Kata orang cinta adalah anugerah yang patut kita sukuri, cinta adalah pemberian tuhan yang 'kata orang' bisa membuat semua orang bahagia. Tapi bagaimana jika cinta yang kita rasakan itu malah membuat kita hancur? ? "apa aku mencintai orang yang salah?" "atau cintaku ini yang salah" atau mungkin salah untuk mengartikan cinta? Lalu arti cinta itu sendiri apa? Apakah hanya hubungan laki-laki dan perempan saja yang bisa diartikan cinta? Lalu bagaimana dengan cintaku?
"ahh oppa jangan menggodaku" gadis cantik itu berujar manja,disebelahnya yang merapat pada tubuhnya seorang namja tampan yang dengan jail meniup telinga sang yeoja.
"kau cantik krystal." Bisik si namja tepat di telinga krystal. Spontan saja wajah krystal memerah mendengar kekasih tampannya memuji dirinya.
"Chanyeol oppa juga sangat tampan" puji krystal balik kepada namja yang ternyata bernama Chanyeol itu, tapi bedanya tak ada semburat merah pada wajah chanyeol,bahkan rasa senang pun taj ada, entahlah apa yang membuat chanyeol memacari krystal,yang ia tau krystal adalah yeoja tercantik di sekolahnya dan chanyeol senang membuat para namja di sekolahnya memandangnya iri… meski pada kenyataannya lebih dari itu sikapnya telah membuat hati seseorang terasa remuk, seorang yang tengah duduk sendiri di pojok belakang kelas tengah memandang perih kea rah chanyeol dan krystal yang sedang pacaran dimeja paling depan sebelah pintu sedangkan namja 'itu' berada di sebelah jendela.
'hahhhhhh' kuhela nafasku kembali entah untuk yang keberapa kali. Pemandangan ini sungguh membuatku jengah dan tentu saja sakit, bodohnya aku yang tak memilih ke kantin mengisi perut dari pada di sini dan menyiksa hatiku. Salahkan otak bodoh ini yang selalu ingin melihatnya meski pada kenyataannya 'dia' sudah tak lagi melihatnya sejak saat itu,ya sejak aku menyatakan perasaanku yang luar biasa ini padanya, sejak saat itulah aku bagai raga tanpa nyawa. Aku seorang Byun Baekhyun seorang namja tahun ke dua di exo senior high school yang tak terlalu mencolok, hanya aktif di klub music dan memiliki nilai akademik yang tinggi,tak mempunyai banyak teman namun aslinya aku sangat ramah jika saja mereka mau berteman dekat denganku. Aku tak banyak teman namun bukan berarti tak punya. Chanyeol salah satunya,tapi itu dulu. Ya dulu sebelum aku mengacaukanya.
"YAAAKKKK BYUN BAEKHYUN!"
Sontak aku mengangkat wajahku mendengar teriakan menggelegar dari arah pintu. Coba bayangkan di kelas hanya ada 3 manusia dan gadis yang sialnya cantik itu malah berteriak 5 oktaf dari arah pintu, ohh ingatkan aku untuk ke dokter telinga. Aku sempat melihat kearah 'dia' dan dia menatapku sekilas,dan sampai saat ini bahkan aku tak bisa mengartikan tatapannya padaku, tapi tatapan itu mampu membuat aku bahagia dan menderita secara bersamaan.
"hei,kau tak ke kantin mr Byun?"
Aku tersadar dari lamunanku saat merasa Tiffany noona sang gadis yang berteriak tadi sudah duduk di sampingku, dan sekarang perhatianku akan teralih ke dia.
"aku tidak lapar" alas an klise yang kuyakin tak akan ia percaya tapi toh dia orang yang paling tau tentangku,jadi buat apa aku menjawab pertanyaan yang bahkan ia tau pasti jawabannya.
"kau ini sudah gila atau apa?!"
Ohh ini yeoja kerasukan setan apa? Kenapa hari ini jadi suka berteriak? tak sengaja mataku bertemu dengan matanya,meski dengan tangan yang masih melingkar di pundak krystal,tapi matanya tertuju padaku bahkan saat Tiffany noona melanjutkan teriakannya.
"kau bahkan terlihat seperti tengkorak berjalan baek!"
Aku tau dibalik makian itu tersirat perhatian yang sungguh besar, dia bahkan sudah kuanggap noonaku sendiri,meski dia pindahan dari Amerika,tapi dia sungguh baik dan menganggapku yang sebatang kara ini sebagai keluarganya sendiri dan aku pun menganggapnya keluarga. Mau tak mau aku tersenyum kearahnya. Setidaknya aku harus hidup demi orang-orang yang mencintaiku seperti Tiffany noona.
"aish noona bisakah kau tak berteriak? aku tau suaramu bagus tapi tidak untuk berteriak " aku memanyunkan bibirku imut sambil merajuk ala anak sd. Alhasil dia mencubit pipiku yang semakin tirus ini.
"aish noona appo…!"
"habis kau lucu sekali baek,berapa umurmu eoh?" ucap Tiffany diiringi kekehan merdunya,
"noona….." aku hanya membalas dengan rengekan kembali, entah kenapa saat bersamanya aku merasa jadi anak kecil lagi,mungkin karena aku menyukai tawanya saat aku melalukan aegyo….
Belum sempat aku membalas, suara lain menginterupsi.
"HAI BAEK!"
Lagi,seseorang memanggil namaku dengan berteriak. oh ayolah aku tidak tuli dan kelas ini sepi,aku akan mendengar panggilanmu hei.
Namja yang berteriak tadi hanya berdiri di depan kelas dan aku menarik tangan Tiffany noona menghampiri Kris hyung. Dia sama halnya dengan Tiffany noona, dia sudah seperti keluargaku bahkan dia sering menjodohkanku dengan Sulli adinya agar kita benar-benar menjadi saudara tapi tentu itu hanya gurauan semata karena dia pun mengetahui perasaanku.
"ada apa hyung?" tanyaku halus berbeda dengan Tiffany noona yang berekspresi ingin memakan Kris hyung hidup hidup.
"yak tower berjalan! Bisakan kau memanggil Baekhyun biasa saja. Ini bukan hutan babo!" seru Tiffany noona, yah mereka berdua selain menenangkan tapi juga selalu jadi huburabku karena perkelahian kecil mereka, aku tersenyum kecil melihat pertengkaran kecil mereka.
"yak jamur pendek! Kau juga berteriak babo…."
Aku melirik kea rah chanyeol, ternyata dia tak menghiraukan kami dengan tatapan tak nyaman sambil memandang kearah lain,sedangkan krystal ikut tersenyum melihat kelakuan kedua sunbaenyA.
"HEI KALIAN BERHENTILAH!hyung apa yang ingin kau katakana?" suaraku mencoba melerai perkelahian yang menjadi kesukaanku itu,,xixixixixi..
"ahh ya hyung hampir lupa gara-gara si California girl ini…"
"yakkk.."
"begini baek,nanti malam aku akan mengadakan pesta anniversaryku di café langganan kita. Dan aku bermaksud mengundangmu …"
"ahh ya, aku lupa jika sekarang hari anniversarymu dengan Tao.. chukke hyung!" aku menyalaminya dengan mata berbinar, yah cinta Kris juga istimewa sama sepertiku namun bedanya cintanya tak bertepuk sebelah tangan.
"dan kau dobi, datanglah nanti jam 7 di café biasa."
Kali ini pandangannya menuju ke Chanyeol, ternyata dia kembali ber-Lovey_Dovey dengan krystal
"cih, dan berada diantara pada Gay maksudmu? Tidak,terima kasih."
"aishh anak itu… ahh Kris biarkan aku datang bersama Baekhyun ne?"
"kau tak masuk undangan jamur!"
Yah seharusnya Tiffany noona tau jika jawaban itu yang akan Kris katakan jika ia meminta untuk ikut, aku tersenyum miris,terlebih karena kata-kata Chanyeol tadi.
"tapi yahhh, kau boleh ikut untuk menemani Baekhyun" lanjut Kris hyung
"ahh gomawo Kris, kau yang terbaik!.. kajja baek kita ke kantin..!"
Tiffany noona mencium pipi kris sekilas sebelum menarikku ke kantin..
"aku akan mengajak Jessica,pasti dia sangat senang bertemu dengan pangerannya." Wajah Tiffany noona sangat sumringah saat mengucapkannya sebelum sebuah suara menginterupsinya.
"JANGAN BERANI-BERANI MENGAJAKNYA JAMUR,ATAU KAU AKAN MATIIII!"
"aish kenapa rasaksa berwajah alien itu bisa mendengarnya ?"
Aku tersenyum sepanjang jalan mendengar celotehan Tiffany noona, ahh aku tak tau hidupku tanpa kalian berduan..
"aku tak mau tau,kau harus ikut !"kembali Kris mengajak Chanyeol dan kali ini dengan nada memerintah.
"memangnya kau siapa berani menyuruhku?"sinis. itulah nada yang ia lontarkan untuk namja yang lebih tua darinya itu. Sedangkan Krystal merinding merasakan hawa mencekam antara Kris dan Chanyeol..
Kris tersenyum remeh,,
"kau bahkan lebih tau siapa aku Chan. Aku hanya ingin dongsaengku datang di hari bahagiaku,itu saja."
Dengan santai Kris malah duduk di meja Chanyeol.
"eeeh,, oppa sebaiknya kita datang berdua saja. Aku juga ingin mendatangi sebuah pesta bersamamu meski hanya pesta sederhanya, bolahkan Kris sunbae?" Tanya Krystal hati-hati
"tentu saja Krystal cantik" dengan jailnya Kris malah mencolek dagu Krystal dan membuatnya bersemu.
"Krystal,kembalilah ke kelasmu!"
"tapi oppa"
"KUBILANG KEMBALI!"
"arraseo"
Setelah kepergian Krystal,kedua namja tampan itu kembali bertatapan tajam sebelum Kris menhentikan tatapan tajamnya kemudian menggantinya dengan tatapan meremehkan.
"aku hanya menyuruhmu datang,bukan untuk menikahi Baekhyun apa susahnya?"
Pertanyaan santai Kris yang membawa nama Baekhyun sontak membuat Chanyeol menegang entah kenapa hingga ia melembutkan tatapannya.
"aku akan datang. Sendiri"
"kau harus makan yang banyak baek. Kau lihat tubuhmu yang tinggal kerangka itu,kau sangat tidak keren baek!" celoteh Tiffany sambil terus menambahkan porsi makanannya ke piring Baekhyun.
"sudah noona. Kau juga harus makan!" ucap Bakhyun sambil terus menahan aksi Tiffany.
"aku sedikit saja baek, itung-itung diet. Kau tau berat badanku naik lagi dan aku ingin diet. Cha mari makaaaannn!"
Baekhyun hanya pasrah memakan makananya. Ditengah acara makan mereka, Sulli menghampiri Baekhyun.
"oppa,kau punya waktu?" tanyanya hati hati
"hai Sulli –ya !" sapa Tiffany
"ah, annyeong Tiffany unnie mianhae aku tak melihatmu" ya itu karena Tiffany duduk membelakangi Sulli sedangkan Baekhyun duduk di depan Tiffany.
"gwaenchana, duduklah!" perintah Tiffany, Sulli menurut dan duduk disebelah Tiffany.
"ada apa sweetie?" sapa Baekhyun. Sweetie adalah sapaan kris untuk sulli dan Baekhyun menjiplaknya. Entah benar atau hanya perasaan Baekhyun saja melihat pipi Sulli memerah.
"jangan sungkan padaku, kau taukan Baekhyun tak punya rahasia denganku." Merasa Sulli yang tak nyaman dengan keberadaannya, Tiffany mencoba untuk menjelaskan.
"anggap aku tak ada."
Dan setelahnya, Sulli menghirup nafas dalam dan mengeluarkannya perlahan.
"oppa, aku mencintaimu."
