun menarik kepalanya memutuskan benang saliva yang menghubungkan bibir mereka berdua.
"Cukup main – mainnya. Sekarang kita langsung saja." Ucap Sehun tidak sabaran. Luhan mengangguk dan cepat – cepat meraih tangan Sehun lalu mengulum jarinya dengan seduktif. Sehun tersenyum melihat tingkah Luhan yang tetap menggemaskan meski dalam keadaan 'begini'.
"Lick it baby.." bisik Sehun dan kembali menjilati telinga Luhan untuk menunggu namja mungil itu selesai membasahi jarinya. Setelah dirasa cukup basah, Luhan pun melepaskan kulumannya dijari Sehun.
Luhan mencengkeram bahu Sehun dengan kuat saat Sehun memasukkan satu jarinya kedalam hole Luhan.
"Appooo…" ringisnya.
Setelah agak lama, Sehun kembali memasukkan jarinya yang lain dan menggerakkannya seperti menggunting untuk mempermudah aksesnya nanti. Jeritan Luhan semakin keras karena dia tetap merasakan sakit meski mereka sudah sangat sering melakukannya.
"Mianhee…" ujar Sehun pelan.
"Gwenchana… Sehunniiee..hh.. lanjutkan saja."
Sehun tersenyum. Setelah dirasa cukup, dia pun mengarahkan juniornya ke depan hole Luhan yang sudah memerah. Luhan menanti sambil menelan ludahnya.
"Ng.. akh!" Luhan merasakan sakit saat kepala junior Sehun sudah masuk ke'dalam'nya. Dengan sekali hentakan, semua junior Sehun yang big size itu langsung masuk dengan sempurna.
"Akh… Appo!" air mata Luhan keluar saat dia merasakan nyeri di bagian bawahnya. Sehun mencium bibirnya untuk mengurangi dan mengalihkan rasa sakit Luhan. Luhan menggigit bibir Sehun dengan keras. Sehun merutuk dalam hati, namun dia tahankan saja karena rasa sakit Luhan di bawah sana pasti jauh lebih besar.
"Gerakkan Sehunnieee.." pinta Luhan setelah dia bisa menyesuaikan benda asing yang memasukinya. Sehun mengangguk dan dia pun memulai gerakan in out nya. Tubuh Luhan ikut tersentak saat Sehun mempercepat gerakannya.
"Ahh…"
"MMhhh…."
Mereka berdua terus mendesah menikmati permainan mereka yang sebentar lagi akan mencapai puncaknya.
"Sehunniiee. Akuu mau keluaarr…"
"Bersama.. Luahnniiee"
"Ahh…" mereka mendesah bersamaan saat melakukan pelepasan yang melegakan itu. cairan Luhan langsung tumpah diperut Sehun, sedangkan cairan Sehun mengaliri paha Luhan karena hole Luhan yang sempit itu tidak sanggup menampungnya. Nafas mereka tersengal karena capek. Sehun menjauhkan dirinya dan berbaring di lantai yang berlapis karpet. Sedangkan Luhan tetap tiduran diatas sofa. Namun naas, saat truk melewati tikungan tajam, tubuh Luhan terjatuh dan menimpa Sehun. Mereka saling terdiam beberapa saat.
"Miaan.." ujar Luhan akhirnya.
"Gwenchana,," jawab Sehun sambil tersenyum. Luhan cepat – cepat berdiri dan berniat untuk memakai kembali bajunya yang sudah berserak.
Sayangnya Luhan tidak jadi melakukannya karena Sehun sudah mendorong tubuhnya ke dinding.
"Sehunnia, a..apa yang.. ahh ahh…appo!" Luhan kembali berteriak kesakitan karena Sehun memasukkan juniornya dengan gerakan cepat dan tiba – tiba. Sehun menggenjotnya dengan gerakan yang sangat cepat. Tangan kiri Sehun sibuk mengocok junior Luhan.
"Ngghh.." Luhan cuma bisa bergumam karena Sehun memasukkan jarinya ke dalam mulut Luhan. Tangannya semakin erat mencengkeram dinding truk untuk menopang tubuhnya yang sudah lemas.
"Kamu.. milikku.." bisik Sehun ditelinga Luhan dengan suara berat yang penuh nafsu. Bibirnya tidak tinggal diam dan terus mengukir karya dipunggung putih Luhan.
Sehun merasakan tangannya yang mengosok junior Luhan sudah basah. Sepertinya uke nya itu sudah mencapai klimaks nya yang entah keberapa. Sehun terus menggenjot Luhan karena dia juga akan merasakannya juga.
"Ah…" akhirnya Sehun bernafas lega akhirnya dia keluar juga. Tubuh mereka berdua kembali lemas dan mereka terbaring dilantai dengan junior Sehun yang tetap menancap.
"Sehunnie,, berat…" Luhan merasa sakit karena tubuh Sehun menimpa tubuh kurusnya.
Sehun pun duduk, tapi dia juga ikut mendudukkan Luhan dipangkuannya. Kening Luhan berkerut. Jangan – jangan Sehun,,
Benar saja, Sehun kembali menggenjotnya dan membantu Luhan untuk menaik-turunkan pinggangnya.
Luhan menjerit dalam hati. Kenapa Sehunnya tidak pernah capek?
Perlahan Luhan menggerakkan tubuhnya dan berusaha bangkit. Tenaganya benar – benar terkuras habis akibat ulah Sehun. Selama perjalanan saja dia sudah terkapar. Ditambah lagi empat hari kedepan mereka akan terus berduaan di villa Sehun. Sepertinya Luhan tidak akan bisa berjalan normal seminggu ke depan dan harus mencari alasan lagi untuk absen dikampus. (T.T)
"Kamu baik – baik saja kan?" tanya Sehun dengan nada khawatir. Dia sudah selesai memakai bajunya. Luhan cuma mengangguk lemah sambil memakai bajunya. Dia bahkan tidak sadar kapan mobilnya berhenti.
"Kita sudah sampai, kajja.." Sehun mengulurkan tangannya dan disambut Luhan dengan senang hati.
Begitu mereka keluar, wajah Luhan langsung memerah melihat tiga orang pelayan yang sudah berdiri rapi di dekat pintu. Dia sangat malu dengan keadaannya sekarang yang sangat berantakan. Baju dan rambut kusut, leher yang penuh dengan kissmark dan seluruh tubuhnya yang pasti bau keringat dan sperm.
Luhan melirik Sehun yang tenang – tenang saja meski keadaan mereka sama. Tentu saja dia biasa saja, bukankah ini vila miliknya dan pasti pelayan itu tidak akan pernah membicarakannya. Sedangkan Luhan? Saat ini dia pasti terlihat seperti pria murahan yang bercinta di dalam mobil dengan pasangannya yang seorang konglomerat. Luhan menggeleng – gelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikiran aneh yang mulai merasukinya. Dia mengepalkan tangannya untuk menyemangati diri kalau dia tidak perlu khawatir karena tidak seorangpun yang mengenalnya disini.
Sehun mengajaknya untuk naik ke lantai dua berhenti di depan sebuah kamar.
"Masuklah, kamarku disebelah," ujar Sehun.
"Ne…" Luhan mengangguk dan masuk kedalam. Namun tiba – tiba dia berbalik dan berniat untuk mengecup pipi Sehun, Tapi dia melakukan kesalahan, Sehun berbalik dan Luhan jadinya mengecup bibir sexy milik Sehun. Sehun langsung meraih tengkuk Luhan dan menyandarkan tubuh mungil itu di dinding. Lumatan kasar yang dilakukan Sehun membuat Luhan kesulitan untuk mengimbanginya.
"Ssshh.. Se..Sehun…" Luhan mendesah di sela ciuman mereka yang basah. Lidah Sehun bergerak lincah mengabsen jajaran gigi Luhan dan menggelitik langit – langit mulutnya. Apa Sehun mau mulai lagi? Padahal mereka baru saja melakukannya selama berjam – jam di perjalanan tadi. Sehun menarik kepalanya menjauh membuat benang saliva yang menghubungkan bibir mereka jadi terputus.
Dia menyeringai, "Waeyo, Luhannie?"
Luhan menggeleng pelan, "Aku capek, Sehunnie."
"Jongmal?"
Kali ini Luhan mengangguk.
"Baiklah," Luhan tersenyum mendengar jawaban Sehun. Sepertinya dia bisa lepas dari namja yang mirip serigala yang kelaparan itu. Tapi perkiraan Luhan salah, wajahnya kembali memerah dan sengatan – sengatan aneh kembali menjalari seluruh tubuhnya saat tangan kokoh milik Sehun menggenggam juniornya dengan tiba – tiba. Desahan kenikmatan kembali keluar dari bibir pink mungil itu. Kedua tangan Luhan mencengkeram bahu Sehun untuk menopang tubuhnya yang terasa lemas. Sehun tidak melakukan apapun selain memijit juniornya dengan tempo teratur. Dia sangat suka melihat wajah Luhan yang sedang terangsang seperti saat ini.
"Jeball..Sehuniieeehh….hh,,," Sebelah tangan Luhan sudah berpindah memegangi tangan Sehun untuk menghentikan kegiatannya itu.
"Wae? Mau dilanjutkan chagii?" bisik Sehun seduktif ditelinga Luhan sambil menjilati telinga Luhan seperti anak kecil yang menjilati lollipop.
"Anniihh,,too..tolong hhen henti..kan…"
"Apa kau sungguh ingin aku menghentikannya?"
"Ne, tolong henti… Ahhh…~" Luhan mendesah kencang hampir berteriak. Sehun menggenggam juniornya dengan sangat kuat dan menggigit lehernya dalam waktu yang bersamaan. Kenapa namja di depannya senang menyiksanya dengan cara seperti ini?
"Baiklah kalau itu keinginanmu. Nanti kita lanjut kembali. Aku juga mau membersihkan badanku. Atau kamu ingin kita mandi bersama?"
"Ti..tidak usah.." wajah Luhan kembali memerah. Dia memikirkan kalimat "nanti kita lanjut kembali' yang baru saja diucapkan Sehun.
"Kalau begitu malam ini temui aku di taman belakang. Kalau kamu tidak tahu tempatnya, tanya saja sama pelayan," ujar Sehun sambil mengusap rambut Luhan dan beranjak pergi. Luhan menatap punggung Sehun dengan pandangan yang sulit diartikan. Dia sedikit kecewa karena namja tinggi itu menghentikan 'aktifitas' yang sebenarnya dia sukai. Meski dia capek, tapi kalau dengan Sehun, dia pasti sanggup berapa lama pun itu. -_-
Luhan membuka kenop pintu dan masuk ke dalam kamar yang sepertinya disediakan untuknya. Dia langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang sudah sangat lengket. Luhan berendam sambil memejamkan matanya dan menikmati aroma chamomile yang dia sukai. Sehun benar – benar tahu semua tentang dirinya, sampai wangi sabun favoritnya. Namun biarpun perhatian Sehun sangat besar, dia sama sekali tidak tahu bagaimana perasaan namja itu terhadapnya.
Ffiuuh.. *elap keringet jagung.
Mianhe readers-nim kalo NCnya ga hot. Namanya pemula.. (sokwatados)
Coba anda baca dipinggir pantai pas cuaca cerah, pasti terasa HOT kok.. heheehe..
*dipanggangreaders, *nihBiarHOTbeneran.
Kalo boleh curcol, sebenernya awalnya aku ga suka YAOI sama BL boyband. Aku sukanya manga doang. Aku mulai suka saat pertama kali liat couple EXO khususnya HunHan yang lengket banget. Rasanya mereka itu 'perwujudan' BL yang sesungguhnya :"). Dengan wajah unyu-unyu cute-minta ditindasnya Luhan, Plus wajah sangar dan garang-nya Sehun saat rambutnya dibuat ala LiOnardo DiCaprio, aku jadi gregetan sendiri dan ketagihan menghayalkan mereka ber NC-ria... Temanku bilang kalo Luhan itu 'uke' sejati. Siapapun pasangannya dia tetap uke. Duh…
RnR plis…
