Seperti biasa, aku selalu melakukan aktifitasku sebagai pelajar di universitas bersama para sahabatku. Luhan, Kyungsoo, Kai, dan Sehun. Hari-hariku tak ada yang spesial. Mungkin karena aku tidak mempunyai seorang pendamping.
Terkadang aku iri dengan kedua pasangan ini tak lain adalah HunHan dan KaiSoo. Sejak sekolah menengah pertama hubungan mereka masih terlihat baik-baik saja. Terkadang mereka terus menceramahiku untuk mencari pendamping hidup. Hei, aku ini seorang gadis yang berarti tidak perlu mencari. Hanya tinggal menunggu entah sampai kapan.
"Baek, carilah kekasih.." ujar Luhan si rusa betina.
"ne! kau tidak bosan melihat kemesraan kami?" goda Kai merangkul Kyungsoo erat.
"kau itu cantik seperti Luhan, pasti banyak yang mau denganmu!" celoteh Sehun.
"yak jadi kecantikanku ada tandingannya? Ckck..jahat sekali kau merayu wanita lain di hadapanku." timpal Luhan menjitak kepala mayat hidup itu.
"aiisshh...bukan maksudku seperti itu!" gerutu Sehun mengusap kepalanya yang sakit.
"kau mau ikut dengan kami ke kantin?" ajak Kyungsoo si pororo mungil.
"ani! Aku ingin ke perpustakaan saja." balasku.
"tidak ingin menjadi obat nyamuk lagi?" goda Kai.
Aku menginjak kaki namja arang itu cukup keras hingga ia merintih kesakitan. Dengan segera aku pergi meninggalkan mereka semua. ahh...mereka benar-benar menyebalkan.
Ku langkahkan kakiku menuju perpustakaan. Kalian berpikir aku ini anak kutu buku? Tentu saja tidak! Aku hanya ingin menenangkan pikiranku disana. Ya kalian tahu kalau tempat itu sangatlah damai, tepat untuk tidur. Menurutku.
Tiba di tempat, aku memilih tempat paling ujung yang jarang orang lalui. Satu buku ku pilih dengan asal untuk menjadi penutup wajahku. Ku tegakan buku ini di hadapan wajahku yang sudah menopang pada meja panjang ini.
'selamat tidur!'
Author POV
Baekhyun asik dengan mimpinya hingga tak menyadari jika ada seseorang yang juga satu meja dengannya sekarang. Seorang namja itu asik membaca buku pilihannya. Hingga saat ia selesai membaca bab terakhir, Baekhyun masih belum bergeming.
'kenapa posisinya masih seperti itu?'
'apakah dia tidur?'
Namja ini pindah posisi duduk hingga kini berada tepat disamping Baekhyun. Ya, akhirnya ia bisa melihat gadis mungil ini tertidur lelap. Namja bermata besar ini menatap wajah tenang Baekhyun yang tertidur.
'tidur?'
'bagaimana dia bisa tidur di tempat seperti ini?'
"nona! kau tidak bisa tidur disini lebih lama. perpustakaan akan tutup.."
"nona~"
Namja tinggi ini mencoba membangunkannya dengan sedikit mengguncangkan tubuh mungil itu. Namun tak ada respon dari Baekhyun.
"NONA~!" pekiknya tepat di telinga Baekhyun.
Seketika kedua mata Baekhyun terbuka karena terkejut. Ia merentangkan kedua tangannya untuk merenggangkan otot-ototnya yang kaku. Namja berambut brown itu menahan tawanya saat Baekhyun menguap cukup lucu.
"sudah puaskah kurcaci mungil ini tidur?"
"mwo? kurcaci? yak tidak sopan sekali kau!"
Tolong panggilkan pemadam kebakaran saat ini juga. Bersiaplah api akan keluar dari mata gadis bermarga Byun ini. Oh..kau sudah membuat kesalahan fatal.
"tubuhku tidak pendek! tubuhmu saja yang seperti raksasa." timpal Baekhyun menatap lekat.
"tubuhmu memang tidak pendek, tapi mungil! Ahh...jika ku peluk pasti akan cocok dengan ruang tubuhku." godanya tersenyum kecil.
"mwo? aisshhh..."
Jika saja ini bukan di perpustakaan, mungkin Baekhyun akan mencekik leher jenjang itu. Tidak ingin memperpanjang masalah, Baekhyun segera pergi menabrak bahu namja tersebut.
'joha!' namja itu hanya tertawa kecil melihat punggung Baekhyun yang menjauh.
Byun Baekhyun POV
"kenapa wajahmu tertekuk seperti itu?" tanya Kyungsoo.
"ada yang menghinaku!"
"menghina?" bingung Luhan.
"namja itu mengatakan aku kurcaci! ahh..."
"itu bukan hinaan tapi kenyataan!" ucap Kai tertawa bersama Sehun.
"kau sudah tak sayang lagi dengan kakimu?" tanya ku menatap tajam Kai.
"ok! Ampun.." balasnya berhenti tertawa.
"siapa orangnya?" tanya Sehun.
"entahlah! Namja itu tinggi, bermata besar, bertelinga lebar.."
"eoh? Aku merasa tidak asing dengan ciri-cirinya." pikir Kai.
"sepertinya dia menyukaimu~" goda Luhan.
"mwo?" kejutku.
"ya bisa saja dia menyukaimu karena menghinamu seperti itu!" sambung Kyungsoo.
"akhirnya sahabat kita ini tidak akan lagi jadi obat nyamuk!" goda Kai tertawa lepas.
"YAK!" pekik ku.
"Kyungie~! Selamatkan aku.." seru Kai segera menarik Kyungsoo pergi dariku.
"Park Chanyeol! ya...sepertinya yang kau maksud dia." tebak Sehun.
'Park Chanyeol?'
TBC~
