Pagi ini sepertinya sinar matahari enggan menampakkan keelokkannya. Padahal aku ingin sekali merasakan kehangatannya. Huh... Andaikan aku ada di cina pasti sekarang aku sudah merasakan hangatnya matahari.

"Tao apa kau sudah bangun? "

Aku mendengar suara ketukan dari pintu kamarku.

" Sudah ge"

"Apa kau membuka jendela lagi" kata suho ge yang sudah masuk ke dalam kamarku. Uh... Pasti kena marah lagi

"Tao-er berapa kali gege bilang jangan membuka jendela kalau sedang musim dingin, demammu belum sembuh" kata suho ge sambil menyeretku ke tempat tidur dan menutup jendela.

"Aku hanya ingin menghirup udara segar ge" jawabku sambil poutkan bibirku

"Kalu gege bilang bisa tidak dituruti saja" kata suho ge sambil mengacak-acak rambutku.

"Sudahlah hyung dia memang begitu, ini aku bawakan bubur dan obatmu, hari ini kau tidak ikut latihan arrachi?" Kata do ge yang tiba-tiba masuk kekamarku.

"Ge, bisa tidak jangan bubur aku sudah seminggu ini makan bubur, bagaimana kalu kita makan chicken saja diluar?" Kataku sambil melancarkan jurus andalanku. Buing-buing.

"Jangan harap gege akan tergoda dengan aegyomu itu ya, tidak ada chicken, pokoknya kau harus makan bubur. Titik" kata do ge dengan menunjukkan jari tengahnya kemukaku seperti memberi peringatan. Kalau ke do ge tidak berhasil pasti suho ge berhasil

"Tapi aku chicken ge, suho ge?" , suho ge langsung menggelengkan wajahnya berarti jawabannya tidak. Uh... Ini menyebalkan . Kenapa demam ini tak sembuh-sembuh juga. Seminggu ini aku harus terus berbaring di kasur. 3 hari berbaring dikasur neraka *rumah sakit maksudnya, dan 4 hari harus di dorm, menyebalkan.

"Sudahlah tao, makan saja ya, kalau kau sembuh gege janji akan mentraktirmu apa saja yang kau mau, otte?" Kata beakhyun ge yang sudah ada didepan pintu. Sejak kapan bacon ge ada disana.

"Arraseo" akhirnya aku mengaku kalah dengan gegeku itu. Setelah makan yang menyebalkan itu karena aku harus menghabiskan semuanya kalu tidak suho ge akan mengurungku seminggu lagi dorm ahhh itu tidak mungkin terjadi dan meminum obat yang pahit itu aku merebahkan diriku lagi dikasur. Aku terus mengutuk obat yang aku minum tadi karena obat itu akan membuatku langsung tertidur.

" Tao tidurlah yang nyenyak, nanti siang lay ge ma xiumin ge akan ke dorm untuk membuatkanmu makan siang, jangan kemana-mana ya kau di dorm saja, arrachi? Kata suho ge sambil membereskan selimutku dan menariknya sampai ke leherku

"Arraseo ge" aku langsung menutup mataku karena tak sanggup menahan rasa kantukku.

"Jaljayo" kata suho hyung dan mencium dahiku sekilas. Aku merasakan ciuman kedua untuk dahiku. Uh.. Gege masih saja menganggapku anak kecil. Sudahlah aku mengantuk biarkan saja mereka. Terdengar suara pintuku menutup. Akhirnya mereka pergi juga dan aku bisa tidur sekarang.

Siang harinya saat aku terbangun aku memutuskan untuk keluar dari kamar.

"Ge, apa kalian di dorm" kataku sambil sedikit berteriak. Tidak ada sahutan. Ternyata mereka belum kembali. Aku langsung menuju dapur untuk mengambil minum. Aku melihat makanan di atas meja. Berarti lay ge dan xiumin ge sudah ke dorm tadi.

"Tao, gege sudah memasakkan makanan, tapi kami tidak membangunkanmu karena tidurmu sangat nyenyak tadi, jangan lupa dihangatkan ya, dan satu lagi jangan lupa minum obatmu, love baozi gege dan lay gege " yes berarti aku bisa keluar siang ini. Aku sudah merencanakan ini sejak kemarin, saat mereka meninggalkanku dan gak da yang mengawasi, aku akan pergi dari dorm. Aku langsung berlari menuju kamar dan mengganti pakaianku. Aku akan menemui kakek jiho dan nenek haru saja hari ini. Aku sudah merindukan masakannya. Setelah selesai memakai penyamaran Aku langsung keluar dari dorm dan berjalan menuju halte bis dekat dormku. 15 menit kemudian aku sudah sampai didepan kios kakek jiho.

"Haraboeji... Bogosihpo" kataku sambil berlari dan memeluk kakek jiho.

"Omo liat siapa yang datang, baby kakek sangat merindukanmu" kata kakek jiho mengeratkan pelukannya.

" Apa kau sedang demam, kenapa mukamu sangat merah, omo benar kau sedang demam, kenapa kau keluar rumah" kata kakek jiho sambil menyentuh keningku dan leherku

"Gwenchana haraboeji, aku baik-baik saja, kajja haraboeji kita kemas-kemas dan langsung kerumah, aku sudah merindukan halmoni" kataku sambil menarik kakek jiho agar membereskan barang dagangannya. Kakek jiho adalah penjual boggi. Kalian ingatkan jajanan korea yang cicipi saat syuting showtime di hanok village. Hahaha pasti kalian tidak menyangka aku memenuhi janji yang dibuat oleh beakhyun ge ke kakek jiho. Sehari setelah syuting aku ke tempat kakek jiho dan membeli bbopgi lagi . Saat itu aku menemani kakek jiho sampai dagangannya habis setelah itu kami pulang ke rumah kakek jiho, sejak saat itu aku terus membantu kakek jiho berjualan atau aku akan langsung kerumah kakek jiho. Setelah semuanya beres kami langsung berjalan kerumah kakek. Aku sangat salut dengan kakek jiho walaupun rumahnya agak jauh tapi setiap hari kakek jiho pasti berjalan kaki saat pergi ataupun pulang.

" Kami pulang" kata kakek jiho saat sudah didepan rumah

"Halmoni,, bogoshippo" kataku sambil berjalan ke nenek haru,

"Omooo tao, nado bogoshippo, kenapa tak bilang kalau mau kesini, halmoni tidak memasak apa-apa" kata nenek haru sambil terus mengusap rambutku.

"Tidak papa halmoni aku ingin dipeluk halmoni saja, neomu bogoshippo halmoni" kataku sambil terus mencari kehangatan ditubuh halmoni. Nenek haru dan kakek jiho sudah aku anggap kakek dan nenekku sendiri, aku sangat menyanyangi mereka, aku jadi ingat pada ibu yang ada cina

"Sudahlah kalian kedalam dulu biar aku bereskan ini dulu" kata kakek jiho sambil mengangkat barang dagangannya kedalam rumah. Aku dan nenek haru langsung kedalam dan duduk di ruang tamu rumahnya. Rumah kakek jiho sangat sederhana . Hanya ada 1 kamar tidur disini, ya wajar saja mereka memang tidak punya anak, jadi aku sudah mendeklarasikan diri untuk jadi anak mereka hihihi padahal mereka tak pernah mengatakan seperti itu.

"Tao, bagaimana dengan kabar membermu yang lain , apakah mereka baik-baik saja?"

"Mereka semua baik koq halmoni, oh ya halmoni bagaimana usaha halmoni jadi buat roti khan?"

"Jadi kau mau mencicipinya, kebetulan tinggal 2 potong tadi"

"Mau..mau..." Kataku kegirangan. Aku mengikuti nenek halmoni ke dapurnya.

Xoxo..xoxo..xoxo

Tiba-tiba hpku berbunyi dengan sangat keras.

Kris ge memanggil

Aduh... Aku lupa kalau aku kabur. Aku langsung melihat jam. Sudah jam 7 malam pantas saja aku ketahuan. Ottoke? Ah molla aku jawab saja dari pada aku kena hukuman

"Yooboseo" kataku dengan sangat pelan

"Huang zitao... Kau ada dimana sekarang?" Kata kris ge dengan suara yg keras sampai-sampai aku harus menjauhkan telingaku dari hp

"Ge... Aku..aku.."

Tbc