Chapter 0 : Prologue

Ugh...

Panas...

Terlalu panas...

Dimana... ini...

"DETAK JANTUNGNYA MELEMAH! CEPAT, MEDIS!" eh, medis? Dimana... ini...

"SEMAKIN LEMAH! APA YANG HARUS KITA LAKUKAN!?" berisik sekali... dimana ini sebenarnya...?

"NARUTO-KUN! BERTAHANLAH!" suara itu...

"BERTAHANLAH, PARTNER! JANGAN MATI DULU! AKU BELUM MEMUKULMU 250 KALI! INGAT TARUHAN KITA, SIALAN! BANGUN KAMPREEET! WOY!" suara ini juga... Hi-Hinata...? K-Kiba...?

"SIAAAAAAALLLLL! BERTAHANLAH, NARUTO! KALAU KAU MATI SIAPA YANG AKAN MASAK DIRUMAH, HAH!? KAU TAHU KADAR RACUN MASAKAN KARIN! BUKA MATAMU! KAU JANJI MAU MENGAJAK AYAH, IBU, HINATA, JUGA YANG LAIN JALAN-JALAN KE TAMAN BERMAIN!" suara berisik ini... tidak salah lagi, Ayah... aku bisa... melihat mereka!

DEG!

UGH! Sial! Rasanya aku akan mati! Sebentar, aku tidak bisa menggerakkan tubuhku! Apa aku benar-benar akan mati? Haah... sepertinya aku masuk rumah sakit karena dihajar preman dan sedang sekarat saat ini. Kiba, partner... kau boleh memukulku nanti di alam sana. Karin-neechan, Menma, Naruko-chan, Konan-neechan, Nagato-niichan, juga Yahiko-niichan, saudara-saudariku... maaf, kalian jadi kehilangan bahan pelampiasan kekesalan kalian. Haha... mau mati pun sempat mikirin itu? Haha... Sial... aku belum mau mati sebenarnya, tapi... aku sudah tidak kuat lagi...

Maaf, semuanya...

Aku sayang kalian...

Aku...

Pergi dulu...

Jaga diri kalian, oke?

Dan, Kiba, partner...

Tolong jaga Hinata-chan dan keluargaku...

Sayonara, Minna

KRIIIIIIING!

Alarm berbunyi membangunkanku. Haah... syukurlah Cuma mimpi...

Prologue End