ERASED/僕だけがいない街 © Kei Sanbe | Satoru Fujinuma x Airi Katagiri | I take no profits except to amuse myself from writing this fanfiction.


Pada saat ia terbangun dari koma di revivalnya yang terakhir, Satoru kira, ia tak akan pernah berjumpa dengan gadis itu lagi di kehidupannya yang sekarang.

Tapi nyatanya, ia lupa bahwa masih ada hal yang bernama takdir.


Ketika matanya terbuka, ia memang tak mengingat apa-apa. Tapi rasanya, ada yang kurang ketika ia tak menemui siapapun di sebelah ranjangnya, di saat ia merasa bahwa dulu ada seorang gadis yang selalu berada di situ.

Ia kehilangan ingatan. Ia kehilangan masa kecilnya. Dan ia kehilangan sosok gadis yang selalu terbayang dalam benaknya, gadis yang bahkan awalnya dia lupa itu siapa.

Dan ketika semua memorynya itu kembali, Satoru sadar. Bahwa mungkin, di kehidupannya yang sekarang, gadis itu memang tak akan pernah muncul lagi.

Kini, Satoru telah menuntaskan segalanya di masa lalu; berhasil menyelamatkan Kayo Hinazuki, Hiromi Sugita, dan Aya Nakanishi. Serta berhasil menghentikan Yashiro-sensei dari semua tindakan kriminal yang akan dilakukannya.

Ibunya terselamatkan. Hidupnya tidak berakhir di penjara. Teman-temannya pun sukses dengan pekerjaannya masing-masing.

Akhirnya, di hidupnya yang sekarang, ia pun berhasil menjadi seorang mangaka. Pekerjaan yang di kehidupannya terdahulu sulit untuk dijalani.

Walaupun ia harus melalui begitu banyak time leap. Walaupun ia harus tertidur cukup lama. Yah, perjuangan yang cukup berat dan mahal, tentunya. Tapi semuanya terbayar sudah.

Ia merasa lega. Amat lega.

Walaupun di sisi lain, ia juga merasa ada yang kurang. Ada yang tak lengkap. Ia merasa kosong. Seperti ada bagian dari dirinya yang hilang.

Lalu sore itu, di tengah-tengah salju yang turun dengan lebat, ketika ia memutuskan untuk berhenti sejenak dari kegiatannya membuat manga.

Dilangkahkan kakinya perlahan, mengarah ke bawah jembatan, tempat di mana terakhir kali ia bertemu dengan gadis yang selalu berputar di otaknya itu; Airi Katagiri.

Gadis yang selalu percaya padanya, bahkan di saat tak ada seorang pun yang mau mendengar perkataannya. Tapi dia ada, menemaninya, berada di sisinya, membantunya.

Dalam perjalanan, ditolehkannya kepalanya kesana kemari, menikmati semua pemandangan yang ada. Berusaha menyimpannya baik-baik dalam ingatan. Entah kenapa, semuanya terasa jauh lebih indah dari biasanya.

Ketika sampai, ia merapatkan jaketnya, berusaha menghalau dingin yang menusuk tulang.

Dari kejauhan, matanya memandang seorang gadis yang tengah membawa kamera, mengetake picture dengan flash yang menyala.

Dan saat gadis itu benar-benar berdiri di hadapannya, melepas kupluk yang ia kenakan, menampilkan rambut hitamnya yang tergerai indah, Satoru tertegun, bingung. Nyatakah ini?

Bibirnya kelu, tak mampu mengucapkan apa-apa. Pada saat itu, hanya satu hal yang bisa ia lakukan; tersenyum lega. Walaupun sebagian dari hatinya masih merasa tak menyangka.

Berapa umur gadis itu sekarang?

Tunggu, ketika waktu itu ia berusia 29, gadis itu 17. Maka, saat ini ketika ia berusia 26, umur gadis itu adalah 14 tahun. Demi Kami-sama, dia bahkan masih menjadi anak SMP, tapi kenapa sudah tumbuh begitu cantik? Seketika perasaan hangat melingkupi hatinya, mengalahkan segala dingin yang tadi sempat mendera.

"Bolehkah aku berteduh dari salju bersamamu?" Lalu saat suara gadis itu memasuki gendang telinganya, semuanya terasa lengkap sekarang.


Pada akhirnya, entah di kehidupan yang mana pun, benang-benang merah akan selalu menghubungkan mereka berdua.

Satoru, tak akan pernah berhenti percaya.


Fin.


A/N: kusuka pair ini /tebarconfetti