Title : My Lady [Part 1]

Genre : Romance, Friendship, Comedy, School Life

Length : Chaptered

Rating : PG 17

Cast :

EXO's Baekhyun a.k.a Byun Baek Hyun

Xi Zi Fan

EXO's Chanyeol a.k.a Park Chan Yeol

Cho Hye Ri

EXO's Kai a.k.a Kim Jong In

Infinite's L a.k.a Kim Myung Soo

Shin Min Rin

Kim Hyun A

Other Cast

Apa yang membuat Xi Zifan bisa berlama-lama dekat dengan seorang Byun Baekhyun yang kasar, suka seenaknya sendiri dan mudah tersulut emosinya. Gadis itu tak bisa menjawab ketika ditanya seperti itu oleh salah satu temannya. Ia hanya bisa bilang bahwa ia nyaman disamping namja itu walaupun tingkahnya sangat menyebalkan, mungkin karena mereka terbiasa bersama sejak kecil.

Sejak saat dimana Zifan yang sering menangis karena Baekhyun itu tak mau menemaninya bermain boneka Barbie atau saat namja itu tak mau meminjamkan salah satu mainannya dan berakhir dengan Baekhyun yang dimarahi oleh Eomma nya karena membuat anak sahabatnya menangis. Atau pun saat dimana yeoja manis itu selalu minta digendong karena lelah sehabis bermain dan namja bermarga Byun itu baru mau melakukannya ketika Zifan kecil sudah menangis.

"XI ZIFAN CEPAT KELUAR INI SUDAH SIANG" lamunan gadis itu buyar, ketika seseorang berteriak dari halaman rumahnya.

Yeoja bermarga Xi itu segera mengecup masing-masing pipi kedua orang tuanya, lalu memukul kepala Kakaknya dan berlari keluar sebelum mendapatkan amukan baik dari yang didalam maupun diluar.

Ia mengatur sejenak nafasnya sebelum masuk kesebuah mobil sport mewah keluaran tahun 2013.

"Kau kemana saja aku sudah menunggumu selama 5 menit disini!" Belum sempat ia duduk di kursi empuk itu, ia sudah mendapat semprotan dari orang yang berada dibalik kemudi.

Zifan memegang telinganya sejenak. "Baru 5 menit saja sudah begini, ku dengar Myungsoo sampai 1 jam menunggu Hyeri ditempat kencannya."

Baekhyun mendengus "Aku dan si Kim itu berbeda, ia saja yang terlalu bodoh mau dipermainkan oleh wanita"

"Myungsoo tidak bodoh tapi ia sangat menghargai perempuan tidak seperti kau." Seru Zifan, emosinya sedikit tersulut.

"Aku bukan tidak menghargainya tapi aku malas menuruti permintaan perempuan minta ini, itu aishh pokoknya perempuan itu menyebalkan" Baekhyun tak menyadari jika yeoja disampingnya sudah merah padam.

Itulah rutinitas biasa mereka yang hampir terjadi setiap hari, mereka bisa sampai sore berdebat saling membalas argumen dengan suara yang cukup keras. Untung saja Luhan namja karismatik yang merupakan Kakak Zifan segera menyadarkan mereka bahwa ini sudah hampir jam tujuh, itu artinya mereka akan TERLAMBAT.

"Ini semua gara-gara kau kita jadi dihukum"

Zifan tak berhenti berceloteh membuat telinga Baekhyun berdengung dan mampu menyulut emosinya.

"Kau kira ini juga bukan salah kau, sudahlah diam aku sangat lelah"

Sudah 20 menit mereka membersihkan halaman depan hukuman akibat datang terlambat ke sekolah, mereka berdua tak henti-hentinya saling menyalahkan membuat kerjaan semakin lama untuk segera selesai.

10 menit kemudian mereka bisa bernafas lega karena satpam sekolah menyabut vonisnya dan memperbolehkan untuk segera memasuki kelas. Zifan mengucapkan terimakasih banyak sekali.

"Itulah yeoja berlebihan." Baekhyun kembali memulai.

"YAKK…" hampir saja Zifan membalas sebelum sebuah suara terdengar.

"Omo Xi Zifan ada apa denganmu, lihatlah wajahmu berkeringat rambut mu berantakan dan aishh bau badanmu itu" ucap seorang yeoja cantik yang mengenakan sebuah bando Mickey mouse dirambut indahnya, tangannya terlihat menutupi hidungnya dengan ekspresi yang berlebihan.

"Aku sedang malas berdebat denganmu Nona muda Cho." Zifan menyipitkan matanya sengit.

"Aku mengatakan yang sebenarnya" yeoja menyerahkan setumpuk buku pada namja disebelahnya yang juga sudah terdapat setumpuk buku yang sama, kemudian merogoh semua kantong seragamnya mencari sesuatu.

"Ahh sepertinya parfum ku tertinggal dikelas jadi kalau kau mau minta kau bisa datang ke mejaku" ekspresi yang ditamplkan terlihat lucu terbukti Baekhyun dan namja disampingnya tergelak namun tidak bagi Zifan yang terlihat menahan emosi.

1 menit kemudian suasana meledak, pertengkaran seorang Xi Zifan dan Cho Hyeri yang memang sangat hobby berbicara tak jelas. Untung kekasih Hyeri namja tadi segera menariknya menjauh begitu juga dengan Baekhyun yang segera mengasingkan Zifan dari pandangan Hyeri.

Para siswa lain memandangnya tak aneh, karena mereka sering melihat pertengkaran Xi Zifan yeoja cantik dan cuek yang memiliki suara sangat mengganggu pendengaran dengan seorang Cho Hyeri yeoja perpaduan manis dan cantik yang merupakan anak wali kota Seoul yang memiliki tingkah 'sedikit' berlebihan dan 'berbeda' dengan yang lain. Mereka bahkan sering berdebat didalam pelajaran mempertahankan pendapat mereka masing-masing membuat sang guru pusing sendiri.

Hyeri ditarik kekasihnya menuju ruang perpustakaan karena memang itulah tujuan mereka.

"Myungsoo-ya kenapa kau tadi menarik ku, ingin rasanya aku menjambak rambut itu" gerutu Hyeri.

"Itu tak berguna chagi kau malah bisa merusak kuku mu yang cantik itu akibat menjambak rambut Zifan" balas Myungsoo.

Hyeri mengangguk-anggukkan kepalanya "Kau benar juga, terimakasih sudah menyelamatkanku" Hyeri memeluk lengan kekasihnya menampakkan eye smile yang bisa membuat para namja melongo.

Myungsoo tersenyum memandangnya, ia berpikir bahwa dirinya sudah tertular virus dari yeoja yang sangat dicintainya itu.

"Hai manis" 2 orang namja menyapa salah satunya sempat memagang tangannya tak sengaja.

"Aigoo Sehun-ah kau telah menyentuhku cepat minta maaf pada Myungsoo" teriak Hyeri marah, sedangkan Myungsoo sendiri hanya menggelengkan kepalanya.

"Baru dipegangnya tangannya saja sudah marah, bagaimana kalau ini" namja yang yang satunya lagi mencubit pipi chubby nya.

"YAKKK DO KYUNGSOO KAU BENAR-BENAR, MYUNGSOO-YA MAAFKAN AKU"

Kantin Seoul Art Performing High School terlihat ramai kali ini, karena memang saat ini adalah jam istirahat. Disalah satu pojok kantin duduk 3 orang remaja yang tengah menikmati makanannya.

"Ku dengar kau ribut dengan pujaan hatiku" namja yang terlihat sangat lahap memakan jjajjangmyeon bertanya.

"Dia yang memulai" balas satu-satunya yeoja diantara mereka, sedikit tidak jelas karena mulutnya penuh dengan makanan.

"Habiskan dulu makananmu Zi-ya baru bicara" salah seorang yang lain membersihkan sedikit sisa makanan dibibir yeoja tadi, Zifan.

"Jongin-ah kenapa kau bisa menyukai yeoja aneh itu, lagipula dia kekasih adikmu sendiri."

"Adik tiri, lagipula bukan tidak mungkin ia bisa berpindah hati padaku yang memang lebih bahkan sangat lebih tampan dari kekasihnya sekarang." Ucap namja yang disebut Jongin tadi dengan penekanan di dua kata awal kalimat.

Zifan berpikir Hyeri memang hampir sempurna siapa namja yang tak menyukainya, tapi sifatnya itu yang menyebalkan. Pada awal jadi siswa baru disini ia bahkan sempat berharap bisa berteman baik dengannya bukan karena ia anak wali kota Seoul melainkan wajahnya yang kelihatan sangat lucu dan menggemaskan.

"Kapan kau akan akur dengan Kim Myungsoo itu?" timpal Baekhyun terdengar mengejek.

Jongin berpikir sejenak. "Sampai Hyeri menjadi pacarku" jawabnya konyol.

"Itu terlalu sulit bagaimana dengan 2 yeoja itu" Zifan dengan matanya menunjuk dua orang yeoja yang membawa banyak makanan dan sepertinya menuju kea rah mereka.

Muka Jongin berubah syok "Tolong selamatkan aku dari monster itu, bilang padanya bahwa aku tak ada" ia segera bersembunyi dibawah meja.

"Ahh Zi-ya apakah kau melihat Jongin Oppa yang sangat sangat tampan itu" Zifan baru saja akan menjawab namun Baekhyun mendahuluinya.

"Ada dibawah meja tengah bersembunyi"

Kedua yeoja itu bersorak langsung melihat arah yang ditunjukkan Baekhyun tadi.

"Aigoo Oppa ingin bermain petak umpet eoh" ucap yeoja bername tag Shin Minrin.

"Seharusnya Oppa bilang pada kami" kali ini Kim Hyuna dilihat dari name tag nya.

"Kenapa Oppa semakin tampan" ucap kedua nya berbarengan.

"Aku tahu aku tampan, tapi bisakah kalian berhenti menggangguku"

Keduanya menggeleng.

"Kajja Zi-ya kita pergi dari sini"

"Yakkk Byun Baekhyun Xi Zifan tolong akuuuuu"

Baekhyun & Zifan tak merasa bersalah sedikitpun karena telah meninggalkan sahabatnya didalam suasana diibaratkan kandang singa, bahkan mereka terlihat tertawa sangat lepas meratapi nasib kakak kelasnya itu dalam perjalanan menuju kelas.

"Zifan-ah" merasa ada yang memanggilnya Zifan berbalik menemukan seorang namja jangkung yang tengah tersenyum kearahnya.

"Ahh Chanyeol sunbaenim museum iriya?" ia balas tersenyum, lain dengan Baekhyun yang memasang muka tak suka.

"Sudah kubilang cukup memanggilku Oppa, Chanyeol pun tak apa."

Chanyeol mendekat "Sore nanti kau ada waktu?" tanyanya ramah tidak lupa senyum selalu mengembang dibibirnya.

Baekhyun ingin muntah ketika melihatnya "Sore nanti kita akan mengerjakan tugas kelompok" ucapnya sarkatis.

Zifan melotot kepadanya "Sore ini sepertinya aku tak bisa, bagaimana jika besok?"

"Ahh gwenchana aku akan menjemputmu nanti" balas namja bermarga Park itu senang.

"Sepertinya bel masuk sebentar lagi berbunyi, kajja Zi-ya kita ke kelas" entah apa maksudnya itu, Baekhyun tak suka melihat namja tiang yang berlagak keren itu dekat-dekat dengan 'yeojanya'.

"Ahh sunbae m..maksudku Oppa, aku permisi ke kelas" pamit Zifan ia ingin segera memukul kepala sahabatnya itu.

"Aww appo Zi-ya" ringis Baekhyun karena mendapat hadiah pukulan tepat dikepalanya yang sangat berharga.

Zifan menatapnya horror "Kau itu tidak punya sopan santun dia kakak kelas kita pabbo"

"Terserah kau sajalah, yang pasti aku tidak suka melihat kau berdekatan dengannya arraseo"

"YAKKKKK"

*******TBC******

END aja galah ;P