Betrayal
Cast: Yunjae, Yoosu, Changmin. Ahra
Genre: Angst, Drama
Warn: Yaoi, M-preg, cerita pasaran
oOOo
Malam sudah begitu larut. Tetapi tempat ini masih ramai. Ketika orang-orang diluar sana telah terlarut dalam mimpinya, tempat ini masih dipenuhi wanita-wanita berpakaian minim dan pria-pria kelas atas berkantung tebal. Bau Alcohol menusuk penciuman ketika siapa pun memasuki tempat ini.
Tempat ini tempat dimana kebanyakan orang mencari kesenangan di kehidupan malam. Tak jarang pula tempat ini dijadikan pelampiasan ketika seseorang sedang tak tenang hatinya. Tetapi beberapa dari mereka pun mencari uang dari tempat ini. Di Mirotic Pub.
Seorang namja manly berwajah tampan duduk diujung pub bersama satu orang lainnya. Tak jarang wanita menghampiri mereka. Tangannya menggenggam segelas minuman ber-alcohol. Meneguknya hinngga habis dan mengisinya kembali hingga penuh berulang-ulang kali. Bibir nya mulai memutih, matanya pun mulai sayu tanda kesadarannya mulai hilang.
"Yunho-ya dengan begini tak akan menyelesaikan masalah mu" seorang namja dengan wajah Cassanova nya menempuk pundak namja yang mulai mabuk tadi.
"Kau tak tau apa-apa Yoochun-sshi" Yunho mengabaikan kata-kata Yoochun dan kembali mengisi penuh gelasnya.
"Aku tau yun. Aku sahabatmu, aku tau semuanya" Yoochun mulai jengah dengan kelakuan Yunho akhirnya dengan keberanian dia merebut gelas Yunho dan menumpahkan ke sembarang arah. Demi kebaikan sahabatnya.
"YAK!" Yunho meraih kerah Yoochun dan mengepalkan tangannya. "ASHHH" teriaknya frustasi sambil mengacak rambutnya sendiri.
"Kita pulang" Yoochun mengalungkan tangan kanan Yunho ke lehernya dan menariknya untuk menuju ke mobilnya. Perlahan kesadaran Yunho benar-benar hilang hingga ia memejamkan kedua matanya.
Yoochun mulai menjalankan Porsche nya dengan kecepatan tinggi menuju apartemennya. Selama hampir satu tahun terakhir ini, ia 'menampung' sahabatnya di apartemen miliknya. Yoochun selalu mendampingi Yunho ditengah masalah yang menipa sahabatnya tersebut.
Yunho telah menikah selama hampir 2 tahun dengan seorang namja cantik bernama Kim Jaejoong. Seorang penyanyi Cafe. Orang tua Yunho tak pernah merestui hubungan mereka. Sementara itu Jaejoong sendiri seorang yatim-piatu sejak kecil. Yunho yang merasa dirinya mampu menghidupi keluarganya kelak akhirnya menikahi Jaejoong. Keduanya hidup ditengah kebahagiaan. Hingga suatu saat Yunho bertemu dengan Go Ahra. Seorang wanita cantik yang menjadi bawahan barunya diperusahaan. Beberapa bulan mereka 'berteman' dan akhirnya Yunho benar-benar mengkhianati Jaejoong. Yunho berselingkuh. Jaejoong tak pernah mengetahui hubungan 'gelap' suaminya. Yoochun tau semuanya. Awalnya Yoochun menyalahkan Yunho tentang semua yang terjadi hingga akhirnya Yoochun mengerti satu keinginan sahabatnya yang mungkin tidak bisa didapatkannya dari Jaejoong. Yunho ingin mempunyai anak. Yoochun juga tau walaupun Yunho mengkhianati Jaejoong, sahabatnya itu hanya mencintai Jaejoong. Tidak dengan Ahra.
oOOo
Flashback
Jaejoong menatap tidak percaya kertas ditangannya. Kertas tersebut menyatakan bahwa didalam dirinya terdapat nyawa lain. Dirinya mengandung. Perlahan air mata Jaejoong jatuh. Dia bahagia. Benar-benar bahagia. Dia harus memberi tau suaminya. Jung Yunho.
Jaejoong mengambil ponsel didalam tas nya dan men-dial nomor Yunho. Sampai kali ketiga Yunho tidak menjawab. Jaejoong melirik jam di dinding kamarnya, jarum panjang tepat diangka 10 dan jarum pendek diangka 9. Kurang 15 menit menuju pukul 10 malam. Akhirnya Jaejoong memilih untuk meletakkan kertasnya dibawah bantal dan keluar dari kamarnya dan menunggu Yunho disofa.
Namja cantik itu tersenyum membayangkan reaksi suaminya nanti. Yunho sudah sejak lama menginginkan seorang anak. Itu yang membuat Jaejoong sedih dan takut karena dirinya tidak akan dapat memenuhi keinginan suami yang sangat dicintainya itu. Tapi siapa sangka, Tuhan memberinya keajaiban. Jaejoong akhirnya mengandung. Jaejoong terlarut dalam bayangannya hingga akhirnya tanpa sadar dirinya tertidur disofa.
Ditempat lain namja yang ditunggu oleh Jaejoong tengah berbicara didalam Audi hitamnya. Yunho menghentikan mobilnya sebentar atas permintaan Ahra yang duduk di kursi penumpang.
"Oppa, bacalah" Ahra menyerahkan sebuah amplop kepada Yunho. Dengan dahi berkerut, Yunho menerima amplop tersebut.
"K-kau, hamil?" Yunho membulatkan kedua mata sipitnya. Ahra menganggukan kepalanya dengan senyuman menghiasi bibirnya.
Yunho membaca kertas tersebut sekali lagi memastikan dirinya tidak salah. Tangan kanannya meremas ujung kertas. Dia tak tau harus bereaksi seperti apa. Pada satu sisi dirinya bahagia karena sebentar lagi dirinya akan memiliki anak yang sudah lama ia impikan. Pada sisi lainnya Yunho merasa begitu berdosa pada Jaejoong, satu-satunya orang yang ia cintai. Dia telah mengkhianati Jaejoong.
"Oppa, kenapa diam saja?" suara lembut Ahra menyadarkan Yunho dari lamunannya. "Kau tidak senang?" Ahra tampak sedih.
"A-ani. Tentu saja aku bahagia. Sangat bahagia" Yunho memaksakan senyum dibibirnya.
"Jadi... apakah oppa akan memberitau Jaejoong?" Ahra mengalihkan pandangannya pada jendela.
"Molla" Yunho menjawab singkat dan mulai menjalankan mobilnya untuk mengantar Ahra pulang. Mendengar jawaban Yunho, Ahra hanya menghela napas panjang.
Selama perjalanan tak ada satu diantara mereka yang membuka pembicaraan. Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Ahra kecewa dengan reaksi Yunho ketika dirinya menanyakan tentang Jaejoong. Yunho kecewa pada dirinya sendiri yang sudah mengkhianati Jaejoong terlalu jauh. Dia tak tau harus mengatakan apa pada Jaejoong. Sementara itu tidak selamanya Yunho dapat membohongi Jaejoong.
Karena terlalu sibuk dengan pikirannya, Yunho tidak sadar kalau mereka sudah tiba didepan apartemen Ahra. Ahra turun tanpa mengucapkan apapun. Yunho menatap punggung Ahra yang menjauh, ia tau wanita itu kecewa pada dirinya.
oOOo
Yunho membuka pintu apartemennya. Bibirnya tersenyum melihat wajah cantik Jaejoong yang tertidur disofa. Wajah tenang Jaejoong dapat memberi ketenangan dalam hatinya. Perlahan Yunho menyibak poni Jaejoong yang mentupi sebagian matanya. Namja tampan itu perlahan mendekatkan bibirnya dengan bibir Jaejoong dan diciumnya dengan lembut, khawatir membangunkan Jaejoong dari tidurnya.
Sebenarnya Yunho benar-benar mencintai Jaejoong. Bahkan tidak ada satupun yang dapat menggantikan Jaejoong dihatinya. Meskipun Yunho berselingkuh dirinya bersumpah kalau dia tidak pernah sekalipun mencium atau memeluk Ahra. Karena Yunho sama sekali tidak mencintai Ahra. Yunho tau dirinya jahat mempermainkan perasaan Ahra dan mengkhianati Jaejoong.
"Joongie, percayalah aku hanya mencintaimu" Yunho berbisik dengan lembut ditelinga Jaejoong dan mengecup pipinya sekilas. Yunho menunjukkan rasa cintanya pada Jaejoong selama ia bisa, karena Yunho yakin setelah ini Jaejoong akan membencinya.
"Enghhh" namja cantik yang sedang terlarut dalam mimpinya pun akhirnya terbangun. "Yunnie?" Jaejoong tersenyum lembut. Matanya menyipit menyesuaikan dengan terangnya ruangan ini.
"Aku pulang" Yunho mengecup dahi Jaejoong cukup lama. Jaejoong hanya tersenyum.
"Kenapa malam sekali?" Jaejoong mengerucutkan bibirnya.
"A-ada meeting penting dikantor" Yunho sekali lagi membenci dirinya karena sekali lagi ia membohongi Jaejoong. Tangannya mengelus rambut hitam Jaejoong.
"Boo, aku ingin mengatakan sesuatu" Yunho menarik napas panjang.
"Katakan saja. Aku juga ingin mengatakan sesuatu" Jaejoong tersenyum manis.
"Jinjja? Katakanlah duluan" Yunho menggenggam kedua tangan Jaejoong.
"Ani, Yunnie dulu" Jaejoong memainkan jari-jari Yunho.
Tiba-tiba wajah Yunho berubah serius. Yunho menundukkan kakinya seolah ingin mencium kaki Jaejoong. "Boo, aku minta maaf" wajah Jaejoong terlihat bingung. "Aku bersumpah, aku hanya mencintaimu" Yunho semakin menundukkan wajahnya. "Aku menghamili wanita lain" perlahan air mata Yunho mulai turun. Jaejoong tidak menunjukan reaksi apapun. Tubuhnya terasa lemas. Seperti nyawanya sudah meninggalkan tubuhnya.
"Joongie aku tau, aku tidak termaafkan. Tapi aku hanya ingin meyakinkanmu kalau aku tidak mencintai siapapun selain kau" perlahan Yunho menggerakan tubuhnya untuk memeluk Jaejoong dan dengan cepat Jaejoong berdiri. Jaejoong tidak menjatuhkan air matanya sama sekali.
"Yun, aku membencimu" Jaejoong meninggalkan Yunho kemudian masuk kedalam kamarnya. Namja cantik itu mengunci dirinya didalam kamar mandi.
Jaejoong menyalakan shower dan mendudukan dirinya dibawah aliran air. Perlahan air matanya turun. Jaejoong menampar-namparkan tangannya sendiri kewajahnya. Berharap dia belum terbangun dari tidurnya. Jaejoong merasa dirinya benar-benar hancur.
Tiba-tiba Jaejoong teringat nyawa lain didalam perutnya. Bibirnya tersenyum tipis tapi air matanya semakin deras mengalir. Jari-jarinya mengusap permukaan perutnya dari balik T-shirt nya. Seketika hatinya menghangat. Dia tidak sendirian. Setidaknya dia masih memiliki sebagian diri Yunho didalam perutnya.
End Of Flashback
oOOo
Mata sipit Yunho perlahan terbuka. Kepalanya terasa berat. Dasi yang belum ia buka tadi malam terasa mencekik lehernya. Perlahan-lahan ia mengingat ingat kejadian tadi malam. Ia mabuk berat hingga kesadarannya hilang.
Yunho meraih ponselnya dari dalam kantung celananya. Hatinya menghangat saat melihat foto Jaejoong bersama bayi yang usianya belum genap 1 tahun bernama Changmin menjadi Wallpaper ponselnya. Yunho mendapatkan foto itu dari Kim Junsu, adik Jaejoong. Junsu sendiri adalah kekasih dari Yoochun. Saat ini Jaejoong bersama Changmin-anaknya- tinggal di apartemen Junsu. Walaupun Jaejoong tidak ada di apartemen lamanya, Yunho tetap tidak ingin tinggal disana dengan alasan selalu teringat Jaejoong ketika menginjakan kakinya disana.
Bruk
Suara Yoochun yang meletakkan nampannya di meja nakas, menyadarkan Yunho dari lamunannya. Yunho melirik Yoochun sekilas.
"Makanlah. Semalam perutmu hanya terisi alkohol" Yoochun menepuk pundak Yunho dan dibalas anggukan oleh Yunho.
"Ne, gomawo" Yunho mengambil sarapan yang sudah disiapkan oleh Yoochun.
"Tadi pagi-pagi sekali Ahra mencarimu" Yoochun mendudukkan dirinya disofa kamar Yunho.
"Mwo? Untuk apa?" Yunho menyuapkan makanannya kedalam mulutnya.
"Dia mengucapkan selamat tinggal, dia akan pindah ke New York dan menikah disana. Dia juga ingin meminta maaf pada Jaejoong" ucap Yoochun menjelaskan.
"Hum... semoga dia mendapatkan kebahagiaannya. Soal Jaejoong, dia tak salah tapi aku yang salah" Yunho menundukkan kepalanya.
"Kalian salah Yun. Tidak seharusnya kau mengkhianati Jaejoong dan tidak seharusnya juga Ahra membiarkan mu mengkhianatinya. Kalian berdua salah" Yoochun selalu jujur. Dia tidak pernah membela Yunho jika Yunho memang salah. Meskipun Yunho sahabatnya sendiri.
"Ya, aku mengerti"
"Sudahlah tidak ada gunanya menyesali kesalahan yang sudah berlalu" Sekali lagi Yoochun menepuk pundak Yunho. "Sebentar lagi anak mu genap 1 tahun yun" Yoochun berusaha mencaikan suasana yang kaku.
"Ne. Dan selama hampir setahun juga aku, appanya belum pernah menyentuhnya" Yunho tertawa sarkastik. Sejak Jaejoong mengetahui Yunho berselingkuh, Jaejoong tidak pernah mau bertemu Yunho. Bahkan saat melahirkan sekalipun. Beberapa kali Yunho mencoba menemui Jaejoong tapi Jaejoong selalu menolaknya.
"Suata saat kau pasti bisa bertemu Jaejoong dan Changmin, Yun. Toh kau dan Jaejoong belum bercerai. Masih ada kesempatan. Percayalah" Yoochun berusaha menghibur sahabatnya.
"Semoga" Yunho tersenyum tulus.
oOOo
"Hyung! Changmin menangis. Otthokae?" Junsu berlari kecil menghampiri Jaejoong yang sedang berdiam diri disofa. 'Pasti memikirkan Yunho-hyung' pikir Junsu dalam hati.
"Kemarikan" Jaejoong mengulurkan tangannya untuk menggedong Changmin. Jaejoong menciumi seluruh wajah Changmin membuat Changmin menggeliat merasakan geli. Junsu tersenyum melihat hyung bersama keponakannya yang terlihat bahagia. 'Seandainya Yunho-hyung ada disini' lagi-lagi Junsu hanya dapat berkata dalam hatinya.
"Hyung, sebentar lagi Changmin berusia 1 tahun" Junsu mendudukkan dirinya disampin Jaejoong. Tangannya mengusap kepala Changmin.
"Ne. Minnie, cepatlah besar. Agar dapat menjaga umma" Jaejoong menggesekan hidungnya pada hidung Changmin.
"Hyung, kalau diperhatikan wajah Changmin tidak mirip denganmu" ucap Junsu polos,
"Maksudmu dia mirip Yunho?" Kata-kata Junsu sedikit membuat mood Jaejoong turun. Tapi harus ia akui, Changmin benar-benar duplikasi Yunho.
"Yak! Santai saja hyung. Aku hanya berkata jujur. Lagipula dia appa-nya kan? Jadi tidak masalah" Junsu merangkul pundak Jaejoong.
"Ah sudahlah. Moodku jadi buruk" Jaejoong beranjak meninggalkan Junsu.
oOOo
Yunho sedang sibuk dengan kertas dimeja dan Ballpoint ditangannya. Sesekali bibirnya tersenyum. Ia harap Changmin akan menyukai ini dan tentunya Jaejoong juga.
Sret
Tiba-tiba sebuah amplop jatuh dari mejanya. Yunho membuka amplop tersebut dan wajahnya berubah menjadi sedih.
Jung Jaejoong
Male
Male Pregnancy
(+)
Ingatan Yunho kembali ke masa lalunya dimana secara tidak sengaja Yunho menemukan kertas ini.
Flashback
Jaejoong menarik kopernya keluar dari kamar. Matanya bengkak dan masih berair. Semalaman dirinya menangis didalam kamar mandi setelah Yunho mengakui perselingkuhannya.
"Boo, kau mau kemana?" Yunho menahan tangan Jaejoong.
"Bukan urusanmu" Jaejoong menepis tangan Yunho yang menahannya.
"Joongie kumohon jangan pergi" Yunho memeluk tubuh kurus Jaejoong dari belakang. Menahan istrinya agar tidak meninggalkan apartemen.
Jaejoong melepaskan pelukan Yunho yang membuatnya sesak dan membalikan tubuhnya. "Dan aku juga memohon jangan temui aku lagi. Jangan campuri urusanku, Yunho-sshi" suara Jaejoong bergetar.
Jaejoong membalikan tubuhnya dan benar-benar pergi. Entah kenapa Yunho tidak mampu menahan Jaejoong. Tubuhnya terasa kaku. Yunho mengepalkan tangannya dan meninju tembok sekali hingga tangannya memar. Yunho berlari kedalam kamar dan menjatuhkan dirinya dikasur. Menciumi aroma tubuh Jaejoong yang masih melekat di ranjang mereka. Berkali-kali Yunho mengucapkan kata maaf sambil meremas bantal Jaejoong.
Jaejoong benar-benar membuat Yunho menjadi namja yang hancur. Yunho mengeluarkan sumpah serapah dari mulutnya kepada dirinya sendiri seolah-olah dirinya benar-benar namja yang bodoh dan tak berguna.
Yunho melemparkan bantal Jaejoong ke sembarang arah. Tangannya meremas rambutnya sendiri hingga beberapa helai rontok dari kepalanya.
Sret
Mata Yunho menangkap bayangan amplop coklat yang jatuh kebawah ranjang. Dengan penasaran Yunho meraih amplop tersebut kemudian membukanya.
Jung Jaejoong
Male
Male Pregnancy
(+)
Seketika dunianya terasa hancur. Yunho benar-benar ingin melompat dari ketinggian atau meminum sesuatu yang berbahaya bahkan dia ingin mengiris urat nadinya. Yunho benar-benar frustasi.
End of Flashback
TBC
Annyeong! Author-sshi dateng lagi! kali ini bawa ff twoshoot hehe RnR ne gomawo~ *gatau mau ngomong apa* Maap cerita pasaran
