KyuWook_YeWook
Warning : GS, Typo, Alur maju-mundur, GJ.
Disclaimer : SJ Member aren't mine. But For Wookie, He always be My Brother! xD
Terkadang,
Untuk mempertahankan semua yang aku sayangi aku harus merasakan sakitnya terlebihdahulu.
Untuk mendapatkan kebahagiaan dengan semua ha yang aku inginkan aku harus melepasnya dulu.
Dan,
Untuk kamu yang masih saja menganggapku seperti boneka kecil mainanmu dulu, aku akan menunggu.
Setidaknya,
Sampai kau mau mengakui ku. Aku akan terus menunggu.
Walaupun,
Harus menutup mataku sejenak.
"Wookie-ah! Kau mau kemana? Ini masih turun salju! Kamu harusnya diam saja dirumah!" seorang namja bermata sipit berteriak keras saat melihat yeoja kecil keluar dari gerbang rumahnya. Rasa khawatirnya tak bisa ia sembunyikan lagi. Dari raut wajahnya tergambar jelas rasa kekhawatirannya itu, seolah-olah salju itu dapat membunuh yeoja itu kapan saja.
Yeoja itu berbalik dan tersenyum kecil. "tenang saja,oppa.. aku hanya ingin membeli bahan makanan untuk malam ini, kok.. "
Yesung masih menantap yeoja tadi dengan wajah tidak puas."sudahlah oppa.. dia kan sudah bilang kalau dia hanya ingin membeli makanan. Lagian aku takut sendiri dirumah, oppa.. ayo masuk." Kali ini Yesung menatap malas yeoja yang berelayut manja dilengannya.
"iya, oppa.. aku akan kembali secepat mungkin kok." Setidaknya sampai acara kalian selesai.. Ryeowook tersenyum pahit. Yesung menghela nafasnya.
"haah.. yasudahlah. Tapi janji ya.. tidak akan lama! Atau oppa tidak akan mengizinkan kamu keluar rumah lagi." Ancam Yesung. Ryeowook tertawa kecil melihat ekspresi namja itu.
"huh.. menyebalkan. Sana cepat pergi! Hari sudah semakin siang. Kita sudah lapar!" yeoja di samping Yesung itu mengayunkan tangannya menyuruh Ryeowook untuk segera pergi.
"ah, baiklah.. aku pergi dulu, oppa, eonnie.. " Ryeowook membungkuk lalu kembali berjalan meninggalkan halaman rumahnya. Masih terdengar di telinganya teriakan Yesung yang menyuruhnya agar tidak lama-lama. Dan perkataan itu membuat Yeoja manis ini tersenyum kecil. Dan tanpa sadar, air mata telah membasahi pipinya. Dengan pelan, ia sentuh pipinya yang basah itu.
"apa ini akhir? Kenapa air mata ini tidak bisa kutahan lagi?" ucapnya lirih. Langkahnya memelan sampai akhirnya berhenti. "aku tidak ingin kembali.. oppa.. mianhae."
Ryeowook menatap kelangit saat di rasanya suatu benda yang dingin jatuh di kepalanya. "haah.. salju kembali turun. Harusnya aku senang. Tapi kenapa malah..sesak?"
Tes..Tes..
Darah mengalir keluar dari hidungnya. Tangan yeoja itu kini memukul-mukul dadanya. Nafas yeoja itu pun mulai tidak teratur. Sampai akhirnya yeoja itu sudah tidak kuat. Pandangannya gelap. Tak ada cahaya satupun dan tidak ada lagi rasa sakit yang ia rasakan. Yang ia rasakan saat ini hanyalah ketenangan semata.
Aku tidak pernah tau,
Dan aku tak pernah mau tau.
Boneka kecil ini hanyalah tipuan semata.
Padang rumput luas yang indah,
Hanyalah satu dari sekian banyak lamunan yang ku fikirkan.
Dan kamu,
Hanyalah satu dari sekian angan yang ku gantungkan dalam permintaanku.
Yang tak akan pernah terwujudkan.
Yap! Akhirnya aku bisa ngetik lagi.. huweee
Gimana? Aneh ya? Mau dilanjut atau gk? Ingin liat reaksinya dulu. Kalo bagus, ya dilanjut. Kalo nggk... ya sudah. Anggap ini drabble lagi. ^^ makasih yg udah mau comment di The Gift ya^^
And last.. mind to review?
KreyKim^^
