Jealous!
Screenplay KrisTao Fanfiction
oOo
" Shhh, ahh krishh - geh. Hahhh pelanhh."
Racau pria bersurai hitam itu. Sebut saja namanya Huang Zi Tao -dipanggil Tao-. Pria berkelahiran china itu hanya bisa memasrahkan diri ketika kekasihnya kembali melakukan sesi percintaan mereka di bawah shower.
Tao sudah yakin jika acara -yang disebut kris- adalah mandi bersama, maka itu tidaklah pure. Karena memang nyatanya, ia pasti akan digarap habis-habisan oleh pria berkelebihan hormon itu.
"Ahhh!" seketika Tao berteriak. Kris terlalu cepat dalam menumbuk prostatnya. Membuat Tao tak tahan sehingga lebih memilih untuk mempererat lingkaran tangan dileher Kris dan kakinya di pinggang pria itu.
Melihat Tao yang semakin kewalahan, membuat Kris merasa bangga. Ia telah membuat kekasihnya itu menggelinjang nikmat sampai-sampai menutup matanya rapat, mendongakkan kepalanya sambil bibirnya terbuka sedikit dan mengeluarkan desahan. Leher jenjang yang menggoda itu terpampang jelas dihadapannya. Membuat Kris tak tahan untuk menambah hiasan ruam merah disana.
Tanpa aba, bibir tebal milik Kris mendarat ke leher tan itu. Menjilat, menghisap lalu menggigit sehingga hickey tercipta. Dan dipastikan Tao akan memakai baju turtle neck untuk menutupinya.
"Ahhh gehh, prostahh nyaaahhh. Ahhh pleassehhh harhhderrhh. I willhh comehhh." pinta Tao
"As your wish, my panda" dan Kris semakin mempercepat sesi in-out nya di lubang memerah Tao.
Memegang pantat sintal itu, Kris semakin menyamankan posisinya. Sebentar lagi Tao akan keluar dan ia juga merasakan hal yang sama. Kesejatiaannya sudah mau mengeluarkan lahar karena jepitan yang dilakukan oleh otot-otot lubang anus Tao.
Semakin liar dan cepat. Tao tak dapat menahan klimaksnya.
"Aahhhhhh!" lahar putih itu keluar dari genital milik Tao. Membasahi perut mereka berdua. Dan Tao merasa sangat lega.
Melihat Tao sudah keluar, membuat Kris semakin menambah kecepatannya. Tinggal sedikit lagi ia akan keluar. Dan hanya tiga tusukan, spermanya mengalir deras kedalam single hole milik Tao. Sama-sama mendesah lega, baik Tao maupun Kris.
Mengeluarkan genitalnya, Kris perlahan membuka kaitan kaki Tao pada pinggangnya. Menurunkan Tao dari gendongannya, Kris membantu Tao membasuh seluruh badan mereka yang lengket. Tao hanya bisa pasrah untuk diapakan oleh kekasihnya itu. Ia terlalu lemas untuk menggerakkan badannya.
"Terima kasih" ucap Kris sambil mencium kening Tao. Semburat merah muncul di pipi Tao.
Tao segera bangun dari tidurnya. Keringat bercucuran di pelipis lalu turun mengalir hingga ke leher. Sungguh Tao tak percaya jika -efek dari merindukan seseorang- bisa sedahsyat ini.
Sampai membuat dirinya seperti remaja yang sedang mengalami mimpi basah. Entah kenapa -Tao sendiri heran- ia bisa memimpikan hal-hal erotis, seperti adegan sexnya waktu di kamar mandi sebelum Kris berangkat keluar kota untuk mengembangkan usahanya di cabang.
Tak ingin semakin terbayang akan sesuatu hal yang membuat dirinya malu, Tao memutuskan untuk beranjak dari kasurnya. Sepertinya mandi adalah salah satu cara untuk menghilangkan pikiran mesumnya.
Setelah mandi, Tao memutuskan untuk membangunkan jagoan kecilnya. -Rei- anak yang diadopsinya di salah satu Panti Asuhan di tempat kelahirannya -Qingdao-, saat anak berumur belum genap dua tahun.
Dibukanya gorden berwarna kuning itu. Membiarkan cahaya matahari menembus masuk ke kamar anaknya. Kaki jenjangnya ia langkahkan menuju kasur yang berisi anak berumur lima tahun. Digoyangkan pelah tubuh mungil itu agar Rei terbangun.
"Hei, baby. Wake up. Walaupun sekarang kau libur sekolah, bukan berarti kau harus bangun siang." ucap Tao.
Sedetik kemudian, manik segelap malam itu terbuka. Wajah kantuk tentu masih tercetak jelas di wajah Rei. Dan Tao tersenyum akan hal itu. Rei merupakan anak yang tidak sulit untuk dibangunkan. Buktinya ia sekarang telah duduk bersila sambil menggosok-gosok matanya.
"Morning, Rei."
"Morning too, baba." balasnya dengan suara serak. Tao lagi-lagi tersenyum melihat kelakuan Rei.
"Ok. Karena Rei sudah bangun, jadi sekarang waktunya mandi. Baba siapin airnya dulu." dan Rei hanya mengangguk -sebagai balasannya-.
Setelah Tao menyiapkan airnya, ia menyuruh Rei untuk segera mandi sebelum airnya menjadi dingin. Selagi anaknya itu mandi, Tao menyiapkan baju yang akan dipakai Rei dan setelahnya Tao melangkahkan kakinya keluar dari kamar anaknya, untuk membuat sarapan.
"Baba"
Panggil Rei ketika dirinya sudah mandi dan berpakaian. Sedikit berlari ia menuju ke arah Tao yang sedang masak di dapur.
"Hai sayang. Wow, kenapa anakku sangat tampan hari ini." goda Tao.
"Memangnya baba tidak tau, hari ini daddy pulang."
"Tidak, daddymu tidak memberitahu baba. Jadi tadi malam dia menelponmu?" Rei menggeleng. "No, lebih tepatnya tadi pagi. Setelah aku mandi."
Tao mengangguk. "Ok, jadi Rei mau membantu baba menyiapkan makanan kan? Kita buat kejutan untuk daddy nanti."
"Call baba, lets go cooking" ucapnya semangat.
Dan dimulailah acara masak antara Tao dan Rei.
'Kau bahkan hanya mengabari Rei, dan membiarkanku gelisah akan dirimu, Kris.'
Ting Tong~
Bel berbunyi, dan itu membuat kegiatan Tao dan Rei berhenti. Tanpa kata Rei meninggalkan dapur dan menuju ke depan untuk membuka pintu. Sedangkan Tao melanjutkan acara memasaknya.
Kaki-kaki kecilnya berjalan cepat. Sesampainya ia membuka pintu itu dengan sedikit menjinjitkan kakinya.
"Daddy!" ucap Rei setelah membuka pintu. Ternyata yang menekan bel itu adalah Kris, daddy nya.
"Hai jagoan. Kau rindu daddy." Rei dengan cepat mengangguk. "Ya daddy. Hmm jadi mana oleh-olehnya." tangannya menengadah dan Kris yang melihatnya hanya tersenyum.
Diberikannya paper bag berisi mainan yang di belinya khusus untuk Rei. Dan lihatlah anak itu langsung menerimanya dengan senang. Rei berlari menuju dapur untuk menunjukkan mainan baru yang di beri oleh Kris -daddynya-. Sedangkan Kris, dengan santai masuk sambil membawa koper dan paper bag berisi oleh-oleh untuk Tao.
"Baba, lihat aku punya mainan baru." Rei datang dengan perasaan senang. Ia terlihat menggebu-gebu menceritakan tentang mainannya.
"Kau dapat darimana mainan itu, Rei?" Tao mensejajarkan tinggi dengan Rei. "Daddy." jawabnya singkat.
'Daddy? Jadi Kris sungguh pulang.'
Seketika Tao berdiri dan berjalan menuju bagian depan dari rumah ini, ruang tamu. Tapi beberapa ia melangkahkan kakinya, Tao melihat Kris telah berada di hadapannya.
Membuatnya menjadi patung melihat raut tampan Kris yang di rindukannya.
"Terpesona dengan diriku, sayang?" Kris menggoda Tao sambil mencolek dagunya. Sedangkan Tao hanya bereaksi melototkan matanya. Muka memerah membuat Kris ingin tertawa.
"Kau kenapa pulang. Jadi masih ingat rumah, diriku dan Rei." marah Tao "Wait baby. Kenapa kau marah. Aku baru pulang dan ini sambutanmu." Kris mendekap tangannya di dada. Sikap angkuh ia keluarkan.
Tapi Tao juga tak mau kalah. Dengan sama ia mendekap tangannya didada. Persis dengan Kris, Tao juga menampilkan sikap angkuhnya. "Ya, kau fikir siapa yang tidak akan marah jika kau meninggalkan ku dan Rei selama hampir sebulan dan jarang memberi kabar." jeda Tao "Aku bahkan berpikir kau punya kekasih lain di luaran sana."
"Kau cemburu." matanya menatap tajam Tao. "Kau berfikir aku selingkuh diluaran sana. Hahhh~ sayangnya itu benar, aku berselingkuh dengan yang namanya dokumen-dokumen yang menumpuk ketika aku mengunjungi perusahaan cabang di Qingdao. Sampai-sampai aku tak punya waktu untuk mengabari keluargaku disini. Jangankan itu, untuk tidur dan mandi pun aku harus bergantian dengan assistenku agar pekerjaanku cepat selesai. Dan kau cemburu?"
Jauh dilubuk hati terdalam, ia yakin Kris tidak akan melakukan penghianatan kepadanya. Kris adalah tipe orang yang setia dan posessive. Itulah yang ia ketahui selama lebih dari 7 tahun menjalin hubungan.
Mengalihkan pandangannya, Tao menatap Rei yang asyik dengan mainannya. "Rei, bisakah kau main di kamar dulu. Baba dengan daddy ingin berbicara sebentar."
Rei menganggukkan kepalanya. Tanpa kata ia membawa mainannya menuju ke kamar.
Sedangkan Tao hanya menatap nanar tubuh anak yang diadopsinya itu ketika ia berjalan menuju ke kamarnya. Kepala bersurai hitam itu hanya bisa menundukkan kepalanya. Pikirannya berkecamuk, Tao bahkan tidak percaya dirinya bisa bersikap kekanakan seperti ini. Ia merasa bersalah kepada Kris.
"Kenapa kau diam, Tao? Apa kau tidak percaya bahwa aku tidak akan main gila di luaran sana. Aku terlalu mencintaimu dan Rei." Kris mengangkat wajah tertunduk Tao. Membelai pipinya yang kini telah basah akan air mata.
"Kris sungguh aku tidak tau mengapa aku bersikap kekanakan begini. Yang pasti aku merasa khawatir kau yang tidak mengabariku. Rasanya aku ingin sekali menyusulmu tapi Rei harus bersekolah dan aku tidak boleh egois. Apa salah aku merindukan mu, Kris."
Dan Tao menangis dalam diam.
"Maaf." Kris mendekap tubuh ringkih Tao. "Aku merindukanmu juga. Sangat."
Dadanya basah akan air mata Tao, tapi Kris hanya membiarkannya. Ia hanya berfokus untuk menenangkan Tao.
"Kumohon, hanya kau yang ku cinta dan selamanya akan begitu. Jangan ragukan aku."
Tao hanya mengangguk di dalam pelukan Kris.
Rei makan dengan lahap masakan yang telah dibuat oleh babanya. Menyendoknya dengan semangat sampai beberapa butir nasi menempel di sudut bibit dan pipinya.
"Rei makannya pelan-pelan ya, jangan sampai nanti kamu tersedak." dan Rei hanya mengangguk. Tapi tetap saja Rei makan berantakan seperti itu.
"Dia terlihat sangat suka masakanmu, Tao"
"Ya, kau mau nambah?" tanya Tao, Kris menggeleng. "Aku sudah kenyang."
Tao hanya mengangguk. "Kau sudah melihat oleh-oleh yang kubawakan?" tanya Kris
"Tidak, memang isinya apa?" Kris hanya tersenyum. Dan Tao yang melihatnya merasa ada hal yang tidak beres disini. "Kau lihat saja nanti, yang pasti nanti malam kau harus memakainya."
Dan nyatanya firasat tadi benar. Tao menatap nanar isi dari paper bag yang di bawa Kris. Sebuah lingerie hitam yang terlihat begitu tansparan. Dan Kris menyuruhnya untuk memakai lingerie ini.
Oh My God~~~
Tapi nyatanya Tao tetap memakainya. Tao merasa ini sebagai bentuk untuk permintaan maafnya karena telah mencemburui Kris juga untuk menyenangkan hatinya. Bukankah membuat pasangan bahagia bisa menambah pahalanya.
Ditatapnya lagi tubuhnya yang terbalut lingerie. Begitu sexy dan pas ditubuhnya. Kris sangat tau tentang ukuran tubuhnya, bahkan untuk ukuran celana dalam ia hafal di luar kepala. Ketika merasa pas dengan tampilannya, Tao keluar dari kamar mandi.
Dan ketika ia keluar dari sana, Tao bisa melihat tatapan Kris yang begitu lapar dan sangat bergairah. Ia yakin jika malam ini akan menjadi malam yang panjang.
Semoga, Rei tidak terganggu tidurnya dengan suara-suara aneh.
FIN
Maafkeun!!!! Shittt malah bikin ff oneshoot.
Udahlah nikmatin aja.
Gak jelas nih story.
Seperti authornya.
Oneshoot kedepan aku mau bikin yg pwp jadi cuma di peruntukkan FUJOSHI akut yang tahan akan adegan dewasa.
