Story 1
You and I
main cast:
Park Chanyeol 27 y.o
Byun Baekhyun 25 y.o
.
.
.
.
Chanyeol baru saja sampai di Apartemen yang ia tinggali bersama Baekhyun, hari ini chanyeol benar-benar merasa lelah, entah mengapa hanya untuk mendapatkan cuti kerja ia harus mengerjakan semua tugas-tugasnya hari ini juga.
Pekerjaannya sebagai detektif yang cukup dikenal akan keberhasilan menyelesaikan beberapa kasus kriminal menjadikan itu sebagai suatu kebanggaan dan suatu mala petaka diwaktu yang bersamaan. ia kini kurang menghabiskan waktunya bersama baekhyun, kekasihnya. walaupun begitu, baekhyun tetap mengerti bagaimana pekerjaan chanyeol dan selalu berada disampingnya.
lift yang ia naiki kini sudah sampai di lantai 6, lantai kamarnya bersama baekhyun. dari kejauhan ia melihat sebuah kotak di depan pintu apartemennya. ia pun menghampiri dan mengambil kotak tersebut, serta membukanya. Namun, apa yang ia lihat membuat rahangnya mengeras. didalam kotak tersebut nampak foto baekhyun yang sedang pingsan dan diikat disebuah kursi dengan mulut tertutup oleh selotip hitam. tempat tersebut seperti gudang yang sudah tidak terpakai.
"brengsek." tuturnya.
drrttt drrtttt.
poselnya bergetar sebagai tanda adanya pesan masuk.
"jika kau ingin lelaki mungil kesayanganmu selamat, datanglah ketempat favorit kau dengan kekasih mungilmu ini."
"sialan." ucap chanyeol sambil menggenggam ponselnya erat, walaupun wajahnya tampak datar, namun cengkraman pada ponselnya sudah membuat layar ponsel itu retak.
chanyeol tau dimana tempat kekasihnya disekap, ia langsung mengemudikan mobilnya dengan cepat. beruntung saat ini seoul sudah pukul 1 pagi, tidak ada kemacetan yang dapat menghambatnya.
sesampainya disebuah taman yang menjadi tempat favorit mereka berkencan terdapat sebuah gudang yang letaknya jauh dari taman tersebut dan hanya sedikit orang yang mengetahui tempat itu. Hanya ia dan baekhyun yang mengetahui gudang itu, atau selama ini ia sudah dimata-matai? chanyeol semakin geram dengan fikiran-fikiran yang menyelimuti otaknya. ia berlari mendekati gudang tersebut dan langsung masuk kedalam gudang dengan perlahan. pintu gudang yang tidak terkunci memudahkannya untuk masuk. saat ia sudah berada didalam gudang, tidak ada seorang pun didalam, hanya sebuah kursi kosong ditengah-tengah ruangan. bahkan hanya ada 1 lampu yang menyala tergantung diatas kursi kosong tersebut.
"kemana baekhyun?" batin chanyeol. suara pintu yang tertutup membuat chanyeol langsung membalikkan tubuhnya. bunyi derap langkah menghampirinya, dalam ruangan yang temaram itu membuat chanyeol tidak dapat melihat sosok tersebut dengan jelas. terlihat siluet seorang lelaki dengan tinggi badan yang hanya sebahunya dan wajah yang lebih kecil dari wajahnya. tunggu dulu.
"wajah mungil dan tinggi sebahu? bukankah itu seperti..." ucap chanyeol dalam hati.
"aku senang kau datang, chanyeollie." ucap lelaki itu.
Oh shit. chanyeol hafal dengan suara itu.
"baekhyunee?" tanya chanyeol. ia mencoba menghampiri baekhyun. namun ia urungkan niatnya saat ia melihat baekhyun sedang memegang sesuatu ditangan kirinya.
KLIK.
Chanyeol hafal dengan suara itu, itu suara sebuah pelatuk yang siap untuk ditembakkan. apa yang sebenarnya ingin baekhyun lakukan. chanyeol berjalan mundur mencoba menjauhi baekhyun saat baekhyun terus mencoba mendekat kearahnya.
langkahnya terhenti saat ia secara tidak sengaja menambrak kursi yang sudah disiapkan ditengah ruangan. kini wajah baekhyun dapat terlihat jelas. baekhyun tersenyum, namun bukan senyuman hangat yang biasa ia lakukan, melainkan senyuman miring dengan tatapan mata tajam.
"kau tau chan? sebenarnya aku tidak ingin melakukan hal ini. jujur saja aku sudah jatuh kedalam pesona mu, namun semakin aku bersamamu, semakin membuatku mengingat ibuku. kau ingat seorang wanita yang terbunuh saat kau bertugas hmm?" tanya baekhyun dengan seringainya.
"dia bahkan tidak bersalah, tapi karna kesalahanmu, ia tertembak didepan mataku. KAU INGAT HAH ? KARENA KESALAHAN MU MANGAMBIL KEPUTUSAN, NYAWA IBUKU HARUS TERENGGUT, BRENGSEK." teriak baekhyun.
Chanyeol ingat, kasus itu merupakan kesalahan terbesarnya yang tidak pernah ia lupakan. chanyeol hanya mampu terdiam mendengar ucapan baekhyun.
"dan sialnya, sekarang aku mencintai seorang pria yang menjadi dalang kematian ibuku. hahahaha." tawa baekhyun menggema didalam ruangan. baekhyun mengarahkan pistolnya ke kening chanyeol dan semakin mendekati chanyeol.
"kau pernah berkata rela mati untukku, chan. dan sekarang aku akan menagih janjimu itu, sayangku." ucap baekhyun sambil mengelus rahang kekasihnya dan mencium bibir chanyeol sekilas.
chanyeol kembali mengingat kejadian itu.
"bunuh aku, baek. kau benar." ucap chanyeol lirih. baekhyun tersenyum hangat, dan tatapan matanya melembut.
"kau tau chan, aku bahkan tidak mampu untuk membunuhmu." sedetik kemudian ia mengubah arah pistolnya kearah jantungnya sendiri dan...
DORRR
tubuh baekhyun jatuh kelantai dengan darah yang keluar dari dadanya.
.
.
.
.
THE END
.
.
Drabble pertama yg aku buat yg pasti masih bnyk kekurangan, review kalian sangaaaaaaat dibutuhkan
