Lonely
"Ia berharap tidak kesepian lagi"
Rate K+, Hurt/comfort
Semua tokoh didalam cerita adalah kepunyaan J. K. Rowling.
My first story
Malam semakin larut, tersisa denting jam yang menjulang tinggi di ujung dinding ruangan. Namun hal itu tidak serta merta membuat seorang anak kecil beranjak dari kursinya. Ia menatap makanan yang ada dihadapannya, kemudian melirik kearah pintu utama dan terakhir pohon yang berada disudut ruangan yang terlihat begitu indah.
"Aku harap mereka pulang malam ini." Ia tahu ini adalah pengaharapan yang sia-sia. Tapi siapa pun bisa berharap bukan? Terlebih pada hari seistimewa ini.
Tak ada satupun makanan yang tersentuh diatas meja, tidak pula dengan makanannya. Masih ada dua jam tersisa hingga jam berdenting-denting sebagai tanda tengah malam telah datang, juga sebagai akhir harapannya malam ini untuk merayakan natal bersama keluarganya.
"tuan Scorpius, sebaiknya anda makan terlebih dahulu saja. Mungkin orang tua anda akan pulang terlambat" pelayan itu menatapnya dengan iba.
"Tak apa aku tetap ingin menunggu" meski ia tahu ini sudah terlalu larut untuk pulang terlambat. melihat keteguhan tuannya sang pelayan undur diri.
Sudah tiga tahun hal ini berjalan, mangabiskan hari-harinya melihat orang tuanya saling mendiamkan diri, pulang larut malam, pagi harinya sarapan dalam diam, begitu seterusnya. Dia tidak tahu apa yang terjadi, mengapa orang tuanya berubah, mengapa ia diabaikan, dan mengapa ibunya menangis setiap malam saat diam-diam masuk kedalam kamarnya untuk mengucapkan selamat malam yang telah menjadi rutinitas ibunya sedari dulu, ibunya pikir ia telah tidur. Yang ia tahu, ia kesepian, sendirian, tapi tak tahu harus melakukan apa- apa.
Waktu telah menunjukan tengah malam, itu artinya ia harus menyerah seperti tahun-tahun sebelumnya. Ia melihat kembali makanan yang ia makan walau tidak berselera, kemudian beranjak menuju kamarnya dilantai dua. Sedangkan para pelayan dengan sigap membersihakan makanan diatas meja.
Seperti harapan tahun-tahun sebelumya ia berharap tahun depan ia tidak sendiri lagi, dengan keyakinan penuh ia percaya permohonan ini akan terkabul.
" Hogwarts tidak akan membuatku sendiri lagi" gumamnnya tersenyum sambil menguap khas anak-anak.
Ya, setidaknya Hogwarts akan membuatnya tidak sendiri lagi.
The End
