Disclaimer : BLEACH punya Om Kubo Tite, termasuk Shiro & Ichi… apapun yang aku lakuin, nggak bakal bikin BLEACH jadi punya aku… punyaku cuma cerita aneh yang melenceng jauh dari cerita aslinya ini.
A/N : Kusaka nggak mati disini. Nggak ada cerita bagian DDR.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
CHAPTER 01
"Taichou, kau harus mengambil liburan"
"Dan membiarkan tugas-tugas ini menumpuk?"
"Aku akan mengerjakannya"
"Nggak mungkin"
Itulah sepenggal dari percakapan antara kapten divisi 10, Hitsugaya Toushirou dan wakilnya, Matsumoto Rangiku yang terus menerus berulang selama beberapa hari ini.
Sudah sekitar 4 tahun Winter War melawan Aizen berakhir. Keadaan di Soul Society telah kembali normal. Winter War itu berakhir dengan mundurnya Aizen setelah Toushirou dan Ichigo berhasil melukainya cukup parah.
Beberapa perubahan terjadi di Soul Society. Di antaranya diangkatnya Madarame Ikkaku sebagai kapten divisi 9, Kira Izuru sebagai kapten divisi 3, dan Kusaka Soujirou sebagai kapten divisi 5. Winter War juga membuat Hinamori Momo, wakil kapten divisi 5 kehilangan nyawanya di tangan mantan kaptennya sendiri.
Perubahan juga terjadi di kota Karakura, seperti Ichimaru Gin dan Grimmjaw yang meninggalkan Hueco Mundo dan bekerja di Urahara Shoten, Rukia yang membantu di Klinik Kurosaki bersama Orihime, dan beberapa perubahan kecil lainnya.
Dan kita kembali ke awal cerita.
o-----B-----L-----E-----A-----C-----H-----o
"Taichou, kau sudah terlalu banyak bekerja"
"Pekerjaanku sebelumnya lebih banyak dari ini"
"Taichou, kalau begini terus, kau bisa sakit karna kelelahan"
"Aku bisa menjaga diriku sendiri"
"……….."
"……….."
Toushirou kembali sibuk dengan kertas-kertas kerjaannya. Matsumoto udah nggak tau lagi gimana harus hadapin Toushirou. Dengan muka cemberut, Matsumoto ber-shunpo ke suatu tempat.
Toushirou menghela nafas lega, akhirnya dia bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya tanpa diganggu oleh Matsumoto.
Tak berapa lama, terdengar suara ketukan di pintu ruangan itu.
"Toushirou, ini aku"
"Masuk"
Pintu terbuka, dan Kusaka memasuki ruangan kapten divisi 10 itu. Toushirou menghentikan pekerjaannya.
"Ada perlu apa?"
"Aku hanya ingin menawarkan ini" Kusaka menaruh piring berisi beberapa iris semangka di atas meja Toushirou. "Kau suka, kan?"
Toushirou mengambil seiris semangka dan memakannya.
"Kudengar Matsumoto memintamu untuk mengambil liburan, kan? Kenapa kau tolak? Sudah seharusnya kau mengambil liburan itu, Soutaichou juga pasti mengizinkannya. Kau sudah terlalu banyak bekerja, Toushirou"
"Kenapa kau juga…" Toushirou mendesah "Aku tak perlu liburan"
"Dari dulu kau memang keras kepala…"
"Biarin"
"Kalau begitu, ya sudah. Aku kembali dulu" Setelah berkata begitu, Kusaka keluar dari kantor tersebut.
Toushirou memakan irisan terakhir semangka yang dibawa oleh Kusaka itu, tapi tiba-tiba kelopak matanya terasa berat. Dia berusaha untuk tidak menutup matanya, tapi tak berhasil. Dia tertidur dengan kepala di atas mejanya.
Lalu, seseorang memasuki kantornya dan membawa Toushirou keluar….
o-----B-----L-----E-----A-----C-----H-----o
"Kusaka…kau…" Nada kalimat Toushirou betul-betul berbahaya dengan tatapan yang benar-benar ingin membunuh Kusaka.
Sekarang Toushirou dan Kusaka berada di Urahara Shoten. Kusaka telah sukses 'membawa' Toushirou ke Karakura untuk beristirahat.
"Tak apa, kan jika sekali-kali kau mengambil liburan. Bukankah ini saat-saat yang tepat?" Kusaka menjawab dengan riang. "Lagipula kota Karakura ini tempat yang bagus, kan?"
"Dengan adanya dia?" Toushirou menunjuk seseorang yang sedari tadi senyam-senyum dibelakang Kusaka, Ichimaru Gin.
"Nggak apa-apa, kan?" Kusaka menjawab. Gin masih senyam-senyum nggak jelas.
"'Nggak apa-apa' gimana? Ngeliat tampangnya aja udah bikin kesal"
"Hitsugaya-han, nggak baik ngehina kayak gitu"
"Benar, Toushirou."
"Kalau nggak mau disini, Hitsugaya-taichou dapat tinggal di tempat Kurosaki-san atau Inoue-san" tawar Urahara yang ntah dari kapan udah sama-sama mereka.
"Aku mau kembali ke Soul Society"
"Mustahil. Soutaichou sendiri menyuruhmu untuk beristirahat. Dia sudah mengeluarkan ultimatum untuk tidak mengizinkanmu memasuki Seireitei selangkahpun. Bahkan Jidanbou juga sudah setuju" jawab Kusaka santai.
Sementara suhu ruangan turun 10 derajat celcius. Lumayan… mumpung udara lagi panas ada ac gratis…
'Kuso jiji' Toushirou mengumpat dalam hati.
"Jadi, aku harus memilih tempat tinggal selama di Karakura?" Toushirou mendesah. Urahara mengangguk. "Kalau begitu…"
o-----B-----L-----E-----A-----C-----H-----o
Kanpeki ni wa dekinai keredo demo zettai ni kimi o shiawase ni suru no. Boku wa chikau yo donna toki demo kimi o mamoru kara…
"HUWA!!!"
BRUGHH!!!!
"Mana hollow-nya?!"
Umm… karna kalo cuma gitu aja mungkin ada yang nggak ngerti, kronologis kejadiannya bakal dijelasin…
Ichigo lagi tidur siang di kamarnya. Hape nya dibiarin tepat di samping telinganya. Tiba-tiba hapenya berdering. Nada deringnya lagu Kimi o Mamotte, Kimi o Aishite nya Sambomaster. Karna Ichigo pake volume dering paling besar dia kebangun terus jatuh dari tempat tidur. Dan dengan begonya dia pikir ada hollow (-_-;)…
Dengan terlalu bersemangat, Ichigo mengeluarkan badge tanda izin shinigami pengganti. Tapi dia menyadari saru hal, yaitu… Mata tengkorak lambang badge itu nggak nyala sama sekali.
"…lho? Kok nggak nyala? Apa rusak, ya?" Ichigo mengamati badge itu. "Kayaknya nggak. Jadi tadi apaan, ya?"
Ichigo kembali berbaring ke kasurnya. Dia mengambil handphone nya untuk melihat jam, tetapi dia melihat icon pesan masuk di sudut atas layar handphone nya. Ichigo membuka pesan yang sangat singkat itu.
Kurosaki,
Datang ke Urahara shoten. Ada yang ingin kubicarakan.
Hitsugaya-taichou
Ichigo agak bingung dengan pesan yang terlalu singkat itu. Tapi dia lumayan senang karna Toushirou berada di Karakura yang berarti dia bisa menemuinya lagi. Terakhir kali Ichigo menemuinya adalah ketika Ichigo membawa Karin ke Soul Society untuk menerima izin sebagai shinigami pengganti. Sekitar satu tahun yang lalu.
Ichigo bangkit dari tempat tidurnya dan bersiap untuk pergi ke Urahara Shoten.
o-----B-----L-----E-----A-----C-----H-----o
Toushirou menyimpan hanphone miliknya setelah selesai mengirim pesan yang sangat singkat ke Ichigo. Entah untuk yang keberapa kalinya dalam hari itu, Toushirou mendesah lagi.
"Hitsugaya-han, kalau seseorang mendesah, maka satu keberuntungannya akan hilang, lho" Gin yang sebelumnya diusir Toushirou, sekarang malah nempel ke Toushirou.
"Biarin" jawaban singkat dari Toushirou sembari dia menjauhkan diri dari samping Gin.
"Seperti biasa, Hitsugaya-han cepat emosi" ujar Gin lagi dan (lagi-lagi) suhu udara turun beberapa derajat. Merasa jika di terus berada di situ akan berbahaya baginya, Gin memutuskan untuk meninggalkan Toushirou.
Setelah Gin pergi, lagi-lagi Toushirou mendesah. Sementara itu Ururu berjalan di depannya, membawa sebuah botol dengan isi cairan berwarna mencurigakan. Malang bagi Ururu dan Toushirou, Ururu terpeleset ketika akan melewati Toushirou. Botol yang dia bawa terlempar dan isi botol tersebut tumpah tepat di atas kepala Toushirou.
Ketika cairan dari botol tersebut mengenai kepalanya, Toushirou merasakan badannya yang tiba-tiba tak bertenaga. Bahkan untuk menahan berat badannya sendiri yang sama sekali nggak berat itu. Dan pada saat itu juga kesadarannya menghilang…
Ururu dengan cepat berdiri kembali dan segera berlari untuk memanggil Urahara. Tak berapa lama, Urahara bersama Kusaka mendatangi Toushirou dengan panik dan membawanya ke sebuah kamar.
o-----B-----L-----E-----A-----C-----H-----o
Toushirou membuka mata ketika kesadarannya kembali. Pandangannya agak kabur, dan yang pertama kali dia lihat adalah sebuah duren berwarna orange mencolok. Setelah agak lama dan pandangannya fokus kembali, dia dapat melihat bahwa duren tersebut bukanlah buah, melainkan shinigami pengganti pertama, Kurosaki Ichigo. Bukan hanya ada Ichigo, tetapi juga Kusaka yang memperhatikannya dengan pandangan cemas, Urahara yang ekspresinya tak bisa dilihat karna tertutup oleh topinya dengan Ururu bersembunyi di belakangnya, dan Yoruichi yang berada dalam wujud manusianya. Semuanya mengelilingi Toushirou yang berada di sebuah futon.
"Toushirou! Akhirnya kau sadar juga" ujar Ichigo.
"Untukmu Hitsugaya-taichou!" jawab Toushirou dingin. Entah kenapa, suaranya terdengar agak aneh. Suaranya lebih tinggi dari yang biasa, tapi dia tak memperdulikannya dan merubah posisinya dari berbaring menjadi duduk.
Lalu, hal lain juga terasa janggal baginya. Yaitu shihakushou dan haori nya yang entah kenapa terasa longgar dan sesuatu yang halus menggelitiki tengkuknya. Ichigo dan Kusaka memandang Toushirou dengan mata agak melotot, Gin yang membuka matanya sesaat, Urahara tersenyum di balik topinya, dan Yoruichi yang kelihatannya menikmati apa yang dia lihat.
Dilihat oleh mereka dengan cara mereka masing-masing membuat Toushirou merasa tak nyaman. Apalagi cara Ichigo dan Kusaka melihatnya.
"Ada apa?" tanya Toushirou dan kali ini suaranya sendiri benar-benar terasa janggal baginya.
"………" Ichigo speechless.
"………" Kusaka juga.
"Lihatlah ini" Urahara menyodorkan sebuah cermin yang diterima oleh Toushirou.
Toushirou melihat cermin itu dan mendapatkan sebuah bayangan yang agak asing baginya. Dia tak melihat bayangannya, melainkan seorang gadis kecil bermata hijau dengan rambut putih panjang, dengan shihakushou dan haori yang agak kebesaran. Tak ada yang berbicara.
"………"
"………"
"………"
"………"
"………"
"………"
"HUWAAAAAAAA!!!!!!! KENAPA AKUUUUU?????!!!!!!!!!!" teriakan Toushirou memecah keheningan di ruangan itu
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-backstage-
kuro lunatic : "akhirnya ni cerita ku publish juga... siap ni chapter, sih udah dari dulu-dulu, tapi karna flashdisk aku kupinjamin dan lupa copy ceritanya ke komputer, jadi publishnya baru sekarang"
Toushirou : "mending nggak pernah publish..."
Ichigo : "ngomong-ngomong ujiannya gimana? lagi ujian, kan?"
Kuro lunatic : "yup! hari ni hari pertama"
Kusaka : "bukannya lebih bagus belajar daripada main internet?"
Kuro lunatic : "tenang aja, nggak apa-apa... besok cuma bahasa indonesia sama bahasa arab, kok"
Ichigo : "jago di pelajaran itu, ya?"
Kuro lunatic : "nggak, kok. nilai aku pas-pasan"
Kusaka : -sweatdrop- "...betulan nggak apa-apa?"
Toushirou : "lebih bagus kalo fanfic ini nggak pernah di publish"
Kuro lunatic : "kenapa ni anak? kok gelap banget?"
Kusaka : "gara-gara ending chapter ini"
Kuro lunatic : "ooh... padahal menurutku daripada fanfic one-shot yang sebelumnya ini masih mendingan"
Kusaka : "yang sebelumnya?"
Ichigo : "Kusaka nggak muncul, sih. ini ceritanya"
Kuro lunatic : "bagi yang udah review fanfic buatanku yang sebelumnya, makasih banyak... aku nggak nyangka sampai ada yang masukin cerita itu ke cerita favorit..."
Ichigo : "...dan bagi yang udah baca fanfic ini, silakan klik tombol yang berwarna ijo di bawah..."
Kuro lunatic : "lho, kok cuma Ichigo?"
Ichigo : "yang lain sibuk sendiri-sendiri, tuh. Toushirou komat-kamit nggak jelas, Kusaka baca fanfic..."
Kuro lunatic : "oohh... kalo gitu, berdua aja?"
Ichigo : "ya, udah"
Kuro lunatic & Ichigo : "to all readers, please review this fanfic!" *itung-itung latihan bahasa inggris*
